共有

Bab 48

作者: Russel
Fadly menyuruh salah satu orang kepercayaannya untuk melindungi Shafa. Afkar pun menuruti perintahnya, bahkan membiarkan Fadly memborgol tangannya dan membawanya ke mobil.

Bukannya Afkar takut kepada Fadly, tetapi dia tidak tahu apa yang terjadi. Karena Fadly adik Felicia, Afkar pun tidak ingin bertarung dengannya dan ingin mencari tahu apa yang terjadi dulu.

"Fad, apa maksudmu ini? Aku kakak iparmu lho," tanya Afkar yang duduk di jok belakang dalam keadaan tangan diborgol.

Fadly langsung duduk di sampingnya. Dia menatap Afkar dengan sinis dan menghardik, "Jangan sok dekat denganku!"

Kemudian, Fadly mengeluarkan pistol dan menodongkannya ke kepala Afkar sambil meneruskan, "Katakan, siapa sebenarnya kamu? Apa tujuanmu mendekati kakakku?"

"Kalau kamu tahu aku tinggal di mana, kamu seharusnya sudah menyelidikiku, 'kan? Mana mungkin kamu nggak tahu identitasku," timpal Afkar dengan tidak acuh.

"Tentu saja sudah. Kamu bawahan Farel, 'kan? Dia yang menyuruhmu mendekati kakakku, 'kan?" bentak
ロックされたチャプター
GoodNovel で続きを読む
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (3)
goodnovel comment avatar
Lukas Prasetyo
cakep .. terus nungguin kelanjutannya
goodnovel comment avatar
aidil aidilrubob
lanjut kan, crita nya makin seru
goodnovel comment avatar
Bang Zai
mantap alur ceritanya...
すべてのコメントを表示

関連チャプター

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 49

    Begitu mendengarnya, sudut bibir Fadly sontak berkedut. Berani sekali Afkar mengajarinya cara bertindak!Namun, Afkar menyebutkan lokasi dan waktunya hingga begitu spesifik. Sepertinya dia tidak berbohong. Untuk sesaat, Fadly tidak tahu harus bagaimana membuat keputusan."Kamu pernah menolong Pak Bayu? Kamu bisa keterampilan medis? Kamu jago berjudi, bertarung, bahkan menguasai ilmu medis? Kamu manusia atau dewa?" sindir Fadly."Terima kasih atas pujian tak langsung ini. Kalau aku nggak hebat, mana mungkin kakakmu tertarik padaku?" sahut Afkar sambil menyeringai. Dia tidak bersikap rendah hati sedikit pun."Buset!" maki Fadly yang mendapati Afkar tidak menyadari sindirannya. Sesudahnya, dia menatap Afkar lekat-lekat dan berkata, "Aku masih nggak percaya padamu, kecuali kamu bisa membuktikan keterampilan medismu. Kalau nggak, aku akan mencari cara untuk mengusirmu dari sisi kakakku!"Afkar mencebik sambil bertanya, "Gimana caraku membuktikannya? Membantumu mengobati insomniamu? Mudah sa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 50

    Setibanya di kamar lantai 2, tampak sekelompok orang berkumpul di sana. Sementara itu, Gwen yang berparas cantik tampak berbaring di ranjang dengan wajah pucat.Wanita itu memejamkan mata karena koma. Seorang dokter berjas putih berdiri di pinggir ranjang untuk mengamati kondisinya. Ada juga seorang pria paruh baya berdiri di samping dengan ekspresi serius, cemas, dan penuh harap. Dia tidak lain adalah Panglima Kota Nubes, Daru.Di sisi lain ranjang, masih ada seorang pemuda yang tampak cemas. Tatapannya dipenuhi kesedihan saat menatap Gwen. Dia adalah Adry, teman kuliah sekaligus rekan kerja Gwen.Mereka sama-sama melakukan penelitian di lembaga penelitian Kota Nubes. Adry juga penggemar Gwen dan hubungan mereka sudah termasuk dekat.Setelah masuk, Fadly melirik Gwen terlebih dahulu. Ketika melihat Gwen masih tidak sadarkan diri, ekspresinya menjadi sangat cemas. Kemudian, dia melirik Adry dengan tatapan permusuhan.Adry juga melirik Fadly dan mendengus dingin. Fadly bertanya dengan p

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 51

    Setelah selesai melakukan pemeriksaan, Bian menjelaskan hasilnya dengan penuh percaya diri. Begitu mendengar ucapannya, semua orang yang berada di sana tampak gembira.Daru juga mengangguk dengan kegirangan. "Bagus sekali! Reputasi Dokter Bian memang tiada duanya! Kalau begitu, maaf telah merepotkan Anda!"Fadly juga turut bergembira saat mendengar penyakit Gwen bisa diobati. Hanya saja, dia jadi sia-sia membawa Afkar ke sini.Di sisi lain, Adry juga menunjukkan ekspresi yang sangat antusias. Dia menggenggam tangan Gwen sambil berseru dengan gembira, "Gwen, syukurlah! Akhirnya kamu sadar juga!"Afkar yang berdiri di dekatnya, memperhatikan sesuatu yang berbeda di balik wajah Adry yang penuh kegembiraan. Meskipun Adry tampak sangat bahagia, Afkar menangkap sekilas ejekan di wajahnya. Namun, kepada siapa ejekan itu ditujukan?Saat itu, Bian mengeluarkan satu set jarum perak. Setelah disterilkan, dia bersiap untuk memulai terapi akupunktur pada Gwen.Namun, tepat saat jarum pertama baru a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 52

    Semua orang menatap dengan penuh harap, menunggu Bian untuk menyadarkan Gwen. Dengan percaya diri, Bian memasukkan jarum perak ke pelipis Gwen, diikuti dengan beberapa titik akupunktur lainnya seperti di antara alis dan hidung."Sudah selesai!" seru Bian setelah beberapa saat sambil menyeka keringatnya. Dia terlihat sangat yakin dengan hasil pengobatannya."Ugh ... ugh ...." Tiba-tiba terdengar erangan pelan dari tenggorokan Gwen."Gwen akan segera sadar!" kata Bian dengan senyuman lebar. Semua orang yang melihat kondisi itu mulai tampak senang dan optimis."Bagus! Bagus sekali! Pak Bian memang ahli dalam hal ini. Aku pasti akan memberimu penghargaan besar ...." Daru mulai mengucapkan terima kasih dengan penuh rasa syukur.Namun, ucapannya tiba-tiba terhenti. Sebab, adegan berikutnya membuatnya terkejut dan ekspresinya berubah dalam sekejap."Ugh! Ugh ...." Suara dari tenggorokan Gwen masih terdengar, tetapi semakin lama semakin aneh. Suara itu terdengar sangat menderita, seolah-olah j

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 53

    "Kamu mau memilih untuk percaya padaku atau menunda-nunda waktu untuk membawanya ke rumah sakit?" tanya Afkar."Oke, kamu coba saja! Kalau kamu benar-benar bisa selamatkan putriku, aku akan bersujud minta maaf padamu. Kalau nggak bisa, aku akan membunuhmu bersama dokter gadungan ini!" ujar Daru akhirnya setelah mengamati Afkar selama beberapa detik.Daru memancarkan aura seorang pemimpin yang telah membantai ribuan musuh di medan perang. Tidak ada yang meragukan keseriusan ancamannya.Namun, Afkar hanya tersenyum tipis dan berkata dengan tenang, "Sebenarnya, Pak Bian bukan dokter gadungan. Metode pengobatannya benar ... tentu saja, itu dengan syarat kalau nggak ada orang yang diam-diam melakukan sesuatu pada tubuh putrimu!""Apa maksudmu?" tanya Daru."Kalau masalah itu, harus kamu tanyakan padanya!" ucap Afkar sembari menunjuk ke arah Adry.Mendengar hal itu, Daru terdiam sesaat, lalu menatap Adry dengan penuh curiga. Ekspresi Adry langsung berubah menjadi muram. "Hei, apa maksudmu? K

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 54

    Begitu Afkar melontarkan ucapannya, wajah Adry seketika berubah pucat! Ketakutan dan kebencian yang mendalam terlihat jelas di matanya. Detik berikutnya, Adry yang tadinya bersikap membela diri tiba-tiba berlari menuju jendela di lantai dua. Dia berniat melarikan diri dengan melompat keluar.Melihat hal ini, Daru mendengus marah dan langsung mengejarnya dengan kecepatan tinggi. Meski Adry memiliki kemampuan yang lumayan, dia bukanlah tandingan bagi seorang pemimpin militer seperti Daru.Dalam waktu singkat, Daru telah berhasil menjatuhkan Adry dengan menebaskan telapak tangannya ke tengkuk Adry dan membuatnya pingsan seketika. Saat celana Adry ditarik, terlihat jelas bahwa dia mengenakan celana dalam seperti yang dikenakan sumo."Hmph! Orang dari Negara Sakura?" Daru mendengus dingin dengan tatapan yang penuh amarah."Sudah kuduga si berengsek ini bukan orang baik-baik!" Melihat semua ini, Fadly menggertakkan giginya dan mengutuk Adry. Ekspresinya menyiratkan tatapan puas."Hm ...."Pa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 55

    Kebetulan sekali, Afkar memang berniat membeli rumah beberapa hari ke depan. Sekarang sepertinya dia tidak perlu mencari rumah lagi ...."Oh ya, siapa namamu? Kamu bawa KTP nggak? Biar aku suruh orang untuk urus prosedurnya," tanya Daru."Afkar," jawab Afkar sambil memperkenalkan diri dengan tersenyum.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Bian langsung berubah. Dengan bersemangat, dia bertanya, "Kamu yang namanya Afkar? Kamu yang menolong Pak Bayu di pasar pagi itu?"Afkar mengangguk. "Ya, aku orangnya. Memangnya kenapa?"Afkar tersenyum getir sambil menggelengkan kepalanya. "Pantas saja! Pantas saja ... kalau tahu itu kamu, aku nggak akan permalukan diriku sendiri hari ini!"Ketika mengingat dirinya yang menasihati Afkar saat Afkar memperingatkannya tadi, Bian merasa bersalah.Pada saat ini, Fadly melihat Bian dan Afkar secara bergantian. Kecurigaannya terhadap Afkar akhirnya menghilang. Sepertinya, Afkar benar-benar pernah menolong Bayu.Setelah itu, Daru menyambut Afkar dengan an

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 56

    Daru tidak menyembunyikan kekagumannya terhadap Afkar. Dia bahkan memanggilnya sebagai adik dan ingin menjodohkan putrinya dengan Afkar.Meski perkataannya itu terkesan mendadak, Daru sebenarnya sudah mempertimbangkannya dengan matang. Kemampuan medis Afkar sangat hebat sampai membuat Daru merasa rendah diri. Menjalin hubungan dengan dokter sehebat itu jelas akan sangat menguntungkan baginya. Selain itu, kekuatan seni bela diri Afkar juga luar biasa!Terlepas dari semua keuntungan yang bisa didapatkannya dengan menjalin koneksi dengan Afkar, Daru merasa Afkar pasti akan memiliki masa depan yang cerah jika berkarier dalam bidang militer. Dia benar-benar tertarik pada bakat Afkar.Namun, Fadly yang berada di samping merasa khawatir. Semakin lama, ucapan Daru semakin tidak masuk akal. Gwen adalah wanita pujaannya dan sekarang Daru malah ingin menjodohkan wanita pujaannya dengan kakak iparnya?"Paman, dia itu kakak iparku!" seru Fadly dengan nada cemas dan bingung.Mendengar hal itu, Daru

最新チャプター

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 452

    "Ya sudah, jangan nangis lagi. Papa akan masuk dan melihatnya. Papa nggak akan membiarkan Paman Mateo meninggal."Afkar menghapus air mata Shafa, lalu segera memasuki ruang gawat darurat. Felicia mengikuti di belakangnya.Saat itu, dokter yang baru saja keluar dari ruangan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan Afkar. Mereka mengira Afkar hanya berusaha menenangkan anaknya."Kalau pasien masih bisa selamat dalam kondisi ini, berarti dia seorang dewa! Kami saja nggak bisa menyelamatkannya, apa yang bisa dia lakukan?" Kepala dokter itu mencibir, merasa tidak senang dengan pernyataan Afkar.....Di dalam ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Darah masih mengalir perlahan dari mulut dan hidungnya.Beberapa alat medis dan tabung telah dilepas, hanya selembar kain putih yang menutupi tubuhnya. Jelas, pihak rumah sakit telah menyerah untuk menyelamatkannya dan langkah berikutnya adalah mengurus jenazahnya.Namun, seolah-olah merasakan sesuatu atau mungkin itu adalah momen terakhirn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 451

    Beberapa SUV melaju di jalan menuju ibu kota provinsi dari Kota Nubes. Di salah satu mobil, Noah memegang wajahnya dengan ekspresi dipenuhi keengganan dan kebencian. Matanya tampak tajam dan menyeramkan."Dasar pria tua bangka! Kamu tega memukulku demi orang luar!" Noah menggeram dengan penuh kebencian.Kemudian, dia menatap tajam ke arah David yang duduk di sebelahnya sambil berkata dengan galak, "Kamu keluar dari mobil!"David terkejut dan bertanya dengan takut, "Pak ... ada apa?""Aku ingin kamu tetap tinggal di Kota Nubes. Manfaatkan mantan istri Afkar untuk memisahkan dia dari Felicia!" Tatapan Noah berkilat tajam.Mendengar ini, ekspresi David tampak cemas dan takut. "Tapi ... Afkar akan membunuhku kalau aku melakukan itu.""Diam! Aku nggak menyuruhmu bertarung dengannya! Kalau kamu menolak, akan kubunuh kamu sekarang juga! Jangan pikir Afkar akan mengampunimu meskipun kamu nggak membantuku!" maki Noah sambil mencengkeram rambut David.Dengan tubuh gemetaran, David akhirnya menga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 450

    Dengan wajah penuh rasa malu dan bersalah, Heru memohon dengan tulus, "Aku sudah menyuruhnya pergi. Aku tahu kalau kalian bertemu, kamu pasti akan membunuhnya! Tapi, dia cucuku!""Pak, aku sudah menghukumnya dengan keras dan Keluarga Sanjaya akan memberi kompensasi besar sebagai permintaan maaf. Karena Bu Felicia dan putrimu nggak terluka, apa kamu bisa mengampuni Noah demi aku? Aku rela kehilangan martabatku!"Karen menggigit bibirnya dan berkata kepada Afkar dengan suara lembut, "Afkar, kujamin Kak Noah nggak akan melakukannya lagi! Demi hubungan kita, apa kamu bisa mengampuni nyawanya? Kakek sebenarnya berniat ...."Karen memberi tahu rencana Heru kepada Afkar, "Kak Noah sebenarnya impoten, makanya mentalnya agak bermasalah. Dia sebenarnya agak kasihan! Dia pasti khilaf. Apa kamu ... bisa mengampuninya?"Mendengar ini, senyuman dingin muncul di wajah Afkar. Dengan gigi terkatup, dia berkata, "Dia kasihan? Lalu, gimana dengan korbannya? Bukankah mereka lebih kasihan? Penyakit bukan a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 449

    Saat melihat Noah diusir oleh kakeknya sendiri, Felicia awalnya terkejut. Namun, dia segera merasa bangga! Dia merasa bangga karena suaminya! Meskipun Afkar tidak datang, dia tetap melindungi Felicia dari kejauhan!Felicia tidak menyangka bahwa kakek dan adik Noah datang karena Afkar. Mereka memarahi Noah habis-habisan dan langsung menyuruhnya pergi sejauh mungkin.Di sisi lain, Afkar membawa Shafa mengendarai mobil menuju lokasi. Setelah menggeledah seluruh tempat, dia tidak menemukan jejak Noah. Wajahnya langsung berubah menjadi suram.Afkar tahu bahwa dirinya terlambat, Noah sudah memindahkan semua. Saat membayangkan Felicia berada di tangan orang sekejam Noah, Afkar merasa sangat khawatir.Jika Felicia terluka, Afkar tidak akan pernah memaafkan diri sendiri, bahkan Noah harus dihancurkan hingga berkeping-keping! Seluruh Keluarga Sanjaya harus binasa!Namun, tiba-tiba tiga sosok muncul di depannya. Heru dan Karen ternyata datang bersama Felicia!"Afkar ...." Felicia melihat Afkar ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 448

    Hanya saja, wajah Heru yang telah pulih sepenuhnya ini membuat Noah tercengang!Sebelumnya di telepon, Heru pernah memberi tahu Noah bahwa dokter sakti telah menyembuhkan wajahnya yang hancur. Namun, Noah sama sekali tidak menyangka hasilnya bisa sedahsyat ini!Saat itu juga, Noah semakin tidak sabar untuk bertemu dengan dokter sakti itu!"Kakek, para anak buah mungkin nggak mengenalimu dan Karen. Kenapa kamu nggak mengabariku saja? Aku bisa turun untuk menyambut kalian! Untuk apa berkelahi dengan mereka?"Noah mengira anak buahnya telah menghalangi kakeknya dan Karen masuk, sehingga keduanya terpaksa menerobos.Noah tersenyum, lalu melirik ke belakang Heru. "Kakek, di mana dokter sakti yang kamu sebutkan itu?"Plak! Begitu Noah selesai bicara, Heru langsung melayangkan sebuah tamparan keras ke wajahnya!Tubuh Noah sampai berputar satu kali akibat tamparan itu. Separuh wajahnya sontak bengkak. Dia pun menatap kakeknya dengan kaget dan bingung."Kakek, kenapa kamu menamparku?"Wajah Her

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 447

    Sebelumnya, Heru pernah memberi tahu Noah bahwa dokter sakti yang akan mengobatinya bukan hanya memiliki keahlian medis yang luar biasa, tetapi juga memiliki kemampuan bela diri yang hebat.Tadi saat bertelepon, Heru menyebutkan kehebatan dokter sakti itu lagi. Hal ini langsung membuat Noah kembali melihat secercah harapan untuk menghabisi Afkar!Mampu mengalahkan empat grandmaster? Orang sehebat itu pasti bisa membunuh Afkar dengan mudah!Itu sebabnya, Noah kembali bertindak tanpa rasa takut! Bahkan, dia berencana untuk menunggu kakeknya membawa dokter sakti itu kemari, lalu menyuruh Afkar kemari dan membunuhnya di tempat.Melihat tingkah Noah yang gila dan penuh kepuasan diri, Felicia merasa cemas dan bingung. Apa? Noah bisa menemukan ahli sehebat itu?"Noah, kamu benar-benar gila! Kalau kamu berani melukai Afkar, aku bersumpah nggak akan melepaskanmu meskipun aku menjadi roh!" pekik Felicia dengan penuh kebencian sambil menggertakkan giginya."Hahaha. Setelah pria itu mati, kamu aka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 446

    Noah baru saja menyuruh orang membawa Felicia ke kamar tidur saat menerima telepon dari Heru."Kakek, kenapa meneleponku di jam segini?" tanya Noah dengan bingung setelah menenangkan diri."Kamu di mana sekarang? Sudah sampai di Kota Nubes? Aku akan bawa Dokter Sakti ke tempatmu." Nada bicara Heru terdengar setenang mungkin. Dia mencoba menyembunyikan kegelisahannya."Hah? Sekarang sudah hampir jam 4 subuh. Kenapa malah datang jam segini?" Noah kaget sejenak, merasa curiga."Kamu ini nggak tahu apa-apa. Dokter Sakti bilang masalahmu ini butuh keseimbangan energi yin dan yang! Makanya, harus diobati tepat saat matahari terbit, saat siang dan malam berganti!""Kalau nggak datang sekarang, mau kapan lagi? Kamu sudah sampai di Kota Nubes atau belum? Kalau belum, cepat berangkat sekarang, mungkin masih sempat! Kalau nggak, harus menunggu sehari lagi!"Suara Heru terdengar tegas dan yakin. Alasan yang dibuatnya terdengar sangat masuk akal hingga Noah tidak curiga sedikit pun. Dia hanya meras

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 445

    Mendengar kata-kata itu, ekspresi Afkar langsung berubah drastis!Felicia! Felicia juga jatuh ke tangan Noah?"Dasar bajingan! Apa yang mau kamu lakukan pada Felicia? Kuperingatkan kamu, kalau kamu berani menyentuhnya, aku akan membunuhmu!"Dari sisi lain telepon, Noah meledak dalam tawa gila yang mengerikan. Kekurangan fisik yang dia alami sejak kecil telah membuat pikirannya kacau. Bahkan setelah menyaksikan kekuatan Afkar yang luar biasa, rasa takutnya justru berubah menjadi hasrat balas dendam yang semakin kuat."Hahaha ... Oh, ya? Kalau begitu, datang dan bunuh aku! Ayo!""Di mana kamu? Katakan!" Afkar menggertakkan giginya, penuh amarah."Apa mungkin aku kasih tahu kamu? Cari aku kalau bisa! Pastikan kamu menemukanku sebelum aku selesai bermain-main sama Felicia! Hahaha ...."Noah tertawa penuh kegilaan sebelum langsung menutup telepon! Ekspresi wajah Afkar terus berubah, menahan emosi yang semakin memuncak.Namun detik berikutnya, matanya yang tajam langsung menatap salah satu a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 444

    "Dasar bodoh, jimat ini adalah barang yang kamu jual sendiri!""Kamu nggak pernah menyangka, bukan? Jimat ini bisa memancarkan kekuatan grandmaster sejati! Kamu akan mati oleh barang yang kamu ciptakan sendiri! Betapa menyedihkannya itu!" Karta tertawa kejam sambil memamerkan jimat di tangannya.Mendengar hal itu, Afkar hanya tertawa kecil dan menggelengkan kepala. "Dasar bodoh! Menurutmu grandmaster adalah puncak kekuatan, ya?""Diam! Mati kamu!" teriak Karta penuh kemarahan, lalu merobek jimat itu.Zing!Huruf emas di permukaan jimat menyala terang, melepaskan energi besar yang langsung berkumpul menjadi sebuah huruf kuno yang artinya "Hancur".Dengan senyum penuh kebencian, Karta mengarahkan energi itu ke Afkar dan membiarkan huruf bercahaya itu meluncur dengan kecepatan luar biasa ke arahnya."Mati kamu!" Noah berteriak dari layar, matanya bersinar penuh kegembiraan.David memandangi layar dengan wajah penuh harap. "Hancurkan dia! Mati kamu, Afkar!"Namun, beberapa detik kemudian,

コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status