Share

Bab 22. Arjuna dan Phobia

Naura menghempaskan tubuhnya ke kasur dan memejamkan matanya. Tubuhnya lelah, karena dia sudah mengelilingi mall besar tersebut sebanyak tiga kali.

Di tengah kenyamanannya itu, dari saku mantelnya Naura merasakan ada sesuatu yang bergetar. Naura mengerutkan keningnya, kemudian dengan malas mengambil ponsel tersebut dan melihat siapa yang menelepon.

Jantung Naura seolah berhenti kala mengetahui bahwa yang meneleponnya adalah ibu Zafir, Malini. Naura segera mengambil sikap duduk, raut wajahnya terlihat serius bercampur sedih.

"Iya, ibu?"

"Kamu sedang berbulan madu dengan Zafir? Astaga Naura, sudah berapa kali kamu melakukan hal yang sama?"

Suara Malini yang nyaring dan seolah akan menelan Naura itu terdengar.

Naura mengambil napas panjang sebelum akhirnya dia menjawab, "Kali ini aku dan Zafir akan berusaha lebih keras, bu."

Selesai Naura berkata demikian, suasana di telepon mendadak hening. Tak lama kemudian, suara gelak tawa Malini terdengar, membuat Naura mengerutkan kenin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status