Share

Sang Ratu Drama

Author: Iyustine
last update Last Updated: 2024-08-30 17:44:09

Inge melangkahkan kaki lagi. Dia sama sekali tidak ingin membuat masalah dengan siapa pun di tempat ini.

“Kenapa menghindar? Sudah merasa di atas? Jadi merasa tidak se-level untuk bicara denganku?” Perempuan itu meraih pundak Inge dengan kasar. Lalu mendorongnya, sehingga Inge mundur paksa beberapa langkah.

“Bu Viana, apa mau Anda? Kalau mau bicara, pasti bukan seperti ini kan? Bicaralah baik-baik,” Inge mendesis kesal. Tangannya meraba perutnya sendiri, sembari berdoa semoga bayinya aman di sana.

“Wow, keren banget. Ternyata udah berani nantangi aku. Merasa punya power ya sekarang?” sinis Viana.

Sesungguhnya, Viana agak kaget. Inge yang dulu, biasanya hanya diam saat dia bicara keras. Bahkan disindir di depan mukanya pun, Inge tidak merespon. Namun kini ternyata, Inge punya keberanian untuk menimpali ucapannya. Semakin yakinlah dia kalau Inge memang akan berulah setelah menjadi istri Pak Lucas.

Viana menyipit. Memandang Inge dengan sebal. Dalam pikirannya yang liar, dia menduga bahwa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Bersiap Diri

    Mobil Lucas telah sampai di halaman rumahnya. Saat Inge membuka mobil, Lucas berkata lagi, “Siapkan dirimu untuk nanti malam. Terutama badanmu ya, harus fit.”Inge berpura-pura tidak mendengar. Dia turun, menutup pintu dan bergegas masuk tanpa menoleh lagi kepada Lucas.Dia terus pergi ke kamarnya. Kemudian berdiri di depan cermin. Melihat tubuhnya sendiri beberapa saat, lalu menghadap kanan dua detik, setelah itu dia kembali ke posisi semula. Inge mulai menyentuh wajahnya. Sedikit memberi tekanan di pipi. Terus turun ke dadanya.Masihkah dia menarik? Bobot tubuhnya telah susut sampai sepuluh kilogram sejak mengetahui perselingkuhan Armand. Proses cerai, serta menjalani hidup seorang diri sebagai janda ternyata telah memakan banyak pikirannya, lalu berimbas pada fisiknya.‘Siapkan dirimu untuk nanti malam.’Terngiang lagi suara Lucas yang serius tadi. Apakah itu kode bahwa Lucas menginginkan dirinya malam ini?Inge melenguh. Dengan semua kebaikan Lucas kepadanya selama ini, apa dia bo

    Last Updated : 2024-08-30
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Perkara Strawberry dan Perasaan

    Inge keluar dari kamar Karina. Perasaannya sudah lega, tetapi tentang permintaan Lucas, Inge memantapkan hati untuk melihat situasi nanti saja. Kalau ada kesempatan untuk menghindar, dia akan berkelit. Namun dia akan melakukan penolakan dengan hati-hati. Tentu saja Inge tidak ingin membuat Lucas menjadi murka.Inge turun dan menuju dapur. Dia lapar lagi, dan yang diinginkannya adalah strawberry!Dapur sepi, tidak nampak Bi Yati. Di kejauhan tampak Pak Husen sedang mengurus tanaman dengan seorang lelaki muda yang Inge lupa namanya. Informasi dari Bi Yati, lelaki muda itu pekerja Lucas yang bertugas mengurus sarana dan prasarana di rumah Lucas. Jadi dia datang setiap hari untuk mengecek fasilitas seperti listrik, air, sampai jendela dan pintu agar bekerja sempurna sesuai fungsinya.Inge tidak paham betul, berapa tepatnya jumlah pekerja di rumah Lucas ini. Yang dia lihat, setiap harinya banyak orang yang menangani ini dan itu di segala penjuru rumah. Namun yang menginap memang hanya Bi Y

    Last Updated : 2024-08-31
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Istirahat Siang Ini

    “Miss Inge! Miss, di mana?”Samar-samar Inge mendengar suara teriakan Naomi. Gadis kecil itu sudah pulang sekolah? Spontan Inge mendongak mencari jam dinding atau sesuatu yang bisa menunjukkan waktu. Namun tidak dia temukan satu pun di kamar itu.Jika betul Naomi sudah pulang sekolah, itu berarti dia sudah begitu lama bicara kepada sosok Karina yang bisu. Benar-benar tidak terasa, ternyata bicara dengan Karina itu menyenangkan. Dan dapat membuat hatinya lebih tenang. Meski dengan begitu dia seperti orang gila, karena sebenarnya bicara pada sendiri.“Miss Inge!” Teriakan Naomi menjadi lebih kencang.Inge pun bergegas berdiri. Segera dia mendapatkan pintu dan membukanya. Terlihat Naomi dengan gestur tubuh yang kebingungan, tengah berada di depan pintu kamarnya yang sudah terbuka.“Sayang, Miss di sini,” Inge sedikit berseru, sembari melambai.Naomi menoleh. Seketika kelopak matanya terlihat melebar. Tubuh mungilnya terpaku, dengan wajah yang mendadak pias.Teringatlah Inge, bahwa Naomi

    Last Updated : 2024-08-31
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Dalam Perjalanan

    Sepeninggal Lucas, Inge bangkit menuju kamar mandi. Dia mencuci muka di sana, sambil berpikir apakah dia harus menghindar atau menurut saja? Namun dia tidak mempunyai alasan yang tepat untuk mengelak keinginan Lucas. Jadi setelah memoles wajahnya dengan bedak dan lipstick tipis, Inge mengambil tasnya. Kemudian memasukkan parfum, alat make up, skin care, dompet dan telepon genggamnya.Inge mengabsen benda-benda yang baru saja dia masukkan sekali lagi. Setelah yakin tidak ada barang penting yang tertinggal, Inge turun dengan perasaan tidak menentu.Di ujung tangga, dia melihat Bi Yati yang hendak naik. Namun tiba-tiba ART itu ia urung melangkah. Bi Yati terlihat berdiri diam. Saat Inge sudah mencapai lantai satu, Bi Yati terlihat memberi senyum.“Sudah ditunggu Tuan di mobil, Miss,” ucap Bi Yati.Inge mengangguk, melempar senyum sekedarnya. Bukan tidak ramah, tetapi pikirannya sedang dipenuhi bayangan yang aneh-aneh.Kaki Inge telah menginjak teras, matanya langsung melihat sebuah mob

    Last Updated : 2024-08-31
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Di Ujung Perjalanan

    Inge mengurai genggaman, dan perlahan menarik tangannya kembali. Dia pun mengambil satu tusuk sate, lalu mulai makan. Namun pandangannya masih lurus kepada Lucas. Dia sungguh tidak menyangka, lelaki yang telah menikahinya ini demikian peka. Inge sempat mengira, Lucas tadi ikut tertidur seperti Naomi. Namun ternyata, Lucas menangkap gelagatnya yang menginginkan sate.Sambil makan, Inge sesekali menatap Lucas. Matanya memancar pandangan rasa berterima kasih yang amat besar. Dan Lucas membalasnya dengan senyum manis. Membuat Inge sedikit tersipu.Setelah selesai makan, mereka kembali ke dalam mobil dan meneruskan perjalanan.“Besok-besok Mimi mau makan di tempat situ lagi, Pap. Yang duduknya di lantai biru,” ceplos Naomi. Lantai biru yang dimaksud Naomi adalah tikar plastik, yang memang berwarna biru.Lucas mengiyakan. Dia cium pipi putrinya dengan gemas. Sampai Naomi menjerit-jerit kegelian.Setelah itu, Naomi minta menyetel film kartun di TV mobil. Tidak berapa lama, terdengar tawa dan

    Last Updated : 2024-08-31
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Bisikan Saat Menjelang Fajar

    “Inge.”Inge menggeliat, samar-samar dia mendengar namanya dipanggil. Terasa dekat sekali di telinga. Dia juga merasa kulit lengannya bersentuhan dengan kulit lain.“Inge, bangun.”Bisikan terdengar lagi. Inge juga merasa tepukan di lengannya bertambah kuat.Antara merasa itu nyata dan mimpi, otak Inge memproses ketika panggilan terdengar lagi. Seketika dia membuka mata, saat tersadar bahwa itu adalah suara Lucas. Secara refleks dia menegak sembari menarik selimut lebih ke atas, untuk menutupi dadanya.Matanya membulat melihat Lucas duduk di tepian ranjang, dekat sekali dengan dirinya.“Pak Lucas.” Inge sedikit kalut. Diedarkan pandangan matanya sedikit, terlihat dari jendela, hari masih gelap. Jam berapa ini? Inge memandang Lucas dengan takut.Lucas menyeringai.“Maaf membangunkan kamu, Ing. Sebentar lagi fajar,” bisik Lucas.Inge menelan ludah. Dia melirik Naomi yang masih meringkuk dalam lelap di sampingnya. Jantung Inge berdentuman, pikiran tentang hal yang tidak diinginkannya dat

    Last Updated : 2024-09-01
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Panggil Papa Saja

    “Mimi kan anaknya papa, jadi Mimi panggilnya papa. Kalau Miss Inge kan… .” Lucas melirik Inge. Seperti meminta bantuan kepada perempuan itu untuk meneruskan kalimatnya.“Kalau Miss Inge temannya papa, jadi manggilnya Pak Lucas,” sambung Inge.Keduanya lalu melempar senyum canggung bersamaan.Naomi membuka mulutnya, seakan hendak mengeluarkan kata-kata lagi. Namun sampai detik berlalu, tidak ada suara dari mulut mungil itu. Dengan gerakan tiba-tiba, dia melemparkan tubuhnya sendiri ke pangkuan Lucas lagi. Wajahnya yang kini menempel pada dada sang papa, berubah cemberut, ada sedikit tanda-tanda dia akan menangis.“Mimi jangan sedih dong, yuk kita—““Enggak mau!”Tangisnya pun meledak keras.Inge menghela napas. Anak kecil kenapa bisa se-random ini? Aneh-aneh saja permintaan dan penyebab tangisannya.Sedang Lucas tampak tenang. Dia menyungging senyum lagi. Dibiarkan Naomi menangis. Lucas hanya mengusap-usap punggung sang putri dengan lembut. Sesekali mencium kepalanya.“Miss Inge enggak

    Last Updated : 2024-09-01
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Ada Pengakuan Dosa

    “Ayo turun, Ing,” Lucas menyentuh pundak Inge. Sedikit membelainya di sana dalam durasi sebentar.Inge tersadar dari keterkejutannya. Sebenarnya bukan terkejut, rasanya lebih tepat jika dikatakan bahwa dia sangat terpana. Tidak menyangka Lucas akan membawanya ke tempat seperti ini.“Miss Inge!” Naomi berseru. Bocah itu sudah ada di dekat kaki Lucas.Kali ini Inge benar-benar terkejut. Bagaimana bisa dia tidak sadar jika Lucas sudah mengambil Naomi dari pangkuannya. Dan kini Naomi sudah berjingkrakan menjejak tanah.“Ayo, cepet! Mimi udah pengen banget petik strawberry-nya!” jerit Naomi.Inge turun dengan mengeluarkan seringai malu. Dia sudah banyak melamun pagi ini. Kemudian dia mengikuti Lucas dan Naomi yang melangkah.Saat mereka menuju pintu masuk, mereka berpapasan dengan satu rombongan keluarga.“Kebun strawberry-nya tutup, Bu. Katanya sudah disewa sama orang,” kata salah satu dari rombongan itu sambil menatap Inge.Inge hanya menjawab dengan senyuman. Lalu dia cepat menoleh kepa

    Last Updated : 2024-09-02

Latest chapter

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Panggil Aku Sayang

    “Temuilah Lucas, coba kalian bicara dulu dengan lebih tenang. Apa pun keputusanmu, Mama akan mendukungmu.”Inge bergerak memeluk sang mama. Dia mengucapkan terima kasih, tetapi satu detik kemudian perempuan itu terisak. Ketika Mama Niken terlihat cemas, Inge justru mengeluarkan tawa kecil. Tentu saja Mama Niken mengernyit heran.“Kamu kenapa? Jangan bikin Mama bingung, Ing.” Nada suara perempuan yang melahirkan Inge itu menjadi naik.Inge justru tertawa lebih kencang.“Inge!” Mama Niken menjerit tertahan. Untung saja semua pegawainya sedang sibuk di depan, menata katering di dalam mobil, untuk segera diantar pada para pelanggan.“Aku tiba-tiba ingat , Ma. Dulu waktu Mama nganter aku sekolah naik sepeda, Mama pernah bilang kan kalau besok suamiku adalah orang yang sangat kaya, jadi aku bisa diantar kemana-mana naik mobil. Terus suamiku punya restoran di mana-mana… . Ingat kan?” Mama Niken memandang Inge dengan lurus. Senyumnya merekah. “Mama rasa kamu enggak perlu cocoklogi begitu. D

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Sebuah Petunjuk

    Inge yang masih memandangi pesan gantung di telepon Lucas, menjadi sangat terkejut ketika tiba-tiba mendengar Lucas berdehem tepat di belakang punggungnya.“Pak Lucas.” Inge salah tingkah. Dia merasa seperti tertangkap basah sedang melakukan hal yang kurang sopan. Dengan sedikit gemetar dia menyodorkan telepon itu kepada si empunya.Lucas menerima, kemudian memeriksa telepon tersebut. Dua detik kemudian dia merekahkan senyum. “Apa kamu baca pesan dari Mama ini?”“Maaf, benar-benar tidak sengaja, Pak.” Inge menunduk lebih dalam.Lucas tertawa kecil. “Baguslah. Jadi aku enggak perlu repot memberitahu kamu kalau Mama menunggumu di rumah. Ayo kembalilah ke rumah kita.”“Maksudnya… .” Inge sengaja menggantung ucapannya. Dia beranikan diri untuk menatap wajah Lucas.“Ini sedikit memalukan, Ing. Ternyata selama ini Mamaku menyewa orang untuk menyelidiki kamu.” Lucas bergerak mendekat. Dia mengambil kedua tangan Inge, lalu tersenyum melihat wajah sang istri yang tampak lucu dengan mata membel

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Karina Kepada Inge

    Naomi memandang wajah Inge sejenak, sebelum akhirnya mengangguk samar. Dia pun menurut saat dibawa masuk ke dalam kamar.“Mimi,” panggil Karina dari layar telepon Lucas. Tampak wajah cantiknya masih sedikit pucat. Latar belakang ranjang rumah sakit juga ikut terekam dalam panggilan video. Tampaknya Karina sedang sendirian di ruang tersebut.Inge mengajarkan Naomi untuk melambaikan tangan sekaligus mengucapkan salam pada ibu kandungnya itu. Lagi-lagi Naomi menurut, meski dengan sedikit canggung.“Mimi senang ya main sama Mama Inge?” ujar Karina.“Iya.” Naomi yang dipangku Lucas menyahut dengan menundukkan kepala .“Mimi sayang sama Mama Inge?” tanya Karina lagi.Naomi spontan memandang Inge, sehingga Inge sekuat tenaga melempar senyum. Segumpal perasaan bersalah menyergap hatinya. Dia begitu tertohok dengan pertanyaan Karina.Lucas cepat menguasai keadaan. Dia pun bersuara dengan meminta Naomi untuk menjawab ujaran sang ibu. Sementara tangan Lucas perlahan mengulur untuk menyentuh ping

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Segelas Susu Hangat

    Inge menunduk. Perasaannya berkecamuk.“Pak Lucas, boleh saya bicara dengan Bu Karina?” Alih-alih menjawab, Inge justru melempar pertanyaan. Lehernya bergerak sehingga kepala Inge kini tegak dan memandang Lucas yang duduk di sampingnya.“Saya ingin menjelaskan hubungan kita,” ucap Inge.Respon pertama kali Lucas adalah menghela napas. Kemudian dia mereguk susunya kembali, sebelum akhirnya menyahut, “Tentu saja boleh. Tapi tolong jangan terus merasa aku dan Karina bercerai karena kamu.”Inge mengulas senyum. “Tapi pikiran dan pandangan orang pasti akan seperti itu. Bayangkan saja, Bu Karina baru bangun setelah koma empat tahun, tiba-tiba diceraikan, lalu Pak Lucas melanjutkan hidup bersama saya sebagai suami istri. Apa kata orang nanti?”Lucas meraih tangan Inge. Dia remas sedikit sembari memberi tepukan kecil.“Apakah anggapan orang sangat berarti buat kamu?” tanya Lucas. Nadanya tegas. “Kita sudah melewati sejauh ini bukan?”Inge kembali menunduk. Tanpa sadar dia membalas remasan Luc

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Tolong Jujur

    Inge terbangun dengan kaget, tiba-tiba dia merasa ada tangan yang memukul kandungannya. Ketika dia membuka mata, dia mendapati tangan mungil Naomi sudah terparkir manis di atas perut. Sedang tubuh kecil Naomi terlihat bergerak merapatkan diri pada Inge, sepertinya si kecil mencari kehangatan, sebab udara pagi di kota kecil ini memang lebih dingin dibanding di rumah Naomi.Inge menghela napas. Semalam dia akhirnya tertidur setelah berdiam diri memandangi wajah Lucas dan Naomi berganti-ganti. Entah mengapa hatinya merasa lebih tentram. Demikian juga dengan si bayi, dia terus bergerak tetapi gerakannya sangat halus.‘Eh, kemana Lucas?’ Inge tidak menemukan lelaki itu di samping Naomi. Bantal bekas dipakai Lucas sudah terlihat rapi.Tidak berapa lama, sayup-sayup telinga Inge mendengar tawa renyah di luar kamarnya. Dapat dipastikan suara itu berasal dari para ibu yang membantu mamanya. Mereka juga terdengar saling berbalas kalimat seperti biasa.Inge pun bangun dengan hati-hati. Sedikit m

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Aku Datang Mama

    Mesin mobil segera mati, dan Pak Ali perlahan turun. Dia membungkukkan sedikit badannya kepada Lucas dan juga orang tuanya, kemudian mengundurkan diri tanpa sepatah kata pun.“Mama kita perlu bicara.” Lucas menatap Mama Helen.Sedetik kemudian Naomi menjerit-jerit. Dia seperti sudah mempunyai firasat jika sang papa akan menggagalkan rencana mereka untuk pergi ke rumah Inge. Namun Edward sigap menenangkan gadis kecil itu. Edward membujuk Naomi untuk turun.Akan tetapi Naomi masih terus menjerit, sehingga Lucas akhirnya mendekati sang putri. Lelaki itu menatap Edward sejenak, sebelum akhirnya mengulurkan tangan pada Naomi.“Kita jemput Mama Inge, tapi kita siapkan dulu strawberry untuk Mama Inge. Tadi Mama Inge telepon minta dibawain strawberry,” ujar Lucas terpaksa sedikit berbohong. Dia perlu waktu untuk bicara dengan Mama Helen.Naomi terlihat langsung menghentikan kehebohannya. Dengan mata basahnya dia tersenyum lebar. “Mimi yang siapin, Pap?”Lucas mengangguk. “Coba tanya Bi Yati a

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Bingkai Telah Retak

    Karina buru-buru menyeka air matanya. Dia memandang sejenak kepada Papa Benny. Saat ayahnya mengangguk, perempuan cantik itu ikut pun melakukan hal yang sama. Kemudian dia memberanikan diri untuk menatap wajah Lucas, sembari menahan debaran di dadanya.Entah mengapa Karina melihat serpihan diri Edward dalam wajah Lucas. Dan di sinilah dia menjadi lebih paham apa yang Papa Benny maksudkan tadi. Karina mungkin tidak dapat melepaskan dirinya dari bayang-bayang Edward. Itu akan seperti mengantongi bom yang dapat meledak sewaktu-waktu, yang mungkin saja ledakannya lebih hebat dari pada empat tahun yang lalu.“Aku juga punya kabar yang harus kamu dengar, Luc,” kata Karina lirih.Mendengar hal tersebut, Papa Benny memberi kode kepada Mama Emma untuk keluar. Ketika sang istri terlihat masih terpaku, Papa Benny berjalan memutari ranjang Karina untuk mendapatkan tangan perempuan itu. Dalam diam, dia membawa Mama Emma keluar ruangan.Lucas tersenyum samar serta mengangguk pada kedua mertuanya, s

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Lepaskan

    “Di sini juga ada Lucas, yang bisa ikut mendengar,” tambah Pak Benny.Inge tercekat. Dia menggigit halus bibir bawahnya sendiri. Berusaha untuk tidak memperdengarkan sesuatu yang bisa menampakkan kegugupannya, meskipun jantung dalam dadanya berdebar begitu kencang.“Dengar baik-baik, Inge. Saya ingin membatalkan perjanjian di antara kita,” kata Pak Benny. Suaranya serak tetapi diucapkan dengan mulus tanpa getaran. “Pernikahan antara kamu dan Lucas itu sah, hanya kamu dan Lucas yang berhak menentukan kelanjutannya.”Telinga Inge dapat mendengar suara Lucas terpekik kecil menyerukan kata ‘papa’ di belakang suara Pak Benny. Sebenarnya dia pun sama terkejutnya dengan Lucas, tetapi dia dapat mengendalikan diri. Inge telah belajar dari pengalaman bahwa berbicara dengan Pak Benny atau Bu Emma selalu saja muncul hal-hal tidak terduga.“Apa kamu dengar, Ing?” tanya Pak Benny.“I-iya, Pak.”Inge pun terbata-bata kembali mengiyakan ketika Pak Benny menanyakan apakah dia paham dengan yang dimaksu

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Keputusan Mendadak

    Keluar dari ruang perawatan Karina, Lucas langsung menuju ke arah barat rumah sakit. Di situ ada taman dengan kolam ikan yang suasananya lumayan sejuk, sebab beberapa pohon rindang berjajar melingkupi area tersebut. Beruntung taman tampak tidak seramai biasanya.Lucas duduk di salah satu kursi di situ, dia menghela napas. Kesejukan dan kedamaian suasana taman, sama sekali tidak dapat meredakan panas di hatinya. Rasa sakit pada pagi hari itu, empat tahun lalu, bahkan masih terasa sampai sekarang. Siapa yang tidak sakit jika ternyata istri yang dicintai menyimpan rasa untuk lelaki lain. Apalagi jika lelaki tersebut adalah orang yang selama ini tidak dia sukai.Ya, Lucas menganggap Edward pengkhianat. Edward Kavell adalah sepupu dari papa kandungnya, yang artinya masih paman Lucas. Dia menikahi Mama Helen tepat tiga bulan setelah kematian papanya. Ada desas desus yang beredar di kalangan keluarga besarnya sendiri, bahwa Mama Helen telah hamil dengan Edward. Namun seiring berjalannya wakt

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status