Share

30. Perkaran panggilan buna dan handa

Pagi itu, Rania bersama Renan membawa Vano ke rumah sakit karena kondisi Vano yang tiba-tiba drop dan wajahnya yang juga pucat.

"Nomor antrian lima, sekarang sudah antrian ketiga. Sebentar lagi, giliran Ano," ucap Renan yang sedang memasukkan mainan pesawat milik Vano ke dalam tas slempang Rania.

Wanita itu tengah memangku anaknya yang sejak tadi pagi mulai merasa lemas. Mobil tayo di tangan kirinya juga ikut loyo karena tidak dimainkan. Sebenarnya, ingin membawa robot gundam, tapi tidak jadi karena Rania melarangnya.

"Kau duduklah, Ren, kau dari tadi terlihat grasak-grusuk," kilah Rania sambil menarik lengan Renan untuk duduk di sebelahnya.

"Ah, iya," jawab Renan sambil mengambil posisi duduk di sebelah Rania. Laki-laki itu bahkan menyandangkan tas slempang Rania ke lehernya. Hati Rania bergetar, Renan memang sangat perhatian padanya.

"Ren …," panggil Rania dengan nada suara yang bergetar di akhir perkataan.

"Iya?" jawab R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status