Share

107. Penghasut

**

Sagara menoleh ke arah pintu ruangan kantornya yang dibuka tanpa diketuk dahulu. Ia sudah siap meneriakkan hardikan murka, menyebut nama Radit, namun ternyata yang keluar dari balik pintu bukanlah lelaki sekretaris pribadinya itu.

"Good morning, Babe."

Kedua alis tebal Sagara otomatis terpaut, ekspresinya tampak tidak senang.

"Ketuk pintu dulu sebelum masuk. Kamu anggap ruanganku apa? Toilet umum?"

"Sorry." Perempuan berparas menawan dengan dress ketat yang membentuk tubuh sintalnya itu tersenyum lebar. "Haruskah aku permisi dulu? Aku udah sering banget masuk ke sini, kan?"

"Ada perlu apa? Kalau nggak ada, silakan pergi dan jangan ganggu aku. Aku lagi kerja, Tam."

Tamara mencebik kecil kala mendengar teguran yang sama sekali tidak ramah itu. Ia menghela napas, menyilangkan hasta di depan dada sebelum menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Pandangan matanya tajam mengerling lelaki tampan yang sedikitpun tak mengalihkan pandangan dari layar laptop.

"Kamu dengar aku ngomong apa, Tam?"

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Imah Rahimah
hadeeehhh,,sagara2 bila kau tidak percaya dgn istri mu, jangan menyesal bila Carissa pergi menjauh darimu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status