Share

Bab 53. Logikanya Mati

Sejak kemarin Satria tidak mengunjungi Dika hingga laki-laki ini bertanya pada Devan karena hanya dia satu-satunya kawan yang sering mengunjunginya, "Di mana Satria, apa dia baik-baik saja?"

"Dia baik-baik saja, lukanya juga sudah hampir sembuh." Devan tidak pernah datang dengan tangan kosong, dia selalu membawa makanan tanpa peduli Dika memakannya atau tidak.

"Dari kemarin saya tidak melihat dia." Dika memakan bakwan yang dibawa Devan. Keduanya duduk di lantai.

"Satria sibuk, setelah kuliah dia bekerja di restoran punya papanya." Devan tidak akan mengatakan alasan utama Satria tidak mengunjungi Dika.

Dika tidak menanyakan apapun lagi, dia cukup mengerti pada keadaan Satria. "Saat saya keluar dari sini, saya akan tinggal di markas!"

"Kenapa tidak ke rumah?"

"Siapa yang akan memperhatikan saya? Tidak ada yang peduli. Ck!"

"Pulang saja ke markas, kapanpun kamu mau." Devan tidak akan mengkritik keputusan Dika karena dia sangat mengerti posisi kawannya.

Namun, Dika mendesah, "Bagaiman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status