Share

16. Sosok Aneh

Happy Reading

*****

Andini mengerutkan keningnya. "Sudah lama mereka ngikutin kamu, Dik?"

"Nggak lama, Ma. Pas aku istirahat, baru lihat dua orang itu yang terus ngelihatin. Sampai aku pulang, mereka selalu berada di belakang Adik," cerita Bisma.

Andini mengeluarkan ponsel. Dia mencoba menghubungi sahabat baiknya. "Wi, kamu bisa datang ke rumah, nggak?"

"Malam ini?" tanya Pratiwi setelah menjawab salam sahabatnya.

"Iya sekarang. Ada yang mencurigakan. Aku takut seseorang ingin mencelakai Bisma. Bisa jadi, ini ada kaitannya dengan masalah kafe. Bukankah Rasya sempat mencurigai beberapa orang." Andini mulai menjelaskan panjang lebar tentang masalah yang dihadapinya sekarang.

"Aku telpon Davit. Kalau cuma kita yang mengatasi masalah ini, kemungkinan nggak akan sanggup."

"Terserah, aku tunggu di rumah. Aku benar-benar takut."

"Apa perlu aku telpon Rasya juga?"

"Nggak usah," jawab Andini cepat.

Hening sejenak. Lalu, suara Pratiwi kembali terdengar. "Apa kamu marahan lagi sama dia. Kalia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status