Share

Bab 73. Refresh

Kekisruhan tadi malam berakhir, setelah bantal dan tas ransel Daniel menjadi pembatas tidur kami. Walaupun kesepakatan dengan drama juga.

“Ai, kepalamu jangan di tutup,” ucapnya tadi malam. Aku yang memunggunginya merasakan tepukan di punggung. Kesal rasanya, tidurku terusik. Mataku sudah berat dan ingin menyambung mimpi yang tertunda.

“Kenapa?” tanyaku tanpa membuka selimut. Kepalaku tetap bersembunyi di selimut tebal ini, hanya terbuka sedikit untuk melegakan napas saja.

Dia diam beberapa waktu. Kemudian … “Aku takut, Ai. Kalau seperti ini kamu seperti di film horor. Selimutnya putih lagi, tinggal dikasih moncong.”

Ngakak. Asli aku sampai membekap mulut. Dalam hati aku bergumam, ‘Dokter kok takut pocong.’ Namun, ketakutannya menular kepadaku setelah mendengarkan perkataannya.

“Aku tuh kalau melihat mayat secara langsung malah tidak takut. Tahu kan kamu kalau di rumah sakit bagaimana. Kadang ada lo, Ai, yang meninggal beberapa hari tidak tahu siapa keluarganya. Ya kami simpan di kama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
bundaLin
lanjut thorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status