Share

Bab 90

Sebuah foto di kirim oleh Mahesa ke ponsel Lian sepulangnya dari makan di cafe Alex. Foto itu menampilkan Raisa yang sedang berjalan dan juga sedang menunggu. 

"Kamu dimana?"

"Aku akan menemui adikmu Lian. Tidak usah khawatir begitu. Santai saja."

"Jangan macam-macam Mahesa. Kamu mau membuat adikku sakit hati lagi?"

"Tidak. Cuma bertemu, tidak akan mengulangi masa-masa hubungan kami dulu. Santai saja. Tidak usah berlebihan begitu."

"Aku tahu tapi di dalam pikiranmu tidak selalu benar."

"Maaf aku harus mematikannya."

Telepon itu mati dan Lian merasa tak bernyawa setelahnya. Sudah terlanjur. Dia tidak bisa mengubah keinginan Mahesa. Lian hanya bisa berdoa semoga saja Raisa baik-baik saja.

***

"Raisa tunggu." Rasya berteriak setelah memarkirkan motornya di dalam parkiran kampus. Dia melihat Raisa berjalan seorang diri dan hendak menuju gedung kuliahnya. Rasya yang melihat hal itu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status