Share

Pengakuan Lucas

Lucas segera merespon telepon Papa Benny di depan Inge.

“Halo, Pa, aku telpon balik sepuluh menit lagi ya,” kata Lucas. Setelah itu dia mematikan sambungan, lalu mengantongi telepon genggamnya. Kemudian dia menatap Inge kembali. Dilihatnya perempuan itu menunduk, ada gerak gerik kegelisahan yang Inge perlihatkan.

Lucas menghela napas. “Baiklah Inge, agar hatimu menjadi tenang, aku akan membuat pengakuan.”

Inge mendongak cepat, kekagetan tidak dapat dia tutupi. Terpancar jelas dari ekspresi wajahnya. Mata yang melebar, mulut melongo dan alis bertaut tinggi.

“Aku sebenarnya kuatir Mimi memaksamu ikut hadir di sekolah, aku hanya tidak ingin sesuatu yang tidak baik menimpamu di sana,” lirih Lucas. Manik matanya bergerak satu kali ke kanan.

Inge menatap dalam. Kali ini dia merasakan kejujuran dalam ucapan Lucas. Mendadak dia merasa matanya menjadi panas, dan sosok Lucas secara perlahan menjadi tidak jelas. Itu karena matanya berangsur-angsur diselimuti air.

Hati perempuan itu merasa tersan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status