CEO ITU AYAH ANAKKU

CEO ITU AYAH ANAKKU

last updateLast Updated : 2025-04-30
By:  Nunik Sobari Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
63Chapters
715views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Diusir tanpa belas kasihan oleh suami, dan datang kembali dengan kekuatan yang tak terduga. Demi melunasi hutang bapaknya, Lina dipaksa menikah dengan Reynaldi Setyawan. Seorang CEO tampan yang dingin dan kejam. Seorang pria tampan yang sudah memiliki istri. Pernikahan tanpa cinta itu hanya bertujuan untuk melahirkan anak untuk istri pertama nya Fanny. Namun ketika Fanny melihat ada sesuatu yang berbeda dari suaminya kepada Lina. Akhirnya Fanny menggunakan tipu muslihat nya membuat skandar jahat, sehingga Lina diusir dengan kejam oleh Reynaldi. Lina harus berjuang bertahan hidup di kota asing. Terutama setelah dia mengetahui kalau dirinya hamil anak dari Reynaldi. Dalam kesendirian dia bertekad, membesarkan anaknya tanpa bantuan siapa pun. Enam tahun kemudian takdir berkata lain, Lina yang sudah berubah menjadi seorang single parents yang sukses, yang mempunyai karir cemerlang. Yang lebih mengejutkan lagi mereka dipertemukan dalam satu perusahaan. Yaitu perusahaan milik Reynaldi. Mereka mulai sering bertemu, satu demi satu semua mulai terungkap. Akankah Lina akan.membalas semua luka yang diberikan oleh Reynaldi. Apakah Lina akan terjebak kembali dalam permainan cinta dan pengkhianatan. Bagaimana sikap Reynaldi nanti saat mengetahui kalau Lina mempunyai anak dengan perkawinan nya dulu bersama dirinya.

View More

Chapter 1

Bab : 1 Rahim Penganti

“Kamu harus menikah dengan Pak Reynaldi, Maaf! Nak! Bapak Nggak ada pilihan.”

Seketika dunia Lina terasa hancur. Lututnya seakan-akan lemas. Mendengar apa yang dikatakan sang Bapak. Bagaimana tidak, Lina harus menikah dengan orang terkaya di daerahnya untuk melunasi hutang-hutang bapaknya pada seorang rentenir.

“Bapak! Bagaimana Bapak bisa berpikir seperti itu. Aku anak Bapak, kan? Bukan barang yang bisa bapak tukar seenaknya.” Dengan suara tinggi Lina berusaha menolak keinginan Bapaknya.

“Maaf, Nak! Bapak melakukan ini demi keluarga kita. Bapak nggak mau rumah ini disita, kita jadi nggak punya tempat tinggal, maafin Bapak, Nak! Bapak nggak punya pilihan! Kamu harus kasihan sama Bapak, Ibu dan adik kamu.”

“Tapi, Bapak! Kenapa aku yang dikorbankan.”

“Sebentar lagi, Pak Reynaldi dan penghulu akan datang. Kalian akan menikah malam ini juga,” ujar Pak Akhbar tanpa mempedulikan omongan anaknya

Di ruang tamu Pak Akhbar duduk gelisah bersama istrinya. Karena dia tahu Reynaldi akan datang malam ini membawa satu keputusan besar.

Tepat jarum jam menunjukan pukul tujuh malam, terdengar deru mobil memasuki halaman rumah.

“Bapak, itu Pak Reynaldi datang!” sambil meremas tangannya gugup

Pak Akhbar dan istrinya bangun dari duduknya. Dia keluar menyambut kedatangan Reynaldi bersama yang lainnya.

Tidak lama kemudian Reynaldi masuk kedalam rumah. Dengan tatapan tajam dan ekspresi dingin. Di belakangnya diikuti Pak RT, penghulu dan beberapa orang saksi.

Pak RT tersenyum tipis, lalu berkata, “ Assalamualaikum Pak Akhbar! Saya harap kedatangan kami tidak mengganggu.”

“Waalaikumsalam, Pak!” jawab Pak Akhbar gugup.

“Bagaimana, Pak Akhbar? Sudah anda pikirkan, apa anda setuju? ” tanya Reynaldi dengan ekspresi dinginnya dan sombong.

“Saya setuju, Pak! Anggap saja ini sebagai pelunasan hutang.” Suara bapak Lina terdengar memohon dan penuh ketakutan

Malam itu hujan sangat deras. Menambah ketegangan di dalam ruangan rumah pak Akhbar.

Wajah Lina terlihat pucat. Gadis berusia 19 tahun itu menunduk. Mendengar bapaknya berbicara dengan seorang lelaki yang akan menjadi suaminya. Seorang CEO sukses. Berumur 35 tahun yang bernama Reynaldi Setiyawan.

Reynaldi menatap gadis di depannya dengan ekspresi dingin. Dan dengan tatapan tajam, nyaris tanpa emosi.

Seolah-olah pernikahan ini hanyalah permainan untuknya.

“Saya ingin menyelesaikan semuanya malam ini. Saya Membawa penghulu, saya juga membawa Pak RT, dan juga beberapa orang saksi. Saya ingin memastikan kalau pernikahan ini syah secara hukum dan agama,” ujar Reynaldi tegas

Lina tahu benar kalau dia bukanlah wanita yang diinginkan oleh pria ini. Dia hanya menginginkan anak dari rahimnya. Rahim pengganti yang dipilih oleh pria itu sendiri. Fanny, wanita yang sudah bertahun-tahun menikah dengannya tapi tidak mempunyai anak.

Dengan berat hati, akhirnya Lina menyetujui semuanya, dan dia pun berkata, “ Baik. Kalau itu memang keputusan Bapak, saya akan menurut, tapi ingat saya melakukan ini demi keluarga kita.”

Reynaldi tersenyum tipis, kemudian memberi isyarat kepada penghulu untuk memulai prosesi pernikahannya.

“Baiklah. Mari kita mulai prosesi akad nikah ini. Sebelum itu saya ingin bertanya, apakah kedua belah pihak sudah sepakat dengan pernikahan ini?” tanya penghulu penuh wibawa

Pak Akhbar langsung mengangguk dengan yakin, namun semua mata tertuju pada Lina yang diam dan menundukan wajahnya.

Penghulu melihat ke arah Lina., “Ananda Lina, apakah anda ikhlas menerima pernikahan ini?”

Setelah diam beberapa saat, menarik nafas panjang. Kemudian berkata dengan pelan tapi tegas. “Saya … saya setuju!”

“Pak Akhbar sebagai wali, anda akan menikahi putri anda, silahkan ikuti perkataan saya,“ ujar penghulu tegas.

Pak Akhbar mengangguk tanda mengerti.

“Saya nikahkan putri saya Lina binti Akhbar. Dengan anda Reynaldi Setyawaan binti Setyawan. Dengan mahar sesuatu yang sudah disepakati dan emas sebesar 10 gram dan sejumlah uang, Tunai.”

Dengan tangan gemetar Pak Akhbar mengulangi kata itu, tapi dia berhasil membaca ijab itu dengan jelas.

Dan Reynaldi dengan percaya diri menjawab kabulnya.

“ Saya terima nikah dan kawinnya Lina binti Akhbar dengan mas kawin yang tersebut diatas dibayar tunai!”

Dengan cepat penghulu pun berkata. “Bagaimana Pak RT, para saksi, sah?”

Dan dengan bersamaan Pak Rt dan para saksi menjawab. “ Sah!”

“Dengan ini pernikahan ini secara hukum dan agama dianggap, sah!” ujar penghulu tegas

Reynaldi kemudian mendekati Lina, tatapannya tajam dan ekspresi nya dingin. “Sekarang kamu adalah istriku, Lina!”

“Saya sudah menepati janji saya pada orang tua kamu, sekarang kamu ikut saya pulang.”

Tanpa ada aba-aba Reynaldi mengambil jari manis Lina, lalu menyematkan cincin kawin di jari manis Lina.

Malam itu juga semua berpamitan termasuk Lina.

Berkali-kali Lina memeluk kedua orang tuanya sambil menangis.

Beberapa waktu kemudian sepasang pengantin baru itu tiba di rumah mewah milik Reynaldi.

Dan kedatangan mereka sudah disambut sinis oleh Fanny istri pertama Reynaldi.

Istri pertama Reynaldi sudah menunggu.

Fanny, sudah menunggu mereka. Dia duduk di sofa besar. Wajahnya sangat cantik. Tapi pandangan matanya sangat tajam seperti pisau. Menatap lurus ke arah Lina dengan sinis.

Reynaldi menatap dengan ekspresi datar. “Fanny ini Lina, seperti yang aku ceritakan, mulai sekarang dia akan tinggal dengan kita.”

Fanny tersenyum tipis, dengan tatapan sinisnya dia menghampiri Lina. Memandangnya dari ujung kaki sampai ujung kepala.

“Oh ini yang namanya Lina! Ini orang yang akan melahirkan anak kita,“ ujar Fanny, berjalan mengelilingi Lina, seperti seseorang yang sedang menilai sebuah barang.

Lina menahan malu dan marah. Dia tidak tahu akan mendapatkan perlakuan seperti ini. Melihat wajah Lina yang tidak nyaman, Fanny sangat menikmatinya. Nyonya rumah itu kini melipat tangannya di dada.

“Aku sudah bertahun-tahun mendampingi suamiku. Dan aku selalu setia. Dan yang perlu kamu tahu, Kamu hanya akan menjadi rahim pengganti. Jadi jangan berharap lebih.”

Mendengar semua itu membuat Lina tidak bisa lagi menahan emosinya. “ Maafkan saya, Nyonya! Saya juga tidak menginginkan ini! Tapi saya tidak punya pilihan lain!”

“Tidak usah merasa bersalah!” tutur Fanny dengan tenang.

“Lakukan saja tugas kamu, dan semuanya akan berjalan dengan lancar,” sambung Fanny sambil mengangkat salah satu sudut bibirnya

Melihat ketegangan antara kedua istrinya, membuat Reynaldi langsung bertindak tegas.

“Lina ikut aku, aku antar ke kamar kamu!”

Tanpa aba-aba Reynaldi langsung melangkah kemudian diikuti oleh Lina yang mengekor di belakangnya. Sementara Fanny mendengus dengan kesal. Semuanya baru akan dimulai, meskipun semua skenarionya dia yang mengatur. Tapi, tetap saja ada kerisauan di hati Fanny.

Lina terpaksa mengikuti pria itu. Jantungnya berdetak dengan kencang, saat mereka tiba di kamar berukuran besar dengan desain minimalis. Lampu yang redup, suasana yang sunyi, hanya terdengar langkah kaki mereka.

Reynaldi membuka kemeja dan jasnya. Dia sampirkan pakaiannya di sandaran kursi . Kemudian iamenatap Lina yang masih berdiri, diam di depan pintu.

“Apa kau mau berdiri saja di pintu? Apa, aku menikahi patung?” tanyanya datar.

Lina tersadar, dia tahu betul apa yang akan terjadi malam ini. Semua sudah menjadi kesepakatan bersama, tapi tetap saja terasa berat buat dirinya.

Reynaldi berjalan pelan mendekat ke arahnya. Jarak antara mereka semakin dekat. Reynaldi seorang pria yang tegap, dengan kharisma yang penuh, semakin membuat nafas Lina tercekat.

“Tidak ada yang perlu ditakutkan,” suaranya terdengar lebih lembut tapi tetap dingin.

“Ini hanya kewajiban.”

Tanpa berkata apa-apa lagi, tangannya meraih dagu Lina, kemudian mengangkatnya. Agar mata Lina menatap matanya.

Mata mereka saling bertatapan. Terlihat sekali mata Reynaldi yang dingin dan kejam. Sedangkan mata Lina, dipenuhi dengan rasa takut.

“Masuk! Tutup pintunya! Dan lepaskan bajumu!” perintahnya tanpa perasaan sambil berjalan ke arah ranjang besar di tengah ruangan.

Tangan Lina gemetar, susah payah dia menutup pintu. Kemudian berjalan ke tengah ruangan.

Jemari tangan Lina semakin gemetar saat berusaha membuka kancing bajunya sendiri.

Tapi sebelum jarinya berhasil membuka bajunya sendiri, Reynaldi mendekat, lalu tangannya menarik baju Lina dan berbisik di telinga Lina. “ Aku tidak punya banyak waktu untuk berbasa-basi.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nunik Sobari
cerita yg sangat keren
2025-03-09 22:41:09
0
user avatar
Nunik Sobari
keren ceritanya
2025-03-09 11:49:46
0
63 Chapters
Bab : 1 Rahim Penganti
“Kamu harus menikah dengan Pak Reynaldi, Maaf! Nak! Bapak Nggak ada pilihan.” Seketika dunia Lina terasa hancur. Lututnya seakan-akan lemas. Mendengar apa yang dikatakan sang Bapak. Bagaimana tidak, Lina harus menikah dengan orang terkaya di daerahnya untuk melunasi hutang-hutang bapaknya pada seorang rentenir. “Bapak! Bagaimana Bapak bisa berpikir seperti itu. Aku anak Bapak, kan? Bukan barang yang bisa bapak tukar seenaknya.” Dengan suara tinggi Lina berusaha menolak keinginan Bapaknya. “Maaf, Nak! Bapak melakukan ini demi keluarga kita. Bapak nggak mau rumah ini disita, kita jadi nggak punya tempat tinggal, maafin Bapak, Nak! Bapak nggak punya pilihan! Kamu harus kasihan sama Bapak, Ibu dan adik kamu.” “Tapi, Bapak! Kenapa aku yang dikorbankan.” “Sebentar lagi, Pak Reynaldi dan penghulu akan datang. Kalian akan menikah malam ini juga,” ujar Pak Akhbar tanpa mempedulikan omongan anaknya Di ruang tamu Pak Akhbar duduk gelisah bersama istrinya. Karena dia tahu Reynaldi
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
Bab : 2 Cemburu Dan Tipu Muslihat Fanny
Sedih, hati Lina terasa hancur, dia tidak pernah menginginkan malam pertamanya seperti ini. Sambil menahan Isak Lina hanya dapat menatap langit-langit kamarnya sambil menggigit bibir bawahnya. Sementara Reynaldi sudah turun dari ranjang mewahnya, dengan peluh yang masih menetes di pelipisnya. Pria itu hanya diam dan segera mengenakan pakaiannya. “Mulai sekarang, kau tinggal disini! Ini kamar mu! Jangan mengganggu hidupku. Aku akan datang jika aku memerlukanmu. Lakukan saja kewajibanmu,” ucapnya dingin, sangat dingin sampai membuat ngilu hati Lina. Tanpa perasaan pria itu berlalu pergi meninggalkan kamarnya begitu saja. Sementara Fanny yang tau apa yang terjadi di kamar madunya, terduduk di sofa di dalam kamarnya dengan tangan yang mengepal. Sesekali memukuli meja rias tanpa disadari. Fanny tidak bisa tidur. Meskipun semua yang terjadi adalah rencananya. Tapi tetap saja dia cemburu. "Sial! Sial!" gumamnya sambil memijit kepala yang dipenuh dengan bayang-bayang suaminya sedang
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
Bab : 3 Pertemuan Yang Tidak Terduga
Mendengar perkataan suaminya. Fanny berbangga diri dalam diam. Dia tau, hal ini akan terjadi. Oleh karenanya, sebelum Rey pulang, Fanny sudah memecat satpam tersebut dengan memberikan pesangon yang banyak. Sehingga tidak ada bukti kebohongannya. Sementara itu, Lina yang masih berada di luar mulai meneteskan air matanya. "Ya Allah aku harus kemana, tega kamu, Mas!” lirih Lina terdengar pilu. Hujan semakin deras, membasahi tubuh Lina yang terduduk di teras rumah mewah yang bukan lagi tempat tinggalnya. Air mata bercampur air hujan terus mengalir di pipinya. Dia tidak percaya hidupnya cepat sekali berubah. Pria yang menjadi suaminya, yang harusnya dia hormati meskipun tanpa cinta, tega mengusirnya tanpa memberi memberinya kesempatan untuk menjelaskan. Tak ada tempat yang bisa Lina tuju, Rumah orang tuanya? Tidak mungkin. Mereka sudah menyerahkan dirinya sepenuhnya pada Reynaldi. Dengan langkah lemas, Lina berjalan tanpa tujuan. Perutnya mulai terasa mual, kepalanya pusing dan
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
Bab : 4 Pertemuan
"Anda baik-baik saja, Pak Reynaldi!” Reynaldi tidak menjawab pertanyaan rekan kerjanya. Dia masih saja menatap Lina, seakan sedang berusaha meyakinkan dirinya kalau itu bukan ilusinya saja.Suara alarm pintu lift berbunyi, dengan langkah cepat Lina keluar dari dalam lift, diikuti oleh Reynaldi dibelakangnya.Hentakan sepatu heals Lina terdengar menggema di sepanjang koridor, ia memasuki kantor dengan penuh percaya diri, mengabaikan langkah kaki di belakangnya yang terdengar mengikuti. Meskipun sebenarnya jantung Lina berdegup dengan kencang. Ini adalah awal baru baginya, suatu kesempatan yang sudah ditunggu bertahun-tahun.Lina tidak menyangka kehidupannya bisa sampai di posisi ini. Bahkan sampai bertemu dengan orang di masa lalunya, yang sudah menghancurkan hidupnya.Namun Lina yang sekarang bukanlah Lina yang dulu yang terlalu naif. Yang bisa dipermainkan seenaknya. Lina berusaha merapihkan setelan blazernya, ketika langkah kakinya berhenti di depan ruangan. Ruangan yang terlihat
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
Bab :5 Pertanyaan Yang Tidak Bisa Di Jawab
"Mama, Please," lirih Bima, sambil memandang Reynaldi. Anak kecil itu mulai tertarik dengan sosok di depannya.Bima kembali melirik ke arah Lina, seolah minta izin. Tapi, Lina hanya diam saja, tanpa ekspresi.Melihat Lina yang membatu, Reynaldi segera berdiri dan mengambil bola dari tangan Bima. Lalu dengan gerakan terlatih dia menendangnya perlahan.Bola tampak melambung tinggi, kemudian ditangkap dengan mudah oleh Reynaldi.Mata Bima membulat dan bersinar senang. “Wow! Ajari aku, Tuan! Janji mau ajari aku!’Reynaldi tertawa, tawa yang tidak pernah terdengar, bahkan oleh dirinya sendiri selama ini. Karena hidupnya yang terlalu serius.“Tentu! Lain kali aku akan ajari kamu lebih banyak teknik bermain bola sampai kamu jadi juara.”Bima tertawa girang, tapi tiba-tiba wajahnya berubah menjadi serius, sejenak ia memandang wajah Reynaldi. “ Tuan kenapa matanya mirip denganku, wajah Tuan juga sama seperti wajahku, apa aku salah?”Tubuh Reynaldi berubah menjadi kaku, dia langsung diam membis
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
Bab : 6 Karamnya Sebuah Perkawinan
"Satpam…satpam yang mana yang kamu maksud, Mas?” seketika wajah Fanny berubah menjadi pucat. “Kamu lupa? Atau kamu pura-pura lupa? Bukankah kamu yang mengatur semua skenario ini semua?” tanya Reynaldi marah. Merasa terpojok akhirnya Fanny tidak bisa mengelak lagi. “ Iya…iya aku yang mengatur itu semua, kamu mau apa, Mas. Bagaimana sekarang, apa kamu sudah bertemu dengan wanita itu? Bagaimana perasaanmu, Mas?” tanya Fanny balik, tanpa merasa bersalah. Reynaldi menatap wajah wanita yang sudah menjadi istrinya bertahun-tahun. Dulu, dia pernah menyayangi Fanny. Dia juga pernah berharap kalau pernikahannya akan baik- baik saja. "Wanita, siapa? Apa maksudmu?” tanya Reynaldi bingung. Fanny melangkah lebih dekat, wajah mereka hampir saja tanpa jarak. "Jangan pura-pura bodoh,Mas! Aku tahu Lina sudah kembali, Aku tahu Lina bekerja di perusahaan mu sekarang.” Wajah pria itu berubah menjadi merah, menahan marah. Tangannya mengepal keras. Entah siapa yang sudah berani membocorkan s
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
Bab: 7 Akal Licik Fanny
Dua orang dewasa itu terus saja bersitegang didalam ruangan. Mereka tidak tahu kalau ada sepasang mata yang terus saja memperhatikan mereka. "Nyonya mereka sepertinya sedang bertengkar." adu agnes sekertaris Reynaldi pada Fanny. Agnes adalah tangan kanan Fanny, apapun gerak gerik Reynaldi tidak luput dari perhatian Agnes. Fanny tidak akan menyerang Lina secara terang-terangan. Dia tahu jika ingin menyerang wanita itu harus dengan cara yang halus, tapi mematikan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan keberadaan Agnes. Baru saja Lina keluar dari ruang direktur, sesampainya di mejanya tiba-tiba salah satu rekan kerjanya menghampirinya dan berkata, " "Lina kamu dipanggil keruang manajer." ucap wanita itu pelan. Lina mengeryitkan keningnya dan berkata," Kenapa?" "Aku tidak tahu, tapi hati-hati, seperti nya ada yang melaporkan kamu, ada yang ingin memfitnah kamu. Mereka melaporkan tentang kamu kemanajer keuangan." Hati Lina berdegub kencang. Selama Lina bekerja diisini,
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
Bab : 8 Penyelidikan di Mulai
"Siapa yang sudah berani mengunci akses file laporan keuangan tanpa seijin dari saya!" tanya Reynaldi marah. "Pak yang bisa mengakses file laporan keuangan itu hanya Bapak dan manajer keuangan." "Saya? Mana mungkin saya, atau... "Agnes! Ya, Agnes!" ujar Reynaldi mengangguk-angguk. "Tapi untuk apa Agnes melakukan itu, apalagi tanpa perintah dari saya?" keningnya berkerut, berusaha berpikir, dan dia menemukan titik merahnya.. Bagaimana Fanny bisa mengetahui apapun aktivitas nya didalam kantor. Reynaldi mengangguk-angguk tanda mengerti. "Fanny!!!" pria itu mengepalkan tangannya marah. Dia tahu betul semua ini ulah istrinya. Sementara disudut lain diruangan yang sama, terlihat Agnes mulai ketakutan. Wajahnya pucat seperti tidak ada darah yang mengalir. Perasaannya mendadak menjadi tidak enak, saat pimpinannya menyebut nama istrinya dengan kencang.Mata Reynaaldi menatap tajamDan Agnes mulai salah tingkah."Agnes!!!" teriaknya kencang Wanita cantik dengan riasan t
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
Bab : 9 Kebencian
Pria itu benar-benar tidak bisa menahan emosinya. Reynaldi mengepalkan tangannya. "Aku akan membersihkan nama baik Lina, bahkan kalau kamu masih saja mau bermain kotor, aku tidak akan segan-segan membawa kamu ke penjara." Fanny diam dan berdiri kaku ditempatnya, " Apa maksud kamu, Mas?" Pria itu mendekatkan wajahnya dengan wajah istrinya. Dengan tatapan tajam dia berkata, " Aku tahu banyak dari apa yang kamu kira, jadi jangan main-main denganku, Fanny!" Fanny hanya bisa menatap suaminya dengan penuh kebencian, saat suaminya berbalik badan dan keluar dari kamar mereka. Dengan langkah cepat Fanny menutup pintu kamarnya. Kemudian Fanny mengambil ponselnya, yang sedari tadi tergeletak diatas meja riasnya."Hallo Dimas! Apa yang sudah kamu katakan? Kenapa suamiku bisa tahu dan semurka itu, kita harus bicara!" kata Fanny pelan. ## Sementara dirumah Lina, terus saja diam memandang ponselnya dengan gelisah. Dia terus saja menunggu khabar dari Reynaldi dengan cemas. Ti
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more
Bab : 10 Ancaman
"Tunggu aku, aku akan sampai disana kurang dari 10 menit." Baru kali ini Lina benar-benar merasa takut, takut kehilangan anaknya, Bima. Sementara di tempat lain, di ruangan yang gelap dan remang-remang. Seseorang bertubuh tinggi dan tegap. Pria itu duduk dikursi sambil membaca ulang pesan yang dikirimnya keLina berulang-ulang, dan dengan senyum dinginnya. "Perintah Nyonya sudah mulai aku jalankan, Aku baru saja mengancamnya. Pasti dia sedang berdiri kaku dan ketakutan, sekarang. Ha..ha..ha!" tawa pria itu puas lewat telpon. Sementara dirumah Fanny diruangan tertutup sebagai lawan bicaranya membalas." Bagus. Aku ingin dia ketakutan, jangan lakukan apa-apa dulu. Aku hanya ingin dia tahu, kalau kita tidak main-main. Jadi dia harus berpikir dua kali untuk tetap berada dikota ini." Pria itu adalah Alek, seorang pembunuh bayaran. "Kalau kau ingin dia benar-benar menghilang, aku bisa membunuhnya tanpa jejak." katanya sambil tersenyum dingin Diruangan tertutup Fanny diam sejena
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status