Share

Bab 25. Perang Dingin

Keesokan paginya, mereka bertiga sarapan bersama. Tentu saja dengan suasana Naura dan Zafir yang sangat canggung, sementara Evelyn wanita itu selalu tersenyum dan tertawa sepanjang waktu.

"Zafir! Aku mau itu!" Evelyn menunjuk buah mangga yang berada tidak jauh dari Naura.

Zafir yang melihat buah tersebut pun dengan cepat menatap ke arah Naura. Sebab buah itu memang ada untuk disuguhkan kepada Naura.

Naura tahu tetapi dia memilih untuk tidak peduli, wanita itu tetap tenang menghabiskan sarapannya dan menghiraukan tatapan Zafir.

"Zafir, aku mau itu!" Evelyn kembali merengek, kali ini sambil mencubit pakaian pria itu manja.

Zafir tersenyum, kemudian mengelus kepala Evelyn. "Buah itu milik Naura, Evelyn. Jika kamu mau, aku bisa meminta koki untuk mengupaskannya satu untukmu."

Evelyn menggeleng. "Apa aku harus menunggu hanya untuk memakan mangga? Itu terlalu lama!" Kemudian dia menatap Naura dan tersenyum.

"Kak Naura, bolehkah aku--"

"Tidak boleh merengek di meja makan, Evely
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status