Share

Bab 81. Menyesal

Sekarang aku minta bantuan siapa? Teman-temanku hanya mau dekat saat aku punya uang. Ketika aku mendapatkan hasil penjualan tanah, mereka memberi sanjungan seakan aku menjadi pemenang.

Aku seperti gula yang dikerubuti semut. Ada yang datang untuk mengajak hang-out, tapi ada juga yang mengajak kebaikan.

“Ammar, mumpung mempunyai uang banyak, bukankah lebih baik kamu masukkan ke investasi?” ucapnya dengan memberikan ilustrasi.

“Tidak, ah. Banyak investasi bodong. Bukannya untung, justru jadi buntung.”

Temanku itu tersenyum. “Itu kalau kamu investasi online. Menaruh uang pada perusahaan entah dimana tempatnya. Kamu hanya mengetahui nama saja melalui internet. Ini beda.”

“Bedanya apa?”

“Aku dan teman-teman mempunyai perusahaan yang sedang berkembang pesat. Kami berencana untuk melakukan perluasan. Banyak orang yang akan memberikan dana, tetapi karena kamu teman aku, jadi aku tawari kamu dulu. Itu pun kalau kamu mau.”

“Hmm …. Bagaimana, ya. Bro, aku tidak ngerti begituan.”

“Gampang. Aku je
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status