Share

Bab 236

Bab 222

"Kak Nara, apa kak Hana sudah lahiran?" Cinta bertanya dengan napas ngos-ngosan. Gadis itu kemudian duduk di samping Nara.

Nara menggelengkan kepalanya.

"Belum ya?" Melihat gelengan kepala Nara, Cinta mengambil kesimpulan.

"Gak tahu maksudnya, sejak tadi belum ada perawat atau dokter yang keluar." Nara menjelaskan.

"Sudah berapa jam, pa?" Cinta memandang Surya.

"Sudah 3 jam." Surya berkata dengan sangat pelan, namun bisa didengar jelas oleh Cinta dan Nara.

"Apa, sudah tiga jam pa? Perawat atau dokter belum juga ada yang keluar?" Cinta berkata dengan mata yang terbelalak besar.

Kehadiran gadis itu bukan untuk menenangkan hatinya, namun semakin membuat ia pusin dan cemas. "Bagaimana mana ini, apa papa harus ketuk pintu." Surya panik dan beranjak dari duduknya.

"Papa jangan, kita tidak tahu seperti apa kondisi Hana. Bila papa berbuat seperti itu, yang ada menganggu pekerjaan dokter." Nara dengan cepat menarik tangan Surya dan memaksa pria itu untuk kembali duduk. Ia berharap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status