Share

45. Hilang satu sumber mata pencaharian

"Sampai jumpa dilain kesempatan, Nur."

"Iya, kalau ada waktu jangan lupa main ke rumah ya."

"Nur, kapan-kapan kita jalan bareng, ya."

Kalimat-kalimat tersebut hanya mampir begitu saja di telinga Nurmala tanpa ia meresponnya.

Kalimat yang merupakan kata perpisahan dari teman satu tempat kerjanya. Iya, tidak ada angin dan tidak ada hujan. Berita yang ia pikir hanya kabar burung tersebut ternyata benar-benar menjadi nyata.

Hari tersebut adalah menjadi hari terakhir dirinya berada di tempat kerja. Dan sore itu, setelah seluruh karyawan dikumpulkan dan bubar usai mendapatkan sambutan dari pihak pimpinan pabrik. Akhirnya dinyatakan bahwa pabrik tempat kerja Nurmala selama ini mengais rezeki resmi di tutup. Bukan karena gulung tikar. Melainkan pabrik tersebut pindah tempat operasionalnya dan berpindah ke kota lain.

Meski telah ditetapkan besaran pesangon serta gaji terakhirnya. Raut muram tercetak jelas pada wajah perempuan berusia 34 tahun tersebut.

.

Hingga sampai di rumahnya. Ia berpapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status