Share

108. Kemarahan Ketua Perkumpulan

Danisha bergerak mendekat, ia membawakan pedang andalan Ben pada pemiliknya. Tanpa pikir panjang, Ben melepas pedang itu dari sarung pengamannya dan menghunusnya ke arah Hansen. Semua orang yang melihat adegan itu saling berbisik kaget, tak menyangka akan melihat kemarahan Ben yang jarang terjadi. Padahal, selama ini, sebagai ketua perkumpulan, Ben dikenal dingin tapi sangat menghindari keributan.

"Perlu gue yang potongin, atau lo sukarela?" tawar Ben sangat serius. "Gue nggak suka lo bikin lelucon norak yang merendahkan kehormatan Ane-san. Perlu lo tau, setelah dia jadi istri gue, kedudukannya setara sama kedudukan gue sebagai ketua, lo harus hormat sama dia bahkan kalau dia minta lo jilat alas kakinya!" desisnya marah.

"Cuma Ketua yang boleh berhadapan langsung sama Ane-san, selaen Big Ben, lo wajib nundukin kepala lo dan bungkukin badan lo serendah mungkin buat nunjukin rasa hormat," timpal Bastian dingin, sama galaknya dengan Ben.

"Mau dia bisa atau nggak ngasih gue keturunan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status