Share

Bab 49

Begitu mendengarnya, sudut bibir Fadly sontak berkedut. Berani sekali Afkar mengajarinya cara bertindak!

Namun, Afkar menyebutkan lokasi dan waktunya hingga begitu spesifik. Sepertinya dia tidak berbohong. Untuk sesaat, Fadly tidak tahu harus bagaimana membuat keputusan.

"Kamu pernah menolong Pak Bayu? Kamu bisa keterampilan medis? Kamu jago berjudi, bertarung, bahkan menguasai ilmu medis? Kamu manusia atau dewa?" sindir Fadly.

"Terima kasih atas pujian tak langsung ini. Kalau aku nggak hebat, mana mungkin kakakmu tertarik padaku?" sahut Afkar sambil menyeringai. Dia tidak bersikap rendah hati sedikit pun.

"Buset!" maki Fadly yang mendapati Afkar tidak menyadari sindirannya. Sesudahnya, dia menatap Afkar lekat-lekat dan berkata, "Aku masih nggak percaya padamu, kecuali kamu bisa membuktikan keterampilan medismu. Kalau nggak, aku akan mencari cara untuk mengusirmu dari sisi kakakku!"

Afkar mencebik sambil bertanya, "Gimana caraku membuktikannya? Membantumu mengobati insomniamu? Mudah sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status