Share

Bab 5

Penulis: Chestnut
Daniel menggenggam bahu Yasmin, kemudian mendorongnya dengan kasar.

"Aaa!"

Yasmin jatuh ke sudut meja kopi. Dua gelas yang berada di atas meja pun terdorong sampai jatuh. Satu yang gelas berisi bir tumpah mengenai wajah dan rambut Yasmin. Daniel duduk di sofa, lalu menyilang kakinya. Dia menatap Yasmin yang tampak kasihan dengan sinis dan masam.

Tuan Bobby yang hendak menuangkan bir berkata, "Tuan Daniel, silakan minum."

"Tuangkan!" perintah Daniel dengan sinis.

Tangan Tuan Bobby langsung berhenti. Dia mengerti maksud Daniel, jadi dia menyerahkan botol bir kepada Yasmin.

Yasmin gemetaran, dia seakan-akan baru saja jatuh ke dalam air dingin.

Dia tahu Daniel begitu untuk mempermalukan dirinya sendiri. Jika Yasmin tidak mendengar perintah Daniel, dia tidak akan bisa pergi dari ruang VIP ini.

Yasmin yang memikirkan ketiga anaknya yang lucu di rumah hanya bisa menggertakan gigi. Dia menerima botol bir tersebut dengan tangan yang gemetar, lalu menuangkannya ke gelas.

Setelah Daniel mengambil gelasnya, dia meminum birnya sambil menatap Yasmin dengan tatapan mata yang tajam.

"Apa ... apa aku sudah boleh pergi?" tanya Yasmin dengan suara yang gemetar. Dia masih berlutut di lantai dan hatinya merasa sangat tidak tenang.

Sebagian besar orang lain telah menjadi latar belakang.

Sedangkan Daniel seperti raja yang mengendalikan seluruh situasi ini.

"Kenapa sudah mau pergi?" Tuan Bobby menuangkan bir untuk Yasmin, lalu berkata, "Seharusnya kamu merasa terhormat karena dapat minum bersama Tuan Daniel. Minumlah!"

"Aku tidak minum alkohol ..." tolak Yasmin sambil menoleh mukanya.

Daniel meraih rahang Yasmin, lalu mendekatkan wajah Yasmin ke arahnya. Dengan tatapan mata yang dingin, Daniel berkata, "Jangan bilang kamu nggak ada gen menemani pria minum?"

Yasmin menatap balik Daniel dengan mata yang berkaca-kaca.

"Apa wanita jalang yang tinggal di rumah Keluarga Guntur itu tidak mengajarimu hal-hal ini?"

"Tanteku bukan orang ketiga. Kamu sudah salah paham ...." Yasmin tahu kalau orang yang dimaksud Daniel adalah tantenya dan dia merasa sangat kesal.

"Itu karena kamu juga sepertinya!" Genggaman Daniel mengerat sehingga tulang rahang Yasmin hampir keseleo.

"Ah!" teriak Yasmin kesakitan.

"Yasmin, kamu lagi-lagi jatuh ke tanganku. Hari baikmu sudah akan berakhir," ujar Daniel sambil menepuk pipi Yasmin. Setelah itu, dia menarik kembali tangannya.

Tubuh Yasmin menjadi lemas. Dia duduk di lantai dengan air mata berlinang.

Tuan Bobby yang di sebelah menarik Yasmin sembari berkata, "Ayo minum. Datang ke bar harus minum bir."

Pria lain dan bahkan seorang wanita juga datang menarik Yasmin.

Yasmin dipaksa duduk di sofa. Gelas demi gelas disodorkan ke arahnya dan dia hanya bisa meminumnya.

Karena bir tersebut terlalu keras, Yasmin kesulitan untuk meneguknya. Dia minum sambil menahan air mata.

Salah satu wanita cantik pergi duduk di sebelah Daniel untuk menuangkan birnya. Akan tetapi, mata Daniel hanya tertuju pada wanita yang sangat dibencinya itu.

Ketika Yasmin meminum gelas keenam, dia sudah mabuk. Apa yang dilihatnya menjadi kabur.

Saat dia merasa ada orang yang mengelus pahanya, dia langsung sadarkan diri. Yasmin yang terkejut menghindar ke samping, lalu berdiri untuk keluar dari ruang VIP.

Dia bergegas ke kamar mandi yang terletak di sebelah, lalu berjongkok di depan toilet. Dia mencoba memuntahkan isi perutnya, tapi tidak ada yang keluar dan hanya air mata yang terus mengalir.

Sebenarnya kesalahan apa yang telah dibuat Yasmin sehingga dia harus diperlakukan seperti ini?!

Saat dia berumur 14 tahun, di antara begitu banyak kerabat, hanya Klara yang bersedia menjaganya. Bagaimana mungkin tante seperti Klara adalah seorang wanita tak senonoh?

Karena Yasmin tinggal di rumah Keluarga Guntur dan memanggil Daniel kakak, Yasmin seakan-akan telah membangkitkan sisi gila Daniel. Walaupun Yasmin sudah keluar dari rumah Keluarga Guntur, mimpi buruknya tidak pernah berakhir!

Saat Yasmin mendengar suara pintu ditutup, tubuhnya menegang. Dia merasakan aura yang menakutkan dari belakang dan rasa dingin menjalar dari punggung sampai ke otaknya.

Tanpa perlu menoleh, Yasmin sudah tahu aura siapa ini.

"Aku sudah minum, jadi .... Aaa!" Yasmin yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya merasakan rambutnya dijambak. Kepalanya pun tertarik ke arah belakang sehingga lehernya yang putih dan mulus terekspos.

Dengan raut wajah yang menyeramkan, Daniel berkata, "Apa aku bilang kamu sudah boleh pergi?"

Yasmin tidak tahu apakah ini efek alkohol karena kulit kepalanya terasa mati rasa, tapi ketakutan menyelimutinya sampai ke tulang-tulang.

Dia bertanya dengan napas terengah-engah, "Apa yang harus kulakukan ... supaya kamu mau membebaskanku?"

Daniel mengabaikan pertanyaan Yasmin. Dia menyipitkan matanya dan mengamati tubuh Yasmin yang seksi. Tatapan matanya pun menjadi berbeda. Daniel mencondongkan tubuhnya, kemudian berbisik di telinga Yasmin, "Mungkin tubuhmu lebih jujur."

Setelah mengatakan itu, Daniel langsung menggigit bahu Yasmin.

"Ah!" seru Yasmin. Tubuhnya gemetar.

"Enak? Hm?"

Yasmin merasa perih di bagian bahunya. Apa bahunya telah digigit sampai terluka?

Setelah Daniel melepaskan gigitannya, tubuh Yasmin menjadi lemas dan langsung bersandar ke dada bidang Daniel. Air mata Yasmin jatuh dari sudut matanya dan dia berkata dengan lemah, "Aku salah, seharusnya aku nggak kembali. Kumohon, jangan menyiksaku lagi ...."

Daniel mencengkeram rahang Yasmin dengan kejam, lalu mengangkatnya dengan paksa. "Memohon padaku lebih berbahaya daripada menolakku."

Yasmin merinding ketakutan. Wajahnya telah menjadi merah karena efek alkohol. Lampu di langit-langit sangat silau sehingga Yasmin tidak berani membuka matanya dan kepalanya terasa pusing. Sambil menangis, dia berkata, "Kenapa harus aku? Kenapa ...?"

"Kamu tahu kenapa. Sekarang aku masih belum boleh menyentuh wanita jalang itu, jadi aku hanya bisa menyiksamu dulu! Bukankah dia sangat menyayangimu? Aku akan membuat keponakan kesayangannya sengsara!" kata Daniel sambil mencengkeram rahang Yasmin dengan kuat.

Berani-beraninya Jason mengancam Daniel.

Baiklah!

Daniel akan membuat mereka paham apa arti sengsara!

Yasmin menangis terisak-isak. Jadi, Daniel mengira tantenya adalah orang ketiga yang telah menghancurkan keluarga orang lain, makanya Daniel merasa Yasmin juga orang yang begitu.

Selama ini Daniel memiliki pemikiran salah dan tidak ada yang bisa mengubah pikirannya.

"Apa saat masa sekolahku selama 12 tahun ... belum cukup?"

"Selamanya belum!" Tatapan mata Daniel yang penuh amarah tampak mengerikan. "Terimalah. Kalau kamu berani mati, orang berikutnya adalah dia!"

"Jangan ...." Yasmin ketakutan sampai sekujur tubuhnya gemetar dan kepalanya terasa pusing. Beberapa saat kemudian, dia pun pingsan.

Setelah Yasmin sadarkan diri, dia langsung duduk. Dia menyadari dia berada di kamar rumah mewah sebelumnya dan bukan di sebuah tempat yang aneh. Di sebelahnya juga tidak ada pria asing. Lalu, Yasmin baru menghela napas lega.

Setelah dia mabuk, dia tidak bisa mengingat apa pun. Jadi, dia tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya di kamar mandi.

Yasmin merasa pengar, tapi bahunya terasa lebih sakit.

Rasa sakit tersebut membuatnya mengerutkan alis sambil mengerang kesakitan.

Yasmin turun dari tempat tidur, kemudian berjalan ke kamar mandi. Dia masih mengenakan gaun satu bahu hitam ketat semalam yang menonjolkan lekuk tubuhnya dengan jelas.

Di bahunya yang terekspos, ternyata ada bekas berwarna merah.

Itu adalah bekas gigitan Daniel.

Bentuknya terlihat seperti tanda lahir.

Untuk sepuluh hari ke depan, bekas itu tidak akan hilang.

Dibandingkan saat Yasmin masih SMP, kekejaman Daniel sudah berkali lipat.

Itu membuat Yasmin ketakutan dan bulu kuduknya berdiri.

Itu membuat Yasmin makin memantapkan hatinya untuk pergi dari tempat ini!

Pada pagi hari, Yasmin mencoba untuk menenangkan dirinya dan diam-diam mempelajari area pribadi ini.

Tempat ini bernama Teluk Bulan dan rumah mewah ini disebut Taman Royal. Ini adalah wilayah kekuasaan Daniel dan luasnya sebesar ratusan juta.

Itu berarti Yasmin tidak mungkin bisa keluar dari Teluk Bulan hanya dengan kedua kakinya.

Kecuali Daniel sendiri yang melepaskannya.

Bagaimana mungkin?

Yasmin bersembunyi di dalam kamarnya, kemudian dia menelepon tantenya untuk bertanya, "Teluk Bulan milik siapa?"

"Aku nggak tahu siapa pemilik Teluk Bulan. Orangnya sangat misterius. Bahkan pamanmu tidak tahu. Tapi, kekuatannya memiliki akar yang kuat di Kota Imperial. Ada banyak orang yang ingin mendekatinya," jawab Klara.

Yasmin menggigit bibirnya dan terdiam.

Daniel pasti telah lama membangun kekuatannya di Kota Imperial. Saat pengusaha-pengusaha kaya Kota Imperial sadar, semuanya sudah terlambat.

Bahkan Keluarga Guntur tidak tahu kedalamannya.

"Lalu, pemilik Teluk Bulan dan penguasa Grup Naga adalah orang yang sama."

"Grup Naga?"

"Ya. Mereka memiliki gedung pencakar langit tertinggi di Kota Imperial. Dalam waktu lima tahun, kekayaan mereka sebanding dengan negara kita. Mereka adalah raja satu Kota Imperial. Memusingkan sekali, tidak tahu bagaimana baru bisa berkenalan dengan tokoh besar seperti itu. Orangnya sangat misterius."

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 6

    Setelah mendengar ucapan tantenya, Yasmin merinding."Yasmin? Kenapa kamu tanya soal ini?" Klara yang mendengar ujung telepon hening merasa aneh."Ng ... nggak apa-apa." Yasmin berusaha mengontrol suaranya yang gemetar. "Aku hanya ingin tahu ....""Kapan kamu pulang? Tante sendiri akan memasakkan makanan enak untukmu.""Beberapa hari lagi. Nanti aku akan menelepon Tante.""Baiklah. Tante tunggu, ya."Setelah mengakhiri panggilan, Yasmin duduk di atas kloset dan wajahnya terlihat pucat.Dia mengira Daniel hanyalah orang kaya biasa, tapi ternyata kekuasaan Daniel di Kota Imperial sangat kuat.Tidak, meskipun begitu, Yasmin lebih harus melarikan diri.Selama dia bisa lari ke luar negeri, Daniel tidak akan bisa menemukannya.Yasmin akan meminta tantenya mengirim paspornya ke bandara. Semuanya akan baik-baik saja selama Yasmin bisa lari dari Teluk Bulan.Akan tetapi, bagaimana dia bisa pergi dari tempat ini?Dua hari kemudian saat makan malam, Yasmin duduk di meja makan dan menyapu pandanga

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 7

    Klara sedang berdiri tidak jauh dari pintu metal detektor. Dia tidak mengerti kenapa Yasmin ingin cepat-cepat pergi. Seakan-akan ada hantu yang mengejar Yasmin.Setengah jam kemudian, Klara melihat ada orang yang berlari ke arahnya.Yasmin mengontrol napasnya yang terengah-engah sebelum berkata, "Tante, berikan tiketnya." Lalu, dia mengambil paspor, KTP dan tiket pesawat yang telah disiapkan tantenya."Ada apa denganmu? Apa yang telah terjadi?" tanya Klara.Orang bodoh pun tidak akan tertipu kalau Yasmin menjawab tidak apa-apa."Guruku menyuruhku pulang. Untuk sementara aku nggak tahu ada apa, tapi lumayan mendesak." Yasmin sejak awal telah menyiapkan alasannya.Di usianya yang sekarang, Yasmin memang belum wisuda sebab sebelumnya dia cuti sekolah karena hamil.Alasan Yasmin terdengar masuk akal, tapi Klara masih belum ingin Yasmin pergi. Klara menarik tangan Yasmin dengan enggan sambil berkata, "Yasmin, setelah kamu pulang, kamu hanya setor muka di pesta sebentar sebelum kamu pergi. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 8

    "Dengan begini, lain kali kamu nggak akan tersesat." Daniel mendekatkan diri ke kaca sambil menatap Yasmin dengan tajam."Ja ... jangan .... Aku nggak boleh mati ...." Tubuh Yasmin yang sudah tidak bertenaga merosot ke lantai. Suhu di sekitarnya membuat Yasmin menempel erat ke pintu kaca. Dia seakan-akan ingin menghirup udara segar di luar. "Lepaskan aku. Aku benar-benar ... nggak boleh mati .... Aku sudah menghilang dari hadapanmu, kenapa kamu menangkapku lagi?"Semua ucapan Yasmin tidak berguna. Dia mengarahkan matanya ke atas dan hanya bisa melihat kedua mata Daniel yang sinis seperti binatang buas itu. Daniel seolah-olah ingin dia mati!Yasmin mencengkeram dadanya yang sakit. Air matanya tidak bisa berhenti mengalir. "Jangan .... Aku berjanji aku nggak akan lari lagi. Ampuni aku .... Aku nggak mau mati, aku juga nggak akan lari lagi ...."Setelah Yasmin selesai berbicara, dia terjatuh ke lantai karena tidak ada oksigen yang bisa dihirupnya lagi.Pandangannya mulai kabur, tapi sosok

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 9

    Pintu kamar mandi dibuka tanpa peringatan. Yasmin pun berdiri di tempatnya dengan tegang. Dia menatap pria yang tiba-tiba muncul dengan gugup.Tatapan mata Daniel tampak sinis saat dia berkata, "Kamu mengunci pintu di wilayahku? Siapa yang memberimu izin?"Yasmin tidak menjawab karena tempat ini memang bukan kamarnya.Seluruh Teluk Bulan, termasuk Yasmin sendiri, adalah milik Daniel.Akan tetapi, Yasmin tidak boleh mengatakan alasan dia mengunci pintu."Aku ... aku takut ..." kata Yasmin dengan lemah.Mata tajam Daniel tertuju pada ponsel yang berada di tangan Yasmin. "Berikan."Yasmin paham maksud Daniel, dia pun menggenggam ponselnya makin erat.Dia sungguh tidak menyangka pada waktu ini Daniel akan mendatangi kamarnya. Semua ini sangat tidak terduga ...."Jangan membuatku mengulangi ucapanku!" Suara Daniel yang penuh ancaman menggemparkan satu kamar mandi.Jantung Yasmin berdebar. Dia pun terpaksa menyerahkan ponselnya.Setelah ponselnya berada di tangan Daniel, detak jantung Yasmin

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 10

    Wajah Yasmin langsung menjadi merah. Dia berpikir apakah ini tujuan Daniel? Untuk mempermalukannya?Sepertinya ini baru permulaan.Benar saja, raut wajah Nico pun berubah. "Apa maksudnya?""Apa ini tamu barumu? Pantas saja sudah lama nggak melihatmu. Apa dia memberimu lebih banyak uang daripadaku?" Pria itu lanjut menghina. "Katakan padaku, berapa dia memberimu? Aku akan melipatgandakannya."Yasmin sekali lagi melihat ke atas. Daniel masih di sana. Sambil memegang gelas birnya, dia sedang menonton kejadian ini dengan penuh minat."Apa yang dikatakannya benar?" Sikap Nico telah berubah."Masa aku berbohong? Kalau kamu nggak percaya, tanyalah orang-orang di bar ini apa aku mengatakan hal yang sebenarnya." Setelah itu, pria itu menarik seorang pelayan. Dia menunjuk Yasmin sambil bertanya, "Apa kamu mengenalnya?""Kenal. Dia adalah salah satu putri favorit tamu-tamu di sini," jawab pelayan itu.Setelah itu, pria itu menarik orang lain lagi dan orang itu mengatakan hal yang sama.Yasmin mel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 11

    Daniel bukan ingin menangani pria itu. Dia melakukan itu hanya untuk memperlihatkannya kepada Yasmin.Yasmin berdiri di tepi jalan. Penglihatannya menjadi kabur dan dia menoleh dengan bingung.Kebetulan sebuah taksi berhenti dan penumpangnya turun. Tanpa memikirkan apa pun, Yasmin pun bergegas masuk ke dalam taksi tersebut. Dia menutup pintu mobil, kemudian segera memberi tahu sopir, "Ke kantor polisi!"Taksi tersebut langsung melaju pergi.Tangan Yasmin yang di atas lutut gemetar. Dia ingin mencari perlindungan. Meskipun dia tidak bisa meninggalkan Kota Imperial, dia akan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan perbuatan keji Daniel.Setelah taksi tersebut berhenti di pintu masuk kantor polisi, Yasmin segera keluar, lalu melangkah masuk ke dalam.Saat ini lampu di kantor polisi masih terang-benderang. Semua orang sedang bekerja lembur hingga larut malam. Mereka seakan-akan tidak menyadari Yasmin yang tiba-tiba masuk.Yasmin menuju ke meja di sebelah dinding sembari melihat sekeliling.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 12

    Yasmin jarang sakit. Demi anak-anaknya, dia juga tidak berani sakit, apalagi tidak sadarkan diri sampai tiga hari. Ini tidak pernah terjadi.Dia merasa tubuhnya lumayan kuat. Namun, setelah pulang dan diawasi oleh Daniel, Yasmin malah sakit dalam setengah bulan sampai begitu parah.Yasmin ketakutan, stres dan kedinginan. Tentu saja tubuhnya tidak bisa tahan ...."Makan makanan cair dulu." Helen menerima makanan yang diserahkan pembantu.Pembantu itu membantu meninggikan bantal Yasmin agar Yasmin bisa berbaring dengan lebih nyaman.Yasmin tercengang melihat Helen secara pribadi menyuapinya.Helen tersenyum sambil berkata, "Nggak apa-apa. Menjagamu sampai kamu sehat juga adalah tugasku."Yasmin tidak mengatakan apa-apa dan menelan makanannya.Sekujur tubuhnya terasa lemas, matanya sakit dan dia juga tidak punya selera. Akan tetapi, demi anak-anaknya, Yasmin bisa menahan apa pun ....Setelah Yasmin selesai makan, dia berbaring ke bantal dan memejamkan matanya. Tak lama kemudian, dia terti

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 13

    Setelah Yasmin sembuh, dia turun ke ruang makan untuk makan.Seafood sudah lama disingkirkan dan telah diganti dengan makanan normal yang bisa dimakan oleh Yasmin.Selain itu, Yasmin mencoba untuk berjalan keluar dari Taman Royal. Dia menyadari tidak ada orang yang menghentikannya.Seakan-akan tidak ada peraturan di Taman Royal. Orang-orang boleh masuk keluar sesuka hati mereka.Akan tetapi, Yasmin tahu betul betapa ketatnya keamanan Taman Royal.Hanya karena Daniel memperbolehkannya, Yasmin baru mempunyai kesempatan untuk menginjak tanah di luar ....Suatu sore, Yasmin keluar dan memanggil taksi untuk pergi ke kota sendirian.Daniel jarang muncul di Taman Royal. Taman Royal seolah-olah hanya markasnya untuk melakukan sesuatu. Dia bisa muncul dan menghilang seperti hantu.Meskipun Yasmin tidak bisa melihat Daniel, Yasmin tetap mempunyai perasaan dia sepenuhnya berada di genggaman Daniel ....Yasmin berjalan sendirian.Dia sudah tiba di Kota Imperial selama setengah bulan lebih, tapi di

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status