Share

40. Kekesalan Raihan

"Loh, katanya ingin menyusun ke dalam lemari?" tanya Jihan yang membuat Rania membelalakkan matanya.

Kok jadi begini? Kan dia calon istrinya, harusnya dia yang menyusun baju calon suaminya, bukan Rania.

"Kan sudah ada dirimu," jawab Rania spontan. Bisa-bisanya wanita itu tidak ada inisiatif menyusunnya sendiri, pikir Rania.

"Tapi, kau yang disuruh Ibu," sela Raihan dengan wajahnya yang terus memandang Rania dengan cinta. Apalagi baru sudah selesai operasi, semakin rindu ingin diperhatikan oleh bunanya Vano.

Rania meneguk ludahnya dengan susah payah, kepalang salah tingkah jika begini. "Buat apa? Sudah ada calon istrinya, kenapa aku yang harus melakukannya? Aku juga bukan pembantu." Rania melipir begitu saja tanpa mendengarkan tanggapan Raihan dan Jihan lebih dulu.

Menyisakan Raihan yang menatap punggung kecil Rania yang semakin lama menghilang.

Raihan sadar, Rania memang sepertinya sangat kesal dengan sikap dirinya yang pli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status