Share

Bab 26. Pasangan yang Berbeda

Author: nanadvelyns
last update Last Updated: 2024-09-23 09:54:03

"Aku sudah katakan untuk tidak meninggalkan Mansion, bukan? Kenapa tiba-tiba muncul di hadapan banyak wartawan?" ujar Zafir terlihat sangat kesal. Mereka sekarang sudah berada di dalam mobil menuju Mansion.

Evelyn mengerutkan keningnya, raut wajahnya mengatakan bahwa dia tidak mengerti mengapa Zafir sangat marah padanya.

"Aku hanya ingin menjemputmu, Zafir. Aku–"

Zafir menghela napas gusar dan berkata dengan suara kencang, "Tapi itu tidak perlu, Evelyn!! Tidak bisakah kamu mengerti situasi?"

"Tindakanmu yang muncul tiba-tiba dengan perut besar setelah perceraianku telah menghancurkan citra yang berusaha kupertahankan!" lanjutnya pria itu lagi.

Kedua mata Evelyn berkaca-kaca. Bukan itu niatnya.

"Namun, bukankah kamu yang mengatakan bahwa aku adalah calon Nyonya Wajendra? Sebagai Nyonya Wajendra, harus percaya diri dan tidak perlu takut pada apa pun. Jadi aku hanya ingin mendampingi–"

"Sekarang bukan waktu yang tepat! Paham tidak?!" Zafir memotong keras kalimat Evelyn dan membuat wa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 27. Jegalan Wajendra

    Dua minggu setelah perceraian Naura dan Zafir, publik masih membahas tentang mereka meski intensitas pemberitaan media sudah menghilang sepenuhnya.Ini mengapa Naura tidak ingin begitu peduli. Sebab, dia yakin kalau pihak internal Wajendra pasti akan menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk membungkam media yang terus bersuara.Bahkan, humas Wajendra juga pasti telah menyewa buzzer untuk memancing opini sebaliknya yang lebih netral. Sebab, beberapa kali Naura ataupun Kate menemukan komentar seperti itu di sosial media.Setelah mematikan ponsel yang dia gunakan untuk mengecek berita, Naura bangun dengan nyaman dan segera ia menyiapkan diri untuk melaksanakan aktivitas barunya. Di luar, Kate sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan atasannya dengan selalu tersenyum dan menyapa hangat. Tidak pernah berubah, yang berubah hanya panggilan yang ia gunakan."Selamat pagi, Nona."Wanita itu memang turut mengundurkan diri dari Wajendra untuk terus mengabdi pada Naura. Sebab, Kate merasa,

    Last Updated : 2024-09-23
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 28. Kembalilah Menjadi Nyonya Wajendra

    Masalah terkait tanah lapak semakin runyam karena pihak Wajendra tidak mau mengalah, sedangkan Naura masih ingin terus bertahan. Sebab, bagaimanapun juga dia adalah orang yang membayar uang muka lebih dulu. Naura berusaha menghubungi Stave bahkan Zafir, tapi tidak ada jawaban sedikitpun. Bahkan pesan dan telepon pribadinya kepada kedua orang itu sama sekali tidak dibalas.Namun, setelah berhari-hari, sebuah email masuk ke pesannya. Ternyata, pihak Wajendra mengundang dirinya untuk bertemu dan membahas masalah ini lebih lanjut secara resmi.Tanpa pikir panjang, Naura langsung menyetujuinya dan menyetujui jadwal temu. Hingga kemudian, dia sudah berada di ruangan yang sama dengan Zafir. Mereka duduk berhadapan dalam hening. Pertemuan ini mengatasnamakan bisnis, tapi Naura tak melihat siapapun di ruangan itu kecuali mereka. Bahkan Stave tak terlihat di mana pun, padahal seharusnya pria itu harus selalu bersama-sama dengan Zafir."Di mana bawahan Anda yang lain, Tuan Wajendra?" tanya Na

    Last Updated : 2024-09-25
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 29. Undangan Pernikahan

    Mata Naura melebar saat melihat Evelyn berdiri di depannya. Ia terkejut, apalagi saat melihat sosok bayi mungil yang ada di pelukan wanita itu. Ternyata, waktu sudah berjalan begitu cepat hingga Naura tak sadar kalau sudah waktunya bagi Evelyn untuk melahirkan."Oh, ada Kak Naura di sini? Maaf, aku baru saja tiba. Kalau tahu, aku–""Sudah berapa lama kamu berdiri di situ, Evelyn?"Perkataan Zafir memotong pembicaraan Evelyn dengan Naura. Membuat wanita itu tersenyum, tapi kemudian memasang wajah bingung yang polos."Baru saja. Ada apa, Sayang?" Mendengar jawaban Evelyn, Zafir terlihat lega. Sedangkan Naura hanya diam dan tidak mengatakan apapun, tersenyum pun tidak. Bahkan ia sudah melangkah pergi saat Evelyn menggapai lengannya dan menariknya kembali. "Ayo masuk dulu!" "Lain kali saja. Aku memiliki urusan penting yang menunggu," jawab Naura. Ia kembali ingin melangkah, tapi Evelyn kembali menahan lengannya. "Ayolah, Kak Naura. Hanya sebentar, Kok. Bagaimanapun juga kita pernah t

    Last Updated : 2024-09-25
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 30. Ajari Aku Tentang Kamu

    Setelah pertemuannya dengan Zafir dan Evelyn, Naura tersenyum puas. Sebab, ternyata Zafir benar-benar mengalah mengenai tanah lapak yang sebelumnya entah karena alasana apa, diperebutkan oleh Wajendra. Kemudian, segala persiapan berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Naura berhasil mendapat karyawan dengan kualitas bagus dan mempersiapkan grand opening butiknya dengan sangat baik.Hingga hari di mana butik Naura debut, banyak selebritis besar dan beberapa pejabat tinggi yang menghadiri acaranya. Meskipun tidak sebanyak dulu, tetapi setidaknya masih ada media yang datang untuk meliput acaranya. Ternyata, tak semua media mau menurut pada ancaman boikot milik Wajendra.Selagi Naura memberikan kata sambutan, Arjuna duduk dengan wajah datar yang dilengkapi oleh sunggingan senyum tipis di meja paling depan. Pria itu duduk bersama deretan investor besar di butik Naura dan bertepuk tangan paling meriah muncul begitu Naura selesai berbicara. "Nona Naura selalu membuat sesuatu yang lu

    Last Updated : 2024-09-26
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 31. Tentang Arjuna Renjana

    "Sudah berapa lama beliau seperti ini?" "Tiga tahun." Saat ini, Naura dan Arjuna berdiri di kamar Nyonya Renjana sebelumnya, ibu kandung Arjuna, Nyonya Helena, yang terbaring dengan berbagai alat yang terpasang di tubuhnya.Helena didiagnosa memiliki penyakit kronis di bagian otak serta jantungnya, sehingga menyebabkan wanita konglomerat itu tidak sadarkan diri selama bertahun-tahun. Tepatnya, setelah kepergian suaminya, ayah Arjuna, entah ke mana."Lalu, di mana keluargamu yang lain?" tanya Naura tanpa berusaha menyembunyikan raut penasaran di wajahnya.Setelah bertekad untuk mengenal pria itu lebih dalam, Naura berjanji untuk lebih sering bertanya.Kini, kedua matanya yang dihiasi bulu mata lentik memperhatikan Arjuna yang masih memandangi ibunya dalam diam."Ayahku sudah lama pergi, kini tersisa ibuku saja." Naura mengangguk mengerti, hatinya diam-diam merasa simpati. Tangan kanan Naura pun bergerak lembut mengelus punggung Arjuna untuk menenangkan pria itu.Namun, tindakan itu

    Last Updated : 2024-09-26
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 32. Hari Pernikahan

    "Selamat atas pernikahan kalian, Tuan dan Nyonya Wajendra." Naura tersenyum ke arah Zafir dan Evelyn yang kini berdiri di pelaminan. Raut wajah Naura terlihat senang, seolah tidak pernah memiliki hubungan buruk apapun dengan keduanya. Naura tampak cantik dengan floor length dress-nya yang berwarna biru tua. Sementara kedua pengantin terlihat elegan dalam balutan jas dan gaun putih. Tak jauh dari mereka, seorang wanita tampak kerepotan menimang bayi laki-laki yang telah berumur enam bulan, Zevan. Bayi itu terlihat aktif melihat ke langit-langit gedung yang dilapisi kristal-kristal putih. Keberadaan Zevanmembuat Naura salah fokus, karena ternyata butuh waktu lama bagi Zafir untuk resmi menikahi Evelyn. Apa pria itu sengaja menunggu baby blues istrinya mereda?"Anda tidak kemari dengan tuan Renjana?" tanya Evelyn. Suara Evelyn membuat Naura memalingkan wajahnya dari Zevan dan kembali menghadap Evelyn.Wanita itu terlihat sangat bangga dengan mahkota pengantinnya yang bersinar sehi

    Last Updated : 2024-09-27
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 33. Kaki yang Lecet

    "Mengapa kamu tidak pernah bercerita kalau kamu juga diundang ke acara pernikahan Zafir dan Evelyn? Lalu, apa-apaan pengumumanmu tadi?!”Naura berkata dengan ekspresi terkejut. Sebab, sama seperti para tamu yang lain, dia juga sama sekali tidak menyangka kalau Arjuna akan mengklaimnya di depan umum seperti itu!Saat ini mereka sudah berada di dalam mobil Arjuna dan seperti biasa pria itu selalu menampilkan sosok acuh tak acuh. "Kamu juga tidak pernah bercerita," balas Arjuna.Naura menghela napas tipis, tidak ada yang salah dari kalimat pria itu. Mereka berdua memang sama-sama tidak tahu. “Mengklaim kamu sebagai bagian dariku akan membuatmu aman, karena kamu tidak akan dirundung di depan publik seperti itu lagi.’ lanjut Arjuna sambil membelokkan setirnya ke kiri."Mau makan siang?" tawar Arjuna sambil melirik Naura. “Namun, aku tak ingin menyeretmu dan keluargamu ke dalam masalahku di masa depan, Arjuna. Sebaiknya, kita tidak perlu berbuat sejauh ini.” Naura berkata tanpa mempedul

    Last Updated : 2024-09-27
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 34. Kembali Ke Kalimantan

    Hari di mana mereka mendatangi rapat resmi tambang batubara Kalimantan tiba. Sejak kedatangannya di bandara, semua terasa begitu mirip seperti kunjungannya beberapa bulan lalu. Kamera flash masih ada dan kejaran wartawan juga masih sama.Namun, yang membedakan adalah Naura tak perlu lagi bersikap mesra dengan Zafir dan memasang topeng profesional. Sebab, ia kembali mendatangi tempat ini, tapi dengan status dan pria yang berbeda. Sebagian besar karyawan masih menatapnya seolah tak percaya. Sebab, kini dia menjadi kekasih Arjuna dan bercerai dengan Zafir. Hal serupa juga terjadi pada Zafir dan Evelyn. Kukungan wartawan ke pasangan itu bahkan lebih banyak daripada kepadanya dan Arjuna.Sambil terus mencoba acuh, Naura berjalan berdampingan dengan Arjuna menuju ruang rapat dengan senyum yang mengembang.Mereka disambut hangat oleh para pejabat dan karyawan tinggi. Semua orang tersenyum padanya, kecuali Evelyn dan Zafir. Dua pasangan itu hanya memasang wajah datar dan sesekali terseny

    Last Updated : 2024-09-27

Latest chapter

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 120. 21+ Arjuna Menagih Janji Gogo Land

    "Nyonya, bukankah itu tuan Renjana?" ucap Kate dari kursi depan, membuat Naura membuka matanya dan mencoba melihat ke depan. "Benar, itu beliau. Sepertinya tuan Renjana menunggu kepulangan Anda cukup lama, nyonya," balas tuan Benjamin yang menyetir mobil. Dari dalam mobil Naura melihat sosok Arjuna telah berdiri menunggunya di depan pintu masuk. "Sudah berapa lama ia di situ?" tanya Mela yang juga ikut terkejut. Setelah mobilnya berhenti, Naura dengan cepat turun dan melangkah mendekati Arjuna. "Kamu di sini?" tanyanya bingung. "Astaga, apa kamu sudah menunggu kami lama, nak?" tanya Mela khawatir. Arjuna tersenyum tipis, lalu menggeleng. "Tidak, aku juga baru saja tiba." Naura menaikkan alis kirinya, lalu menggeser tatapannya ke arah Damian yang seolah tertekuk rapat. Sepertinya Arjuna berbohong agar tidak membuat ibunya khawatir. "Kamu baru pulang bekerja?" tanya Mela lagi, menatap Arjuna penuh perhatian. Arjuna mengangguk. "Benar, aku kemari karena ada beberapa hal y

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 119. Jangan Ganggu 'Bisnis' Zafir, Evelyn!

    Zafir masuk ke dalam ruangan kerja Evelyn dengan raut wajah datar, pandangan matanya mendingin. Saat tatapan mereka bertemu, dengan cepat pria itu bertanya,"Itu ulahmu?"Evelyn dengan mata sembabnya berusaha tenang, meskipun air matanya tidak lagi mengalir deras seperti sebelumnya. "Kamu bicara soal apa, Zafir?" tanya Evelyn, pandangan matanya mulai sedikit kosong tiap kali menatap Zafir. Zafir mengepalkan tangannya. "Tidak perlu bertingkah polos! Itu ulahmu, bukan? Kamu yang sengaja mengatakannya pada Naura?!"Evelyn mengerutkan keningnya, lalu tak lama ia kembali membalas dengan tatapan datar. "Oh? Soal kamu ingin menikah lagi dengannya?" tanya Evelyn. Zafir menggertak kan giginya marah, lalu melangkah mendekati Evelyn dan menggebrak meja kerja wanita itu. BRAK!"Jadi benar? Kamu yang membuat Naura berpaling dariku?!" tanya Zafir, dia marah total karena Evelyn mengacaukan rencananya. Evelyn masih menatap Zafir dengan tenang meskipun kedua tangannya diam-diam gemetar di bawah

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 118. Pada Awalnya dan Pada Akhirnya

    Naura melangkah menuju lokasi pesta kembali, suasana hatinya terasa kosong sekarang. Pembicaraannya dengan Evelyn sangat menguras energi. Dia sengaja berhenti di bibir tangga, memperhatikan para tamu yang sibuk bercengkerama. Tak lama suara pria yang tak asing terdengar dari arah belakangnya, begitu menoleh Naura mendapati sosok Zafir sedang tersenyum ke arahnya. "Ada apa?" tanya Zafir begitu mendapati Naura berdiam diri di bibir tangga. Naura memperhatikan pria itu sejenak, ia kembali teringat dengan cerita Evelyn. Diam-diam hatinya bertanya, bagaimana bisa wajah setenang ini yang dulu sangat ia cintai berubah jadi sosok yang bahkan sulit untuk Naura kenali kembali?"Naura, kamu baik-baik saja?" tanya Zafir bingung setelah melihat Naura hanya diam menatapnya. Naura tersadar, dia dengan cepat menarik pandangannya dari Zafir dan tersenyum formal. "Iya, maafkan saya.""Kamu sedang tidak enak badan?" tanya Zafir khawatir, lalu mencoba untuk menyentuh kening Naura. Naura dengan ce

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 117. Risiko. Kamu Dulu Juga Merebutnya

    Evelyn terisak hebat saat menceritakan apa yang terjadi di rumah tangganya, sementara Naura hanya diam menyimak. Pandangan matanya mendingin setelah mendengar Zafir dan Malini ingin menjadikan dirinya nyonya Wajendra kembali setelah mereka menggantikannya dengan Evelyn. Bahkan mereka menekankan posisi 'nyonya' dan 'ibu'? Itu menjijikan. Melihat Evelyn yang lemas karena terlalu lama menangis membuat hati Naura sedikit terenyuh, dia dapat memahami rasa sakitnya. Tetapi haruskah ia peduli? Mereka lah yang menginginkan takdir seperti ini, semua rasa sakit mereka timbul karena pilihan sendiri. "Jadi, aku mohon... Bantu aku untuk menjadi sepertimu, aku hanya ingin mempertahankan posisiku," ucap Evelyn, wanita itu kembali memohon. Naura mengerutkan keningnya samar, kondisi terisak wanita itu sukses membuat Naura teringat dengan dirinya sendiri. Dulu dia juga menangis seperti itu, menyalahkan dirinya sendiri atas kekurangannya. Padahal mereka lah yang menginjak-injak dirinya. "Apa yan

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 116. Kekacauan Evelyn

    Pesta berlangsung meriah meskipun ada kedinginan yang diam-diam menyelimuti mereka. Naura menikmati suasana pesta meskipun Malini terus menerus 'mengusiknya'. Dia masih belum mengetahui alasan Malini melakukan hal itu. Naura mencoba untuk menyingkir dari pusat pesta, dia menepi sejenak untuk kemudian melangkah mencari kamar kecil. Mansion ini dulu adalah miliknya, dia tidak memerlukan bantuan siapapun untuk mencari sesuatu di sini. Sebelum benar-benar pergi ke kamar kecil, Naura sempat memperhatikan Zafir. Pria itu tersenyum seperti biasa, menyapa para tamu mendampingi Malini. Tetapi entah bagaimana Naura merasa ada yang aneh di sini, entah itu situasi ataupun perilaku mereka.Lagi-lagi, Naura mencoba mengabaikannya. Meskipun Evelyn telah mengatakan hal tidak masuk akal saat di Solo kemarin, Naura masih tetap tidak bisa mempercayainya. Untuk apa pria itu menginginkannya lagi? Mereka lah yang membuang Naura. Tidak ada alasan untuk menyesal. Naura meninggalkan area pesta untuk

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 115. Lalat Wajendra

    Hari ulang tahun nyonya besar Wajendra itu akhirnya tiba, acara dilaksanakan di Mansion utama Wajendra. Naura ikut hadir untuk mendampingi ibunya, kedatangan mereka pun segera menjadi pusat perhatian. Naura menatap sekitaran Mansion, tidak banyak yang berubah sejak terakhir kali ia kemari untuk mendatangi ulang tahun Zevan. Malini yang melihat kehadiran Naura dan Mela pun segera menghampirinya, tindakan ini pun langsung menjadi pusat perhatian lebih luas. Pasalnya, semua tamu undangan yang hadir tidak ada yang disambut secara langsung seperti Naura dan Mela. "Astaga, kalian sudah datang? Bagaimana kabarmu, nak?" tanya Malini, lalu memeluk Naura. Naura mengerutkan keningnya tidak nyaman, apa-apaan wanita itu?Tak lama Malini menatap Mela, bibirnya tersenyum lebih dalam. "Ini pertemuan pertama kita, benar?"Mela mengangguk. "Benar, selamat ulang tahun, nyonya besar Wajendra."Malini terkekeh tipis. "Aku sudah terlalu tua untuk mendapatkan ucapan seperti itu, terima kasih banyak, n

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 114. Ya, Aku Masih Mencintainya!

    Niat awal Evelyn mendatangi suami dan ibu mertuanya adalah untuk meminta maaf.Tetapi... Mendengar percakapan mereka membuat Evelyn mengurungkan niatnya. Dengan lemas wanita itu melangkah mundur, tangan kanannya menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara tangis sedikitpun. Air matanya mengalir deras, perlahan ia menjauh dari ruang kerja Zafir hingga akhirnya benar-benar berlari. Evelyn terus berlari, ia tidak memiliki tujuan pasti. Para pelayan yang melihat sosoknya pun bingung dan segera bertanya-tanya, apa yang sekiranya baru saja terjadi lagi?Evelyn berhenti secara tidak sengaja di pintu yang selalu dilarang Zafir untuk dimasuki siapapun. Evelyn menatap dingin pintu itu, air matanya masih terus mengalir. Sebenarnya apa yang ada di balik pintu ini hingga suaminya bahkan melarang dirinya untuk masuk?Tak lama Evelyn teringat dengan Naura. Apa yang sekiranya akan Naura lakukan di posisi ini? Apa dia akan mentolerir rahasia seperti ini?Setelah dipikirkan, jawabannya adalah

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 113. Hanya Naura Yang Pantas Menjadi Nyonya Wajendra

    Berbeda suasananya dengan Mansion Wajendra, Mansion Tirta justru terlihat sangat tenang dan ceria. Naura hari ini tidak pergi ke kantor, dia memutuskan ingin menghabiskan waktu di rumah bersama ibunya. Naura dan Mela mengenakan pakaian berkebun, mereka sibuk menanam tanaman bersama di halaman depan dan belakang Wajendra. Tak lama sosok Arjuna muncul, pria itu seperti biasa mengenakan setelan jas formal berwarna hitam."Kamu tidak ke kantor?" tanya Naura saat melihat pria itu tiba-tiba muncul. Arjuna mengangguk. "Tidak ada jadwal penting hari ini, jadi aku memutuskan untuk mampir kemari setelah mengetahui kamu juga tidak pergi ke kantor."Naura mengangguk mengerti, lalu tersenyum tipis. "Mau bergabung?"Arjuna mengangguk. "Tentu saja, kenapa tidak?""Kamu bisa berkebun?" tanya Mela, dia jarang melihat pria dengan status tinggi menyukai kegiatan seperti ini. Arjuna mengangguk ragu. "Kita bisa mencobanya bersama."Naura terkekeh. "Dari jawabannya itu berarti tidak bisa, bu."Arjuna

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 112. Zafir Menikah Lagi?

    Keesokan harinya semua kesibukan berjalan seperti biasa. Zafir kembali fokus pada pekerjaannya dan Evelyn pada jadwal belajar serta putranya. Wanita itu tengah duduk di halaman belakang Mansion sambil mengajak Zevan bermain. Tak lama, suara wanita paruh baya terdengar dari belakangnya. "Astaga, cucuku tersayang!" Evelyn dengan cepat menoleh, dia dengan cepat berdiri untuk menyambut Malini. "Ibu? Kapan ibu tiba di sini?" tanya Evelyn. Malini menjawabnya sambil menggendong Zevan. "Apa itu penting? Yang terpenting adalah bertemu cucuku sekarang."Evelyn hanya tersenyum, dia tidak lagi menjawab dan kembali duduk. "Ibu mau dibuatkan minuman? Aku akan meminta pelayan untuk--""Tidak perlu, aku bisa memintanya sendiri nanti." Potong Malini, lalu duduk tidak jauh dari posisi Evelyn sambil memangku Zevan. "Aku dengar akhir-akhir ini kamu sering bertengkar dengan Zafir, ada apa?" tanya Malini. Senyum Evelyn berubah menjadi sedikit kaku, di momen ini Malini juga menyadari ada sesuatu ya

DMCA.com Protection Status