Yasmin ingin sekali berkata kalau bukan dia yang menyuruh Kezia berhenti di sini.Namun, pada akhirnya Yasmin membuka pintu mobil, lalu masuk.Mereka pergi ke sebuah restoran mewah.Begitu Yasmin masuk, dia merasa tersisih.Semua pria dan wanita di dalam berpakaian sangat elegan.Kezia mengenakan sepatu hak tinggi dan terusan desainer.Sedangkan Yasmin hanya mengenakan sepatu flat, jeans putih dan kaus. Harga seluruh pakaiannya tidak sampai 200 ribu.Bahkan ketika dia masuk, dia ditatap oleh manajer restoran untuk waktu yang lama.Kalau bukan karena Kezia, Yasmin sudah diusir.Setelah memilih tempat duduk, Yasmin bertanya, "Kenapa kita ke sini?""Tentu saja untuk makan. Privasi tempat ini sangat bagus. Cocok untuk selebritas terkenal sepertiku," jawab Kezia.Yasmin tidak peduli dengan nada Kezia yang sombong. Dari dulu Kezia memang seperti itu."Pesanlah." Kezia mengambil menu di hadapannya. "Kamu pasti belum makan. Ayo makan bersama."Yasmin baru pulang kerja, jadi dia memang belum ma
Saat Yasmin sedang menunggu Kezia, seorang pelayan datang dan berkata, "Selamat malam, apa Anda sudah mau membayar?""Em ... bisa tunggu sebentar?" Wajah Yasmin memerah saat dia berkata, "Temanku sedang di toilet.""Maksud Anda pelanggan yang tadi datang bersama Anda? Dia sudah pergi.""Apa?" Pada saat ini Yasmin baru tersadar kalau dia telah dipermainkan oleh Kezia. Katanya sakit perut, tapi sebenarnya Kezia ingin melarikan diri! Sekarang tinggal Yasmin sendirian, apa pihak restoran akan melepaskannya kalau dia tidak bayar? Dia pun bertanya, "... Berapa?""Total bill Anda 24.712.000. Dibulatkan menjadi 24.700.000."Tangan Yasmin yang sedang memegang ponsel pun menjadi kaku. Matanya tertuju pada makanan-makanan enak di depannya. "Mahal sekali ....""Ini karena anggur merahnya mahal," kata pelayan itu."Aku nggak meminumnya."Pelayan itu hanya tersenyum.Yasmin tahu kalau itu tidak bisa menjadi alasan untuk tidak membayar.Akan tetapi, dia benar-benar kaget karena total tagihannya menca
"Nggak mau bayar?" kata Daniel dengan datar. Tatapan matanya sulit dibaca."Ya! Sudah memakai pakaian murah, nggak mau bayar tagihan lagi. Wanita itu benar-benar menakjubkan. Nggak heran, sih, karena restoran kami termasuk salah satu restoran terbaik di Kota Imperial. Setelah orang miskin makan di sini, mereka akan mati tanpa penyesalan!" kata manajer itu.Dengan ekspresi datar, Daniel pun berjalan ke arah meja Yasmin.Manajer itu segera berkata, "Tuan Daniel, ruangan Anda di sebelah sini ...."Namun, Daniel seakan-akan tidak mendengarnya dan tetap berjalan.Satu tangannya di dalam saku, jadi dengan tangannya yang lain, dia menarik kursi. Kemudian, dia duduk dan menatap lurus.Yasmin menekan kedua bibirnya sambil memalingkan wajahnya untuk menghindari tatapan Daniel.Manajer itu adalah orang yang bisa membaca situasi. Kalau tidak, dia tidak mungkin bisa menjadi 'manajer'.Saat melihat situasi yang tidak beres itu, dia menjadi takut. Jangan-jangan ... mereka saling kenal?Akan tetapi, p
Kezia tersenyum sinis dan berpikir, 'Tahu diri juga. Cepat pergi! Jangan mengganggu reuniku dengan Kak Daniel yang sudah lama ditunggu-tunggu!'Terdengar suara Daniel yang berkata, "Apa aku sudah bilang kamu boleh pergi?"Yasmin mematung, kemudian terpaksa duduk kembali.Kursi di luar restoran semuanya untuk dua orang. Jadi, kalau Yasmin tidak pergi, orang yang seharusnya pergi menjadi Kezia.Tidak peduli seberapa malunya Kezia saat ini, dia hanya bisa memaksakan seulas senyuman. "Malam ini aku yang mengajak Yasmin ketemuan. Tadi aku ada urusan, jadi keluar sebentar. Aku kembali untuk membayar tagihan, tapi aku nggak menyangka akan bertemu dengan Kak Daniel." Sebenarnya, Kezia kembali untuk melihat bagaimana Yasmin dipermalukan. "Kalau begitu, aku pergi dulu. Sampai jumpa, Kak Daniel.""Ya."Karena tidak dibujuk untuk tetap tinggal, saat Kezia berbalik, raut wajahnya langsung berubah menjadi sedih.Namun, sebelum Kezia pergi, dia membayar tagihannya.Yasmin tahu kalau tagihannya sudah
Kezia memang telah menanam benang mata. Dulu matanya kecil sehingga itu memengaruhi penampilannya di kamera.Kata-kata Yasmin sudah menusuk hati Kezia."Kamu memberi Dokter Morgan uang, 'kan? Kalau hal ini terungkap, dampaknya akan sangat besar," ujar Yasmin."Kamu!" Kezia sangat marah. Dia menunjuk Yasmin sambil berkata, "Kalau kamu hebat, panggil dokter untuk memeriksaku. Aku harus minta rumah sakit bedah plastik memecatmu sekarang juga! Meskipun aku nggak bisa jadi selebritas lagi, setidaknya keluargaku kaya!"Setelah mengatakan itu, Kezia keluar.Alis Yasmin berkerut. Wanita itu sudah mempersiapkan dirinya ...."Kalian harus memecat Yasmin!" teriak Kezia di luar.Supervisor rumah sakit pun datang. Para perawat juga berkumpul."Ada apa?" tanya supervisor itu."Yasmin bersikap nggak sopan padaku. Kalian harus memecatnya! Kalau nggak, masalah ini nggak selesai!" jerit Kezia.Supervisor itu melirik ke Yasmin yang dari tadi diam, lalu bertanya, "Ada apa ini?""Aku sudah bilang kalau dia
"Yasmin, orang yang berani macam-macam di belakangku nggak akan dapat melihat matahari besok."Sekujur tubuh Yasmin langsung merinding. "Aku tahu, tapi aku mengatakan yang sebenarnya. Kezia pergi ke rumah sakit bedah plastik untuk mempersulitku dan memaksa supervisor memecatku. Aku baru keluar, kamu boleh bertanya ...."Yasmin belum selesai berbicara, tapi Daniel sudah mengakhiri panggilan.Yasmin tidak tahu apakah perkataannya berpengaruh atau tidak. Tadi suaranya kecil dan dia bersikap lemah. Yasmin seperti korban yang telah dianiaya selama bertahun-tahun.Dan pelakunya yang kejam adalah Daniel.Yasmin merasa sedikit gelisah ....Jadi, ketika ponselnya berdering, Yasmin terkejut sehingga ponselnya hampir jatuh.Penelepon adalah nomor asing. Yasmin mengangkatnya, kemudian berkata, "Halo?""Ini dari Departemen HRD Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita. Yasmin, aku sudah meneleponmu berkali-kali, akhirnya kamu mengangkat telepon juga. Kenapa kamu nggak masuk kerja?"Yasmin tercengang mendeng
Yasmin mendongak dengan mata berkaca-kaca. "Pe ... perutku kram. Sakit sekali ...."Cindy melihat Yasmin memegang perutnya, lalu berkata, "Sakit sekali? Apa kamu mau cuti untuk pergi ke rumah sakit?"Stella, rekan kerja lainnya yang berdiri di belakang, memanyunkan bibirnya sebelum berkata, "Demi apa?! Dia mau cuti hanya karena kram perut? Perutku juga sedang kram, apa aku meminta cuti?""Woi, kenapa kamu bicara seperti itu?" kata Cindy sambil mengernyit."Apa aku salah bicara? Semua wanita akan mengalami kram perut. Masa semuanya meminta cuti?""Apa kamu nggak bisa melihat kalau dia sangat kesakitan?""Dia nggak akan mati!" ucap Stella.Yasmin tahu kalau Stella dekat dengan supervisor mereka yang sebelumnya. Stella pasti merasa kesal sebab supervisor itu telah dipecat karena Yasmin.Sambil menopang dirinya di dinding, Yasmin pun berdiri dari lantai. "Aku baik-baik saja ...." Setelah itu, dia pergi dari kamar mandi.Yasmin tentu saja bukan sedang mengalami kram perut, tapi dia hanya bi
"Hari ini adalah hari pertama!" kata Julius."Masih ada 14 hari. Lama sekali ..." kata Julia.Tante Rita memegang ketiga tangan mereka sambil berkata, "Kita akan menunggu Mama bersama. Mama pasti akan pulang. Mama sedang berusaha di sana, jadi kita juga berusaha di sini, oke?""Oke!"Seharian ini Yasmin merasa gelisah. Dia hanya memikirkan Julia meskipun Tante Rita berkata kondisi Julia sudah stabil sekarang.Akan tetapi, sebagai seorang ibu, bagaimana Yasmin tidak merasa cemas ketika dia tidak berada di sisi anaknya yang sedang sakit?Ketika si anak sehat, si ibu masih bisa tetap tenang meskipun dia tidak berada di sisi anaknya. Kalau si anak sudah sakit, bagaimana si ibu tidak menangis?Biasanya Yasmin akan merasa stres sepanjang hari ketika anaknya terjatuh, apalagi kalau anaknya sakit ....Begitu Yasmin pulang, dia segera menelepon video Tante Rita.Namun, begitu panggilan tersambung, dia langsung mengakhiri panggilan seolah-olah dia ketakutan.Apa dia bisa menelepon video anak-ana