Share

Bab 240

"Apa kamu yakin ingin menikah dengan ku?" Kalimat pertama yang keluar dari mulut laki-laki tersebut.

Cinta diam tanpa mampu menjawab pertanyaan yang langsung pada inti tujuan, yang ingin dipertanyakan oleh Rafasya.

"Kenapa kamu diam? Aku heran melihat kamu. Apa yang sudah kamu lakukan, hingga dengan mudahnya, kamu mendapatkan hati semua orang. Bahkan kedua orang tuaku, yang begitu sangat sulit untuk didekati, dengan begitu mudahnya takluk kau buat." Rafasya memandang Cinta dengan senyum mengejek.

Pertanyaan yang diberikan Rafasya tidak bisa dijawabnya. Selama ini, ia tidak melakukan apapun dan semua itu terjadi dengan sendirinya. Cinta bukan jenis orang yang memang sengaja mencari simpati dari orang lain.

"Apa hanya bermodal kasihan saja, makanya mereka seperti itu kepadamu?" Pria itu bertanya sendiri dan menjawab sendiri. Sedangkan gadis yang duduk di depannya hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

Dadanya terasa sakit dan panas. Perkataan pria itu, bagaikan pisau karter yang me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status