Share

58. Kabar Duka

Happy Reading

*****

Ranti semakin gugup ketika ditatap semenakutkan itu oleh Hawa. Nareswara dan Andini bahkan memegangi kedua tangan wanita paruh baya tersebut.

Namun, Hawa menepis kedua tangan yang menghalanginya. Seperti kerasukan, dia melangkah semakin dekat pada Ranti. Andini dan Nareswara tak lagi bisa mencegah pergerakannya. Tanpa di duga oleh kedua orang itu, Hawa menekuk lutut dan menjatuhkan diri ke lantai.

"Tolong maafkan semua salahku, Ran. Maaf jik selama ini aku sudah begitu menyakitimu," ucap Hawa tanpa diduga oleh Andini dan Nareswara.

Dia yang selama ini begitu angkuh dan tak mau mengalah pada siapa pun. Entah mengapa, hari ini tiba-tiba bertekuk lutut di hadapan Ranti bahkan meminta maaf seperti sekarang.

"Wa, apa yang kamu lakukan?" tanya Ranti. Kedua tangannya memegang tubuh nyonya Zafir. "Berdiri, Wa. Kamu nggak boleh melakukan hal begini. Ini tempat umum. Jangan sampai memalukan nama baik keluarga besar Zafir. Jika ada yang mengenalmu gimana nantinya?"

"Aku ngg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status