Share

Bab 23

Author: Chestnut
"Aku nggak pergi ke mana-mana?" jawab Yasmin dengan bingung. "Tadi aku mandi dan baru selesai. Lalu, tiba-tiba kamu menendang pintuku ...."

Penampilan Yasmin memang seperti orang yang baru selesai mandi. Dia sedang memakai pakaian tidur dan rambutnya yang masih basah dibungkus dengan handuk.

"Tapi, bagaimana kamu tahu kalau aku tinggal di sini?" tanya Yasmin dengan curiga.

Daniel merasa tidak ada yang aneh dengan ekspresi Yasmin. Dia melangkah maju, lalu menjambak rambut Yasmin.

"Ugh!" Kepala Yasmin terangkat dengan paksa.

"Apa kamu sedang bermain-main di belakangku?"

"Ng ... nggak ...." Yasmin tidak akan mengaku kecuali dia ingin mati! "Kalau kamu nggak percaya, kamu boleh periksa ... CCTV depan. Setelah aku pulang, aku nggak pergi ke mana-mana."

"Ingin bermain, ya?" Daniel menangkap rahang Yasmin dan hampir meretakkan tulangnya.

Yasmin menahan rasa sakit sambil menggertakkan giginya. Lalu, dia mengerang kesakitan.

"Kamu kira kamu sudah bisa melarikan diri untuk beberapa waktu karena
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tiara Seftiany
aq udh liat sampai bab 352, alurnya lambat bgt thor maaf, sayang koin, daniel nya masih aja jahat sma yasmin, maaf skip...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 24

    Begitu ponsel Yasmin dihidupkan, ia berdering.Peneleponnya adalah Klara.Yasmin mengangkat panggilannya. "Tante ....""Yasmin, apa kamu baik-baik saja? Apa Daniel menangkapmu? Aku sampai nggak berani meneleponmu.""Aku sudah sampai rumah. Jangan khawatir."Klara berkata, "Baguslah. Daniel benar-benar sulit ditebak. Demi menangkapmu, bisa-bisanya dia datang ke rumah lama. Aku kira dia nggak akan muncul lagi selamanya!"Yasmin menurunkan pandangannya. Apa ada tempat di Kota Imperial yang tidak bisa dikunjungi Daniel? Meskipun Daniel ingin melenyapkan Keluarga Guntur, itu semudah menekan seekor semut."Tenang saja, Yasmin. Tante pasti akan memikirkan cara untuk menyelamatkanmu dari penderitaan ini!""Tante, aku akan menangani urusanku sendiri ....""Meskipun begitu, Tante juga harus memikirkan cara untukmu. Tante nggak bisa membiarkanmu terus ditindas!"Setelah selesai telepon, Klara kembali ke ruang tamu. Jason sedang duduk dengan ekspresi masam."Aku nggak menyangka Daniel sampai sekar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 25

    Yasmin ingin sekali berkata kalau bukan dia yang menyuruh Kezia berhenti di sini.Namun, pada akhirnya Yasmin membuka pintu mobil, lalu masuk.Mereka pergi ke sebuah restoran mewah.Begitu Yasmin masuk, dia merasa tersisih.Semua pria dan wanita di dalam berpakaian sangat elegan.Kezia mengenakan sepatu hak tinggi dan terusan desainer.Sedangkan Yasmin hanya mengenakan sepatu flat, jeans putih dan kaus. Harga seluruh pakaiannya tidak sampai 200 ribu.Bahkan ketika dia masuk, dia ditatap oleh manajer restoran untuk waktu yang lama.Kalau bukan karena Kezia, Yasmin sudah diusir.Setelah memilih tempat duduk, Yasmin bertanya, "Kenapa kita ke sini?""Tentu saja untuk makan. Privasi tempat ini sangat bagus. Cocok untuk selebritas terkenal sepertiku," jawab Kezia.Yasmin tidak peduli dengan nada Kezia yang sombong. Dari dulu Kezia memang seperti itu."Pesanlah." Kezia mengambil menu di hadapannya. "Kamu pasti belum makan. Ayo makan bersama."Yasmin baru pulang kerja, jadi dia memang belum ma

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 26

    Saat Yasmin sedang menunggu Kezia, seorang pelayan datang dan berkata, "Selamat malam, apa Anda sudah mau membayar?""Em ... bisa tunggu sebentar?" Wajah Yasmin memerah saat dia berkata, "Temanku sedang di toilet.""Maksud Anda pelanggan yang tadi datang bersama Anda? Dia sudah pergi.""Apa?" Pada saat ini Yasmin baru tersadar kalau dia telah dipermainkan oleh Kezia. Katanya sakit perut, tapi sebenarnya Kezia ingin melarikan diri! Sekarang tinggal Yasmin sendirian, apa pihak restoran akan melepaskannya kalau dia tidak bayar? Dia pun bertanya, "... Berapa?""Total bill Anda 24.712.000. Dibulatkan menjadi 24.700.000."Tangan Yasmin yang sedang memegang ponsel pun menjadi kaku. Matanya tertuju pada makanan-makanan enak di depannya. "Mahal sekali ....""Ini karena anggur merahnya mahal," kata pelayan itu."Aku nggak meminumnya."Pelayan itu hanya tersenyum.Yasmin tahu kalau itu tidak bisa menjadi alasan untuk tidak membayar.Akan tetapi, dia benar-benar kaget karena total tagihannya menca

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 27

    "Nggak mau bayar?" kata Daniel dengan datar. Tatapan matanya sulit dibaca."Ya! Sudah memakai pakaian murah, nggak mau bayar tagihan lagi. Wanita itu benar-benar menakjubkan. Nggak heran, sih, karena restoran kami termasuk salah satu restoran terbaik di Kota Imperial. Setelah orang miskin makan di sini, mereka akan mati tanpa penyesalan!" kata manajer itu.Dengan ekspresi datar, Daniel pun berjalan ke arah meja Yasmin.Manajer itu segera berkata, "Tuan Daniel, ruangan Anda di sebelah sini ...."Namun, Daniel seakan-akan tidak mendengarnya dan tetap berjalan.Satu tangannya di dalam saku, jadi dengan tangannya yang lain, dia menarik kursi. Kemudian, dia duduk dan menatap lurus.Yasmin menekan kedua bibirnya sambil memalingkan wajahnya untuk menghindari tatapan Daniel.Manajer itu adalah orang yang bisa membaca situasi. Kalau tidak, dia tidak mungkin bisa menjadi 'manajer'.Saat melihat situasi yang tidak beres itu, dia menjadi takut. Jangan-jangan ... mereka saling kenal?Akan tetapi, p

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 28

    Kezia tersenyum sinis dan berpikir, 'Tahu diri juga. Cepat pergi! Jangan mengganggu reuniku dengan Kak Daniel yang sudah lama ditunggu-tunggu!'Terdengar suara Daniel yang berkata, "Apa aku sudah bilang kamu boleh pergi?"Yasmin mematung, kemudian terpaksa duduk kembali.Kursi di luar restoran semuanya untuk dua orang. Jadi, kalau Yasmin tidak pergi, orang yang seharusnya pergi menjadi Kezia.Tidak peduli seberapa malunya Kezia saat ini, dia hanya bisa memaksakan seulas senyuman. "Malam ini aku yang mengajak Yasmin ketemuan. Tadi aku ada urusan, jadi keluar sebentar. Aku kembali untuk membayar tagihan, tapi aku nggak menyangka akan bertemu dengan Kak Daniel." Sebenarnya, Kezia kembali untuk melihat bagaimana Yasmin dipermalukan. "Kalau begitu, aku pergi dulu. Sampai jumpa, Kak Daniel.""Ya."Karena tidak dibujuk untuk tetap tinggal, saat Kezia berbalik, raut wajahnya langsung berubah menjadi sedih.Namun, sebelum Kezia pergi, dia membayar tagihannya.Yasmin tahu kalau tagihannya sudah

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 29

    Kezia memang telah menanam benang mata. Dulu matanya kecil sehingga itu memengaruhi penampilannya di kamera.Kata-kata Yasmin sudah menusuk hati Kezia."Kamu memberi Dokter Morgan uang, 'kan? Kalau hal ini terungkap, dampaknya akan sangat besar," ujar Yasmin."Kamu!" Kezia sangat marah. Dia menunjuk Yasmin sambil berkata, "Kalau kamu hebat, panggil dokter untuk memeriksaku. Aku harus minta rumah sakit bedah plastik memecatmu sekarang juga! Meskipun aku nggak bisa jadi selebritas lagi, setidaknya keluargaku kaya!"Setelah mengatakan itu, Kezia keluar.Alis Yasmin berkerut. Wanita itu sudah mempersiapkan dirinya ...."Kalian harus memecat Yasmin!" teriak Kezia di luar.Supervisor rumah sakit pun datang. Para perawat juga berkumpul."Ada apa?" tanya supervisor itu."Yasmin bersikap nggak sopan padaku. Kalian harus memecatnya! Kalau nggak, masalah ini nggak selesai!" jerit Kezia.Supervisor itu melirik ke Yasmin yang dari tadi diam, lalu bertanya, "Ada apa ini?""Aku sudah bilang kalau dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 30

    "Yasmin, orang yang berani macam-macam di belakangku nggak akan dapat melihat matahari besok."Sekujur tubuh Yasmin langsung merinding. "Aku tahu, tapi aku mengatakan yang sebenarnya. Kezia pergi ke rumah sakit bedah plastik untuk mempersulitku dan memaksa supervisor memecatku. Aku baru keluar, kamu boleh bertanya ...."Yasmin belum selesai berbicara, tapi Daniel sudah mengakhiri panggilan.Yasmin tidak tahu apakah perkataannya berpengaruh atau tidak. Tadi suaranya kecil dan dia bersikap lemah. Yasmin seperti korban yang telah dianiaya selama bertahun-tahun.Dan pelakunya yang kejam adalah Daniel.Yasmin merasa sedikit gelisah ....Jadi, ketika ponselnya berdering, Yasmin terkejut sehingga ponselnya hampir jatuh.Penelepon adalah nomor asing. Yasmin mengangkatnya, kemudian berkata, "Halo?""Ini dari Departemen HRD Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita. Yasmin, aku sudah meneleponmu berkali-kali, akhirnya kamu mengangkat telepon juga. Kenapa kamu nggak masuk kerja?"Yasmin tercengang mendeng

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 31

    Yasmin mendongak dengan mata berkaca-kaca. "Pe ... perutku kram. Sakit sekali ...."Cindy melihat Yasmin memegang perutnya, lalu berkata, "Sakit sekali? Apa kamu mau cuti untuk pergi ke rumah sakit?"Stella, rekan kerja lainnya yang berdiri di belakang, memanyunkan bibirnya sebelum berkata, "Demi apa?! Dia mau cuti hanya karena kram perut? Perutku juga sedang kram, apa aku meminta cuti?""Woi, kenapa kamu bicara seperti itu?" kata Cindy sambil mengernyit."Apa aku salah bicara? Semua wanita akan mengalami kram perut. Masa semuanya meminta cuti?""Apa kamu nggak bisa melihat kalau dia sangat kesakitan?""Dia nggak akan mati!" ucap Stella.Yasmin tahu kalau Stella dekat dengan supervisor mereka yang sebelumnya. Stella pasti merasa kesal sebab supervisor itu telah dipecat karena Yasmin.Sambil menopang dirinya di dinding, Yasmin pun berdiri dari lantai. "Aku baik-baik saja ...." Setelah itu, dia pergi dari kamar mandi.Yasmin tentu saja bukan sedang mengalami kram perut, tapi dia hanya bi

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status