Share

Bab 50. Istri Sah Satria

"Sampai kapan kita bersama? Sampai kapan kita seperti ini, bersama, tetapi hati kita hampa ...." Lagi, Isabella berkata kala dirinya dan Satria sedang berboncengan dan tentu saja Satria tidak pernah mendengar kalimatnya.

Isabella tidak melingkarkan tangannya di perut Satria, tetapi kali ini Satria yang menarik tangannya hingga melingkar di perutnya. "Saya harus terus berpura-pura di hadapan papa, apalagi saat keadaannya seperti ini. Papa mau saya fokus pada Abel. Ya, Satria akan melakukannya, Pa. Tapi palsu!" Dia menyeringai licik tanpa siapapun tahu.

Lalu, pada malam hari, Satria berdiri di tepian jalan menuju masjid. Dia menunggu Naura di waktu yang sama seperti kemarin. Tetapi untuk mencari aliby, dia tidak sendiri, dia mengajak beberapa pemuda nongkrong di sana. 'Di mana Naura?'

"Tidak enak nongkrong di sini, ini dekat masjid, orang-orang lagi ngaji!" celetuk salah satu pemuda.

Maka, lagi-lagi Satria beraliby, "Bosen di warung. Mending di sini, lebih seger," kekehnya.

"Seger k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status