Share

Bab 202

"Mama aku akan ke kantor, apa mama jadi menghubungi mamanya, Nara?" Fatan bertanya dengan tersenyum malu.

"Nggak sabaran sekali sih kamu, nggak sabar pengen nikah ya?" ejek Herman.

"Walau bagaimanapun, aku ingin menjadi anak yang berbakti untuk papa dan mama. Agar mama dan papa tidak pusing lagi memikirkan nasib aku yang tidak kawin-kawin," jawabnya dengan tertawa.

"Kemarin aja disuruh nikah banyak gaya. Sok-sok nolak, sekarang minta-minta." Herman tak ada hentinya menggoda putranya yang saat ini sedang jatuh cinta.

Laras yang duduk di posisi tengah, hanya bisa tersenyum, memandang ke arah putranya.

Fatan hanya tersenyum malu saat mendengar ucapan dari papanya tersebut.

"Kamu tidak usah pikirkan masalah menghubungi Mama Nara. Ini urusan orang tua, jadi biar mama selaku orang tua yang akan menghubunginya. Mama akan menghubungi abang-abang dulu dan menanyakan, kira-kira kapan kita datang berkunjung ke rumah orang tua Nara. Jadi nanti ketika Mama menghubungi keluarga Nara, Mama sudah b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status