Yasmin berpikir Daniel pasti tidak akan melepaskannya kecuali dia mati ...."Yasmin, besok akan ada makan malam besar di rumah Tante. Datang, ya," kata Klara."Makan malam besar?""Anak benar-benar melupakan ulang tahun orang tuanya. Sia-sia Tante membesarkanmu. Padahal Tante mengingat hari ulang tahunmu, loh," kata Klara sambil mencolek hidung Yasmin.Yasmin baru tersadar. Akan tetapi, apa dia boleh pergi?Daniel tidak mengizinkan Yasmin menjumpai orang Keluarga Guntur, terutama tantenya.Namun, besok adalah hari ulang tahun tantenya. Yasmin terlalu kejam kalau tidak pergi."Tenang saja. Yang ikut makan malam hanya kamu, aku dan pamanmu. Daniel nggak akan mengunjungi rumah lama. Kamu boleh pergi setelah makan. Nggak ada yang akan tahu."Hati Yasmin tergerak. Dia pun berkata, "Baiklah. Nanti aku datang."Dia benar-benar tidak bisa menolak tantenya.Lagi pula, mereka hanya akan makan malam. Yasmin akan pergi setelah makan. Seharusnya Daniel tidak akan sadar dalam waktu yang begitu singk
"Ada apa?" Jason berjalan menghampiri Klara. Kemudian, dia melihat Daniel yang tidak pernah kembali ke rumah Keluarga Guntur lagi setelah dia memutuskan hubungannya dengan ayahnya. "Daniel?"Para pengawal langsung masuk ke dalam rumah dan menabrak Klara yang berada di depan pintu.Untungnya, Jason tangkas dan segera memegang Klara."Daniel, ngapain kamu?" kata Jason dengan kesal.Daniel mengabaikan mereka dan langsung berjalan masuk.Tidak ada yang berubah dengan interior rumah lama, tapi Daniel tidak menemukan mangsa yang dicari.Dia pun berbelok ke ruang makan.Meja makan penuh dengan makanan-makanan lezat, tapi hanya ada dua set piring.Pengawal yang menggeledah rumah lama itu menghampiri Daniel, lalu berkata, "Tuan Daniel, dia nggak ada di sini."Daniel menyipitkan mata tajamnya yang memancarkan bahaya.Dia mengeluarkan ponselnya untuk mengeceknya. Kemudian, seulas senyuman sinis tersungging di bibirnya.Tubuhnya yang tinggi berbalik sambil berkata, "Ayo pergi!"Daniel masuk ke dal
"Aku nggak pergi ke mana-mana?" jawab Yasmin dengan bingung. "Tadi aku mandi dan baru selesai. Lalu, tiba-tiba kamu menendang pintuku ...."Penampilan Yasmin memang seperti orang yang baru selesai mandi. Dia sedang memakai pakaian tidur dan rambutnya yang masih basah dibungkus dengan handuk."Tapi, bagaimana kamu tahu kalau aku tinggal di sini?" tanya Yasmin dengan curiga.Daniel merasa tidak ada yang aneh dengan ekspresi Yasmin. Dia melangkah maju, lalu menjambak rambut Yasmin."Ugh!" Kepala Yasmin terangkat dengan paksa."Apa kamu sedang bermain-main di belakangku?""Ng ... nggak ...." Yasmin tidak akan mengaku kecuali dia ingin mati! "Kalau kamu nggak percaya, kamu boleh periksa ... CCTV depan. Setelah aku pulang, aku nggak pergi ke mana-mana.""Ingin bermain, ya?" Daniel menangkap rahang Yasmin dan hampir meretakkan tulangnya.Yasmin menahan rasa sakit sambil menggertakkan giginya. Lalu, dia mengerang kesakitan."Kamu kira kamu sudah bisa melarikan diri untuk beberapa waktu karena
Begitu ponsel Yasmin dihidupkan, ia berdering.Peneleponnya adalah Klara.Yasmin mengangkat panggilannya. "Tante ....""Yasmin, apa kamu baik-baik saja? Apa Daniel menangkapmu? Aku sampai nggak berani meneleponmu.""Aku sudah sampai rumah. Jangan khawatir."Klara berkata, "Baguslah. Daniel benar-benar sulit ditebak. Demi menangkapmu, bisa-bisanya dia datang ke rumah lama. Aku kira dia nggak akan muncul lagi selamanya!"Yasmin menurunkan pandangannya. Apa ada tempat di Kota Imperial yang tidak bisa dikunjungi Daniel? Meskipun Daniel ingin melenyapkan Keluarga Guntur, itu semudah menekan seekor semut."Tenang saja, Yasmin. Tante pasti akan memikirkan cara untuk menyelamatkanmu dari penderitaan ini!""Tante, aku akan menangani urusanku sendiri ....""Meskipun begitu, Tante juga harus memikirkan cara untukmu. Tante nggak bisa membiarkanmu terus ditindas!"Setelah selesai telepon, Klara kembali ke ruang tamu. Jason sedang duduk dengan ekspresi masam."Aku nggak menyangka Daniel sampai sekar
Yasmin ingin sekali berkata kalau bukan dia yang menyuruh Kezia berhenti di sini.Namun, pada akhirnya Yasmin membuka pintu mobil, lalu masuk.Mereka pergi ke sebuah restoran mewah.Begitu Yasmin masuk, dia merasa tersisih.Semua pria dan wanita di dalam berpakaian sangat elegan.Kezia mengenakan sepatu hak tinggi dan terusan desainer.Sedangkan Yasmin hanya mengenakan sepatu flat, jeans putih dan kaus. Harga seluruh pakaiannya tidak sampai 200 ribu.Bahkan ketika dia masuk, dia ditatap oleh manajer restoran untuk waktu yang lama.Kalau bukan karena Kezia, Yasmin sudah diusir.Setelah memilih tempat duduk, Yasmin bertanya, "Kenapa kita ke sini?""Tentu saja untuk makan. Privasi tempat ini sangat bagus. Cocok untuk selebritas terkenal sepertiku," jawab Kezia.Yasmin tidak peduli dengan nada Kezia yang sombong. Dari dulu Kezia memang seperti itu."Pesanlah." Kezia mengambil menu di hadapannya. "Kamu pasti belum makan. Ayo makan bersama."Yasmin baru pulang kerja, jadi dia memang belum ma
Saat Yasmin sedang menunggu Kezia, seorang pelayan datang dan berkata, "Selamat malam, apa Anda sudah mau membayar?""Em ... bisa tunggu sebentar?" Wajah Yasmin memerah saat dia berkata, "Temanku sedang di toilet.""Maksud Anda pelanggan yang tadi datang bersama Anda? Dia sudah pergi.""Apa?" Pada saat ini Yasmin baru tersadar kalau dia telah dipermainkan oleh Kezia. Katanya sakit perut, tapi sebenarnya Kezia ingin melarikan diri! Sekarang tinggal Yasmin sendirian, apa pihak restoran akan melepaskannya kalau dia tidak bayar? Dia pun bertanya, "... Berapa?""Total bill Anda 24.712.000. Dibulatkan menjadi 24.700.000."Tangan Yasmin yang sedang memegang ponsel pun menjadi kaku. Matanya tertuju pada makanan-makanan enak di depannya. "Mahal sekali ....""Ini karena anggur merahnya mahal," kata pelayan itu."Aku nggak meminumnya."Pelayan itu hanya tersenyum.Yasmin tahu kalau itu tidak bisa menjadi alasan untuk tidak membayar.Akan tetapi, dia benar-benar kaget karena total tagihannya menca
"Nggak mau bayar?" kata Daniel dengan datar. Tatapan matanya sulit dibaca."Ya! Sudah memakai pakaian murah, nggak mau bayar tagihan lagi. Wanita itu benar-benar menakjubkan. Nggak heran, sih, karena restoran kami termasuk salah satu restoran terbaik di Kota Imperial. Setelah orang miskin makan di sini, mereka akan mati tanpa penyesalan!" kata manajer itu.Dengan ekspresi datar, Daniel pun berjalan ke arah meja Yasmin.Manajer itu segera berkata, "Tuan Daniel, ruangan Anda di sebelah sini ...."Namun, Daniel seakan-akan tidak mendengarnya dan tetap berjalan.Satu tangannya di dalam saku, jadi dengan tangannya yang lain, dia menarik kursi. Kemudian, dia duduk dan menatap lurus.Yasmin menekan kedua bibirnya sambil memalingkan wajahnya untuk menghindari tatapan Daniel.Manajer itu adalah orang yang bisa membaca situasi. Kalau tidak, dia tidak mungkin bisa menjadi 'manajer'.Saat melihat situasi yang tidak beres itu, dia menjadi takut. Jangan-jangan ... mereka saling kenal?Akan tetapi, p
Kezia tersenyum sinis dan berpikir, 'Tahu diri juga. Cepat pergi! Jangan mengganggu reuniku dengan Kak Daniel yang sudah lama ditunggu-tunggu!'Terdengar suara Daniel yang berkata, "Apa aku sudah bilang kamu boleh pergi?"Yasmin mematung, kemudian terpaksa duduk kembali.Kursi di luar restoran semuanya untuk dua orang. Jadi, kalau Yasmin tidak pergi, orang yang seharusnya pergi menjadi Kezia.Tidak peduli seberapa malunya Kezia saat ini, dia hanya bisa memaksakan seulas senyuman. "Malam ini aku yang mengajak Yasmin ketemuan. Tadi aku ada urusan, jadi keluar sebentar. Aku kembali untuk membayar tagihan, tapi aku nggak menyangka akan bertemu dengan Kak Daniel." Sebenarnya, Kezia kembali untuk melihat bagaimana Yasmin dipermalukan. "Kalau begitu, aku pergi dulu. Sampai jumpa, Kak Daniel.""Ya."Karena tidak dibujuk untuk tetap tinggal, saat Kezia berbalik, raut wajahnya langsung berubah menjadi sedih.Namun, sebelum Kezia pergi, dia membayar tagihannya.Yasmin tahu kalau tagihannya sudah