Share

29. Piknik Pemersatu Hati

Happy Reading

*****

Bisma tertawa keras. "Makanya, jangan berdebat terus. Kalau Mama sama Papa terus kayak gini. Kapan mau berangkat ke Watu Dodol?"

"Adik sudah siap?" tanya Rasya memutus perdebatan dengan sang pujaan.

"Sudah." Memutar tubuhnya di hadapan Rasya, Bisma menjawab dengan senyuman. "Papa tuh yang belum siap. Adik sama Mama tinggal nunggu Papa ganti baju."

"Papa nggak usah ganti. Gini saja, nanti sampai pantai baru ganti."

"Ribet," sahut Andini sewot. "Mana kunci mobilmu."

"Untuk apa?" Rasya mengerutkan kening.

"Ngambil baju. Kamu ganti di kamar Adik saja. Kalau di toilet umum, takutnya kotor."

Rasya mengeluarkan kunci dari saku baju kokonya. Lalu, menyerahkan pada Andini. Dalam hati, dia sempat berkata bahwa perhatian Andini tidak pernah berkurang sama sekali kepadanya.

Menunggu beberapa detik, Andini membawa tas ransel. "Bajumu pasti ada di dalam sini. Aku sengaja membawa semuanya."

"Iya nggak masalah." Rasya berdiri. Diikuti Bisma dia masuk rumah.

Beberapa menit kemud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status