Share

Bab 30

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-27 16:24:02
"Yasmin, orang yang berani macam-macam di belakangku nggak akan dapat melihat matahari besok."

Sekujur tubuh Yasmin langsung merinding. "Aku tahu, tapi aku mengatakan yang sebenarnya. Kezia pergi ke rumah sakit bedah plastik untuk mempersulitku dan memaksa supervisor memecatku. Aku baru keluar, kamu boleh bertanya ...."

Yasmin belum selesai berbicara, tapi Daniel sudah mengakhiri panggilan.

Yasmin tidak tahu apakah perkataannya berpengaruh atau tidak. Tadi suaranya kecil dan dia bersikap lemah. Yasmin seperti korban yang telah dianiaya selama bertahun-tahun.

Dan pelakunya yang kejam adalah Daniel.

Yasmin merasa sedikit gelisah ....

Jadi, ketika ponselnya berdering, Yasmin terkejut sehingga ponselnya hampir jatuh.

Penelepon adalah nomor asing. Yasmin mengangkatnya, kemudian berkata, "Halo?"

"Ini dari Departemen HRD Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita. Yasmin, aku sudah meneleponmu berkali-kali, akhirnya kamu mengangkat telepon juga. Kenapa kamu nggak masuk kerja?"

Yasmin tercengang mendeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Maria Ulfah
okeee cakeepp seri
goodnovel comment avatar
niken damayanti
kok belum update ya?
goodnovel comment avatar
Siti Adira
lama sekali update
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 31

    Yasmin mendongak dengan mata berkaca-kaca. "Pe ... perutku kram. Sakit sekali ...."Cindy melihat Yasmin memegang perutnya, lalu berkata, "Sakit sekali? Apa kamu mau cuti untuk pergi ke rumah sakit?"Stella, rekan kerja lainnya yang berdiri di belakang, memanyunkan bibirnya sebelum berkata, "Demi apa?! Dia mau cuti hanya karena kram perut? Perutku juga sedang kram, apa aku meminta cuti?""Woi, kenapa kamu bicara seperti itu?" kata Cindy sambil mengernyit."Apa aku salah bicara? Semua wanita akan mengalami kram perut. Masa semuanya meminta cuti?""Apa kamu nggak bisa melihat kalau dia sangat kesakitan?""Dia nggak akan mati!" ucap Stella.Yasmin tahu kalau Stella dekat dengan supervisor mereka yang sebelumnya. Stella pasti merasa kesal sebab supervisor itu telah dipecat karena Yasmin.Sambil menopang dirinya di dinding, Yasmin pun berdiri dari lantai. "Aku baik-baik saja ...." Setelah itu, dia pergi dari kamar mandi.Yasmin tentu saja bukan sedang mengalami kram perut, tapi dia hanya bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 32

    "Hari ini adalah hari pertama!" kata Julius."Masih ada 14 hari. Lama sekali ..." kata Julia.Tante Rita memegang ketiga tangan mereka sambil berkata, "Kita akan menunggu Mama bersama. Mama pasti akan pulang. Mama sedang berusaha di sana, jadi kita juga berusaha di sini, oke?""Oke!"Seharian ini Yasmin merasa gelisah. Dia hanya memikirkan Julia meskipun Tante Rita berkata kondisi Julia sudah stabil sekarang.Akan tetapi, sebagai seorang ibu, bagaimana Yasmin tidak merasa cemas ketika dia tidak berada di sisi anaknya yang sedang sakit?Ketika si anak sehat, si ibu masih bisa tetap tenang meskipun dia tidak berada di sisi anaknya. Kalau si anak sudah sakit, bagaimana si ibu tidak menangis?Biasanya Yasmin akan merasa stres sepanjang hari ketika anaknya terjatuh, apalagi kalau anaknya sakit ....Begitu Yasmin pulang, dia segera menelepon video Tante Rita.Namun, begitu panggilan tersambung, dia langsung mengakhiri panggilan seolah-olah dia ketakutan.Apa dia bisa menelepon video anak-ana

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 33

    Yasmin sudah lebih tenang dari sebelumnya.Dia berjalan ke arah Tuan Hendrik yang tercengang.Tuan Hendrik mengira Yasmin adalah milik Daniel, tapi kenapa Yasmin malah disuruh menemaninya?Tuan Hendrik merasa ini sangat aneh, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.Setelah Yasmin duduk, dia menuangkan alkohol untuk Tuan Hendrik."Nggak perlu. Aku bisa sendiri." Tuan Hendrik mengambil botol bir tersebut, kemudian menuangkannya sendiri. Dia tidak membiarkan Yasmin menuangkan bir untuknya.Ini bukan pertama kalinya Yasmin didorong ke kerumunan pria oleh Daniel, tapi ini adalah pertama kalinya Yasmin bertemu dengan pria yang tidak bertindak senonoh seperti Tuan Hendrik.Yasmin pun menatap Tuan Hendrik lebih lama dan menyadari kalau pria itu terlihat agak familier.Setelah Yasmin berpikir-pikir, dia mengingat pernah melihat Tuan Hendrik di televisi.Benar juga. Apa mungkin status dan kedudukan orang yang berteman dengan Daniel adalah orang biasa?Jelas sekali Tuan Hendrik merasa segan dengan Dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 34

    Yasmin bangun dalam keadaan pusing. Kepalanya terasa sangat sakit. Kemudian, dia baru sadar kalau dia sedang berbaring di karpet tidak jauh dari pintu.Yasmin seakan-akan dibuang oleh seseorang seperti sampah.Tanpa perlu memikirkannya, Yasmin langsung tahu siapa dalangnya.Yasmin duduk. Lingkungan yang familier ini mengingatkannya pada Taman Royal.Tuhan benar-benar mengasihani Yasmin. Tuhan memberinya kesempatan bagus!Yasmin merapikan dirinya di kamar mandi sebelum turun.Tony menghampiri Yasmin, lalu berkata, "Nona Yasmin, makanannya sudah siap.""Di mana Daniel?" tanya Yasmin."Tuan Daniel sudah pergi."Yasmin mengangguk, kemudian pergi ke ruang makan untuk makan.Dia sedang berpikir di mana Daniel menyembunyikan paspornya?Di kamar atau ... ruang kerja?Yasmin hanya bisa mencoba keberuntungannya.Setelah Yasmin selesai makan, dia keluar dari ruang tamu, menghindari para pembantu dan pergi ke ruang kerja.Pintunya tidak dikunci, Yasmin pun membukanya, lalu masuk dan segera mengunc

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 35

    Untuk Yasmin yang sekarang sudah dewasa, kali ini dia akan dikurung berapa lama?Tiga hari? Seminggu?Yasmin sudah kehilangan semangat berjuangnya.Dia masih terjerumus ke dalam situasi putus asa ini karena dia panik ....Tidak ada makanan, air dan bahkan tempat tidur di ruang bawah tanah.Yasmin hanya bisa tidur dengan bersandar ke pintu atau dinding.Pada hari pertama, Yasmin masih bisa menahan kelaparan. Pada hari kedua, air di dalam tubuhnya seolah-olah sedang berkurang.Pada hari ketiga, bibir Yasmin pecah-pecah saking keringnya dan dia kesulitan menggerakan tubuhnya, jadi dia hanya bisa berdiam diri di satu tempat.Yasmin tidak lagi menggedor pintu dan memohon. Karena kalau Daniel tidak ingin melepaskan Yasmin, tidak ada gunanya juga meskipun Yasmin berteriak sampai suaranya serak.Ketika Yasmin dikurung, Martin mencarinya.Yasmin tidak mengangkat panggilan ketika ditelepon. Kemudian, Martin menelepon Klara. Setelah Martin mendapat alamat Yasmin, Martin pergi ke sana untuk mencar

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 36

    Martin menatap dengan sinis. "Kamu hanya pengurus rumah, 'kan? Kami adalah keluarga Daniel. Kurang ajar sekali kamu?"Tony tercengang dan tidak bisa berkata-kata.Martin berbalik, lalu lanjut mencari Yasmin.Tony segera menelepon.Namun, sebelum Tony sempat menelepon, dia dihentikan oleh Jason.Jason masih bersikap cukup ramah ketika dia bertanya, "Apa Yasmin dikurung di sini?"Tony tampak gelisah saat dia berkata, "Nggak ada orang yang bisa menghentikan hal yang ingin dilakukan Tuan Daniel. Lebih baik kalian tinggalkan tempat ini."Yasmin yang pusing dan sedang bersandar di pintu tiba-tiba mendengar seseorang memanggilnya.Apa itu hanya imajinasinya?Kenapa sepertinya dia mendengar suara Martin?"Yasmin? Yasmin, di mana kamu?" Seseorang mengetuk pintu ruang bawah tanah. "Yasmin, apa kamu di dalam?"Tubuh Yasmin gemetar. Dia berusaha tetap sadar ketika dia melihat ada secercah harapan."Aku ... di sini ..." kata Yasmin dengan sangat lemah. Suara Yasmin membuat Martin yang di luar senan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 37

    Tubuh Yasmin langsung menjadi lemas dan dia bersandar ke tepi sofa.Ya. Dia memang sial.Kalau dia tidak sial, mana mungkin dia tidak dilepaskan Daniel ...."Kalian nggak boleh membawa pergi Yasmin. Kalau kalian mau mati, silakan tinggal!" kata Daniel sebelum menembak sebuah vas bunga sampai pecah."Aaa!" jerit Yasmin.Yasmin menoleh untuk melihat Jason dan Martin. Mereka juga terkejut, tapi untungnya mereka tidak terluka."Pengawal!" teriak Daniel.Pengawal yang berdiri di luar masuk. Mereka menatap Jason dan Martin dengan garang sambil bertanya, "Apa mau kami mengusir mereka?"Jason pasti tidak berani melawan balik karena dia tahu dia lebih lemah.Lagi pula, untuk apa ayah dan anak bertengkar?Martin tidak tega meninggalkan Yasmin. Kalau begitu, bukankah itu sama saja dia membiarkan Yasmin mati?Begitu mata Martin bertemu dengan mata Yasmin, dia tahu Yasmin sedang memberikannya kode untuk pergi.Martin tidak mau pergi!"Dia nggak akan membunuhku. Tenanglah," kata Yasmin dengan lemah.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 38

    Yasmin terhuyung mundur."Merasa hebat hanya karena kamu bisa mengambil pistol? Apa kamu tahu cara menembak? Mau aku mengajarimu, nggak?" Daniel pun langsung menarik pelatuknya ke arah dahi Yasmin."Aaa!" Yasmin memegang kepalanya. Kedua kakinya menjadi lemas sehingga dia hampir berlutut.Yasmin sadar kalau tubuhnya tidak terluka karena peluru pistol tidak mengenainya."Sebelum aku menembak untuk kedua kalinya, menghilang dari hadapanku," ujar Daniel dengan sinis.Yasmin langsung keluar dari aula utama.Lalu, dia masuk ke dalam mobil yang sedang menunggu di luar.Setelah mobilnya melaju cukup jauh, tubuhnya masih belum berhenti gemetar.Yasmin telah mengalami ketakutan yang luar biasa dan perlu beberapa waktu untuk menenangkan diri.Dia kembali ke apartemennya dan mengunci pintunya. Dia melempar kursi sambil berteriak, "Dasar Daniel gila! Dasar orang gila!"Ketika Yasmin berusia 20 tahun, Daniel belum semengerikan ini. Setidaknya Daniel tidak punya pistol!Bisa-bisanya dia mempunyai pi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1139

    Setelah Yasmin kembali ke kantor, dia membaca berbagai komentar di internet.Akademi Pinokio, rumah sakit, tidak ada yang selamat. Mereka semua dikutuk dengan kasar dan dicap sebagai "pengusaha berhati busuk".Apa dia perlu menelepon Raymond untuk bertanya bagaimana situasinya?Setelah Yasmin memikirkannya sejenak, dia mengurungkan niat.Walaupun dia menelepon Raymond, bantuan apa yang bisa diberikannya?Kalau nanti dia ketahuan oleh Daniel, itu hanya akan makin kacau.Sore hari, Yasmin akan pergi ke rumah sakit bersama manajer penjualan untuk mendiskusikan kerja sama dan kontrak.Saat perjalanan pulang, kebetulan mereka melewati rumah sakit yang terkena masalah itu."Ayo pergi ke rumah sakit itu untuk melihat-lihat," kata Yasmin."Sekarang? Menurutku, mereka sedang nggak niat." Manajer penjualan mempertimbangkannya sejenak. "Selain itu, kalau kita terlihat oleh orang lain, itu akan merugikan perusahaan.""Kita nggak boleh mundur karena sesuatu terjadi pada orang lain. Mari kita mencar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1138

    Beberapa menit kemudian, Yasmin turun. Dia melihat mobil Rolls Royce sedang parkir di alun-alun.Sebenarnya dilarang memarkir mobil di alun-alun.Namun, Daniel bersikeras ingin menghentikan mobil di sana.Maka itu, siapa pun yang masuk atau keluar gedung akan memperhatikan mobil Rolls Royce itu yang mewakili kekuatan.Yasmin merasa dia seperti orang jahat ketika dia naik mobil.Setelah Yasmin masuk ke dalam mobil, dia memprotes, "Bisakah kamu nggak menghentikan mobil di sini? Semua orang jadi tahu kamu datang untuk menjemputku."Aura berat langsung memenuhi ruang dalam mobil.Ekspresi Yasmin pun menjadi tegang, terutama saat matanya bertemu dengan mata gelap Daniel, dia mengira dia sudah salah bicara."Kamu takut siapa yang melihatmu?"Yasmin segera berpikir, lalu membalas, "Nggak, aku takut orang cemburu padaku."Tatapan mata Daniel menggelap sedikit. "Kemari."Tangan Yasmin ditarik, lalu dia langsung duduk di atas pangkuan Daniel. Yasmin merasa sedikit tertekan karena jaraknya dengan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1137

    Lauren tiba-tiba mengingat Evan yang langsung pergi dari perusahaan kemarin sore dan telepon masuk semalam. Lauren menatap Evan dengan serius dan bertanya, "Apa yang sudah kamu lakukan?""Apa?""Kemarin sore kamu jelas-jelas datang ke perusahaan, tapi kamu langsung pergi. Kamu pergi ke mana?""Ada urusan mendadak.""Apa itu nggak ada hubungannya dengan perusahaan?"Evan meraih tangan Lauren, kemudian menariknya sehingga Lauren duduk di atas pahanya. Evan mengangkat alisnya. "Kenapa kamu sangat sensi? Kamu seperti tubuhmu. Sayang, apa kamu tahu betapa aku menyukai tubuhmu?""Aku mau kembali bekerja." Seharusnya Lauren tidak bertanya. Apa Evan benaran akan memberitahunya kalau dia melakukan sesuatu?"Bukankah kamu bekerja untukku?" Evan tidak ingin melepaskannya."Kamu perlu bekerja, 'kan?" tanya Lauren.Evan melihat dokumen di atas meja yang perlu dibaca dan ditandatangani. Ekspresinya pun berubah. Dia menepuk pantat Lauren sebelum menarik kembali tangannya dengan enggan. "Saat aku perg

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1136

    Saat ini ada sedikit celah terbuka di tengah tirai jendela dan cahaya dari luar pun masuk.Lauren tidak membalikkan tubuhnya dan menolehkan kepalanya karena dia tahu Evan tidak berada di atas tempat tidur. Kalau tidak, pinggangnya akan dipeluk Evan.Dia menatap cahaya itu selama lima menit sebelum dia bangun dengan lelah.Setelah menekan tombol di samping tempat tidur, tirai jendela terbuka dan menunjukkan lapisan kain kasa saja.Seluruh kamar menjadi terang, tapi itu tidak menyilaukan mata.Lauren turun dari tempat tidur. Dia menyeret tubuhnya yang pegal ke ruang ganti.Dia bisa berusaha pergi ke perusahaan tepat waktu pada hari pertama, kedua dan ketiga.Namun, setelah hari keempat, dia tidak bisa bangun.Karena dia kelelahan.Ibaratnya dia kerja lembur terus menerus. Tubuhnya tidak mungkin bisa bersemangat melulu.Dia membongkar bajunya. Ketika dia mendengar suara di luar, dia membuka botol obat dengan cepat, kemudian memakan pil di dalam.Agar tidak tertangkap basah oleh Evan, seka

DMCA.com Protection Status