Share

Bab 71. Makan Keluarga

Meja lipat pendek berbahan kayu, menjadi senter di pelataran kayu yang dialasi karpet. Tiga karyawan yang datang membawakan makan siang. Aku mengernyit saat mereka menset-up kompor beserta wajan besi datar. Tidak hanya itu, bahan makanan berjajar memenuhi permukaan meja.

Salah satu mereka menjelaskan kalau ini pesanan Daniel. Dia masih menuju kembali setelah berkeliling dengan Pak Karta di kebun teh.

“Daniel tahu saja kalau aku lapar. Pilihannya tepat lagi. Udara dingin, dihangatkan dengan kompor,” ucap lelaki itu. Kemudian dia merogoh saku, mengeluarkan uang dan diselipkan ke salah satu dari mereka.

Aku yang sempat kelimpungan, hanya memperhatikan mereka. Diriku masih disibukkan meredam gemuruh akibat kejadian yang nyaris tadi. Hampir saja aku terhanyut, tepatnya kami sama-sama terpantik. Tidak mungkin kan, tepukan tangan hanya dikarenakan satu tangan.

Mungkin udara yang dingin dan hanya ada kami berdua, menyeret makhluk penggoda menjalankan tugas. Kedua telapak tangan menangkup kedu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status