Share

Bab 42

Ketika melihat pintu ditendang dan sekelompok orang itu terperangah, Felicia pun mengernyit. Bagaimanapun, akan merepotkan jika ada yang melihat begitu banyak mayat di sini.

"Ternyata Pak Harwin dan Kak Codet. Ada urusan apa kalian kemari?" tanya Felicia dengan ekspresi dingin. Dia masih memeluk Shafa.

Afkar membuang tisu basahnya yang sudah kotor, lalu menatap sekelompok orang itu dengan raut wajah tanpa emosi.

Kedua kaki Harwin gemetar. Ketika merasakan tatapan Afkar, jantungnya seolah-olah akan copot. Hanya ada Afkar, Felicia, dan Shafa di ruang privat. Tanpa perlu dipikirkan, sudah pasti Afkar yang membunuh orang-orang ini. Felicia dan gadis kecil itu tidak mungkin sanggup melakukannya!

"A ... aku datang untuk ... berterima kasih ... pada Pak Afkar," sahut Harwin dengan suara bergetar. Kemudian, dia memaksakan diri untuk tersenyum.

"Oh ya? Kamu mau berterima kasih?" tanya Afkar sambil mengangkat alisnya dengan penuh minat.

"Ya, ya! Kalau nggak ada Pak Afkar, aku nggak mungkin tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status