Share

56. Bab 56

DIKIRA MISKIN 44

"Wid, tolong Embak." Mbak Ranti makin gemetar ketika Mas Pian sudah dekat dengan kami.

Mbak Ranti tidak berlari lagi karena sudah ngos-ngosan dan memilih untuk bersembunyi di belakangku. Pasrah.

"Ada apa ini, Mbak?" tanyaku beralih pada Mbak Ranti yang meringkuk di belakangku sambil membawa seikat bokcoy yang masih segar.

"Ini loh, Wid. Aku kan habis metik bokcoy di sawah milikmu, eh, tiba-tiba Mas Pian datang dan neriakin aku maling. Tolong kamu kasih tahu kalau aku memetik milik adik sendiri. Jadi, tidak ada yang namanya maling di sini. Kamu sudah mengikhlaskan kalau hanya bokcoy yang sedikit ini, kan?" ucap Mbak Ranti kini berdiri, tapi masih tetap bersembunyi di belakangku.

"Oh, Mbak Ranti ini dari sawah dan memetik bokcoy di sawah milikku?" Aku mulai paham dengan apa yang terjadi.

"Iya, aku panik saat Mas Pian neriakin aku maling bahkan mengejar pakai golok, serem." Mbak Ranti bergidik ngeri.

"Mas, tolong jangan ikut campur urusan orang ya? Aku mengambil sayura
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aran Aranbjr
knp..sll ggl trs msk ya..iklan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status