Share

174. Pemegang Saham ke-7

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

'Kalo bukan karena bantuan Pak Nanto, mungkin aku nggak akan bisa masuk ke ruang meeting hari ini.'

Kevan berkata di dalam hati. Dia tidak menyesali perkenalannya dengan Rinanto. Dia justru berterima kasih pada Adnan yang telah membantunya.

Kevan dan Rinanto bermain mata. Malam itu sepulangnya dari restoran seafood Murti, Kevan langsung meminta bantuan kepada Rinanto. Tanpa banyak bicara, Rinanto menyanggupi Kevan untuk menghibahkan sahamnya sebanyak 2%.

Kevan melihat Rinanto mengangguk padanya. Kevan pun tersenyum sebagai balasannya.

"Benar," kata Khairul. Dia berdiri. "Saya udah kirimkan email ke masing-masing pemegang saham untuk memberitahukan hal ini. Sekarang, Pak Kevan merupakan pemegang saham ke-7 di Darwin Group dengan kepemilikan saham 2% dari Pak Rinanto Murti."

Sebagai seorang notaris, Khairul Fata bekerja dengan keras. Dia membuat akta notaris untuk bukti sah kepemilikan saham atas nama Kevan Hanindra.

"Semua itu udah sesuai dengan ketentuan Pasal 16 UU PT. Silakan dibac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    175. Bayar Utang Budi

    "Yang, kamu lagi apa? Udah makan? Hari ini sakit, nggak?"Seperti kata Kevan tadi, sekarang dia sedang menelepon Ciara. Kekhawatirannya telah memuncak sejak tadi pagi Kevan melihat wajah Ciara memucat. "Aku lagi duduk sandaran, Kak. Aku nggak apa-apa kok," ujar Ciara dengan suara bergetar. "Mami sama Papi gimana? Mereka baik-baik aja di rapat, kan? Kapan rapatnya selesai?"Walaupun Ciara mengaku baik-baik saja, tetapi Kevan tahu bahwa semua itu hanya kebohongan yang dibuat-buat. Karena sebelumnya, Bima sudah mengirimkan beberapa foto Ciara yang sedang sakit."Jangan khawatir! Tuan dan Nyonya nggak apa-apa di kantor. Kan ada aku!"Faktanya memang seperti itu. Rudi sudah bisa mengontrol emosi. Felicia pun sama. Keduanya sedang beristirahat."Kamu nggak mimisan, kan?"Kevan sengaja bertanya tentang kondisi kesehatan Ciara. Pasalnya, dia ingin tahu kejujuran sang pacar. "Aーaku ... aku nggak sakit. Kakak, aku mau istirahat lagi ya. Kalo ada apa-apa sama Mami dan Papi, cepet telepon aku!"

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    176. Wakil Komisaris Utama Sementara

    Daftar nama pemegang saham Darwin Group terbaru sudah dirilis. Walaupun nama Kevan masuk di daftar tersebut, tetapi angka persentase-nya masih sangat kecil. Baru saja suasana menjadi tenang, Sarah kembali berbicara dari atas podium. Kemudian, Sarah berseru, "Daftar nama pemegang saham ini belum fix, ya!" Kevan menatap Sarah sambil berpikir, 'Kali ini, apalagi? Asalkan bukan tentang Miguel, aku rasa semua akan baik-baik aja.'"Karena masih ada beberapa pemegang saham yang akan hibahkan saham mereka untuk Pak Kevan Hanindra."Kevan terkejut hingga mengubah posisi duduknya. Dia duduk tegak sambil melirik Ziyad yang duduk di depannya. "Ziyad, apa-apaan ini?! Kenapa nggak ada konfirmasi ke aku?!" Kevan berbisik. "Saya nggak tau, Tuan. Bahkan Nona Sarah nggak ngomong apa-apa ke saya."Felicia menatap Kevan dengan bingung. "Van, kali ini siapa lagi yang mau kasih kamu saham?" tanya Felicia. Kevan kebingungan menjawab pertanyaan Felicia."Aku juga nggak tau, Nyonya. Nggak ada satupun y

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    177. Nggak Ada yang Boleh Sentuh Cia!

    "Van, kenapa kamu lakuin semua ini? Harga 32% saham itu nggak sedikit. Kamu yakin mau hibahkan semuanya buat Cia?"Rapat Umum Pemegang Saham sudah selesai. Kevan berada di mobil dalam perjalanan pulang ke kawasan Green Lake. Felicia bertanya mewakili suaminya. Dia berharap Kevan tidak serius dengan ucapannya. Namun, tidak mungkin seorang Kevan main-main dalam setiap tindakannya."Syukurlah kalo Nyonya dan Tuan ngerti. Karena alasan itulah, aku mau Nona Ciara nantinya jadi penerus Darwin Group. Aku nggak mau perusahaan jatuh ke tangan Miguel."Jawaban Kevan masih belum bisa diterima akal sehat. Siapapun pasti bertanya-tanya alasan lainnya!"Tapi, Van ... kami nggak bisa terima itu. Kamu, eh maksudnya, majikan kamu udah sering banget bantu kami. Masa iya, kamuー""Semua itu nggak seberapa, Nyonya," sahut Kevan. Kevan melanjutkan kata-katanya di dalam hati. 'Sebenernya aku nggak tau lagi mau jawab apa! Astaga! Mana perjalanan masih jauh....'Kevan cemas. Dia bahkan tidak pandai mengutar

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    178. Ketok Magic

    "Tuan, mobil hitam itu pas banget di belakang mobil kita." Ziyad memberitahu Kevan. Kevan melirik kaca spion kanannya. Ya, dia melihat mobil Miguel persis berada tepat di belakang mobilnya.Ponsel Kevan di dashboard mobil bergetar. Dia segera memasang earphone bluetooth di telinga kanan. "Tuan Kevan, saya Ariーanak buah Bos Raymond. Saya berada di bengkel ketok magic Helios tepat di km 8 sebelah kiri Anda."Sambil menyetir, Kevan mencari-cari bengkel ketok magic seperti yang dikatakan Ari. "Ketemu!" seru Kevan. Ari berkata dengan suara berat, "Baik, Tuan. Anda tenang aja! Saya akan beresin masalah ini."Hubungan telepon terputus. Kevan tetap pada fokusnya.Begitu Kevan melewati bengkel yang dimaksud Ari, dia segera menginjak pedal gas. Mobil pun meluncur lebih cepat di jalan raya. "Tuan, apa nggak bahaya ngebut kayak gini?"Pertanyaan Ziyad mengejutkan Felicia dan Rudi. Namun bagi Angga, hal itu adalah lumrah. "Nggak, ini masih batas normal. Tenang aja!"Sekarang, jalan raya KM 8

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    179. Hadiah

    Sementara itu di rumah besar keluarga Hanindra. Suasana tegang menyelimuti ruang tidur utama akibat ambruknya kesehatan sang tuan besar. Tidak ada satupun anggota keluarga Hanindra yang tahu akan hal penting ini. Sebanyak 112 pelayan pun bungkam. "Kondisi Christian gimana, Dok?"Cinta berbicara empat mata dengan dokter pribadi Christian di sudut kamar utama. Wajah tuanya yang cantik terlihat pucat pasi. Dia bingung, cemas dan panik saat menyadari kondisi kesehatan suaminya semakin menurun dari hari ke hari. "Saya nggak yakin, Nyonya Cinta." Terdapat keraguan yang tersirat dari jawaban Harland. Keraguan itu diperjelas melalui sorot mata sang dokter.Harland Nasution, 46 tahun, telah bekerja sebagai dokter pribadi Christian sejak 5 tahun terakhir. Harland adalah dokter ahli penyakit dalam dari rumah sakit Notherdam Fez yang dipekerjakan Christian.Benar! Notherdam Fez adalah rumah Sakit yang sama di mana Ciara melakukan operasi katup jantung. "Nggak yakin gimana? Kamu itu Dokter pr

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    180. Jebakan Kevan

    Hari berikutnya.Cuaca jam 12 siang di kota Baubau begitu cerah. Setelah urusannya dengan Rinanto dan Senopati selesai, Kevan kembali membuat janji dengan orang-orang yang sudah berkenan membantunya. Mereka adalah Adnan dan Nacita. Hari ini, Kevan membuat janji di kantor K.C Tobacco miliknya."Makasih udah dateng jauh-jauh dari pulau Orion ke sini, Pak Adnan."Kevan menyambut kedatangan Adnan di depan pintu kantornya. Hari ini adalah hari Sabtu. Di Sabtu seperti ini, para pekerja hanya masuk setengah hari dan mereka libur di hari Minggu. Kevan dan Adnan berjabat tangan sambil saling melemparkan tatapan mata penuh makna."Saya libur setiap weekend. Jadi, sama sekali nggak ada masalah." Adnan bersikap dingin seperti biasa. Mereka melangkah masuk. Angga memperhatikan Kevan dari kejauhan. Berbeda dengan Ziyad yang selalu berada di dekat Kevan.'Sorot mata itu lagi,' keluh Kevan di dalam hati. Dia menangkap sorot mata penuh kebencian dari Adnan.Kevan menutupi perasaannya di depan Adnan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    181. Saling Membalas Cibiran

    "Nenek di mana?" Kevan tidak peduli dengan jawaban Rafiq. Kevan tidak meresponnya. Dia justru bertanya keberadaan Cinta. Ziyad dan Rafiq merasakan aura mencekam di sekitar mereka. Ziyad tahu, Kevan geram. Kevan tidak suka dengan jawaban Rafiq. "Nyonya udah nunggu Anda di ruang makan. Karena udah masuk Jam makan malam."Kevan sontak melihat jam di pergelangan tangan kanannya. Pukul 06:00 sore waktu Paloma, Orion. Musim panas sudah selesai. Itu artinya, negara Nexterra sudah memasuki musim hujan dan Kevan membencinya.Kevan melangkah menuju ruang makan. Saat sampai di sana, dia tidak melihat keberadaan Christian."Sore, Nek." Kevan menyapa Cinta. Semua orang melihatnya datang. Kevan tahu, sejak awal tidak ada yang menyukai kehadirannya. Namun, dia bersikap tidak peduli. "Ayo cepet makan! Jangan nunggu hidangannya dingin!" Cinta menatap kursi Christian yang kosong. Dia buru-buru menyelesaikan makannya. Kevan duduk di kursinya. Dia menatap menu makan malam yang tersedia di atas mej

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    182. Teman Janda Kevan

    Jessy Wongso tersedak hingga wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Dia menatap Kevan dengan pandangan menyelidik.Ken yang berada di sebelah Jessy menuangkan air mineral. "Cepet minum, Jes!" Setelah itu, Ken menatap Kevan tajam.Kevan tidak terkejut melihat reaksi Jessy ataupun Ken. Namun, Azraf yang tidak mengerti hanya bisa diam sambil menatap Kevan. Azraf beberapa kali pernah mengobrol dengan Kevan. Menurutnya, Kevan adalah kakak yang asyik, santai, berpengetahuan luas, dan tegas. "Seorang pria yang baik akan tegas pada dirinya sendiri, lalu tegas pada orang lain." Azraf mengulang kalimat yang pernah Kevan lontarkan padanya saat terakhir mereka mengobrol."Azraf, kamu ngomong apa barusan?" tanya Daniel yang duduk di sisi kanannya."Ah, nggak ada, Kak. Aku cuma nyanyi-nyanyi aja kok." Wajah lugu Azraf berhasil meyakinkan Daniel. Daniel tidak bertanya apapun lagi. Dia melanjutkan makannya dengan cepat."Heh, Kevan! Jangan ngomong kasar gitu sama Mamaku!" Berto berteriak. "Bisa

Bab terbaru

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    370. Akhir Perjalanan Hidup Kevan Hanindra

    Donita menyadari ada yang tidak beres dengan suaminya. "Leon, kamu kenapa?" tanyanya, cemas. Donita bergegas lari ke arah Leon. Tangan Leon bergetar hebat. Setelah melototi dokumen kesehatan Christian di tangannya, sekarang Leon sedang menatap wajah ayahnya yang semakin memucat. Kemudian, dia segera membaca laporan keuangan keluarga.Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun yang berbicara. Mereka menunggu reaksi Leon. Donita menarik paksa dokumen dari tangan Leon. Beberapa detik kemudian, mulutnya menganga lebar. "Ini nggak mungkin!" teriak Donita. "Ini pasti ada yang salah." Donita melirik Cinta yang duduk tenang memandanginya. "Iya kan, Mama mertua? Ini cuma halusinasi aku aja karena terlalu stres." Donita berkata dengan frustasi.Cinta menggeleng. Sedangkan Leon mematung di tempat. "Paman Leon sama Bibi Donita kaget, ya?" Suara Kevan memecahkan keheningan. "Di rumah ini, cuma keluarga kalian dan anak-anak Paman Ken aja yang belum tau."Hati Leon dan Donita semakin terir

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    369. Masalah Internal Keluarga Hanindra

    Setelah kesalahpahaman dengan Ciara selesai, Kevan meminta tunangannya pergi ke Pink Beach Island lebih dulu bersama Felicia dan Quden untuk mempersiapkan pernikahan. Sedangkan Kevan kembali ke kota Paloma. Dia ingin menjemput keluarganya sebelum menyusul Ciara. Sehari sebelumnya, Ciara sudah mengetahui rencana pernikahan mereka. Karena keduanya melakukan fitting baju pengantin bersama. "Huhhh!" Kevan menghela napas panjang. Dia baru tiba di rumah besar keluarga Hanindra. Dia berjalan menuju ruang tengah di mana semua orang telah menunggunya."Tuan, Anda harus sabar!" Omar senantiasa mengingatkan Kevan. Kevan tidak menjawab. Dia terus berjalan tanpa menoleh.Setibanya di ruang tengah, semua orang sudah duduk bersama Christian dan Cinta. "Silakan duduk, Tuan!" Rofiq mempersilakan Kevan untuk duduk di sisi kanan Christian. "Malam, Kakek, Nenek," sapa Kevan. Lalu, dia menatap kedua Theo dan Jasmine yang duduk di sebelahnya. Rencana Kevan untuk menyusul Ciara tidak berjalan dengan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    368. Move On

    "Apa?! Anak kandung Kak Kevan?!"Ciara mengulangi kata-kata Nulla. Dia merasa hal itu sangat mustahil. Tapi jika dipikir-pikir, tidak ada hal mustahil di dunia ini kan? Bagaimana bisa, Kevan yang begitu bucin kepada Ciara menghamili wanita lain? Apalagi wanita itu adalah Nulla yang notabenenya mantan pacar sekaligus cinta pertama Kevan. Namun, jika sudah berurusan dengan nafsu, apapun bisa saja terjadi, kan?Kevan menghela napas kasar. Dia menatap Nulla yang sedang tersenyum lebar. Kevan beranjak pergi menghampiri Ciara. "Yang, jangan dengerin Nulla!"Ciara menghempas tangan Kevan. Dia memandangi Kevan dan Nulla bergantian. "Kamu belum bisa move on dari Cinta pertama kamu ya, Kak?" Wajah Ciara masam. "Kalo kamu belum selesai sama masa lalu, jangan berani-beraninya mulai sama orang baru."Usai mengatakan hal itu, Ciara pergi. Dia mengambil langkah cepat seolah tidak peduli dengan jantungnya yang terasa sakit. "Eh, Van! Kamu mau ke mana?" Nulla berteriak. Dia mencoba menghalangi Ke

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    367. Sepasang Kekasih

    "Masuk, Van!"Nulla membuka pintu kamar apartemen nomor 303. Namun, Kevan tidak langsung masuk. Merasa tidak ada pergerakan dari Kevan, Nulla menoleh ke belakang. "Kenapa? Ayo masuk!" ajaknya lagi. Nulla baru selesai mandi. Rambutnya basah dan dia masih memakai jubah mandi. Kevan tidak bodoh. Nulla pasti sedang merencanakan sesuatu. Bisa jadi firasat Omar tadi benar. Untuk sesaat, Nulla sibuk dengan ponselnya. Dia sedang mengetik pesan singkat untuk seseorang.Nulla: Nona Ciara, cepetan dateng ke Grand Hyeth Apartment nomor 303. Kamu pasti penasaran aku dan tunangan kamu ngapain aja, kan?Nulla tidak berniat menunggu pesan balasan Ciara. Dia kembali menatap Kevan. "Ada perlu apa?" tanya Kevan dengan tatapan sinis. "Di sini aja ngomongnya!"Kevan enggan masuk. Dia tidak ingin menimbulkan kecurigaan."Aku mau ngomongin tentang Miguel. Kamu yakin mau ngomong di depan pintu? Kamu nggak takut kalo ada yang nguping?"Nulla berdiri di ambang pintu, lalu celingukan. Sepi. Suasana di kori

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    366. Grand Hyeth Apartment

    Sesampainya di rumah, Kevan melihat Ciara murung. Ciara berbaring lesu di kamarnya. Dia bahkan tidak menyadari kehadiran Kevan dan Felicia. Felicia menghampiri anak satu-satunya. "Cia!" Ciara terkejut. Dia segera bangun. "Mama kapan pulang?" Sore hari yang redup ini sepertinya kota Baubau akan diguyur hujan. Suasana hati Kevan sedang tidak baik, sama seperti Ciara. Kevan mendekati Quden yang berdiri di dekat pintu. "Apa seharian ini Cia cuma tiduran aja?" tanyanya, penasaran. "Dia nggak bales chat aku sama sekali. Gimana nafsu makannya hari ini?"Quden adalah seorang yang jujur. Dia pun menjawab apa adanya. "Nona sama sekali nggak mau makan. Dia cuma minum susu aja, Bos." Kevan menatap Ciara yang sedang berbicara dengan Felicia. Wajah keduanya sedih. "Seharian ini, Nona Ciara habisin waktu di depan laptop baca-baca berita keluarga Darwin. Jadi, apa rencana Bos selanjutnya? Ngomong-ngomong, Pak Omar ke mana?""Omar masih di pengadilan. Aku balik sama Angga." Kevan terlihat benar-

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    365. Putusan Sidang

    "Huh!" Kevan melirik Felicia sedang menghela napas berat. Sejak tadi, Kevan berusaha menguatkan hati calon ibu mertuanya. Kevan memberikan botol air mineral kepada Felicia. "Ma, minum dulu!" Kevan lega. Karena setidaknya, Felicia masih mau minum di tengah ketegangan suasana ruang sidang. Dua hari lalu, Ciara sudah membereskan para pemegang saham yang ingin mundur dari Darwin Group. Ciara mentransfer uang sebanyak Rp 10 triliun sebagai ganti saham mereka. Tidak hanya itu, sehari sebelum sidang perdata digelar, keluarga Darwin sudah mengumumkan kebangkrutan mereka. Kini, Darwin Group telah diakuisisi oleh K.C Tobacco milik Kevan. Dengan cara itu, sudah sangat jelas bahwa K.C Tobacco ingin mengambil alih penuh tanpa melibatkan pemegang saham lama dalam struktur kepemilikan baru. Akuisisi ini memang menyakitkan bagi Ciara dan Felicia. Namun, mereka tidak memiliki cara lain. Selain itu, mereka berdua masih memiliki saham di K.C Tobacco. Tentu saja, Miguel tidak tahu hal itu. Denga

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    364. Punya Banyak Uang

    Pukul 9:00 malam waktu kota Baubau. Kevan dan Ciara sudah kembali ke rumah 1 jam yang lalu. Ciara tampak kelelahan. Mereka duduk di ruang tamu.Kevan duduk di sofa single menghadap ke pintu utama. Sedangkan Ciara dan Felicia duduk di sofa panjang bersama Arkan. Omar dan Angga berdiri di belakang Kevan. "Cia, kamu hebat. Kamu kuat menghadapi orang-orang. Aku salut sama keberanian kamu." Arkan tidak berhenti membanggakan Ciara. Namun, Kevan berwajah masam saat mendengarnya. Pintu pun terbuka. Quden berdiri di ambang pintu. Dia menatap Kevan. "Tuan, ada jajaran eksekutif di luar mau ketemu Anda dan Nona Ciara." Quden memberitahu. Sorot matanya tajam penuh dengan ancaman."Suruh masuk aja!" perintah Kevan. Kevan menatap Ciara dan Felicia. Lalu, mengangguk kepada Quden."Baik," sahut Quden. Tidak lama, dia menghilang di balik pintu. "Mama sama Cia inget kan rencana kita? Sekarang udah waktunya eksekusi."Kevan melihat Felicia tersenyum dengan paksa. Dia juga melihat sorot mata Felic

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    363. Mediasi

    Rapat mendadak dengan jajaran eksekutif sudah selesai. Sekarang, Ciara sedang rapat bersama tim public relation dan tim kuasa hukum perusahaan di ruangan yang sama. Kevan tidak beranjak dari kursinya. Dia dengan setia menunggu Ciara menyelesaikan rapat. Di samping Kevan, Arkan duduk dengan tenang. Dia ingin melihat kepiawaian Ciara memimpin rapat.Di ruang rapat, Ciara berbicara. “Kita harus mengambil langkah-langkah yang sudah aku rencanakan untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan Darwin Group tetap menjadi perusahaan yang dihormati,” katanya, antusias. Semua orang mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah tantangan besar, tapi dengan strategi yang tepat, mereka bisa mengatasi dampak negatif dan membangun kembali reputasi perusahaan."Siapa ketua tim public relation di sini?" tanya Ciara. Seorang wanita berambut pirang sebahu mengangkat tangan. "Saya, Nona. Nama saya Susan Arardjo.""Oke, Susan. Pertama-tama, aku mau hari ini kamu buat agenda transparansi dan komunikasi

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    362. Strategi Ciara

    Hari berikutnya, Ciara dan Kevan kembali ke pulau Pearl. Pagi ini, Ciara akan mengadakan rapat darurat dengan para eksekutif perusahaan Darwin Group. Kevan dan Ciara kembali bersama Arkan yang sekarang sedang rapat bersama pengacara yang dia bawa dan tim pengacara perusahaan di ruangan berbeda. Di ruang rapat Darwin Group, Ciara berbicara kepada tim manajemen. “Kita harus bekerja keras untuk memulihkan reputasi perusahaan. Aku tau, ini nggak akan mudah. Tapi dengan kerja sama dan dedikasi, aku yakin kita bisa mengatasi tantangan ini,” katanya dengan penuh semangat.Tim manajemen mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah saat yang sulit. Tapi, mereka bertekad untuk membawa Darwin Group kembali ke jalur yang benar. Mereka akan memastikan perusahaan ini tetap menjadi simbol integritas dan kepercayaan.Ciara menatap sekretarisnya. "Sarah, bagiin sekarang!""Baik, Nona." Sarah berdiri. Dia membagikan satu lembar kertas kepada tim manajemen. Kevan dan para jajaran direksi hanya te

DMCA.com Protection Status