Beranda / Thriller / Balas Dendam Sang Pewaris / MALAM PANAS BERSAMAMU

Share

Balas Dendam Sang Pewaris
Balas Dendam Sang Pewaris
Penulis: EvaAfifah

MALAM PANAS BERSAMAMU

“Jangan memaksa ku Kalea! jika aku bilang tidak, berarti tidak!,” bentak Adam yang sontak saja mengejutkan Kalea.

“Tidak, pokoknya aku ikut bersamamu ke pesta malam ini!,” sergah Kalea.

Memaksa agar dirinya bisa ikut dengan Adam, selama menikah Adam tidak pernah mengajaknya ke pesta penting.

“Tidak, kau hanya gadis kampung dan kau juga pasti akan mengacaukan acaraku!,” bentak adam lagi.

“Aku janji aku tidak akan mengganggu dan mengacau, Adam,” mohon Kalea.

Tentu saja tidak semudah itu, Kaela mendekat dan bersujud di kaki Adam. Namun Adam menyingkirkannya dengan menendang Kalea yang bergelayut di kakinya.

“Hentikan!, kau seperti pengemis,” sarkas Adam.

Setelah itu dirinya naik ke lantai dua untuk beristirahat. Sepanjang hari hanya memikirkan mengapa dirinya harus dijodohkan dengan gadis kampungan oleh neneknya.

Sepanjang pernikahan, belum sekalipun Adam menyentuh Kalea istrinya. Jika hasratnya tengah memuncak, Adam lebih memilih mencari Annabelle sang kekasih daripada istrinya itu.

“Apa yang ada di dalam pikiran nenek sehingga menjodohkanku dengan gadis kampungan itu. Apa aku kurang dalam segala hal, sehingga tidak bisa mendapatkan wanita cantik,” gumam Adam.

Tak lama dirinya terlelap setelah minum obat sakit kepala dari kotak obat. Setelah Adam terlelap, ia terbangun kembali karena tubuhnya yang terasa sangat panas. Entah kenapa efek dari obat yang biasa di minumnya menjadi berubah seperti itu.

“Kenapa terasa sangat panas sekali, apa ac di kamarku mati,” gumamnya membuka satu persatu helaian pakaian yang dikenakan.

Adam mengecek ac dan memastikan jika ac tidak rusak, Adam menurunkan suhu ac di kamarnya namun tetap saja rasa panas di tubuhnya tidak turun.

Adam sadar dengan rasa panas yang kini dirasakannya, Adam mencoba minum dan membasahi dirinya dari teko kaca yang ada di nakas.

Namun sia-sia saja, Adam yang kesal membanting teko kaca itu ke sudut ruangan hingga membuat Kalea menghampirinya ke kamar.

“Apa yang terjadi?,” teriak Kalea.

Melihat Adam yang sedang tertelungkup di lantai, membuat Kalea segera menghampirinya.

Adam mengangkat wajahnya da melihat Kalea yang tengah berjongkok di depannya. Tanpa basa-basi Adam segera menerkan Kalea, melumat bibir Kalea dan mengangkat tubuh Kalea ke atas tempat tidur.

“Adam apa yang terjadi? kenapa begini?,” tanya Kalea menjauhkan tubuh Adam darinta.

Namun Adam tidak banyak bicara, Adam kembali melumat bibir Kalea dan merobek pakaian yang dikenakannya.

Inci demi inci dari tubuh Kalea dilumat habis oleh nya, hingga membuat Kalea menggelinjang. Seperti banyak kupu-kupu terbang di perut Kalea.

“Stop Adam, nanti kau akan menyesalinya!,” teriak Kalea.

Namun suaminya itu tidak mau mendengarkannya, Adam terus saja melakukan aktivitasnya terhadap Kalea.

Hingga hal yang tidak pernah Adam ingin lakukan bersama Kalea pun akhirnya terjadi juga.

Kalea sedikit meringis dan meneteskan air mata ketika keperawanannya dirobek paksa oleh akar keturunan Adam.

Adam yang melihat Kalea menangis pun merasa heran, karena saat dirinya melakukan hal itu kepada Annabelle, tidak terlihat air mata Annabelle menetes.

“Kenapa kau menangis, apa kau tidak rela melayani suamimu? jawab!,” bentak Adam sambil mencengkram wajah Kalea.

Spontan Kalea menggelengkan kepalanya agar Adam tidak salah paham.

“Bukan aku tidak rela Dam, tapi ini sakit, kau merobeknya dengan paksa,” ucap Kalea semakin berlinang air mata.

“Merobek paksa?,” tanya Adam menghentikan sejenak aktivitasnya.

Adam memastikan dengan melihat ke bawah, dan ternyata benar saja.

Seprai tempat tidur yang berwarna putih itu ternodai oleh cairan segar berwarna merah dari bagian intim Kalea.

“Darah,” gumamnya.

Adam hendak menghentikan hal yang dilakukannya pada Kalea, namun dengan cepat Kalea menarik tubuh Adam. Adam pun semakin dalam jatuh kedalam pelukan Kalea.

Kenikmatan itu membuat Adam terkejut, Adam tidak pernah merasakan itu sebelumnya.

“Lanjutkan saja, mungkin nanti juga tidak akan sakit kalau sudah terbiasa,” bisik Kalea di depan telinga Adam.

Alhasil bisikan itu membuat Adam semakin meninggi, hingga Adam pun larut dalam kesenangan bersama Kalea. Keduanya menikmati permainan, namun Kalea terasa kaku untuk Adam. Mungkin karena ini kali pertama untuk Kalea melakukan hubungan suami istri.

Setelah bermain cukup lama, keduanya mencapai puncak kepuasan bersama-sama dan setelah itu terkulai lemas.

Deru nafas keduanya terasa sangat cepat, seperti tengah memburu satu sama lain.

Adam terlelap karena tengah melayang setelah mencapai puncak kepuasannya, sementara Kalea pergi ke bathup untuk membersihkan tubuhnya.

Senyuman tampak mengembang di bibir Kalea, karena dirinya merasa sudah menjadi istri seutuhnya dari Adam.

Kalea segera bersiap untuk ikut menuju pesta malam ini bersama Adam, gaun indah yang sudah dipesannya dari desainer favorite nya tidak akan berakhir sia-sia.

Karena rasa lelah setelah beraktivitas bersama Adam, kalea berendam sejenak di bathup dengan air hangat agar membuatnya rileks sebelum pergi.

Sialnya Kalea tertidur hingga larut dan melewatkan acara pesta malam tersebut, Adam sengaja tidak membangunkan Kalea dan mengunci dari luar pintu kamar miliknya.

Adam segera menelpon Daren untuk menyiapkan mobil dan berangkat menuju salon untuk menjemput Annabelle sang kekasih. di dalam mobil Adam tampak sedikit gelisah, takut jika Annabelle akan mengetahui kalau dirinya sudah berhubungan badan dengan Kalea.

“Kenapa kau sangat cemas Tuan? ada yang sedang kau pikirkan?. Atau kau sedang ada masalah di kantor?,” tanya Daren yang melihat raut khawatir dari wajah Adam.

“Tidak, aku hanya terkejut saat terbangun sudah malam. Aku hampir saja melewatkan pesta penting ini,” elak Adam.

Tidak mungkin dirinya menceritakan yang sebenarnya kepada Daren.

Sesampainya di salon, Annabelle sudah terlihat siap duduk menunggu kedatangan Adam.

“Oh honey, lihatlah penampilanmu malam ini sangat memukau sekali,” ucap Adam yang langsung turun dari dalam mobil untuk menyambut dan membukakan pintu untuk Annabelle.

“Jangan berlebihan, aku tidak secantik istrimu Dam,” kilah Annabelle.

Mencoba merendah dan itu justru malah membuat Adam teringat kembali pada kenikmatan yang tadi Kalea berikan padanya.

Adam termenung, memang benar Kalea lebih cantik daripada Annabelle Walaupun gadis kampung, namun kecantikannya tidak tertandingi oleh Annabelle.

“Hei sayang, apa yang sedang kau pikirkan?. Apa kau benar-benar sedang memikirkan jika Kalea lebih cantik daripada aku?,” tanya Annabelle.

Raut wajah kesal nampak sangat tercetak jelas diraut wajah sang kekasih.

“Tentu saja tidak sayang, kau yang tercantik dan aku suka. Ayo, sebentar lagi pesta akan segera dimulai,” ajak Adam pada Annabelle.

Mendengar kata-kata gombalan dari Adam pun, Annabelle terkesima dan segera masuk kedalam mobil.

Tak terasa keduanya sudah sampai di pesta, membuat semua pandangan mata tertuju pada gaun merah yang merona yang dikenakan oleh Annabelle.

“Wah lihat, siapa yang datang malam ini?. Mereka terlihat sangat cocok sekali,” tutur Beni.

Rekan bisnis dari Adam itu memang sangat suka memuji dan mengejek Adam sesekali.

“Rupanya sekarang Tuan muda Laksono sudah berani terang-terangan membawa nyonya Laksono dihadapan kami,” ucap Jason yang juga baru saja datang dan menghampiri Adam dan Annabelle.

Annabelle tampak tersipu malu, tak lama datang waiters untuk melayani dan memberikan setiap tamu satu gelas wine.

Masing-masing mengangkat satu gelas wine, hingga terakhir adalah Untuk Annabelle. Belum sempat Annabelle mengambil gelas miliknya, seseorang mengambilnya dan menyiramkan wine tersebut ke wajah Annabelle.

“kau begitu sangat berambisi rupanya untuk menjadi Nyonya Laksono,” ucap wanita yang baru saja datang itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status