Share

38. Tidur berdua

"Ibu, sebenarnya tidak ingin pulang, tapi Raihan memaksa," ujar sang ibu dengan sengaja, membuat Raihan menjadi menghela napas pasrah.

"Bukan seperti itu, Bu …." responnya dengan sabar. Lalu, menyentuh lengan ibunya. "Besok kan bisa kesini lagi, pasti Raihan jemput, kok."

"Padahal Ibu bisa menginap."

"Ibu .…"

"Iya-iya, aku mengalah," final Hani. Akhirnya wanita itu berdiri dan mencium dahi cucunya yang sudah tertidur lelap. "Cepat sembuh cucu kesayangan Nini."

"Ibu, istirahatlah, Anya ada disini menjaga Vano," ucap Rania dan memberi janji pada Hani untuk menjaga Vano.

"Kau juga istirahat, putriku."

Rania membalas dengan senyuman dan anggukan. Sungguh senang, jika dianggap sebagai putri sendiri oleh Hani. "Hati-hati Ibu," pesan Rania pada Hani yang sudah menggandeng tasnya.

Wanita paruh baya yang selalu berpakaian modis dan menjadi kebanggaan Rania.

"Aku pergi dan kau istirahatlah," timpal Raiha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status