Share

Bab 85.  Panas

“Ternyata sahabatku ini diam-diam menghanyutkan!” Laila yang baru masuk ke ruangan langsung menunjukkan jempol tangan plus kedipan mata.

Aku tertawa kecil dan kembali ke layar, tidak menghiraukannya. Kembali aku mengerjakan detail gambar untuk menambahkan ide di kepala. Seakan mengerti, wanita teman kerjaku ini duduk diam di depanku.

Dunia arsitek itu lebih ke seni. Seperti di panggung, saat pelakon masuk dia akan melepaskan diri dari dunia nyata. Dia akan membiarkan dirinya menjelajah ke dunia yang akan dibangkitkan dari karya. Seperti aku sekarang ini.

“Selesai!” teriakku.

Aku mendongakkan kepala dan menarik kedua bahu ke arah belakang. Meregangkan tubuh seperti ini, setelah berpusat sampai lupa kalau tulang belakang mulai berteriak.

“Ada apa, La?” tanyaku heran. Biasanya, kalau aku abaikan, dia akan meninggalkan aku. Ini justru membiarkan dirinya menunggu seperti tukang tagih saja. Dia mengerjakan pekerjaannya di sini.

Dia tersenyum. “Aku yakin, kamu tidak membuka internet pagi i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
senja
semoga om dokter beneran mau jadi ayah sambung daniel
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status