Beranda / Urban / Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya / 77. Mengembalikan Milik Christian

Share

77. Mengembalikan Milik Christian

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Oh, itu dokumen pemutusan hubungan darah dari Nenek." Kevan menjawab pertanyaan Ken.

Ken, Jessy dan Gibran kaget. Ken mengulurkan tangan dengan cepat.

"Ken, kita bahkan belum ngomong sama Gibran. Kenapa Mama cepet banget keluarkan dokumen itu?" tanya Jessy masih dengan perasaan terkejut..

Ada kesedihan terpancar dari kedua mata Gibran. Namun, dia menerima semua konsekuensi atas keputusannya.

"Biar aku lihat, Pa!" pinta Gibran.

Kedua mata Ken mengarah pada kalimat tebal yang tertulis di dokumen tersebut.

Ken membacanya perlahan, "Dengan ini, kami atas nama Christian Hanindra dan Cinta Hanindra dengan sadar menyatakan bahwa keluarga Hanindra telah memutuskan hubungan kekeluargaan dengan Gibran Hanindra."

Ken melotot. Dia memberikan dokumen tersebut kepada Gibran dan Jessy.

"Bacalah!" serunya.

Jessy menatap Ken tanpa ekspresi. Dia dan anaknya membaca dokumen bersama.

Mulut Jessy menganga ketika membaca kalimat menohok yang tadi dibaca oleh Ken.

"Ya Tuhan! Mama nggak main-main de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    78. Empat Mata

    "Christian!"Kevan berdiri mematung. Dia menatap Christian yang sedang menahan sakit pada jantungnya. "Tuan Christian!" Ziyad dan Omar berteriak kompak memanggil nama Christian. Mereka menghampiri Christian. "Bantu saya memapah Tuan Christian ke kamar!" seru Ziyad pada Omar. Sedangkan Kevan masih terdiam. Namun, Kevan mengikuti langkah mereka."Ya, Tuan," sahut Omar. Untung saja jarak antara ruang kerja dan kamar utama tidak jauh. Ziyad memapah Christian dengan bantuan Omar. Sesampainya di kamar, Ziyad dan Omar merebahkan tubuh Christian dengan sangat hati-hati. "Tumpuk bantalnya, Ziyad!" seru Cinta. Christian menatap wajah istrinya. "Aku nggak apa-apa," katanya berusaha menenangkan hati Cinta. "Jangan ngomong apa-apa dulu, Christian! Dabin lagi panggil Dokter. Tahan sebentar!"Cinta duduk di pinggir ranjang sambil menggenggam tangan Christian dan berharap suaminya akan baik-baik saja. "Nyonya, Dokter Harland datang," ujar Dabin memberitahu. Dia datang bersama seorang dokter

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    79. Kota Tembakau

    "Omar, kamu udah telpon Martin?" tanya Kevan begitu ke luar dari pesawat pribadi miliknya. Hari berikutnya, Kevan baru saja tiba di bandar udara internasional kota Baubau sekitar 30 menit lalu. Kevan kembali ke kota Baubau karena Ciara sudah pulang dari rumah sakit Internasional Notherdam Fez. Dia berniat akan pergi ke rumah keluarga Darwin."Udah, Tuan," jawab Omar. "Terus? Apa kata dia?"Kevan dan Omar berjalan menuju ruang tunggu VVIP di mana Deyan telah menunggunya. "Martin bilang, dia udah dapat lokasi pabrik tembakau yang Tuan cari dan dia juga udah interaksi sama beberapa petani tembakau di sekitar pabrik."Kevan mengangguk puas. "Oke," sahutnya. "Van!" seru Deyan. Dia berdiri begitu melihat kedatangan Kevan dan Omar. "Kamu cuma berdua aja sama Pak Omar? Pak Ziyad mana?""Ziyad gantiin aku meeting. Gimana? Kamu dapet apa yang aku mau?" Kevan duduk di sofa single yang menghadap ke luar jendela."Aku udah bilang Martin untuk hubungi beberapa orang yang bisa kerja sama kamu, Va

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    80. Syarat?

    "Aku udah nggak sabar mau kasih kotak ini ke Cia," ucap Kevan pelan. "Dia suka nggak, ya?" Kevan ke luar dari kamarnya yang berada di halaman belakang, tepat diantara kamar para pelayan. Selama bekerja di rumah keluarga Darwin, Kevan tinggal satu kamar bersama Bima. Kevan mengantongi kotak kecil berwarna putih dengan gambar beruang yang timbul di tengahnya. Usai memastikan pintu kamarnya terkunci, dia berjalan menuju ruangan billiar yang berada di dekat kolam renang."Pa, aku mau pernikahan dipercepat tahun depan."Kevan yang sedang melangkah pun berhenti. Dia mendengar sayup-sayup suara pria yang sangat dikenalnya. "Miguel? Dia pasti Miguel," ucap Kevan pelan. "Mau apa dia?"Kevan tidak pergi. Dia melihat Rudi dan Miguel berdiri di lorong membelakangi dirinya. Dia mencoba mendengarkan pembicaraan mereka."Kenapa harus cepat-cepat, Miguel? Kamu tahu, kan? Cia baru 19 tahun. Perjanjian kita, pernikahan akan digelar saat usia Cia 21 tahun."Rudi terkejut dengan keinginan Miguel. Waja

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    81. Nggak Gigit Kok

    'Kayaknya aku harus susun ulang strategi, nih,' pikir Kevan. 'Jangan sampai Miguel kalahin aku!'Kevan pergi meninggalkan tempat itu. Dia berjalan dengan pelan menuju tangga tanpa menimbulkan suara bising.Begitu sampai di anak tangga paling atas, Kevan melihat Bima sedang duduk sendirian di sofa panjang depan kamar Ciara. Dia mempercepat langkah."Bim!" panggil Kevan dengan suara yang rendah."Eh, Van! Kamuー"Bima menutup mulutnya ketika melihat isyarat dari Kevan untuk diam. "Ayo ikut aku!"Kevan mengajak Bima untuk menjauhi kamar Ciara. Mereka pergi ke balkon lantai dua yang berada di sebelah kamar Ciara."Kenapa, Van?" tanya Bima saat mereka sampai di depan pintu balkon. "Bim, Nona di dalam sama siapa?" tanya Kevan. "Sama Dokter Eris, Van. Kenapa?"Kevan mendekati Bima. Dia berkata, "Bim, tadi aku denger Miguel mau cepet-cepet nikah sama Nona."Bima kaget. "Yang bener, Van?!" tanyanya sambil melotot. "Tuan dan Nyonya nggak mungkin setuju gitu aja.""Iya, aku denger sendiri Tuan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    82. Nggak Ada Uang, Nggak Ada Kekuasaan

    "Kenapa kamu diem aja, Ciul?" Kevan menyentil dahi Ciara. Gadis itu tersentak. "Kamu sakit lagi?" "Nggak," jawab Ciara. "Aku bingung aja sama kamu."Kevan mengusap lembut rambut panjang Ciara. Hatinya mulai menghangat."Bingung kenapa? Aku kan udah di sini sama kamu," balas Kevan. "Kamu beliin aku kado ulang tahun banyak banget dan harganya mahal-mahal ...." Ciara mencoba mengingat semua pemberian Kevan. "Kamu juga sering jajanin aku ....""Terus?"Kevan masih menunggu Ciara mengutarakan isi hatinya. Dia terus mengelus rambut panjang Ciara yang halus sambil sesekali menghirup aroma buah stroberi pada rambut gadis itu."Terus sekarang, kamu beliin aku gelang ini. Kalau nggak salah harganya Rp. 18 juta. Kok duit kamu banyak banget sih, Kak?"Ciara tidak menatap Kevan saat berbicara. Dia menatap langit-langit kamarnya yang memiliki desain galaksi. "Gaji dari Papi aja nggak sebanyak harga gelang ini. Kamu punya duit banyak dari mana, Kak?" "Aku tahu, kamu itu alergi pakai perhiasan,

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    83. Siluet

    "Eh, kamu mahasiswa penerima beasiswa kan? Kamu tahu apa tentang Samir?"Malik berteriak kepada Kevan dari tempatnya. Dia memandang rendah semua orang, termasuk kepada semua mahasiswa penerima beasiswa. "Setahu aku, dia itu pernah nolak Novira, Bos," bisik Pay. "Namanya Kevan Hanindra. Dia miskin. Asalnya dari kota Tango."Malik semakin antusias merendahkan Kevan. Namun, suara ricuh orang-orang di kantin membuatnya harus mengurungkan niat."Van, apa bener yang kamu bilang tadi? Samir udah nggak sekaya dulu lagi?""Iya, Van. Kamu jangan asal ngomong!""Bener tuh, Van. Jangan asal sebar gosip!"Beberapa orang terlihat tidak percaya dengan omongan Kevan. Lagipula, siapa yang mau percaya begitu saja dengan orang miskin?"Van, udahlah! Jangan ikut campur urusan mereka!" Fauzan mengingatkan Kevan. "Aku nggak mau kamu terlibat masalah.""Kamu tenang aja, Fauzan! Apa yang aku bilang itu sesuai data."Kevan menatap semua orang yang sedang memandangi dirinya. Dia tersenyum tipis. "Nih lihat!"

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    84. Juragan Kontrakan

    "Van, kamu udah dateng?" Kevan menoleh ke belakang. Dia melihat Gallon datang bersama Glen dan Mustika. "Eh, Bu Bos Gallon juragan kontrakan," sahut Kevan sambil senyum-senyum."Kamu ngapain, Van? Kok senyum-senyum sendirian gitu?" tanya Mustika. Ketiganya curiga. Mereka lantas mengikuti pandangan Kevan yang mengarah pada Gauche. Gallon geleng-geleng. Begitu juga dengan Mustika. Hanya Glen yang senyum-senyum melihat tingkah Gauche. "Gauche ini memang meresahkan. Dia paling nggak bisa lihat cewek montok!" keluh Mustika. Mustika hendak beranjak pergi mendekati Gauche. Namun, Kevan dengan cepat melarangnya."Biarin dulu, Nyai! Aku mau lihat Gauche ngapain lagi," ujar Kevan menahan Mustika agar tidak menegur Gauche. Mustika diam. Cuaca kota Tango yang panas membuat Mustika kipas-kipas dengan menggunakan uang ratusan ribu. Begitu juga dengan Gallon yang kipas-kipas menggunakan kipas bulu berwarna merah kesayangannya. "Ah Abang! Bukannya Abang itu hobi nyawer biduan bohay, ya? Kayak

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    85. Pembuangan Limbah Sampah

    "Ada, Nyai," sahut Gauche cepat. "Bule cantik pacarnya si Kevan."Semua orang kini menatap Kevan. Namun, Kevan justru mengalihkan pembicaraan."Jadi, acara kamu hari Minggu, Glen," kata Kevan. Dia membaca-baca surat undangan pernikahan Glen dan Inura. "Aku nggak bisa janji hadir ijab qobul kamu, Glen. Tapi, aku pasti dateng kok.""Van, bawa pacar kamu!" seru Gallon. "Aku penasaran secantik apa dia.""Datengnya malam aja pas ada dangdut, Van!" saran Gauche. "Glen undang biduan baru. Katanya sih cantik dan masih ting-ting."Plak!Gallon memukul lengan Gauche menggunakan kipas bulunya. Gallon geleng-geleng. "Kamu katanya mau ngajak Ersa kondangan ke tempat Glen. Kok malah ngajak Kevan godain biduan?" tanyanya. "Mau dikuliti Pak Rohmat kamu, Gauche? Berani banget ajak Istri ke-2 Pak Rohmat!" protes Mustika. Kevan dan Glen tertawa. "Ha! Ha! Ha!"Glen menepuk pundak Kevan. "Aku sih nggak masalah kamu mau dateng pagi, siang, sore atau malam. Yang penting, bawa pacar kamu, Van!""Pacar apa

Bab terbaru

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    370. Akhir Perjalanan Hidup Kevan Hanindra

    Donita menyadari ada yang tidak beres dengan suaminya. "Leon, kamu kenapa?" tanyanya, cemas. Donita bergegas lari ke arah Leon. Tangan Leon bergetar hebat. Setelah melototi dokumen kesehatan Christian di tangannya, sekarang Leon sedang menatap wajah ayahnya yang semakin memucat. Kemudian, dia segera membaca laporan keuangan keluarga.Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun yang berbicara. Mereka menunggu reaksi Leon. Donita menarik paksa dokumen dari tangan Leon. Beberapa detik kemudian, mulutnya menganga lebar. "Ini nggak mungkin!" teriak Donita. "Ini pasti ada yang salah." Donita melirik Cinta yang duduk tenang memandanginya. "Iya kan, Mama mertua? Ini cuma halusinasi aku aja karena terlalu stres." Donita berkata dengan frustasi.Cinta menggeleng. Sedangkan Leon mematung di tempat. "Paman Leon sama Bibi Donita kaget, ya?" Suara Kevan memecahkan keheningan. "Di rumah ini, cuma keluarga kalian dan anak-anak Paman Ken aja yang belum tau."Hati Leon dan Donita semakin terir

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    369. Masalah Internal Keluarga Hanindra

    Setelah kesalahpahaman dengan Ciara selesai, Kevan meminta tunangannya pergi ke Pink Beach Island lebih dulu bersama Felicia dan Quden untuk mempersiapkan pernikahan. Sedangkan Kevan kembali ke kota Paloma. Dia ingin menjemput keluarganya sebelum menyusul Ciara. Sehari sebelumnya, Ciara sudah mengetahui rencana pernikahan mereka. Karena keduanya melakukan fitting baju pengantin bersama. "Huhhh!" Kevan menghela napas panjang. Dia baru tiba di rumah besar keluarga Hanindra. Dia berjalan menuju ruang tengah di mana semua orang telah menunggunya."Tuan, Anda harus sabar!" Omar senantiasa mengingatkan Kevan. Kevan tidak menjawab. Dia terus berjalan tanpa menoleh.Setibanya di ruang tengah, semua orang sudah duduk bersama Christian dan Cinta. "Silakan duduk, Tuan!" Rofiq mempersilakan Kevan untuk duduk di sisi kanan Christian. "Malam, Kakek, Nenek," sapa Kevan. Lalu, dia menatap kedua Theo dan Jasmine yang duduk di sebelahnya. Rencana Kevan untuk menyusul Ciara tidak berjalan dengan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    368. Move On

    "Apa?! Anak kandung Kak Kevan?!"Ciara mengulangi kata-kata Nulla. Dia merasa hal itu sangat mustahil. Tapi jika dipikir-pikir, tidak ada hal mustahil di dunia ini kan? Bagaimana bisa, Kevan yang begitu bucin kepada Ciara menghamili wanita lain? Apalagi wanita itu adalah Nulla yang notabenenya mantan pacar sekaligus cinta pertama Kevan. Namun, jika sudah berurusan dengan nafsu, apapun bisa saja terjadi, kan?Kevan menghela napas kasar. Dia menatap Nulla yang sedang tersenyum lebar. Kevan beranjak pergi menghampiri Ciara. "Yang, jangan dengerin Nulla!"Ciara menghempas tangan Kevan. Dia memandangi Kevan dan Nulla bergantian. "Kamu belum bisa move on dari Cinta pertama kamu ya, Kak?" Wajah Ciara masam. "Kalo kamu belum selesai sama masa lalu, jangan berani-beraninya mulai sama orang baru."Usai mengatakan hal itu, Ciara pergi. Dia mengambil langkah cepat seolah tidak peduli dengan jantungnya yang terasa sakit. "Eh, Van! Kamu mau ke mana?" Nulla berteriak. Dia mencoba menghalangi Ke

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    367. Sepasang Kekasih

    "Masuk, Van!"Nulla membuka pintu kamar apartemen nomor 303. Namun, Kevan tidak langsung masuk. Merasa tidak ada pergerakan dari Kevan, Nulla menoleh ke belakang. "Kenapa? Ayo masuk!" ajaknya lagi. Nulla baru selesai mandi. Rambutnya basah dan dia masih memakai jubah mandi. Kevan tidak bodoh. Nulla pasti sedang merencanakan sesuatu. Bisa jadi firasat Omar tadi benar. Untuk sesaat, Nulla sibuk dengan ponselnya. Dia sedang mengetik pesan singkat untuk seseorang.Nulla: Nona Ciara, cepetan dateng ke Grand Hyeth Apartment nomor 303. Kamu pasti penasaran aku dan tunangan kamu ngapain aja, kan?Nulla tidak berniat menunggu pesan balasan Ciara. Dia kembali menatap Kevan. "Ada perlu apa?" tanya Kevan dengan tatapan sinis. "Di sini aja ngomongnya!"Kevan enggan masuk. Dia tidak ingin menimbulkan kecurigaan."Aku mau ngomongin tentang Miguel. Kamu yakin mau ngomong di depan pintu? Kamu nggak takut kalo ada yang nguping?"Nulla berdiri di ambang pintu, lalu celingukan. Sepi. Suasana di kori

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    366. Grand Hyeth Apartment

    Sesampainya di rumah, Kevan melihat Ciara murung. Ciara berbaring lesu di kamarnya. Dia bahkan tidak menyadari kehadiran Kevan dan Felicia. Felicia menghampiri anak satu-satunya. "Cia!" Ciara terkejut. Dia segera bangun. "Mama kapan pulang?" Sore hari yang redup ini sepertinya kota Baubau akan diguyur hujan. Suasana hati Kevan sedang tidak baik, sama seperti Ciara. Kevan mendekati Quden yang berdiri di dekat pintu. "Apa seharian ini Cia cuma tiduran aja?" tanyanya, penasaran. "Dia nggak bales chat aku sama sekali. Gimana nafsu makannya hari ini?"Quden adalah seorang yang jujur. Dia pun menjawab apa adanya. "Nona sama sekali nggak mau makan. Dia cuma minum susu aja, Bos." Kevan menatap Ciara yang sedang berbicara dengan Felicia. Wajah keduanya sedih. "Seharian ini, Nona Ciara habisin waktu di depan laptop baca-baca berita keluarga Darwin. Jadi, apa rencana Bos selanjutnya? Ngomong-ngomong, Pak Omar ke mana?""Omar masih di pengadilan. Aku balik sama Angga." Kevan terlihat benar-

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    365. Putusan Sidang

    "Huh!" Kevan melirik Felicia sedang menghela napas berat. Sejak tadi, Kevan berusaha menguatkan hati calon ibu mertuanya. Kevan memberikan botol air mineral kepada Felicia. "Ma, minum dulu!" Kevan lega. Karena setidaknya, Felicia masih mau minum di tengah ketegangan suasana ruang sidang. Dua hari lalu, Ciara sudah membereskan para pemegang saham yang ingin mundur dari Darwin Group. Ciara mentransfer uang sebanyak Rp 10 triliun sebagai ganti saham mereka. Tidak hanya itu, sehari sebelum sidang perdata digelar, keluarga Darwin sudah mengumumkan kebangkrutan mereka. Kini, Darwin Group telah diakuisisi oleh K.C Tobacco milik Kevan. Dengan cara itu, sudah sangat jelas bahwa K.C Tobacco ingin mengambil alih penuh tanpa melibatkan pemegang saham lama dalam struktur kepemilikan baru. Akuisisi ini memang menyakitkan bagi Ciara dan Felicia. Namun, mereka tidak memiliki cara lain. Selain itu, mereka berdua masih memiliki saham di K.C Tobacco. Tentu saja, Miguel tidak tahu hal itu. Denga

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    364. Punya Banyak Uang

    Pukul 9:00 malam waktu kota Baubau. Kevan dan Ciara sudah kembali ke rumah 1 jam yang lalu. Ciara tampak kelelahan. Mereka duduk di ruang tamu.Kevan duduk di sofa single menghadap ke pintu utama. Sedangkan Ciara dan Felicia duduk di sofa panjang bersama Arkan. Omar dan Angga berdiri di belakang Kevan. "Cia, kamu hebat. Kamu kuat menghadapi orang-orang. Aku salut sama keberanian kamu." Arkan tidak berhenti membanggakan Ciara. Namun, Kevan berwajah masam saat mendengarnya. Pintu pun terbuka. Quden berdiri di ambang pintu. Dia menatap Kevan. "Tuan, ada jajaran eksekutif di luar mau ketemu Anda dan Nona Ciara." Quden memberitahu. Sorot matanya tajam penuh dengan ancaman."Suruh masuk aja!" perintah Kevan. Kevan menatap Ciara dan Felicia. Lalu, mengangguk kepada Quden."Baik," sahut Quden. Tidak lama, dia menghilang di balik pintu. "Mama sama Cia inget kan rencana kita? Sekarang udah waktunya eksekusi."Kevan melihat Felicia tersenyum dengan paksa. Dia juga melihat sorot mata Felic

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    363. Mediasi

    Rapat mendadak dengan jajaran eksekutif sudah selesai. Sekarang, Ciara sedang rapat bersama tim public relation dan tim kuasa hukum perusahaan di ruangan yang sama. Kevan tidak beranjak dari kursinya. Dia dengan setia menunggu Ciara menyelesaikan rapat. Di samping Kevan, Arkan duduk dengan tenang. Dia ingin melihat kepiawaian Ciara memimpin rapat.Di ruang rapat, Ciara berbicara. “Kita harus mengambil langkah-langkah yang sudah aku rencanakan untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan Darwin Group tetap menjadi perusahaan yang dihormati,” katanya, antusias. Semua orang mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah tantangan besar, tapi dengan strategi yang tepat, mereka bisa mengatasi dampak negatif dan membangun kembali reputasi perusahaan."Siapa ketua tim public relation di sini?" tanya Ciara. Seorang wanita berambut pirang sebahu mengangkat tangan. "Saya, Nona. Nama saya Susan Arardjo.""Oke, Susan. Pertama-tama, aku mau hari ini kamu buat agenda transparansi dan komunikasi

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    362. Strategi Ciara

    Hari berikutnya, Ciara dan Kevan kembali ke pulau Pearl. Pagi ini, Ciara akan mengadakan rapat darurat dengan para eksekutif perusahaan Darwin Group. Kevan dan Ciara kembali bersama Arkan yang sekarang sedang rapat bersama pengacara yang dia bawa dan tim pengacara perusahaan di ruangan berbeda. Di ruang rapat Darwin Group, Ciara berbicara kepada tim manajemen. “Kita harus bekerja keras untuk memulihkan reputasi perusahaan. Aku tau, ini nggak akan mudah. Tapi dengan kerja sama dan dedikasi, aku yakin kita bisa mengatasi tantangan ini,” katanya dengan penuh semangat.Tim manajemen mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah saat yang sulit. Tapi, mereka bertekad untuk membawa Darwin Group kembali ke jalur yang benar. Mereka akan memastikan perusahaan ini tetap menjadi simbol integritas dan kepercayaan.Ciara menatap sekretarisnya. "Sarah, bagiin sekarang!""Baik, Nona." Sarah berdiri. Dia membagikan satu lembar kertas kepada tim manajemen. Kevan dan para jajaran direksi hanya te

DMCA.com Protection Status