Share

Bab 48. Harus Berhati-Hati

Hari ini Satria tidak menemui kawan-kawan gengnya karena mungkin Haris mengawasinya menggunakan bawahannya. [Kita bertemu di kampus. Ada yang harus saya katakan.] Chat singkat ini dikirimkan pada Devan.

Mia menghampiri Satria saat putranya hendak pergi. "Bagaimana keadaan tangan kamu? Jika memang tidak memungkinkan lebih baik kalian diantar papa saja ...."

"Satria tidak apa-apa, Ma." Lelaki ini segera mengecup punggung tangan Mia. "Satria bisa bawa motor dengan benar." Dia tersenyum untuk meyakinkan Mia.

"Mama khawatir ..., apalagi kamu membawa Abel."

"Mama tenang saja." Lagi, Satria tersenyum lembut pada ibunya.

Isabella baru saja menyusul ke halaman. "Ma, Abel pergi dulu." Tangan kanan Mia disun.

"Abel pegangan ya, sama Satria," pesan sayang Mia seolah Isabella adalah putrinya.

Isabella terkekeh manis, "Abel memang sering memeluk Satria. Bukan cuma berpegangan."

"Syukur ...." Kalimat syukur Mia ini karena anak dan menantunya hidup dipenuhi keharmonisan.

"Satria sama Abel pergi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status