Share

AKU TIDAK BERSALAH

Adam sudah tiba di Mansion Nirmala, terlihat sang nenek sudah duduk berdampingan dengan Bardi, adik sekaligus asistennya itu.

“Nenek, ada hal mendesak apa sehingga membuatmu memintaku untuk pulang?,” tanya Adam.

Ia mencoba untuk berpura-pura tidak terjadi apa-apa, takut jika yang akan dibahas neneknya bukanlah soal pemberitaan yang sedang tersebar baru saja.

“kau masih mau berpura-pura didepanku Adam, kau sudah tau kenapa nenek memanggilmu ke mansion,” ucap Nirmala tanpa basa-basi.

Adam pun tidak bisa menyembunyikan nya lagi, tentang video dan berita yang dengan cepat beredar di jejaring sosial.

“Ah ya, mengenai aku mengumumkan hubunganku dengan Annabelle bukan?,” tanya Adam memastikan.

Nirmala tersenyum sinis mendengar pertanyaan dari cucunya itu, sudah jelas-jelas dirinya membuat kesalahan. Justru masih mau bermain-main dengan dirinya.

“kau tau betul Adam, keluarga Laksono adalah keluarga terpandang seantero Balmatian. Mengapa kau melakukan hal memalukan, dengan mengumumkan hubungan gelapmu dengan wanita murahan itu,” sinis Nirmala.

Adam tidak terima dengan perkataan sang nenek yang menyebut Annabelle adalah wanita murahan.

“Jangan mengatakan wanita ku sebagai wanita murahan nek, aku mencintainya,” ucap Adam tegas.

Nirmala kembali tersenyum sinis, mendengar kata cinta dari lelaki seperti Adam membuat Nirmala merasa ragu akan cucunya.

“Dia tidak tulus mencintaimu Adam, dia hanya ingin menguras harta keluarga Laksono saja. Aku tau asal usulnya dan juga latar belakang keluarganya,” ungkap Nirmala.

Dia berusaha menyadarkan cucunya agar tidak terperangkap ke dalam lubang jebakan yang dibuat Annabelle.

“Cukup Nek!, dia sudah lama menjadi kekasihku dan aku secepatnya akan meresmikan hubungan kami berdua. Dan mengenai Kalea, aku akan menceraikannya terlebih dahulu,” tegas Adam.

Setelah itu bangkit dan hendak meninggalkan mansion neneknya tanpa mau berlama-lama disana.

“Satu langkah kakimu keluar dari mansion ini, maka jangan harap aku akan menerimamu masuk kembali kesini,” ancam Nirmala.

Namun Adam tidak gentar, ia terus melangkahkan kakinya tanpa sedikitpun keraguan.

Hingga keluar satu ancaman lagi dari mulut Nirmala, yang sontak saja membuat Adam terpaku dan menghentikan langkah kakinya.

“Satu hal lagi, semua saham, perusahaan, investasi dan juga aset milikku sudah aku ubah atas nama Kalea. Jika kau menceraikannya, maka kau akan kehilangan semua aset ku,” ucap Nirmala.

Setelah itu berbalik dan meninggalkan Adam yang masih mematung diambang pintu mansion.

Melihat neneknya pergi menghiraukannya, Adam segera berlari dan berlutut memohon kepada Nirmala.

“Nenek, apa harus sekejam ini padaku hah. Aku yang cucu kandungmu, kenapa kau lebih memilih Kalea untuk mewarisi aset milikmu,” protes Adam.

Nirmala menghiraukan Adam, melanjutkan langkah kakinya menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Sementara di villa Linggar, Kalea tengah bersedih atas yang terjadi pada dirinya tadi. Adam bisa setega itu mempermalukan dirinya di depan orang banyak, apalagi mengakui hubungan nya dengan Annabelle.

Seteguk demi seteguk, Kalea menenggak wine yang berada di tangannya. Namun belum membuatnya cukup mabuk karena Kalea tidak terlalu banyak menenggak wine tersebut.

“Adam, aku pulang,” teriak wanita yang baru saja membuka pintu utama villa.

Kalea terkejut mendengar suara yang sangat familiar di telinganya itu, suara dari Annabelle yang mencari-cari keberadaan Adam.

Kalea terpaksa keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua, dan melihat ke arah pintu utama untuk memastikan siapa yang datang.

“Bajingan itu tidak ada disini, bukannya dia bersamamu bukan!,” tuduh Kalea.

Annabelle berdecak mendengar Kalea menyebut Adam sebagai bajingan.

“Jaga mulut kau!, dia bukan bajingan. Dia itu calon suamiku, dan sebentar lagi akan menjadi ayah dari anakku,” ucap Annabelle.

Annabelle mengusap perutnya yang masih rata itu, dan menunjukkannya dengan bangga di depan Kalea.

Mata Kalea terbelalak mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Annabelle, selama ini Adam tidak pernah menyentuh dirinya sejak menikah. Kini dia berani menghamili kekasihnya, bahkan sebelum resmi bercerai dengannya.

Namun Kalea tidak mau tergocek dengan ucapan Annabelle, Kalea segera turun untuk menghampiri Annabelle.

“Benarkan itu anak dari suamiku? bukannya kau jalang yang sering bergonta-ganti pasangan bukan?,” sarkas Kalea.

Annabelle yang tidak terima pun, mendorong kencang Kalea hingga jatuh dan terduduk di anak tangga ketiga. Annabelle menghampiri Kalea yang masih terduduk dan mencengkram leher Kalea dengan sangat kuat.

Darah segar terlihat menetes sedikit demi sedikit karena cengkraman kuku yang dilakukan Annabelle di leher Kalea.

“kau berani sekali menyebutku jalang, apa mulut kau tidak pernah dididik!,” kesal Annabelle.

Kalea berusaha melepaskan cengkraman itu agar bisa bernafas, apalagi luka yang disebabkan kuku Annabelle membuat rasa perih di lehernya.

Kalea mendorong Annabelle dengan keras, sehingga tubuhnya terjengkang dan kepalanya membentur lantai.

Adam yang baru saja datang, melihat kejadian tersebut dan otomatis menyalahkan Kalea yang sudah mendorong Annabelle.

“Kalea, apa yang kau lakukan!,” teriak Adam.

Ia segera menghampiri kekasih nya itu, dan membantunya untuk bangun.

Annabelle berakting seolah-olah dirinya yang sangat teraniaya.

“Adam, aku minta maaf karena mengganggu Kalea. Aku hanya mau menolong, tadi dia yang jatuh di tangga, tapi Kalea menolak dan mendorong aku,” ucap Annabelle berbohong.

Adam pun merasa geram dengan yang dilakukan oleh Kalea, Adam membantu Annabelle bangun dan mengusap kepalanya.

“kau, kalau tidak suka pada Belle, setidaknya jangan main kasar,” ucap Adam memperingatkan Kalea.

Kalea pun tersenyum getir, Adam hanya selalu melihat penderitaan Annabelle tanpa mau melihat penderitaannya.

“Apa kau tidak lihat ini Dam?, ini hasil perbuatan dari kuku kekasih kau itu,” tunjuk Kalea pada lehernya yang berlumur darah.

Adam memicingkan matanya, dan bertanya-tanya dalam hati mengapa leher Kalea bisa seperti itu.

“Adam, tadi Kalea mencoba bunuh diri dengan mencekik lehernya. Aku mencegahnya dan tidak sengaja tergores oleh kuku tanganku,” ucap Annabelle mengeles.

Ia selalu saja memiliki seribu alasan untuk membela dirinya walaupun sudah jelas-jelas melakukan kesalahan.

Kalea terus tersenyum getir melihat Adam yang menghiraukan dirinya, dan lebih mempercayai Annabelle.

“kau tidak salah Belle, memang dia yang terlalu posesif dan berpikiran buruk mengenai semua orang,” ucap Adam menenangkan sang kekasih.

Kalea bangkit dari duduknya dan segera menuju kamarnya di lantai dua, Kalea enggan melihat Adam dan Annabelle bermesraan.

“Bela saja terus, kalian memang serasi menjadi pasangan. Yang satu manipulatif dan licik, yang satunya juga bodoh dan mudah ditipu,” sarkas Kalea.

Adam yang tidak terima mendengar perkataan dari Kalea, segera menyusul Kalea ke lantai dua dan menyeretnya ke dalam kamar.

“Sini kau, berani sekali kau kurang ajar pada suamimu sendiri hah!,” bentak Adam.

Adam mencekik leher Kalea dan memitingnya di tempat tidur, Kalea tidak bisa berkutik sedikitpun.

“kau, jangan hanya karena nenek sudah mewariskan semua hartanya padamu lalu kau bisa seenaknya menghinaku dan juga Belle,” tutur Adam memperingatkan.

Kalea sedikit terkejut, sebab dirinya juga baru tau jika nenek Nirmala mewariskan aset miliknya kepada dirinya.

“Itu semua karena nenek tau kalau aku lebih berkompeten dan juga lebih cerdas darimu. kau itu hanya lelaki bodoh dan mudah diperalat oleh wanita,” jawab Kalea.

Sontak jawaban tersebut membuat Adam dan Annabelle tersinggung, Annabelle menampar Kalea, setelah itu dia segera menarik Kalea dari cengkraman Adam dan membawanya ke kamar mandi. Annabelle langsung mengguyur tubuh Kalea dengan air dingin dari shower, Annabelle sudah tidak bisa menahan kesabarannya lagi karena sudah kesal dihina oleh Kalea.

“kau, dari tadi aku sudah diam tapi kau masih menghinaku,” ucap Annabelle dengan terus mengguyur.

“Memang kelakuan mu sendiri yang hina, jadi jangan salahkan aku,” sahut Kalea yang tidak mau kalah.

Kalea tidak mau menyerah walaupun dirinya sudah terpojok oleh Adam dan Annabelle. Adam yang sudah melihat Kalea lemas pun, segera menghentikan Annabelle dan mengajaknya untuk kembali ke salon.

“Sudahlah Belle, dia juga sudah tidak berdaya lagi. Biarkan saja, mungkin dia akan mati lemas disini,” ucap Adam.

Setelah itu menarik tangan Annabelle dan keluar dari kamar Kalea.

Kalea tidak sepenuhnya pingsan saat Adam dan Annabelle hendak pergi, masih jelas terdengar olehnya apa yang dikatakan oleh Adam.

“kau mau aku mati? baiklah aku akan mengabulkan ucapanmu itu,” lirih Kalea.

Adam membanting pintu dan mengunci Kalea dari luar, semua kunci cadangan kamar Kalea dibawa oleh Adam agar Bibi Mai tidak bisa menolong Kalea.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status