Home / Romansa / CEO ITU AYAH ANAKKU / Bab : 4 Pertemuan

Share

Bab : 4 Pertemuan

Author: Nunik Sobari
last update Last Updated: 2025-02-12 10:27:16

"Anda baik-baik saja, Pak Reynaldi!”

Reynaldi tidak menjawab pertanyaan rekan kerjanya. Dia masih saja menatap Lina, seakan sedang berusaha meyakinkan dirinya kalau itu bukan ilusinya saja.

Suara alarm pintu lift berbunyi, dengan langkah cepat Lina keluar dari dalam lift, diikuti oleh Reynaldi dibelakangnya.

Hentakan sepatu heals Lina terdengar menggema di sepanjang koridor, ia memasuki kantor dengan penuh percaya diri, mengabaikan langkah kaki di belakangnya yang terdengar mengikuti.

Meskipun sebenarnya jantung Lina berdegup dengan kencang. Ini adalah awal baru baginya, suatu kesempatan yang sudah ditunggu bertahun-tahun.

Lina tidak menyangka kehidupannya bisa sampai di posisi ini. Bahkan sampai bertemu dengan orang di masa lalunya, yang sudah menghancurkan hidupnya.

Namun Lina yang sekarang bukanlah Lina yang dulu yang terlalu naif. Yang bisa dipermainkan seenaknya.

Lina berusaha merapihkan setelan blazernya, ketika langkah kakinya berhenti di depan ruangan. Ruangan yang terlihat serba mewah. Dengan kaca di sekelilingnya.

Ia ketuk pintu kantor tersebut. Hatinya berdegup kencang, ini pertama kalinya dia akan bertemu dengan CEO perusahaan itu.

Lina mendorong pintu perlahan, saat pintu terbuka Lina merasa ada suasana yang berbeda, tegang.

“Silahkan duduk! Sebentar Bapak pimpinan perusahaan ini belum datang!” ujar seorang wanita yang juga berpenampilan menarik dan elegan.

Tidak lama kemudian pintu didorong, terlihat jelas sosok yang Lina temui tadi di lif masuk dengan angkuhnya

“Pagi Pak!” sapa sekretarisnya

Waktu seakan berhenti saat tatapan mereka bertemu. Suasana menjadi sangat hening dan mencekik keduanya.

Sorot mata pria itu penuh dengan tatapan terkejut. Seolah, tidak percaya dengan apa yang ada di hadapannya.

Sementara Lina menatapnya dengan datar, berusaha menyembunyikan segala emosi dan rasa yang bergejolak di hatinya.

“Silahkan duduk!” suara sekertaris, memecah keheningan.

Tanpa ekspresi, Lina menarik kursi, sikapnya sangat tenang. Meskipun dia bisa merasakan tatapan tajam Reynaldi menikam jantungnya.

Pertemuan itu berjalan formal dan seperlunya. Lina tetap fokus, berusaha menjawab semua pertanyaan dengan profesional.

Namun, hatinya bergejolak, ia terus mendapati tatapan Reynaldi yang terus terarah tajam menatapnya. Seolah ingin memastikan, apakah wanita yang di hadapannya benar- benar Lina yang dulu, wanita yang sudah diusirnya bertahun-tahun dulu.

Akhirnya interview itu pun selesai, Lina bangkit dari duduknya. “Terima kasih, atas waktunya, Pak.” Suara Lina yang lembut terdengar datar dan seadanya.

Saat tubuhnya berbalik untuk keluar ruangan. “Lina, tunggu sebentar!” Suara itu menghentikannya.

” Iya Pak Reynaldi, ada apa?” Lina menoleh tetap bersikap tenang, walau tampak Reynaldi tidak setenang dirinya.

Lina bahkan dapat tersenyum tipis saat menunggu. Tapi, tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibir pria itu.

“Baiklah, kalau tidak ada lagi yang akan ditanyakan. Saya permisi, Pak!”

Lina melangkah kan kakinya keluar ruangan. Meninggalkan Reynaldi yang diam terpaku di tempatnya.Sekretaris Reynaldi diam, kebingungan, akan apa yang sedang terjadi.

Reynaldi tidak bisa berhenti memikirkan Lina. Ia termangu, memikirkan apa yang baru saja terjadi. Wanita itu, bagaimana mungkin sekarang ada dihadapannya, setelah bertahun-tahun menghilang, bahkan sekarang bekerja di perusahaannya.

Satu lagi yang mengganggu pikirannya, Lina yang sekarang berbeda dengan Lina yang dulu, dia lebih berani, lebih cantik dan percaya diri.

Perasaan Reynaldi kacau, dia tidak bisa berdiam diri saja. Dia harus tahu ke mana selama ini Lina, bagaimana kehidupannya.

Dan satu yang paling tidak Reynaldi mengerti, kenapa hatinya terasa sakit, bila menatap mata Lina. Seperti ada rasa bersalah yang teramat besar. Sedang tatapan Lina, seperti tidak memiliki emosi apapun. Tidak ada lagi tatapan yang menunjukkan betapa Lina sangat menghargainya. Semuanya terlalu datar dan itu sangat menganggunya.

“Cari tahu tentang kehidupan Lina, enam tahun belakangan!” perintah Reynaldi pada anak buahnya.

“Informasi seperti apa ya, Pak!”

“Semuanya!”

Dan beberapa hari kemudian, laporan yang dia terima membuat dunia seakan berguncang hebat.

Lina mempunyai seorang anak, Lina mengandung anaknya. Lina melahirkan seorang anak laki-laki. Membesarkan anaknya seorang diri selama ini.

Reynaldi tidak membuang waktu lagi. Begitu dia mendapat informasi lengkap. Dimana rumah dan alamat yang tepat dimana istri dan anaknya tinggal, dia segera pergi kesana.

“Berhenti di depan, Pak!” perintah Reynaldi pada supirnya.

Renaldi turun dari mobilnya, kakinya melangkah masuk ke dalam halaman rumah sederhana.

Dan dia melihat seorang anak laki-laki berumur sekitar lima tahun. Dia sedang bermain bola sendirian. Bocah itu memiliki postur badan yang tegap dan gagah lebih dari anak seumurannya, rambutnya hitam pekat, matanya tajam, mengingatkan Reynaldi pada seseorang, dirinya sendiri.

Tiba-tiba dadanya terasa sesak, kepala pusing. Bocah laki-laki itu adalah anaknya.

Tanpa sadar kakinya melangkah mendekat, saat itu juga pintu rumah terbuka. Lina keluar dari rumah itu. “Apa yang anda lakukan disini?” sergah Lina geram.

Reynaldi tidak menjawab, tatapannya masih pada bocah laki-laki yang sangat tampan yang ada di hadapannya.

Bocah laki-laki itu masih diam bingung dengan keadaan yang sedang terjadi di hadapannya.

“Lina … dia anakku?” suaranya serak dan terlihat bingung

Lina mengangkat wajah dan dagunya, tatapannya penuh kemarahan, seperti luka lama yang tersiram air asam, perih.

“Iya dia anak kita! Anak yang kau tinggalkan! Anak yang harus aku besarkan seorang diri, setelah kau mengusirku seperti sampah!” suara Lina bergetar menahan marah.

Reynaldi terdiam, seolah perkataan itu menggugurkan segala sifat angkuhnya selama ini.

Reynaldi mendekat dan menatap bocah laki-laki itu lagi, kali ini dia tersenyum.” Siapa namamu, anak ganteng?” tanyanya lembut.

Bocah laki-laki itu menatap ibunya. Lina tampak mengangguk pelan. “ Bima, Tuan.”

“Bima?”

“Jangan panggil aku tuan, Nak,” sambungnya dengan suara serak, menghadapi kenyataan anaknya tidak mengenalnya.

“Maafkan papa, Bima. Panggil aku, papa, Nak! Aku papamu!” lirihya lagi sambil memeluk bocah laki- laki itu.

Reynaldi merasakan sesuatu yang tidak pernah dia rasakan. Hangat, terharu tapi menyakitkan.

Menghadapi kenyataan bahwa dia sudah melewati lima tahun kehidupan anaknya. Dan untuk pertama kali dalam hidupnya seorang Reynaldi merasa sangat menyesal.

Bima menatap pria asing di hadapannya dengan matanya yang besar dan hitam, alis dan keningnya mengernyit. Lalu berbisik pelan pada Lina. “ Mama, tuan itu siapa?”

Lina menggenggam kedua tangan anaknya. “ Bukan siapa-siapa, itu tidak penting. Ayo kita masuk, Nak!”

Wajah Reynaldi seakan ditampar berkali- kali, mendengar perkataan Luna, kalau dirinya bukan siapa- siapa, dan bukan sesuatu yang penting.

Bibirnya ingin membantah, tapi tidak bisa berbuat apa- apa, kenyataannya, memang dia tidak ada selama ini dalam kehidupan anaknya.

Tapi Reynaldi masih berusaha, dia berjongkok dan mensejajarkan tingginya dengan bocah itu. “ Kamu suka main bola? Mau main bola sama aku? Aku bisa mengajarkan strategi bermain bola yang jitu sama kamu.”

Bima bingung, wajahnya kembali menatap mamanya. Diikuti tatapan Reynaldi ke arah Lina. Dengan tegas Lina langsung menggandeng tangan anaknya. “Cukup, Pak!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab :5 Pertanyaan Yang Tidak Bisa Di Jawab

    "Mama, Please," lirih Bima, sambil memandang Reynaldi. Anak kecil itu mulai tertarik dengan sosok di depannya.Bima kembali melirik ke arah Lina, seolah minta izin. Tapi, Lina hanya diam saja, tanpa ekspresi.Melihat Lina yang membatu, Reynaldi segera berdiri dan mengambil bola dari tangan Bima. Lalu dengan gerakan terlatih dia menendangnya perlahan.Bola tampak melambung tinggi, kemudian ditangkap dengan mudah oleh Reynaldi.Mata Bima membulat dan bersinar senang. “Wow! Ajari aku, Tuan! Janji mau ajari aku!’Reynaldi tertawa, tawa yang tidak pernah terdengar, bahkan oleh dirinya sendiri selama ini. Karena hidupnya yang terlalu serius.“Tentu! Lain kali aku akan ajari kamu lebih banyak teknik bermain bola sampai kamu jadi juara.”Bima tertawa girang, tapi tiba-tiba wajahnya berubah menjadi serius, sejenak ia memandang wajah Reynaldi. “ Tuan kenapa matanya mirip denganku, wajah Tuan juga sama seperti wajahku, apa aku salah?”Tubuh Reynaldi berubah menjadi kaku, dia langsung diam membis

    Last Updated : 2025-02-12
  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 6 Karamnya Sebuah Perkawinan

    "Satpam…satpam yang mana yang kamu maksud, Mas?” seketika wajah Fanny berubah menjadi pucat. “Kamu lupa? Atau kamu pura-pura lupa? Bukankah kamu yang mengatur semua skenario ini semua?” tanya Reynaldi marah. Merasa terpojok akhirnya Fanny tidak bisa mengelak lagi. “ Iya…iya aku yang mengatur itu semua, kamu mau apa, Mas. Bagaimana sekarang, apa kamu sudah bertemu dengan wanita itu? Bagaimana perasaanmu, Mas?” tanya Fanny balik, tanpa merasa bersalah. Reynaldi menatap wajah wanita yang sudah menjadi istrinya bertahun-tahun. Dulu, dia pernah menyayangi Fanny. Dia juga pernah berharap kalau pernikahannya akan baik- baik saja. "Wanita, siapa? Apa maksudmu?” tanya Reynaldi bingung. Fanny melangkah lebih dekat, wajah mereka hampir saja tanpa jarak. "Jangan pura-pura bodoh,Mas! Aku tahu Lina sudah kembali, Aku tahu Lina bekerja di perusahaan mu sekarang.” Wajah pria itu berubah menjadi merah, menahan marah. Tangannya mengepal keras. Entah siapa yang sudah berani membocorkan s

    Last Updated : 2025-03-07
  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab: 7 Akal Licik Fanny

    Dua orang dewasa itu terus saja bersitegang didalam ruangan. Mereka tidak tahu kalau ada sepasang mata yang terus saja memperhatikan mereka. "Nyonya mereka sepertinya sedang bertengkar." adu agnes sekertaris Reynaldi pada Fanny. Agnes adalah tangan kanan Fanny, apapun gerak gerik Reynaldi tidak luput dari perhatian Agnes. Fanny tidak akan menyerang Lina secara terang-terangan. Dia tahu jika ingin menyerang wanita itu harus dengan cara yang halus, tapi mematikan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan keberadaan Agnes. Baru saja Lina keluar dari ruang direktur, sesampainya di mejanya tiba-tiba salah satu rekan kerjanya menghampirinya dan berkata, " "Lina kamu dipanggil keruang manajer." ucap wanita itu pelan. Lina mengeryitkan keningnya dan berkata," Kenapa?" "Aku tidak tahu, tapi hati-hati, seperti nya ada yang melaporkan kamu, ada yang ingin memfitnah kamu. Mereka melaporkan tentang kamu kemanajer keuangan." Hati Lina berdegub kencang. Selama Lina bekerja diisini,

    Last Updated : 2025-03-09
  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 8 Penyelidikan di Mulai

    "Siapa yang sudah berani mengunci akses file laporan keuangan tanpa seijin dari saya!" tanya Reynaldi marah. "Pak yang bisa mengakses file laporan keuangan itu hanya Bapak dan manajer keuangan." "Saya? Mana mungkin saya, atau... "Agnes! Ya, Agnes!" ujar Reynaldi mengangguk-angguk. "Tapi untuk apa Agnes melakukan itu, apalagi tanpa perintah dari saya?" keningnya berkerut, berusaha berpikir, dan dia menemukan titik merahnya.. Bagaimana Fanny bisa mengetahui apapun aktivitas nya didalam kantor. Reynaldi mengangguk-angguk tanda mengerti. "Fanny!!!" pria itu mengepalkan tangannya marah. Dia tahu betul semua ini ulah istrinya. Sementara disudut lain diruangan yang sama, terlihat Agnes mulai ketakutan. Wajahnya pucat seperti tidak ada darah yang mengalir. Perasaannya mendadak menjadi tidak enak, saat pimpinannya menyebut nama istrinya dengan kencang.Mata Reynaaldi menatap tajamDan Agnes mulai salah tingkah."Agnes!!!" teriaknya kencang Wanita cantik dengan riasan t

    Last Updated : 2025-03-09
  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 9 Kebencian

    Pria itu benar-benar tidak bisa menahan emosinya. Reynaldi mengepalkan tangannya. "Aku akan membersihkan nama baik Lina, bahkan kalau kamu masih saja mau bermain kotor, aku tidak akan segan-segan membawa kamu ke penjara." Fanny diam dan berdiri kaku ditempatnya, " Apa maksud kamu, Mas?" Pria itu mendekatkan wajahnya dengan wajah istrinya. Dengan tatapan tajam dia berkata, " Aku tahu banyak dari apa yang kamu kira, jadi jangan main-main denganku, Fanny!" Fanny hanya bisa menatap suaminya dengan penuh kebencian, saat suaminya berbalik badan dan keluar dari kamar mereka. Dengan langkah cepat Fanny menutup pintu kamarnya. Kemudian Fanny mengambil ponselnya, yang sedari tadi tergeletak diatas meja riasnya."Hallo Dimas! Apa yang sudah kamu katakan? Kenapa suamiku bisa tahu dan semurka itu, kita harus bicara!" kata Fanny pelan. ## Sementara dirumah Lina, terus saja diam memandang ponselnya dengan gelisah. Dia terus saja menunggu khabar dari Reynaldi dengan cemas. Ti

    Last Updated : 2025-03-10
  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 10 Ancaman

    "Tunggu aku, aku akan sampai disana kurang dari 10 menit." Baru kali ini Lina benar-benar merasa takut, takut kehilangan anaknya, Bima. Sementara di tempat lain, di ruangan yang gelap dan remang-remang. Seseorang bertubuh tinggi dan tegap. Pria itu duduk dikursi sambil membaca ulang pesan yang dikirimnya keLina berulang-ulang, dan dengan senyum dinginnya. "Perintah Nyonya sudah mulai aku jalankan, Aku baru saja mengancamnya. Pasti dia sedang berdiri kaku dan ketakutan, sekarang. Ha..ha..ha!" tawa pria itu puas lewat telpon. Sementara dirumah Fanny diruangan tertutup sebagai lawan bicaranya membalas." Bagus. Aku ingin dia ketakutan, jangan lakukan apa-apa dulu. Aku hanya ingin dia tahu, kalau kita tidak main-main. Jadi dia harus berpikir dua kali untuk tetap berada dikota ini." Pria itu adalah Alek, seorang pembunuh bayaran. "Kalau kau ingin dia benar-benar menghilang, aku bisa membunuhnya tanpa jejak." katanya sambil tersenyum dingin Diruangan tertutup Fanny diam sejena

    Last Updated : 2025-03-11
  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab: 11 : Villa di Pinggir Kota

    Meraka akhirnya masuk, Bima yang masih dalam gendongan, mulai bangun dan mengucek matanya "Ini rumah siapa, Mama?" katanya sambil mengantuk Sebelum Lina menjawab, Reynaldi terlebih dahulu menjawab," Ini rumah Papa, sayang." Bimaa menatap wajah papanya dengan wajah polos, kemudian berganti kewajah Lina. Seolah-olah ingin penjelasan dari mamanya. "Mama?" tanya Bima Lina tersenyum tipis, berusaha untuk tetap tenang, lalu berkata," Untuk sementara kita tinggal disini dulu, sayang." Bima mengangguk pelan, lalu tiba-tiba mengambil tangan Reynaldi." Kalau ini rumah Papa, boleh aku lihat kamar untukku?" Reynaldi terkejut sesaat, sebelum akhirnya berkata," Tentu saja,sayang." Kedua orang beda usia itu berjalan bergandengan tangan. Sementara Lina hanya bisa menatap mereka dengan perasaan terharu. Mereka seperti ayah dan anak pada umumnya. Meskipun mereka sudah terpisah sudah cukup lama. Ada ikatan batin yang tidak bisa dipisahkan oleh jarak dan waktu. "Hem...Lina menggele

    Last Updated : 2025-03-13
  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 12 Fanny Semakin Gila

    Mereka terus saja berdebat diruangan itu. Fanny terlihat sangat emosi, dia terus saja bicara. Sementara pria di hadapannya, tidak percaya kalau wanita yang menjadi istrinya selama ini, sudah berubah menjadi wanita yang mengerikan. Fanny tertawa sinis." Ini sangat lucu tuan Reynaldi, apa kamu lupa, dulu kamu sudah mengusirnya tanpa perasaan. Sekarang seolah- olah, kamu seperti suami yang Sayang dan perhatian pada keluarganya." Fanny terus saja bicara, memancing kesabaran pria didepannya, tangan Reynaldi mengepal, terlihat jelas rahanya megeras, sebelum akhirnya dia berkata, " Kau! Semua karena kau yang memulai. Semua juga kau yang membuat skenarionya." "Aku? tanya Fanny tanpa merasa bersalah. "Kamu yang menyuruh aku mencari rahim pengganti, Fanny!Kamu yang menyuruh aku menikah lagi, sekarang kamu berkata seolah-olah aku yang menghancurkan semuanya." ucap Reynaldi mulai terpancing emosi. Wajah Fanny berubah menjadi dingin dan datar. "Aku tidak masalah kalau kamu perduli pa

    Last Updated : 2025-03-13

Latest chapter

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 52 Bayangan Di Kala Senja

    Setelah sekian lama bergelut dengan luka dendam, dan masa lalu, akhirnya kehidupan Reynaldi , Lina, Rakha, Kezia, dan Bima perlahan kembali tenang. Tapi seperti bayangan senja yang datang diam-diam. Sebuah kehadiran baru kembali mengusik ketenangan. Perusahaan milik Reynaldi sedang membuka peluang kerjasama internasional dengan sebuah perusahaan teknologi besar dari Jepang. Kitsuki cooperation. Salah satu urusan dari perusahaan mereka bernama Keyko Kanzaky. Hadir sebagai perwakilan dari kepala proyek merger. Cantik, cerdas, dan mempunyai aura yang sangat kuat dan misterius. Kezia yang mempunyai jabatan yang cukup penting di perusahaan milik ayahnya, merasa ada sesuatu yang tidak beres. Keyko nampak terlalu familiar dengan seluk beluk internal perusahaan. Bahkan yang seharusnya dia tidak mengetahuinya. Sementara Bima yang sudah mulai pulih hatinya berhasil menyelesaikan pendidikan nya dengan cepat. Lalu kembali lagi ke Indonesia. Dia mulai membangun hubungan yang dengan Keyko.

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 51 Cinta Penuh Duri

    Hubungan Aqila dengan Bima awalnya seperti hubungan kisah cinta anak muda biasa. Bima yang lulusan luar negeri,walaupun kuliahnya belum selesai tercatat sebagai karyawan di perusahaan Reynaldi sebagai Staf Keuangan.Begitupun Aqila, dia wanita cerdas yang masuk lewat jalur tes, sampai akhirnya ditempatkan sebagai manager marketing.Mereka terlihat sering bersama di acara formal perusahaan.Menghadiri pertemuan bisnis, hingga makan malam di tempat eksklusif.Pribadi Aqila yang cerdas, ceria, dan pintar berkomunikasi membuat Bima tertarik dan merasa nyaman dengannya.Aqila juga selalu tahu bagaimana caranya menenangkan Bima saat ada masalah, baik dengan pekerjaannya maupun dengan Papanya.Namun semua berubah, ketika Kezia yang masih satu kantor dengan mereka menyelidiki keberadaan Aqila. Awalnya hanya sekedar ingin tahu, siapa calon kakak iparnya ini. Walaupun sudah ada beberapa kejanggalan dari sikapnya.Dari dokumen lama di sebuah arsip ternyata ayah Aqila dulu juga pernah bekerja di

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 50 Pernikahan Kezia

    Beberapa minggu setelah kejadian di cafe, Kezia dan Rakha memenuhi panggilan polisi untuk menjawab beberapa pertanyaan. Sebagai warga negara yang baik mereka pun datang. Tanya jawab memakan waktu hampir dua jam. Setelah selesai mereka menyempatkan diri melihat keadaan Fanny didalam sel. Tapi kali ini bukan untuk menghakimi atau menyalahkan dia, hanya ingin memastikan kalau sepupu ibu kandungnya ini menyesali semua perbuatannya.“Kezia.” ucapnya pelan.” Maaf, meskipun mungkin kamu tidak bisa memaafkan.” “Aku datang bukan untuk menghukummu, tapi aku hanya ingin memastikan, apa benar hubungan darah itu tidak berlaku untukmu, sampai kamu benar-benar membenci aku dan ibuku.” “Kezia…” ucap Fanny lirih.Kezia berusaha kuat dan tidak mengeluarkan air mata. Tangan Rakha menggenggam tangannya kuat. “Aku ingin semuanya berakhir.” Kezia berjalan keluar sel sambil bergandengan tangan dengan Rakha. Meninggalkan Fanny yang diam dan frustasi.Sementara dirumah Reynaldi, masih saja syok dengan k

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 49 Antara Cinta Dan Dendam

    Dari kejauhan rumah itu nampak kosong.Lampu lantai satu redup dan hampir gelap, tapi lampu lantai dua menyala dengan terang.Rakha menoleh ke arah Kezia,”Kamu yakin dia disana?” Kezia mengangguk,”Perasaanku mengatakan, Ya.” Sejak kecil…firasatku lebih tajam. Mungkin karena aku hidup selalu diawasi bayang-bayang dia. Setidaknya orang- orang yang menjadi tangan kanan dia dan keluarganya.” Rakha menggenggam tangan Kezia,”Kamu nggak usah takut, kita selesaikan ini sama-sama. Kamu nggak usah khawatir. “ Sementara didalam rumah tua itu, Fanny menghadap ke kaca memandang hujan.Ditangannya ada foto Reynaldi dan Kezia. Dua wajah itu yang sekarang menghantui nya. Targetnya bukan lagi Lina dan Bima. Tapi dua orang ini.“Kamu pikir bisa lolos dariku, bocah kecil. Dan kamu pikir, hidupmu bisa tenang Reynaldi? Setelah kamu mengambil kebahagiaan dariku. Dan menghancurkan semua yang aku miliki?” Dari belakang ruangan seseorang muncul.Seorang pria dengan tubuh tinggi dengan tato bergambar naga

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 48 Kesembuhan Fanny

    Rumah sakit JiwaDibalik pagar tinggi dan jeruji besi, berukiran rapih, Seorang wanita duduk terpaku diam dan membisu di sudut ranjang besi.Rambutnya panjang dan selalu acak-acakan. Meskipun berkali-kali suster menyisir rambutnya, tapi tetap saja dia akan mengacak-ngacak kembali rambut panjang yang sudah mulai beruban itu.Matanya kosong menatap dinding yang berwarna putih. Fanny.Sudah bertahun-tahun wanita ini dirawat di rumah sakit jiwa ini. Kondisinya mulai membaik sejak Kezia anak dari Erlita sepupunya menjenguk nya.Semenjak itu juga dia mulai menjalani terapi intensif. Sesi psikiater seminggu tiga kali. Dia juga mendapat pengawasan ketat, di dalam kamarnya juga terpasang cctv, untuk merekam tingkah lakunya selama 24 jam.Selama beberapa minggu terakhir ini dia mengalami perubahan yang mencolok, dia mulai bisa berbicara dengan lancar, mengenali wajah perawat. Dan mengucapkan salam pada Dokter.Dia juga mulai senang menulis dan melukis. Meskipun tetap dalam pengawasan para peraw

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab: 47 Siapa Yang Menabur Dia Yang Menuai

    Pengajuan banding ke Kantor Kejaksaan Tinggi Negeri, dengan hanya membawa bukti-bukti ternyata tidak semudah itu.Pihak Kejaksaan Tinggi ragu kalau itu hanyalah rekayasa, atau salinan digital.“Kamu bisa datangkan saksi hidup. Baru kami bisa membuka kembali kasus ini.” ujar salah satu jaksa Kezia menatap Rakha,” Paman…kita butuh bukti nyata, atau seseorang yang tahu semuanya pada saat itu.”Lina, Rakha, dan Kezia berusaha mencari informasi, mereka ingin membebaskan Reynaldi dari segala tuduhan.Akhirnya dari jejak digital, mereka mengetahui kalau salah satu aset dari Direktur keuangan itu disewakan diam-diam di pinggiran Kota. Sebuah rumah yang cukup tua yang dijaga oleh seorang wanita.Tanpa buang waktu mereka mendatanginya, dan benar saja wanita itu adalah mantan sekretaris Direktur keuangan, namanya Arin.Arin awalnya tidak mau buka mulut,dia diam enggan bicara. Tapi Lina menunjukan foto-foto dirinya bersama Kezia kecil, juga foto-foto Erlita semasa hidup. Akhirnya Arin Luluh.“Ak

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 46 Surat Wasiat

    Setelah percakapan suami istri itu di ruang kerja dirumah mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk membacakan surat wasiat dari Erlita dulu.“Ini sudah saatnya, Kezia sudah berumur lebih dari 17 tahun. Aku tidak mau lagi menunda-nunda semuanya.” Di Ruang kerja Reynaldi, akhirnya duduk berhadapan dengan Lina, Kezia, Dan Notaris yang sudah menunggu bertahun-tahun.Amplop coklat tua di buka perlahan-lahan.Suasana di ruangan itu mulai menegang.Hanya terdengar suara notaris yang mulai membacakan surat wasiat tua peninggalan Erlita.“Jika surat ini dibuka, mungkin aku sudah tidak ada. Tapi aku ingin kebenaran itu ada,anak ini adalah anak dari Reynaldi. Dan aku mau jika anak ini perempuan beri dia nama Kezia, jika dia laki-laki beri dia nama Erlandy, yang artinya Ernita dan Reynaldi.Tapi bukan hanya hal itu, Di Dalam berkas ini juga aku lampirkan bukti transfer rahasia Fanny kepada beberapa oknum. Juga nama-nama yang sudah menghancurkan hidupku.”Mata Kezia membesar.Lina menggenggam tan

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab :45 Rumah Sakit Jiwa

    Hujan mengguyur kota sangat deras, airnya seperti tumpahan air dari langit yang tidak berhenti. Pikiran Kezia yang kacau, sejak membaca tulisan tangan dari ibunya. Erlita.Banyak kisah yang dilalui ibunya bersama Fanny dan keluarganya. Kezia berniat ingin menyusurinya. Sepulang dari luar kota, dari rumah Neneknya yang sesungguhnya. Erita tidak langsung pulang ke rumah. Dia justru pergi ke rumah sakit dimana Fanny dirawat .Tepatnya rumah sakit jiwa.Kezia sudah berada di gerbang rumah sakit jiwa. Tempat dimana sepupu ibunya dirawat karena mengalami gangguan jiwa.Tapi sayang Kezia tidak mengetahui kisah yang sesungguhnya. Bagaimana Fanny memanfaatkan ibunya dulu, bagaimana Fanny ingin membunuh dia yang masih didalam kandungan dan ibunya dulu. Kezia berjalan memasuki lorong rumah sakit. Bau ciri khas rumah sakit menusuk hidungnya. Membuat kepalanya sedikit pusing dan mual.Kezia wanita yang cerdas, dia mencari tahu di bangsal mana sepupu ibunya dirawat. Setelah mendapat kan datanya d

  • CEO ITU AYAH ANAKKU   Bab : 44 Asal Usul Yang Mulai Jelas

    Pov : Kezia17 tahun kemudian Namaku Kezia usiaku 17 tahun.Kata orang-orang wajahku perpaduan Ibuku juga Papa Rey.Mataku, bibir juga rambutku mirip Papa Rey, tapi senyum dan kulitku mirip almarhumah ibuku, Erlita.Tapi aku di besarkan oleh wanita yang aku panggil Mama Lina. Sejak kecil aku sudah tahu, kalau aku dilahirkan dari rahim yang penuh cerita sedih dan luka, tapi aku dibesarkan oleh cinta yang tak terbatas.Bima kakakku sekarang sudah kuliah di luar negeri, dia sangat tampan. Lukisannya pernah dipamerkan di galeri internasional.Dia kakak yang sangat baik, dia pernah berkata,” Kamu adalah hadiah terindah dari masa lalu kami.” Dan Papa Reynaldi, Dia bukan pria yang sempurna. Tapi dia Papa terbaik yang pernah aku miliki.Luka masa lalunya dengan ibuku dulu, tidak membuatnya menjadi keras, ataupun pemarah. Dia Papa yang baik, walaupun terkadang dia cuek, tapi dia selalu ada bila aku membutuhkan nya.Hari ini aku berada di makam ibuku, Ibu Erlita. Tepat di hari ulang tahun ku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status