Share

138. Memaksa

**

Sagara sedang fokus dengan beberapa file yang bertebaran di atas meja kerja saat pintu ruangannya terbuka dengan tiba-tiba, tanpa diketuk terlebih dahulu. Laki-laki itu mendesis kesal dan sudah nyaris meneriakkan nama Radit saat kemudian suara ketukan higheels membatalkan niatnya. Ternyata bukan Radit.

"Hai, Gar."

Tapi Tamara.

"Nggak bisakah kamu ketuk dulu pintunya? Berapa kali aku harus ingetin hal sederhana kek gini sama kamu?"

Perempuan itu hanya mengangkat bahu dengan ringan. "Hanya ada kamu di sini, kan?"

"Hanya ada aku, tapi aku pemimpin perusahaan ini. Dan siapa kamu?"

Tamara memutar bola mata dengan muak, membuat Gara mengernyitkan dahi. Dengan kelakuan minus seperti itu, Tamara masih memaksa mendekati dirinya? Oh, demi Tuhan.

"Udahlah. Mau apa ke sini?" Gara kembali menjatuhkan fokus kepada lembar-lembar kertas di atas mejanya. Sementara keletak-keletok suara sepatu hak tinggi Tamara terdengar mengitari ruangan besar itu.

"Acara nikahan Mami besok, kan?"

"Nggak tahu."

"Ko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status