Aurora Jasmeen tertarik untuk menaklukan Dante Andromeda. Ketua OSIS yang terkenal itu membuat Aurora tertantang karena lagak judes dan tatapan arogannya. Tapi siapa sangka, Dante si cowok Nerd paling menyebalkan di sekolah malah menjelma jadi orang yang tidak terbayangkan di kepala Aurora. "Awalnya cuma main-main aja, tapi kok... Malah jadi kerasa nyata?" -
View More-Kaki berbalut sepatu bertali itu menginjak rem dengan hati-hati, sementara cowok berkacamata itu melirik ke samping, lalu saat polisi tidur itu terlewati dia menekan gas dengan sangat pelan pula.Sementara Aurora sibuk meneliti riasan wajahnya di pantulan cermin, memeriksa bahwa dandanan yang dia pakai tidak berlebihan untuk menyapa bunda Wilona, semula dia menggunakan riasan viral ala si seksi Madison Beerâ baru membuat video tutorial untuk di upload karena kemarin video make up tutorial Adriana Lima lumayan ramai. Tapi berhubung Dante tiba-tiba mendatanginya dan berniat membawanya bertemu bunda, Aurora berpikir kalau dandanan yang minim akan meninggalkan kesan pertama yang lebih mantap.Jadi dia menghapus riasannya dan memulai melukis wajahnya dari awal.âIni pipinya kemerahan enggak?âDante menoleh, menatap pipi gembul Aurora di antara wajah ayu yang tenteram itu.Dia berkedip beberapa kali, mengulum bibir sendiri dan akhirnya menggeleng.âEnggak.âDia sama sekali tidak
âAlda, kok kayaknya gue agresif banget ya ke Dante.â Alda melirik sekilas. âLah, baru sadar?â âIsh!â selak Aurora kesal. Dia cemberut, menempelkan dagunya ke tangan yang terlipat di atas meja kafe. âPadahal yang gue lakuin wajar tahu, kita cuma terlalu beda sifat aja. Kalo misal cowok lain punya pacar kayak gueâ bukan maen hoki dia, lah Dante malah takut sama gue.â âEmang Lo ngapain aja?â tanya Alda kemudian, masih agak ogah menatap Aurora, sibuk scroll ponsel yang sudah pasti isinya oppa-oppa. âGue sering touch-touch dia, hampir nggak pernah lepas, gandengan tangan, ngelendot, kadang juga peluk kalo berdua.â âKemarin gue lihat Lo peluk dia di depan umum,â sahut Alda tak terima, ada apa dengan imbuhan berdua itu? Di depan umum juga dia tidak rikuh peluk-pelukan. Aurora mengibaskan tangan tak peduli. âYa pokoknya gitu doang, kok. Nih ya. Dia tubâ enggak pernah cemburu sama gue, jadi gue ngerasa kayak cinta sendirian.â Suara Aurora terdengar sedih, merasa kalau curhatan cewek temb
-Setelah mereka selesai makan siang, Aurora benar-benar langsung mengeluarkan kamera dan menata rambutnya untuk membuat video unboxing seperti yang dia rencanakan sebelumnya.Dia bahkan mengganti pakaian santainya jadi dress putih bunga-bunga dengan gaya off shoulder.Niat sekali. Cantik sekali.Dante hanya melihatnya dari jarak di mana kamera tidak akan menangkap keberadaannya, tanpa mengeluarkan suara sama sekali, membaca buku di sofa sambil sesekali melirik ke arah Aurora yang sudah beralih membuat video tutorial make up.Mengikuti tipe kit make up yang Diatala cosmetics keluarkan kali ini, sepertinya dia membuat look make up kebarat-baratan.âCantik, kan?â tanya Aurora setelah beberapa saat.Dante mendongak, mengalihkan pandangannya dari buku. Lalu mengangguk setuju.Dia tidak tahu menahu apa pun tentang make up atau dunia perempuan, namun dia setuju kalau Aurora sangat cantik.Aurora nyengir puas melihat anggukan kepala Dante.âBerhasil ya? Mirip Adriana Lima nggak?â ta
Pacaran itu menyenangkan.Setidaknya Aurora sudah bisa pamer tentang hal itu sekarang. Dijemput pacar ganteng dengan senyum dan pelukan, dipanggil sayang dengan suara lembut, dimanja-manja sampai burung-burung pun iri padanya. Anjay.Lihat saja muka ngeri Cassy dan Alda. Mereka ngiri dan cuma bisa mupeng.Tidak sia-sia usaha Aurora untuk meruntuhkan dinding pertahanan Dante yang kokoh, dia tidak menyesal bisa jadi pacar Dante pakai jalur menggoda ugal-ugalan layaknya cabe-cabean.Setelah dijemput, Dante bertanya apakah Aurora sudah makan siang dan Aurora menjawab kalau dia belum makan; beberapa potong cake dan minuman manis tidak bisa dihitung sebagai makan siangâ baginya, kenyang sih, tapi pokoknya Aurora masih ingin dan harus makan siang bersama Dante.Karena Aurora tidak ingin makan di luar, akhirnya Dante membawa Aurora ke apartemen, dia bisa memasak menu sederhana.Cowok kalau sudah pintar, tampan, tinggi, sexy, dan jago masak, memangnya masih bisa dikategorikan sebagai
Satu hal baru yang Aurora tahu dari pacarnya, Dante Andromeda bukan cowok yang suka berbalas pesan singkat, setiap kali Aurora mengirim chat Dante tidak membalas dan malah akan langsung meneleponnya.Padahal kemarin Aurora hanya ingin berterima kasih soal boneka-boneka yang Dante kirim, lalu besoknya Aurora PAP foto saat dia date dengan Papa, dan Dante juga merespons dengan telepon.Aurora menyukainya, tentu saja, meski dari satu jam sambungan telepon itu didominasi oleh celotehnya sendiri tapi mendengar suara Dante secara singkat juga terasa menyenangkan.Hari ini lagi, Aurora mengirim pesan singkat pada Dante, mengatakan kalau dia sedang nongki di cafe bersama Alda dan Cassy. Seperti biasa, Dante tidak langsung membalas, karena dia memang bukan tipe orang yang selalu membawa ponsel ke mana-mana, biasanya butuh waktu sekitar 30 menit atau beberapa jam kemudian baru dia akan menelepon Aurora.Setelah mengirim pesan pada Dante, Aurora menyimpan ponselnya. Dia mengambil smoothies di gel
Aurora berjalan memasuki rumah dengan ponsel di tangannya, melihat-lihat foto paling bagus yang dia ambil beberapa saat lalu, niatnya yang akan dia upload ke sosial media, bagaimana pun dia tidak bisa membiarkan hari ini berlalu jadi hari yang menyebalkan hanya karena kencannya diganggu Ares. Kebetulan Aurora sempat memotret, ralatâ dia memotret banyak hal, termasuk dirinya dan Dante. Foto berdua. Dante tidak begitu suka difoto, namun dia tersenyum cukup tulus saat Aurora tanpa izin memotretnya. Tampan. Akhirnya Aurora memutuskan untuk menempatkan foto berdua itu di slide paling akhir. Saat langkah kaki Aurora baru melewatkan pintu besar paling depan rumahnya, dia mendongak karena keributan kecil yang terdengar, ada beberapa orang asing di sana, tampak sibuk karena sedang instalasi sesuatu di pojok langit-langit. âPaman Ali,â panggil Aurora riang, dia berjingkat dan berlari memeluk sekretaris ayahnya itu. âLong time no see, how are you, Paman!â âBaik-baik,â jawab paman A
Aurora ingat Alda pernah mengatakan kalau Ares sedang didisiplinkan dengan cara memaksanya bekerja. Ares bahkan harus batal berangkat ke Australia hanya karena ini. Hanya saja Aurora tak tahu kalau ternyata Ares bekerja di perusahaan Talaila.Sumpah?Pasti tidak mudah bekerja dengan orang ini, mendengar keluhan sebal Tala beberapa saat lalu tentang sekretarisnya yang dia panggil âNepo babyâ.Tapi... Kenapa bisa sangat kebetulan?Dan lagi, kenapa Aurora harus bertemu dengannya di sini sih!Dengan sifatnya, Aurora yakin Ares akan menciptakan banyak drama seperti saat di swalayan waktu itu.Belum apa-apa perkataannya pada Dante sudah keterlaluan.âBang Ares,â panggil Aurora pelan, dia melirik ke arah Tala. Bagaimana pun, dia harus menjaga sikap karena di sini ada Tante Tala. âMama udah tahu kalo aku jalan sama Dante hari ini, jangan ngomong sembarangan!âTapi sungguh perkataan Ares sudah sangat keterlaluan!Apa tadi katanya?Bajingan? Dia mengatai Dante bajingan? For real, dia
âAdiknya Samuel?ââTante ingat Samuel?ââTemanmu cuma sebiji aneh kalo Tante lupa!âJuteknya.Aurora sedari tadi tak habis-habisnya menunduk salah tingkah, tangannya dingin, sementara ekor matanya melirik Dante mendekati Tala dan memberi pelukan rindu, hingga menurut saja di dikecup di pipi kanan dan kirinya, lalu dipeluk lagi erat dan lama sekali. Padahal wajah Dante tampak enggan tapi dia tidak menolak diperlakukan sedemikian manja oleh Tala.Benar. Sekali lagi Aurora ingatkan, mereka baru saja ârealâ pacaran dan baru sempat berbagi hal manis berdua belum lama ini, Dante tidak pernah cerita tentang keluarganya dan Aurora hanya sekadar tahu hal-hal kecil saja.Aurora tidak tahu seberapa dekat Dante dengan keluarganya, dia juga tidak tahu bagaimana hubungan Dante dengan keluarga ibunya, tapi sepertinya ini bukan hubungan yang buruk, setidaknya tidak seburuk hubungan Dante dengan ayahnya.âUdah ah!â eluh Dante ketika Tala masih gemas memeluknya. Mereka memang sudah lama tidak
âSebenarnya enakan malem-malem, cuma karena aku nggak mungkin bawa kamu ke sini malem-malem jadi siang aja.âOtak oh otak.Bisakah jangan ngeres sebentar saja?Sepertinya kali ini Aurora boleh menyalahkan Cassy gara-gara segala teori adult yang dia ajarkan pada Aurora.Jelas Dante bukan cowok yang seperti itu, dia jauh dari jenis cowok yang gemar membayangkan kasur kalau sudah berduaan dengan lawan jenis. Aurora seperti tidak mengenalnya saja, dia Dante, mau bergandengan tangan saja sudah syukur, buat apa negatif thinking yang tidak mungkin.Malu banget anjing!âOb-observatorium?â Aurora gagap, matanya mengedip berkali-kali saat Dante menggandeng tangannya masuk ke ruang teratas paviliun di belakang bangunan hotel itu. Melihat dengan nyata alat raksasa serta teleskop-teleskop besar yang mengarah pada langit-langit bundar berlapis kaca. Ruang melihat bintang, ruang yang biasanya digunakan untuk mengintip sebagian kecil dari angkasa.Tempat kesukaan Dante.âIni Observatorium
--"Ayo pacaran!"Siang itu. Di taman belakang sekolah, seorang gadis berseragam putih abu-abu memberanikan diri untuk bertanya. Tidak, bukan hanya sekedar bertanya. Lebih tepatnya ia mengajak, atau mungkin normalnya itu menawarkan sebuah kesepakatan dalam hubungan.Sebagai salah satu dari banyaknya remahan rengginang yang mengagumi sosok paling berbahaya pesonanya di seantero sekolah ini, Aurora tentu bisa dibilang nekat.Laki-laki yang sedari tadi fokus membaca buku di tangan pun mendongak, kerut di dahinya tak dapat disembunyikan, menandakan kalau ia terganggu. Mengedar pandangan ke sekeliling taman, memastikan kalau gadis berponi depan yang terlihat pucat ini benar-benar bicara padanya. Setelah yakin kalau ia yang ditembak laki-laki itu pun menghembuskan napas pelan.Oke. Bukan itu yang penting. Aurora lebih memfokuskan mata untuk tidak menyia-nyiakan bagaimana indahnya paras sang rupawan, laki-laki itu dengan matanya yang tajam memancarkan sorot penilaian tanpa repot-repot menyor
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments