Share

Bab 66

“Dia bilang masih cinta sama kamu. kalau aku nggak mergokin, mungkin dia bakalan maksa ngajak kamu ke Kalimantan,” katanya lagi dan menyenderkan punggungnya ke sandaran ranjang. Wajahnya tampak kecut walau di keremangan cahaya lampu kamar.

“Emangnya kenapa kalau Mas Agus masih cinta sama aku? Aku, kan, cintanya sama Pak Dokter.” Aku sengaja menggodanya.

Dia melengos. “Aku tadi lihat kamu asik banget ngobrolnya sama Mas Agus. Kayak yang lagi CLBK,” sindirnya membuat aku tidak tahan ingin tertawa.

“Iya, asik banget sampai-sampai rasanya pengen ikut ke Kalimantan.” AKu sengaja makin menggodanya. Dia mendelik lalu kembali berbaring. Hihii. Lucu. Ternyata lelaki yang dulu dingin ini kalau cemburu justru lebih hebat ngambeknya.

“Sana, lah, ikut,” katanya mendengkus kesal.

“Mas, kamu lucu sekali kalau cemburu.” Aku mencubit pipinya gemas, lalu mencium bekas cubitan itu penuh kasih sayang.

“Siapa yang cemburu?” katanya masih terdengar marah.

“Ya sudah, kamu nggak cemburu. Terus kenapa marah s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status