Share

76. Bocah Tengil

"Bener ini alamatnya, Paman?!"

Kevan berada di dalam mobil bersama Ken dan Jessy. Dia duduk di samping sopir. Dia menoleh ke belakang di mana Ken dan Jessy duduk berdampingan. Atas keinginan Cinta, Kevan ikut Ken dan Jessy pergi ke tempat di mana Gibran berada.

Sekarang, mereka sudah tiba di depan sebuah rumah yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.

"Kamu sekarang puas, kan?!"

Bukannya menjawab, Ken justru bertanya balik pada Kevan. Jessy yang duduk di samping Ken pun menatap Kevan dengan sinis.

"Apa maksudnya, Paman?" tanya Kevan tidak mengerti. "Puas kenapa?"

"Heh, bocah tengil!" seru Jessy kesal. "Kamu udah puas menyingkirkan Gibran dari keluarga Hanindra dan dari HHC, kan? Tujuanmu udah tercapai. Jadi, sekarang ngapain kamu masih ngikutin kita ke sini?"

"Lah, Bibi!" Kevan berseru. "Aku kan ke sini karena perintah Nenek buat jadi mata kalian berdua."

Kevan dengan santai menjawab pertanyaan Jessy.

"Ya, kalau Bibi nggak suka, aku bisa pulang kok. Tuh, di belakang ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status