Setelah Yasmin sembuh, dia turun ke ruang makan untuk makan.Seafood sudah lama disingkirkan dan telah diganti dengan makanan normal yang bisa dimakan oleh Yasmin.Selain itu, Yasmin mencoba untuk berjalan keluar dari Taman Royal. Dia menyadari tidak ada orang yang menghentikannya.Seakan-akan tidak ada peraturan di Taman Royal. Orang-orang boleh masuk keluar sesuka hati mereka.Akan tetapi, Yasmin tahu betul betapa ketatnya keamanan Taman Royal.Hanya karena Daniel memperbolehkannya, Yasmin baru mempunyai kesempatan untuk menginjak tanah di luar ....Suatu sore, Yasmin keluar dan memanggil taksi untuk pergi ke kota sendirian.Daniel jarang muncul di Taman Royal. Taman Royal seolah-olah hanya markasnya untuk melakukan sesuatu. Dia bisa muncul dan menghilang seperti hantu.Meskipun Yasmin tidak bisa melihat Daniel, Yasmin tetap mempunyai perasaan dia sepenuhnya berada di genggaman Daniel ....Yasmin berjalan sendirian.Dia sudah tiba di Kota Imperial selama setengah bulan lebih, tapi di
Yasmin menurunkan pandangannya sambil tersenyum tipis. "Oh, ya?""Dengar-dengar ... kakakku juga ada menghadiri pesta ulang tahun pernikahan Paman. Dia nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Martin."... Nggak. Aku nggak tinggal lama di pesta itu ...." Yasmin tidak ingin berbicara tentang Daniel.Hanya dengan mengungkit nama Daniel saja cukup membuat Yasmin ketakutan dan sulit bernapas."Kalau dia ada melakukan apa-apa padamu, beri tahu aku. Aku akan membantumu," ujar Martin.Hati Yasmin pun terasa hangat.Dulu ketika Yasmin tidak berdaya, Martin pernah membantunya. Jadi, meskipun beberapa tahun telah berlalu, Yasmin bisa langsung mengenali Martin.Kini saat Yasmin disiksa tanpa ampun oleh Daniel, dia bertemu dengan Martin lagi. Selain itu, Martin telah membantunya mendapat pekerjaan di rumah sakit bedah plastik. Yasmin sungguh berterima kasih pada Martin.Mungkin, ketika seseorang merasa putus asa, mereka tanpa sadar akan mencari tempat yang aman ....Yasmin pura-pura tidak tahu
Malam ini, Yasmin langsung tinggal di apartemen itu.Setelah mengunci pintu, dia berbaring di tempat tidur.Malam itu, Yasmin baru bisa tidur nyenyak meskipun dia bangun pagi-pagi untuk menelepon video ketiga anaknya.Tempat ini jauh lebih aman daripada Taman Royal.Setelah bekerja beberapa hari di rumah sakit bedah plastik, Yasmin tampak seperti pekerja normal. Dia sama sekali tidak seperti orang yang telah dianiaya.Dia sudah menyelesaikan pekerjaan siang ini. Ketika dia sedang berjalan ke arah kamar mandi, ponselnya bergetar.Yasmin tercengang saat melihat penelepon adalah nomor asing.Dia tidak tahu siapa ini, tapi dia langsung memikirkan Daniel.Kalau itu memang Daniel, Yasmin juga tidak berani mengangkatnya.Yasmin mengangkat telepon, lalu berkata, "Halo?""Yasmin, ini aku."Saraf-saraf tegang Yasmin melonggar. "Oh. Ada apa?""Aku baru keluar dari perusahaan dan kebetulan ada lewat tempatmu. Bagaimana kalau kita pergi makan bersama?"Yasmin segera mengingat peringatan Daniel mala
Ada pelanggan yang membuat janji di malam hari, jadi mereka harus bekerja lembur.Pada jam enam, saat Yasmin hendak memakan roti yang dibawanya untuk mengisi perutnya, ponselnya berdering. Dia meliriknya sekilas sebelum mengangkat telepon tersebut. "Hari ini aku lembur.""Makanya aku kemari untuk mengantarkan makananmu."Yasmin memasuki ruang tunggu dan melihat Martin yang sedang duduk di dalam.Yasmin berjalan menghampirinya, kemudian berkata, "Bukankah sudah kubilang jangan mengantarkan makanan lagi?""Aku hanya sesekali mengantarkan makanan juga nggak boleh?" Saat melihat Yasmin berdiri tercengang di tempatnya, Martin pun meraih pergelangan tangan Yasmin, lalu menariknya.Yasmin menegang karena dirinya disentuh. Lalu, dia duduk di kursi dengan canggung.Dia menatap makanan enak di depannya."Kenapa kamu baik sekali padaku?" tanya Yasmin.Tatapan mata Martin menjadi lembut saat dia berkata, "Terima saja. Kamu nggak perlu merasa tertekan. Ini seperti beberapa tahun lalu saat kamu masi
Setelah panggilannya diangkat, Daniel menatap Yasmin dengan tatapan kejam.Napas Yasmin terengah-engah dan wajahnya pucat. Jelas sekali kalau dia kesakitan. Rasa panik dan takut telah lama menguasai tubuhnya.Yasmin berpikir, Daniel tidak boleh sampai tahu tentang anak-anaknya! Tidak boleh!"Halo, Yasmin? Tadi kenapa teleponnya mati?" tanya Tante Rita dengan bingung.Daniel seakan-akan tidak senang dengan suara wanita asing ini. Lalu, dia memberi kode kepada Yasmin untuk berbicara.Yasmin mengontrol suaranya yang gemetar dan menjawab, "Aku ... nggak apa-apa. Aku sedang bersiap-siap untuk pulang. Aku meneleponmu untuk memberitahumu kalau untuk sementara aku nggak bisa kembali. Aku akan telat membayar utangku.""Dasar kamu ini. Apa hubungannya dengan uang? Yang penting adalah kalau kamu nggak pulang, kesehatanku akan makin memburuk."Yasmin sedikit terkejut dengan kemampuan akting Tante Rita. "Nggak akan. Aku akan berusaha untuk kembali secepat mungkin. Aku ...."Sebelum Yasmin sempat me
Yasmin paham apa maksud Daniel. Ini karena dia telah berjumpa dengan Martin, yang padahal itu juga bukan kehendaknya. Akan tetapi, Yasmin juga tidak bisa menyalahkan Martin."Bawa dia ke ruangan Tuan Victor," perintah Daniel.Pengawal yang berdiri di sebelah pintu pun mendekat.Yasmin gemetaran ketakutan. Martin hendak menghalang pengawal itu, tapi dia malah dihentikan oleh pengawal lain.Pengawal itu menggenggam lengan Yasmin."Ah! Jangan sentuh aku! Aku nggak mau ...." Yasmin sangat takut. Karena panik, dia menendang lutut pengawal itu dengan kuat.Pengawal itu tidak menyangka Yasmin akan menendangnya, jadi genggamannya terlepas.Setelah itu, Yasmin terjatuh ke arah lengan Daniel.Gelas yang berada di tangan Daniel langsung tertabrak sehingga cairannya tumpah, kemudian membasahi jemarinya yang lentik dan kuat.Suasana di dalam ruangan segera menjadi berat.Suara Yasmin bergetar ketakutan, "A ... aku akan mengelapnya!" Dia buru-buru mengambil handuk di atas meja kopi untuk mengelap ta
Pertanyaan Daniel membuat Martin terdiam. "Aku nggak tega melihat Yasmin diperlakukan seperti itu olehmu. Dia nggak bersalah.""Bagiku, nggak ada orang yang nggak bersalah," kata Daniel dengan sinis.Yasmin didorong masuk ke sebuah ruangan, lalu pintunya langsung dikunci. Bagaimanapun Yasmin mencoba untuk membuka pintu, pintunya tidak bisa dibuka.Yasmin merasakan ada pergerakan di belakang, jadi dia menoleh. Seorang pria gemuk keluar dari kamar mandi. Dia hanya mengenakan handuk, jadi Yasmin bisa melihat semua lemaknya.Mata Victor berbinar-binar ketika dia melihat wanita yang sangat cantik, apalagi wanita itu sedang mengenakan pakaian yang disukainya. "Ternyata klub ini mempunyai wanita secantik kamu. Sepadan dengan biaya keanggotaanku yang berharga 10 miliar!"Yasmin ketakutan sampai dia menempel tubuhnya ke pintu. "Ja ... jangan mendekat! Aku bukan karyawan klub. Aku ... aku ditangkap orang kemari. Selama kamu nggak menyentuhku, aku akan berterima kasih padamu!""Aku nggak perlu ra
Yasmin berhenti. Dengan mata yang memerah, dia menoleh ke belakang untuk melihat Martin, lalu menjawab, "Masih. Terima kasih, tapi aku bisa melindungi diriku sendiri. Satu hal lagi, orang yang membeli Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita adalah ... Daniel."Martin tercengang. "... Dia?""Jadi, jangan kemari lagi." Yasmin memalingkan wajahnya kembali, kemudian beranjak pergi.Martin berdiri di tempatnya dan kesulitan mencerna berita yang baru didapat.Kalau Daniel-lah yang telah membeli Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita, itu berarti pemilik Grup Naga adalah Daniel ....Martin tidak pernah menyangka kalau orang itu adalah Daniel. Bagaimana Daniel bisa menjadi pemilik Grup Naga yang sangat berkuasa ...?Yasmin mengatakan yang sebenarnya agar Martin tidak datang ke rumah sakit bedah plastik ini yang berada di bawah pengawasan dan kendali Daniel lagi. Selain itu, agar dia tidak melakukan perlawanan yang tidak berguna. Martin pasti akan berada di posisi yang tidak menguntungkan kalau dia bermusuh
"Iya, aku pun menjadi jauh lebih lega," ucap Juan.Daniel diam saja. Kalau bukan karena hubungan Yasmin dengan mereka, Daniel tidak akan berbicara dengan orang Keluarga Samson."Bagaimanapun juga, orang kuat memiliki wilayah kekuasaannya sendiri. Tidak ada yang boleh melanggarnya.Setelah mereka tiba di bawah, Juan berkata, "Aku kembali ke hotel dulu. Aku akan tinggal di sini kira-kira selama dua tiga hari. Yasmin, kalau kamu ingin pulang ke rumah Keluarga Samson, telepon Kakek. Apa pun pilihanmu, Kakek nggak akan memaksamu."Kemudian, Juan masuk ke dalam mobilnya.Mata Daniel tertuju pada Yasmin dan dia tidak berkata apa-apa.Setelah mereka naik mobil, baru dia bertanya, "Kamu ingin pulang ke rumah Keluarga Samson?""Dia ingin memasukkanku ke silsilah keluarga. Aku masih mempertimbangkannya," kata Yasmin.Apa mempertimbangkannya berarti dia ingin pulang?Kalau tidak, Yasmin akan langsung menolaknya.Dia sudah tidak memiliki kerabat, jadi ingin pulang juga merupakan hal yang sangat waj
Yasmin mendengar suara sesuatu diletakkan.Dia tidak menyangka Juan akan datang ke sini dari Kota Greya.Bagaimanapun juga, dulu hubungannya dengan ayahnya buruk. Setelah Andy mati, Juan tidak begitu sedih dan dia sudah sangat lama tidak muncul.Yasmin sudah menerima kenyataan kalau hanya dia dan anak-anak yang akan datang melihat Andy.Juan melihat foto di batu nisan, lalu menghela napas berat. "Andy adalah putra sulungku. Pada hari kelahirannya, aku sangat senang dan bangga. Aku nggak menyangka setelah dia besar, dia akan memutuskan hubungan denganku. Hatiku pun terluka.""Bagaimana ayahku bisa menerima hal yang kamu lakukan?" Yasmin tentu tidak melupakan hal-hal yang dikatakan Lauren kepadanya. Dia tidak menyangka ternyata Keluarga Samson melakukan bisnis yang begitu tidak berperikemanusiaan. "Seharusnya kamu bangga memiliki putra yang sangat baik hati dan bukannya merasa malu. Aku sepenuhnya mendukung keputusan ayahku. Jadi, hatiku sama dengan hati ayahku."Dia sama dengan ayahnya.
"Walaupun cucu itu sudah nggak ada, Tuan Besar masih memiliki cucu satu lagi. Nona Yasmin bahkan memiliki tiga anak kembar," ujar pengurus rumah.Juan pun memikirkan Yasmin dan ketiga anaknya.Selain itu, Yasmin adalah anak dari putra pertamanya.Kalau bukan karena keputusan Andy, mereka juga tidak akan bertengkar sampai seperti ini."Setelah Andy meninggal dunia, aku nggak pernah mengunjunginya. Ayo kita pergi ke tempatnya.""Baik."Juan naik mobil dan langsung pergi ke kuburan. Dia baru saja turun dari mobil, lalu dia melihat seorang wanita yang sudah mencapai anak tangga tertinggi.Wanita itu membelakanginya dan sedang memegang tongkat. Dia perlahan-lahan berjalan ke depan sambil memegang bunga.Seorang pria mengikutinya dari belakang. Pria itu sedang memegang banyak makanan.Wanita itu bukanlah orang lain, melainkan Yasmin.Yang mengikutinya adalah seorang sopir.Semenjak Yasmin hilang ingatan, dia tidak pernah mengunjungi orang tuanya.Setelah ingatannya kembali, dia pun menunda k
Apalagi orang dengan status seperti Evan.Kalau hal itu tersebar keluar, apa mungkin ada yang salah dengan penerus Grup Samson?Bukankah itu akan menjadi bahan tawa orang lain?Evan tidak mungkin tidak pernah memikirkan itu.Saat Lauren merasa sangat yakin, dia mendengar Evan berkata pada dokter, "Beri aku daftar tes.""Baik." Dokter pun pergi memberinya daftar tes.Setelah mereka keluar, Lauren masih terdiam karena dia tidak menyangka Evan akan melakukan pemeriksaan.Lalu, pergelangan tangannya ditarik.Lauren bertanya "Ngapain kamu? Bukankah kamu ingin melakukan pemeriksaan?"Setelah itu, dia langsung ditarik Evan ke kamar mandi khusus. Baru dia paham apa yang ingin dilakukan Evan.Lauren berbalik dan hendak melarikan diri.Evan menahan pintu dengan kakinya. "Hanya ada kita berdua di sini. Kamu nggak perlu malu."Rasa ingin Lauren untuk melarikan diri sangat kuat.Hasil tes sudah keluar dan tidak ada yang salah dengan Evan.Lauren hanya sengaja mempersulit Evan. Bagaimanapun juga, be
Karena Freya gagal melahirkan anaknya, rencana Lauren pun gagal.Untuk selanjutnya, apa dia akan dipaksa punya anak oleh Evan?"Karena kita sudah berada di rumah sakit, kamu sekalian melakukan pemeriksaan saja." Evan malah makin tergesa-gesa.Lauren menoleh dengan wajah pucat. Dia menatap Evan dan menggelengkan kepalanya. "Nggak mau. Aku nggak akan melahirkan anakmu. Aku nggak mau ....""Aku sudah membuat janji dengan dokter."Mobil berhenti di depan pintu masuk rumah sakit. Evan menggendong Lauren dan langsung pergi ke bagian obstetri.Lauren meronta sehingga lemas. Pertama, dokter mengambil darahnya, kemudian dia dimasukkan ke ruang pemeriksaan.Saat dokter hendak duduk dan melakukan pemeriksaan, Evan langsung melambaikan tangannya dan meminta dokter bangun. Dia sendiri duduk di depan alat dan berkata, "Sarung tangan."Dokter segera memberi Evan sarung tangan sekali pakai.Evan memakainya sambil berkata, "Kalau dia melawan, kalian berdua tahan dia. Beri tahu aku apa yang harus kulaku
"Karena itu, Tuan Evan memperlakukanku seperti ini!""Apa yang telah dia lakukan padamu?"Freya sangat ketakutan begitu dia memikirkannya. "Aku sedang tidur dengan nyenyak pada malam hari, tapi kemudian perutku terasa sangat sakit dan bahkan berdarah. Aku berteriak meminta tolong, tapi nggak ada yang peduli. Kemudian, Tuan Evan memasuki kamarku dan menginjak perutku. Anakku pun gugur .... Bagaimana ini nggak ada hubungannya denganmu?"Lauren langsung berhenti bernapas dan sekujur tubuhnya menjadi dingin.Dia tidak bisa membayangkan adegan itu. Kejam sekali!Bagaimana Evan bisa melakukan itu ...?Freya mengelus perutnya yang sudah kosong dan dia terlihat murung. "Awalnya aku nggak tahu aku hamil anak siapa. Aku berpikir karena aku sudah hamil, aku mau melahirkannya. Bagaimanapun juga, ini anakku. Tapi ... aku lupa kalau hamil perlu uang yang banyak. Karena itu, aku terpaksa kembali ke bar itu untuk mencari tahu siapa pria yang tidur denganku. Aku juga ingin melindungi anakku ...."Laure
Evan memeluk Lauren, lalu meletakkan tangannya di atas perut Lauren. "Setelah kakimu sembuh, aku akan membawamu ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan."Lauren merasa panik. "Freya sedang hamil anakmu. Apa kamu perlu begini terburu-buru?"Evan hanya tertawa. "Tidurlah."Besok pagi, Lauren menyadari sarapan yang diantar hari ini kembali lezat.Kenapa?Dia bukannya tidak tahu makanannya bermasalah karena itu perintah Freya. Kemarin saja dia tidak dapat sarapan, jadi dia mengira pelayanan hari ini akan makin buruk.Saat makan siang, semuanya tetap tampak lezat. Ada berbagai lauk dan piringnya sangat penuh. Dia bahkan tidak akan bisa menghabiskannya dalam tiga hari.Lauren makin merasa ada yang tidak beres. "Apa Freya sedang makan di bawah?"Ekspresi pembantu tampak mencurigakan."Apa yang terjadi?" tanya Lauren."Semalam Nona Freya bilang dia sakit perut dan sepertinya dia juga berdarah. Jadi, semalam dia diantar ke rumah sakit," kata pembantu.Lauren terkejut. "Kenapa itu bisa terjad
Besok pagi, Lauren tidak makan sarapan.Sampai makan siang.Setelah jam lima sore, Lauren pergi makan sendiri.Dia menuruni tangga sambil menahan rasa sakit.Setelah dia tiba di bawah, dia sangat lelah sehingga dia berkeringat."Lauren, kenapa kamu turun? Bukankah kamu nggak bisa turun dari tempat tidur karena kakimu?" Freya berjalan mendekat sambil memegang perutnya yang besar."Aku takut pembantu lupa mengantar makanan lagi, jadi aku turun untuk makan." Lauren menuju ke ruang makan."Tunggu." Freya menghalanginya. "Lauren, lebih baik kamu kembali ke atas dan menunggu makananmu. Kalau terjadi apa-apa pada kakimu dan itu merepotkan Tuan Evan, Tuan Evan akan marah.""Yang nggak senang dia, kenapa kamu khawatir?""Kamu ...." Freya menjadi kesal. "Lauren, kamu harus tahu diri di sini. Kamu nggak mungkin bisa hanya dengan mengandalkan wajah cantikmu. Lebih baik kamu jangan menyinggungku atau aku akan meminta Tuan Evan mengusirmu.""Ternyata kamu sangat hebat, ya? Coba saja. Aku sangat mena
Yasmin adalah cucu kandungnya, jadi mereka tidak seharusnya begini asing.Saat Juan memikirkan Yasmin, dia akan mengingat putranya yang tidak pernah bertanya tentang ayahnya.Hatinya akan selalu terasa berat.Freya melihat mobil Juan melaju pergi sehingga dia tidak bisa melihatnya, lalu dia berkata pada pembantu di sebelah, "Apa kamu mendengarnya? Tuan Besar Samson sangat menyukai anak di dalam perutku ini. Dia memintaku melahirkannya! Di rumah ini, kamu sudah mengerti siapa yang ke depannya baru akan menjadi Nyonya Samson, 'kan? Seharusnya kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan tanpa perlu kuajari, 'kan?""Ya."Setelah Lauren selesai menonton film, dia merasa lapar.Dia melihat jam. Sudah hampir jam 12 siang.Kenapa belum ada yang mengantar makanan ke kamarnya?Dia tidak dilupakan, 'kan?Lauren melihat Miumiu yang sedang berlari-lari di dalam kamar. Dia turun dari tempat tidur, lalu menggendong Miumiu ke kamar mandi."Kamu membuang air kecil seperti ini saja. Kakiku terluka, jadi