Share

26. Euphoria Raihan

"Vano lain kali jalannya harus hati-hati ya, dahimu merah sekali, Nak," ucap Rania yang sedang memangku Vano di atas sofa. Dibawah sana, Raihan yang mengusap tangan Vano dengan khawatir. Raut wajahnya gelisah saat memperhatikan rona kemerahan di dahi Vano yang disertai sedikit benjolan.

"Padahal kemarin sudah janji untuk berhati-hati," timpal Raihan menambahi. Kini, laki-laki itu mengolesi salep ke dahi Vano dengan gerakan pelan dan bergetar.

Rania yang memperhatikannya, tersenyum getir. Segitu tremornya Raihan menghadapi Vano yang terluka.

"Ano mau yobot gudamna, makanya layi, Paman ...," balas Vano sambil membuka kotak robotnya. Dia mengeluarkan robot gundamnya dengan senyuman lebar yang cerah. Sungguh, anak itu bahagia dengan mainan barunya tersebut.

"Oh, iya. Buna ingin bilang sesuatu pada Vano. Vano harus mendengarkannya, ya," kilah Rania sambil menurunkan Vano dari pangkuannya. Ikut berjongkok di samping Raihan, membiarkan si putra bungs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status