Share

Bab 13

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Setelah Yasmin sembuh, dia turun ke ruang makan untuk makan.

Seafood sudah lama disingkirkan dan telah diganti dengan makanan normal yang bisa dimakan oleh Yasmin.

Selain itu, Yasmin mencoba untuk berjalan keluar dari Taman Royal. Dia menyadari tidak ada orang yang menghentikannya.

Seakan-akan tidak ada peraturan di Taman Royal. Orang-orang boleh masuk keluar sesuka hati mereka.

Akan tetapi, Yasmin tahu betul betapa ketatnya keamanan Taman Royal.

Hanya karena Daniel memperbolehkannya, Yasmin baru mempunyai kesempatan untuk menginjak tanah di luar ....

Suatu sore, Yasmin keluar dan memanggil taksi untuk pergi ke kota sendirian.

Daniel jarang muncul di Taman Royal. Taman Royal seolah-olah hanya markasnya untuk melakukan sesuatu. Dia bisa muncul dan menghilang seperti hantu.

Meskipun Yasmin tidak bisa melihat Daniel, Yasmin tetap mempunyai perasaan dia sepenuhnya berada di genggaman Daniel ....

Yasmin berjalan sendirian.

Dia sudah tiba di Kota Imperial selama setengah bulan lebih, tapi dia tidak pernah punya kesempatan untuk menghirup udara bebas seperti ini.

Yasmin menatap matahari di atas langit. Sinar matahari menyilaukan matanya sampai air mata keluar.

Entah kapan dia baru dapat keluar ....

Yasmin berhenti di pinggir jalan dan melihat sebuah rumah sakit bedah plastik.

Dia langsung berjalan ke arah rumah sakit itu, kemudian berhenti di depan meja resepsionis.

"Selamat sore, ada yang bisa dibantu?" tanya resepsionis itu.

"Aku ... aku menemukan lowongan kerja kalian di internet, jadi aku ingin bertanya-tanya sebentar," ujar Yasmin.

"Apa kamu sudah mengirimkan CV-mu?"

"Aku ingin langsung berbicara dengan bos kalian," kata Yasmin. Lagi pula, CV-nya agak rumit. Namun, kalau mereka interviu secara tatap muka, peluang Yasmin akan lebih baik.

"Maaf, kami perlu menerima CV dulu, lalu menelepon kalian untuk interviu baru bisa," kata resepsionis itu.

Yasmin mana punya CV. Dia keluar dari universitas sebelum dia lulus. Selama dia melahirkan dan menjaga anak-anaknya, dia hanya bekerja paruh waktu. Dia sama sekali tidak pernah punya pekerjaan serius karena dia harus menjaga anak sambil bekerja.

Dia mencari pekerjaan di rumah sakit bedah plastik juga bukan benar-benar untuk bekerja, tapi untuk dapat melakukan operasi plastik dari cara lain.

Kalau ketahuan oleh Daniel, pasti akan muncul masalah.

Yasmin tidak ingin siapa-siapa tahu ....

"... Yasmin?"

Mendengar ada orang yang memanggilnya, Yasmin pun menoleh. Ketika dia melihat pria tinggi itu, dia ingat siapa pria itu.

Adik sepupu Daniel, Martin Guntur.

Dulu ketika Yasmin tinggal di rumah Keluarga Guntur, sesekali dia melihat Martin yang datang ke rumah.

Namun, karena hubungan Martin dengan Daniel dan bertahun-tahun juga sudah berlalu, Yasmin pun merasa panik sedikit ....

Martin menoleh, kemudian mengatakan sesuatu kepada teman wanita di sebelahnya. Setelah itu, wanita seksi itu pergi. Dia bahkan melirik Yasmin sekilas ketika dia melewatinya.

Martin berjalan ke depan Yasmin, lalu menatap sosok Yasmin yang kurus. Martin bertanya dengan ramah, "Apa kamu masih mengingatku?"

"... Masih. Kamu Martin Guntur."

Martin pun menyunggingkan seulas senyuman. "Terakhir kali aku bertemu dengan tantemu, dia bilang kamu sudah pulang. Kalau nggak, aku nggak akan berani memanggilmu."

Yasmin memikirkan dirinya yang pulang, tapi juga sudah pergi. Alhasil, dia ditangkap balik di atas pesawat.

"Saat hari ulang tahun pernikahan pamanku, aku sedang berada di luar kota. Kalau nggak, kita juga akan bertemu. Tapi, ada apa kamu kemari?" tanya Martin.

"... Aku sedang mencari pekerjaan." Yasmin melirik ke arah resepsionis, lalu berkata, "Tapi, aku perlu menyerahkan CV dulu ...."

Martin berpikir sejenak, lalu berkata, "Sebentar ...." Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang, tapi dia tidak pergi.

Yasmin sedikit terkejut saat mendengar ucapan Martin.

Setelah Martin mengakhiri panggilan, dia berkata, "Sekarang kamu sudah boleh pergi ke Departemen HRD."

Yasmin langsung paham. Untuk beberapa saat, dia tidak bisa berkata-kata. Tak disangka dia begini beruntung. "Ini ... kurang baik, 'kan?"

Martin tertawa, kemudian dia mengangkat sebelah alisnya sambil berkata, "Kebetulan aku kenal bos rumah sakit ini. Ini bukan apa-apa, kok."

Yasmin berkata dengan emosional, "Terima kasih!"

"Kita memang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa, tapi apa kamu perlu sesegan ini?" kata Martin sambil tersenyum.

Ekspresi Yasmin menjadi kikuk. Dulu ketika Daniel menindas Yasmin di rumah Keluarga Guntur, Martin juga pernah membantu Yasmin.

"Masuklah," ucap Martin.

"Baik." Yasmin tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia mengikuti resepsionis yang menuntunnya ke Departemen HRD.

Yasmin tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang kedokteran. Jurusannya saat kuliah juga bukan kedokteran.

Dia mempunyai tujuan bekerja di tempat ini.

Jadi, setelah Yasmin keluar dari Departemen HRD, dia pergi ke kantor dokter.

Setelah menandatangani perjanjian kerahasiaan, dia menjalani operasi plastik.

Setelah turun dari meja operasi, hati Yasmin merasa lega.

Akan tetapi, ini hanya masalah sementara yang perlu diselesaikan. Tujuan sebenarnya Yasmin adalah meninggalkan Taman Royal dan melarikan diri dari Daniel ....

Setelah itu, Yasmin bersembunyi di kamar mandi untuk menelepon video ketiga anaknya.

"Mama nggak tiap hari telepon kami!" Julian merasa sangat sedih sampai kedua pipinya merah.

"Kerjaan Mama belum selesai?" tanya Julius dengan penuh harap.

"Kapan Mama pulang?" tanya Julia sambil menangis.

"Mama akan berusaha pulang secepat mungkin, oke?" Saat mendengar suara tangisan anak-anaknya, rasanya seperti ada pisau yang menyayat hati Yasmin.

Namun, apa yang bisa dilakukan Yasmin? Dia sama sekali tidak bisa pulang. Dia masih dikendalikan oleh ayah dari anak-anaknya.

Bagaimana Yasmin bisa memberi tahu semua ini kepada mereka?

Melahirkan tiga anak di belakang Daniel sudah merupakan tindakan di luar nalar ....

Setelah membujuk anak-anaknya pergi tidur, Yasmin mengontrol emosinya sebelum kembali bekerja.

Seorang perawat meminta Yasmin menjadi asisten perawat. Tugas utamanya adalah melakukan pembersihan pasca operasi.

Ketika hari sudah senja dan lampu-lampu menyala, Yasmin baru keluar dari rumah sakit bedah plastik.

Dia berdiri di pinggir jalan depan rumah sakit dengan linglung dan takut. Yasmin tidak ingin kembali ke Taman Royal, tapi dia juga tidak boleh tidak kembali.

Sebuah Porsche perak berhenti di depan Yasmin. Jendelanya diturunkan, lalu muncullah wajah Martin. "Yasmin."

Yasmin pun tercengang.

"Makan malam bersama, yuk," undang Martin.

Yasmin terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, "Ayo."

Mereka pergi ke restoran yang bergaya elegan dan diiringi oleh musik.

Keduanya memilih tempat duduk di sebelah jendela di mana mereka bisa melihat jalanan sibuk di luar.

"Apa kamu terbiasa dengan pekerjaanmu?" tanya Martin.

"Lumayan. Terima kasih, ya."

"Yasmin, nggak usah berterima kasih padaku."

Yasmin tersenyum dan berkata, "Aku nggak menyangka akan berpapasan denganmu. Aku kaget sekali. Karena kamu sudah membantuku, aku akan mentraktirmu."

"Bagaimana lain kali kamu baru mentraktirku?"

Itu berarti lain kali mereka akan bertemu lagi.

Yasmin tahu dia tidak boleh terlalu dekat dengan Martin. Itu hanya akan membawa Yasmin malapetaka.

Namun, Yasmin tidak bisa menolak kelembutan Martin. Lagi pula, hari ini Martin telah membantunya.

"Oke."

"Apa kamu lulus lebih awal?"

"Aku sudah nggak kuliah, jadi memilih untuk pulang," jawab Yasmin.

"Pilihan bagus. Tapi, kenapa kamu nggak bekerja di perusahaan Keluarga Guntur? Aku rasa tantemu pasti akan membantumu," kata Martin.

Martin agak terkejut melihat Yasmin memilih bekerja di rumah sakit bedah plastik.

"Tanteku adalah tanteku. Aku adalah aku. Aku hanya ingin mengandalkan diriku sendiri," balas Yasmin.

"Kamu sangat berbeda dari wanita lain. Dari dulu aku sudah tahu itu," kata Martin sambil menatap Yasmin lekat-lekat.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Faz Nasution
apakah martine pria penyelamat yasmin? semoga aja ya..kasian anak" yasmin...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 14

    Yasmin menurunkan pandangannya sambil tersenyum tipis. "Oh, ya?""Dengar-dengar ... kakakku juga ada menghadiri pesta ulang tahun pernikahan Paman. Dia nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Martin."... Nggak. Aku nggak tinggal lama di pesta itu ...." Yasmin tidak ingin berbicara tentang Daniel.Hanya dengan mengungkit nama Daniel saja cukup membuat Yasmin ketakutan dan sulit bernapas."Kalau dia ada melakukan apa-apa padamu, beri tahu aku. Aku akan membantumu," ujar Martin.Hati Yasmin pun terasa hangat.Dulu ketika Yasmin tidak berdaya, Martin pernah membantunya. Jadi, meskipun beberapa tahun telah berlalu, Yasmin bisa langsung mengenali Martin.Kini saat Yasmin disiksa tanpa ampun oleh Daniel, dia bertemu dengan Martin lagi. Selain itu, Martin telah membantunya mendapat pekerjaan di rumah sakit bedah plastik. Yasmin sungguh berterima kasih pada Martin.Mungkin, ketika seseorang merasa putus asa, mereka tanpa sadar akan mencari tempat yang aman ....Yasmin pura-pura tidak tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 15

    Malam ini, Yasmin langsung tinggal di apartemen itu.Setelah mengunci pintu, dia berbaring di tempat tidur.Malam itu, Yasmin baru bisa tidur nyenyak meskipun dia bangun pagi-pagi untuk menelepon video ketiga anaknya.Tempat ini jauh lebih aman daripada Taman Royal.Setelah bekerja beberapa hari di rumah sakit bedah plastik, Yasmin tampak seperti pekerja normal. Dia sama sekali tidak seperti orang yang telah dianiaya.Dia sudah menyelesaikan pekerjaan siang ini. Ketika dia sedang berjalan ke arah kamar mandi, ponselnya bergetar.Yasmin tercengang saat melihat penelepon adalah nomor asing.Dia tidak tahu siapa ini, tapi dia langsung memikirkan Daniel.Kalau itu memang Daniel, Yasmin juga tidak berani mengangkatnya.Yasmin mengangkat telepon, lalu berkata, "Halo?""Yasmin, ini aku."Saraf-saraf tegang Yasmin melonggar. "Oh. Ada apa?""Aku baru keluar dari perusahaan dan kebetulan ada lewat tempatmu. Bagaimana kalau kita pergi makan bersama?"Yasmin segera mengingat peringatan Daniel mala

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 16

    Ada pelanggan yang membuat janji di malam hari, jadi mereka harus bekerja lembur.Pada jam enam, saat Yasmin hendak memakan roti yang dibawanya untuk mengisi perutnya, ponselnya berdering. Dia meliriknya sekilas sebelum mengangkat telepon tersebut. "Hari ini aku lembur.""Makanya aku kemari untuk mengantarkan makananmu."Yasmin memasuki ruang tunggu dan melihat Martin yang sedang duduk di dalam.Yasmin berjalan menghampirinya, kemudian berkata, "Bukankah sudah kubilang jangan mengantarkan makanan lagi?""Aku hanya sesekali mengantarkan makanan juga nggak boleh?" Saat melihat Yasmin berdiri tercengang di tempatnya, Martin pun meraih pergelangan tangan Yasmin, lalu menariknya.Yasmin menegang karena dirinya disentuh. Lalu, dia duduk di kursi dengan canggung.Dia menatap makanan enak di depannya."Kenapa kamu baik sekali padaku?" tanya Yasmin.Tatapan mata Martin menjadi lembut saat dia berkata, "Terima saja. Kamu nggak perlu merasa tertekan. Ini seperti beberapa tahun lalu saat kamu masi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 17

    Setelah panggilannya diangkat, Daniel menatap Yasmin dengan tatapan kejam.Napas Yasmin terengah-engah dan wajahnya pucat. Jelas sekali kalau dia kesakitan. Rasa panik dan takut telah lama menguasai tubuhnya.Yasmin berpikir, Daniel tidak boleh sampai tahu tentang anak-anaknya! Tidak boleh!"Halo, Yasmin? Tadi kenapa teleponnya mati?" tanya Tante Rita dengan bingung.Daniel seakan-akan tidak senang dengan suara wanita asing ini. Lalu, dia memberi kode kepada Yasmin untuk berbicara.Yasmin mengontrol suaranya yang gemetar dan menjawab, "Aku ... nggak apa-apa. Aku sedang bersiap-siap untuk pulang. Aku meneleponmu untuk memberitahumu kalau untuk sementara aku nggak bisa kembali. Aku akan telat membayar utangku.""Dasar kamu ini. Apa hubungannya dengan uang? Yang penting adalah kalau kamu nggak pulang, kesehatanku akan makin memburuk."Yasmin sedikit terkejut dengan kemampuan akting Tante Rita. "Nggak akan. Aku akan berusaha untuk kembali secepat mungkin. Aku ...."Sebelum Yasmin sempat me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 18

    Yasmin paham apa maksud Daniel. Ini karena dia telah berjumpa dengan Martin, yang padahal itu juga bukan kehendaknya. Akan tetapi, Yasmin juga tidak bisa menyalahkan Martin."Bawa dia ke ruangan Tuan Victor," perintah Daniel.Pengawal yang berdiri di sebelah pintu pun mendekat.Yasmin gemetaran ketakutan. Martin hendak menghalang pengawal itu, tapi dia malah dihentikan oleh pengawal lain.Pengawal itu menggenggam lengan Yasmin."Ah! Jangan sentuh aku! Aku nggak mau ...." Yasmin sangat takut. Karena panik, dia menendang lutut pengawal itu dengan kuat.Pengawal itu tidak menyangka Yasmin akan menendangnya, jadi genggamannya terlepas.Setelah itu, Yasmin terjatuh ke arah lengan Daniel.Gelas yang berada di tangan Daniel langsung tertabrak sehingga cairannya tumpah, kemudian membasahi jemarinya yang lentik dan kuat.Suasana di dalam ruangan segera menjadi berat.Suara Yasmin bergetar ketakutan, "A ... aku akan mengelapnya!" Dia buru-buru mengambil handuk di atas meja kopi untuk mengelap ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 19

    Pertanyaan Daniel membuat Martin terdiam. "Aku nggak tega melihat Yasmin diperlakukan seperti itu olehmu. Dia nggak bersalah.""Bagiku, nggak ada orang yang nggak bersalah," kata Daniel dengan sinis.Yasmin didorong masuk ke sebuah ruangan, lalu pintunya langsung dikunci. Bagaimanapun Yasmin mencoba untuk membuka pintu, pintunya tidak bisa dibuka.Yasmin merasakan ada pergerakan di belakang, jadi dia menoleh. Seorang pria gemuk keluar dari kamar mandi. Dia hanya mengenakan handuk, jadi Yasmin bisa melihat semua lemaknya.Mata Victor berbinar-binar ketika dia melihat wanita yang sangat cantik, apalagi wanita itu sedang mengenakan pakaian yang disukainya. "Ternyata klub ini mempunyai wanita secantik kamu. Sepadan dengan biaya keanggotaanku yang berharga 10 miliar!"Yasmin ketakutan sampai dia menempel tubuhnya ke pintu. "Ja ... jangan mendekat! Aku bukan karyawan klub. Aku ... aku ditangkap orang kemari. Selama kamu nggak menyentuhku, aku akan berterima kasih padamu!""Aku nggak perlu ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 20

    Yasmin berhenti. Dengan mata yang memerah, dia menoleh ke belakang untuk melihat Martin, lalu menjawab, "Masih. Terima kasih, tapi aku bisa melindungi diriku sendiri. Satu hal lagi, orang yang membeli Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita adalah ... Daniel."Martin tercengang. "... Dia?""Jadi, jangan kemari lagi." Yasmin memalingkan wajahnya kembali, kemudian beranjak pergi.Martin berdiri di tempatnya dan kesulitan mencerna berita yang baru didapat.Kalau Daniel-lah yang telah membeli Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita, itu berarti pemilik Grup Naga adalah Daniel ....Martin tidak pernah menyangka kalau orang itu adalah Daniel. Bagaimana Daniel bisa menjadi pemilik Grup Naga yang sangat berkuasa ...?Yasmin mengatakan yang sebenarnya agar Martin tidak datang ke rumah sakit bedah plastik ini yang berada di bawah pengawasan dan kendali Daniel lagi. Selain itu, agar dia tidak melakukan perlawanan yang tidak berguna. Martin pasti akan berada di posisi yang tidak menguntungkan kalau dia bermusuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 21

    Yasmin berpikir Daniel pasti tidak akan melepaskannya kecuali dia mati ...."Yasmin, besok akan ada makan malam besar di rumah Tante. Datang, ya," kata Klara."Makan malam besar?""Anak benar-benar melupakan ulang tahun orang tuanya. Sia-sia Tante membesarkanmu. Padahal Tante mengingat hari ulang tahunmu, loh," kata Klara sambil mencolek hidung Yasmin.Yasmin baru tersadar. Akan tetapi, apa dia boleh pergi?Daniel tidak mengizinkan Yasmin menjumpai orang Keluarga Guntur, terutama tantenya.Namun, besok adalah hari ulang tahun tantenya. Yasmin terlalu kejam kalau tidak pergi."Tenang saja. Yang ikut makan malam hanya kamu, aku dan pamanmu. Daniel nggak akan mengunjungi rumah lama. Kamu boleh pergi setelah makan. Nggak ada yang akan tahu."Hati Yasmin tergerak. Dia pun berkata, "Baiklah. Nanti aku datang."Dia benar-benar tidak bisa menolak tantenya.Lagi pula, mereka hanya akan makan malam. Yasmin akan pergi setelah makan. Seharusnya Daniel tidak akan sadar dalam waktu yang begitu singk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1069

    "Nggak. Evan tentu harus bertanggung jawab atas hal yang sudah dilakukannya."Dalam hati, Freya berpikir Lauren tidak marah? Apa dia tidak merasa terancam? Apa Lauren tahu dia tidak bisa dibandingkan? Ternyata dia lumayan tahu diri."Aku mendengar namamu Lauren? Mereka memanggilmu Kak Lauren. Namamu cantik."Lauren memilih untuk mengabaikan provokasi wanita ini.Apa yang ingin dikatakannya?Namun, Lauren memang berharap Evan akan lebih memilih wanita ini.Saat Lauren pergi ke perusahaan, Evan sudah ada di sana.Hal pertama yang dilakukannya adalah menuangkan kopi untuk Evan.Lauren memasuki kantor dan melihat Evan tidak duduk di depan meja, melainkan sofa.Lauren pun meletakkan kopinya di meja kopi."Bos lebih cepat sampai daripada asistennya?" tanya Evan.Lauren berdiri tegak dan berkata, "Maaf, Tuan. Semalam saya kelelahan, jadi pagi ini saya terlambat. Terlebih lagi, seharusnya Anda memanggil saya."Evan melihatnya dengan tatapan mata yang tidak bisa dideskripsikan dan diam saja."S

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1068

    Dennis benar-benar sudah menimbulkan masalah bagi Evan!Setelah Evan selesai mengamuk, dia duduk di sofa dan tubuhnya penuh dengan aura menyeramkan.Lauren tidak akan bertengkar dengannya, 'kan?Dia yang mengizinkan Freya melahirkan anak itu.Terlebih lagi, Evan sudah menjelaskannya.Itu sebuah kecelakaan karena dia mabuk.Lauren tidur setelah mandi. Miumiu meringkuk di lemari atas tempat tidur.Sebelum tidur, Lauren masih berpikir.Kalau membiarkan wanita ini tinggal dan melahirkan anaknya, maka Lauren tidak perlu melahirkan anak lagi untuk Evan.Dia pasti tidak akan melahirkan anak untuk Evan.Mengenai apakah tindakan Evan termasuk mengkhianatinya atau tidak, Lauren juga tidak peduli ....Dia tidak tahu berapa lama dia tidur, tapi kemudian dia merasa ada yang berbaring di sebelahnya, lalu memeluknya dari belakang.Awalnya Lauren ingin mendorong orang yang memeluknya itu."Aku sudah mandi." Evan mencium bibirnya.Lauren memalingkan mukanya. "Apa kamu mandi dengan bersih?""Apa maksudm

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1067

    Sekarang Lauren baru paham kenapa awalnya Evan tidak menyetujui perjalanan bisnisnya, tapi akhirnya dia menyetujuinya.Itu karena dia ingin menyelesaikan wanita yang sedang mengandung anaknya, jadi dia membiarkan Lauren pegri ....Namun, sepertinya Evan tidak pernah menyangka wanita ini akan datang mencari Lauren, 'kan?Dilihat dari ukuran perut wanita ini, seharusnya dia sudah hamil lima bulan.Sedangkan Lauren baru bertemu dengan Evan di Kota Imperial dua bulan yang lalu.Kira-kira sepuluh menit kemudian, Evan baru pulang ke rumah dari perusahaan. Dia menarik dasi di kerah bajunya, kemudian berjalan ke aula.Setelah dia masuk, wanita yang sedang duduk di sofa itu membuat Evan mendadak berhenti dan ekspresinya berubah menjadi kejam.Saat Freya Samali melihatnya, dia berdiri ketakutan. "Ka ... kamu sudah pulang?""Siapa yang menyuruhmu datang ke sini?" Evan berjalan ke arah sofa sambil melihat ke arah lain. Matanya tertuju ke lantai dua, tapi dia tidak melihat Lauren. "Apa uang yang ku

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1066

    "Jangan minum banyak." Evan menuangkannya segelas anggur merah.Selesai makan siang, mereka pergi. Mereka naik mobil, lalu meninggalkan Taman Royal.Lauren terhuyung-terhuyung di kursinya dan wajahnya merah. Jelas kalau dia sudah mabuk."Astaga ...." Evan mendekat, lalu matanya menelusuri dari kening Lauren dan akhirnya mendarat ke bibir merahnya. "Kenapa kamu menjadi seperti setelah hanya beberapa teguk anggur?"Lauren membuka matanya. Dia merasa bulu matanya sangat berat."Anggurnya berat ....""Berat?" Evan menertawakannya, kemudian dia mencium Lauren.Setelah terjadi hal yang begitu menyeramkan kemarin, seolah-olah hanya Lauren yang terpengaruh sehingga dia merasa trauma.Dia tidak dapat mengerti fantasi Evan.Bagaimana dia bisa bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa?Atau mungkin karena Lauren-lah korbannya .... Pelaku tidak terpengaruh.Sore hari, mereka pulang ke Kota Greya. Lauren sudah tidak bisa pergi ke perusahaan.Dia langsung pulang ke rumah dan tidur.Dia bahkan tidak

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1065

    Lauren tertawa melihat perilaku mereka yang menggemaskan."Kenapa?" Yasmin tidak bisa melihat."Mereka lucu sekali." Lauren sedikit iri.Anak dalam perutnya juga pernah membawa kebahagiaan dulu. Dia sangat mencintainya, tapi pada akhirnya ...."Apa kamu akan memiliki anak dengan pamanku?" tanya Yasmin."Nggak," jawab Lauren dengan sangat yakin. "Sebenarnya, dulu aku pernah mengandung anak Gilbert. Kemudian, sesuatu terjadi pada Gilbert. Aku pun kehilangan anakku karena kecelakaan .... Mungkin ini hal baik. Kalau aku melahirkan dalam situasi seperti itu, akan sangat susah."Yasmin dapat memahaminya.Kalau Lauren benar-benar ingin selamanya bersama Evan, dia tidak akan memikirkan cara untuk mencelakai Evan.Siapa yang sudi melahirkan anak orang dengan pikiran sinting?"Apa kamu sudah bertemu dengan Winston? Bagaimana masalah itu?" tanya Yasmin."Walaupun ada rekaman percakapan Evan dan Gilbert, itu nggak bisa menjadi bukti. Itu hanya bisa membuktikan kalau mereka memang saudara kandung.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1064

    Anak-anak berdiri di sebelah Yasmin dengan patuh.Setelah Lauren turun dari mobil, dia melihat Yasmin bersama anak-anak.Anak-anak terlihat menggemaskan, sementara Yasmin terlihat cantik.Lalu, dia berjalan mendekat bersama Evan."Paman," panggil Yasmin. Dia seolah-olah bisa melihat orang.Anak-anak menyapa dengan sopan, "Kakek, Nenek!"Karena ada Evan, Lauren menahan diri untuk tidak memeluk mereka. Dia takut itu akan membuat Evan menjadi makin sensitif. "Halo, lama tak berjumpa.""Lauren." Yasmin menoleh ke arah suaranya.Lauren melangkah maju, kemudian menatap mata Yasmin. Mata Yasmin terlihat jernih dan indah, tapi tidak fokus. Lauren pun meraih tangan Yasmin, kemudian bertanya, "Apa kata dokter?""Aku baik-baik saja." Yasmin tersenyum. "Pokoknya, mataku akan pulih. Seharusnya nggak akan secepat itu.""Sepertinya kamu sudah terbiasa," ucap Evan."Iya, aku sudah terbiasa dengan kegelapan. Sekarang aku mendengar dari suara. Aku juga familier dengan Taman Royal, jadi aku nggak merasa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1063

    "Apaan yang kamu katakan?" Dennis menjadi tidak senang. "Nanti kita bisa bilang kita gagal menangkapnya.""Ya, ini untuk kebaikan Kak Evan." Setelah Zarco selesai berdiskusi dengan Dennis, amarahnya sudah jauh lebih reda.Lalu, dia menoleh ke arah lantai dua. Lauren adalah duri di hati mereka dan harus dicabut!Ini untuk menghindari masalah masa depan!Saat Lauren bangun, hari sudah siang.Dia membalikkan tubuhnya dan melihat di sebelahnya kosong.Setelah terbiasa dengan rasa sakit yang tubuhnya seperti mau rontok, baru dia duduk.Dia memasuki kamar mandi dan melihat dirinya sendiri di cermin. Pipi dan matanya bengkak.Dia hampir tidak bisa mengenal dirinya sendiri.Lauren menyalakan shower, melepaskan pakaiannya dan bahkan tidak ingin melihat bekas di tubuhnya.Itu pasti terlihat mengerikan.Selesai mandi, dia memakai piama dan mengeringkan rambutnya di depan cermin.Ada perasaan takut yang tersisa dari kejadian semalam.Ada yang membuka pintu kamar mandi tanpa izin. Evan melangkah ma

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1062

    Mobil menuju ke rumah.Lauren duduk merosot di kursi. Cahaya redup di dalam mobil menyinari tubuhnya. Dia seperti boneka kain yang kekuatannya telah terkuras habis.Mobil berhenti di depan pintu rumah. Anak buah keluar untuk membuka pintu mobil. Kemudian, Evan menggendong Lauren yang seperti mayat turun dari mobil.Dia naik ke atas, kemudian melempar Lauren ke kamar yang tadi.Lauren jatuh ke samping tempat tidur. "Ugh ...."Tempat tidur kamar sudah dirapikan, tapi seprai itu masih terikat di tiang pagar pembatas.Evan berjongkok, lalu menggeserkan rambut basah Lauren ke satu sisi.Sentuhan itu seolah-olah terasa panas dan Lauren pun mundur sambil gemetaran.Satu sisi wajahnya sudah membengkak dan dia tampak sangat menyedihkan.Namun, Lauren sudah tidak peduli karena dia telah ketahuan. Dia bertanya pada Evan dengan suara serak, "Kenapa kamu nggak membunuhku? Kamu membunuhku saja! Tenang saja, setelah kamu membunuhku, aku nggak akan mencarimu meskipun aku menjadi hantu.""Lauren, mati

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1061

    Evan mengangkat celana sedikit sebelum berjongkok di depan Lauren. Dia menatap Lauren dengan matanya yang tajam. "Aku pernah bilang kalau kamu melakukan kesalahan lagi, aku nggak akan mengampunimu, 'kan? Aku sudah pernah mengatakannya, jadi kenapa kamu melakukan kesalahan lagi?! Apa kamu nggak mengerti?"Lauren ketakutan sehingga sekujur tubuhnya gemetar. Dia duduk di atas lumpur dan wajahnya pucat pasi saat dia berkata, "Aku juga pernah memintamu melepaskanku, tapi kamu nggak melakukannya .... Ya, aku ingin menjebakmu. Gilbert, satu-satunya keinginanku di hidup ini adalah jauh-jauh dari kamu!"Lalu, semuanya menjadi sunyi.Saat Zarco mendengar itu, dia ingin sekali menusuk Lauren. "Tanpa Kak Evan, apa kamu bisa masuk kuliah? Kak Evan sangat baik padamu, tapi apa yang sudah kamu lakukan? Jadi orang nggak boleh nggak tahu berterima kasih!""Kalau waktu bisa memutar kembali, aku nggak akan menyelamatkanmu yang hampir mati di gang. Aku nggak akan meminta uang darimu dan menikah denganmu.

DMCA.com Protection Status