Share

117. Keputusan Besar

"Aku yang bakalan ngurus dia di sini, biar kelak dia yang membalaskan dendamku," ucap Ann penuh penekanan, tak terbantahkan. "Aku nggak akan bisa bunuh dia, Mas," desisnya masih menggendong Christ.

"Ann," Ben mencegat istrinya di pintu. "Aku yakin ini bukan keputusan terbaikmu! Kamu masih bisa mikir ulang keputusan ini," ujarnya.

"Besarkan dia sebagai seorang Wisanggeni Mas, dan buat dia membalas Adyaksa untuk kita kelak. Cara ini terbaik buat menghancurkan Eriska dan keluarganya. Kamu yakin kamu bisa melenyapkannya? Liat wajahnya Mas! Aku nggak bisa nyakitin dia seberapa sakitpun dendam yang harus kutanggung selama ini," ungkap Ann dingin.

Ben menghela napas panjang. Ia toleh wajah saudara-saudaranya yang mengangguk menyetujui ucapan Ann. Meski ia tahu, Ann masih dipengaruhi oleh kegilaan yang terjadi dua hari belakangan ini, ia pun tak memiliki pilihan selain setuju. Ben tidak mau kehilangan Ann lagi, tak mau tersiksa kesepian tanpa istrinya lagi.

"Kita bawa anak ini ke psikolog. Pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status