Share

Bab 13

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-27 16:23:59
Setelah Yasmin sembuh, dia turun ke ruang makan untuk makan.

Seafood sudah lama disingkirkan dan telah diganti dengan makanan normal yang bisa dimakan oleh Yasmin.

Selain itu, Yasmin mencoba untuk berjalan keluar dari Taman Royal. Dia menyadari tidak ada orang yang menghentikannya.

Seakan-akan tidak ada peraturan di Taman Royal. Orang-orang boleh masuk keluar sesuka hati mereka.

Akan tetapi, Yasmin tahu betul betapa ketatnya keamanan Taman Royal.

Hanya karena Daniel memperbolehkannya, Yasmin baru mempunyai kesempatan untuk menginjak tanah di luar ....

Suatu sore, Yasmin keluar dan memanggil taksi untuk pergi ke kota sendirian.

Daniel jarang muncul di Taman Royal. Taman Royal seolah-olah hanya markasnya untuk melakukan sesuatu. Dia bisa muncul dan menghilang seperti hantu.

Meskipun Yasmin tidak bisa melihat Daniel, Yasmin tetap mempunyai perasaan dia sepenuhnya berada di genggaman Daniel ....

Yasmin berjalan sendirian.

Dia sudah tiba di Kota Imperial selama setengah bulan lebih, tapi dia tidak pernah punya kesempatan untuk menghirup udara bebas seperti ini.

Yasmin menatap matahari di atas langit. Sinar matahari menyilaukan matanya sampai air mata keluar.

Entah kapan dia baru dapat keluar ....

Yasmin berhenti di pinggir jalan dan melihat sebuah rumah sakit bedah plastik.

Dia langsung berjalan ke arah rumah sakit itu, kemudian berhenti di depan meja resepsionis.

"Selamat sore, ada yang bisa dibantu?" tanya resepsionis itu.

"Aku ... aku menemukan lowongan kerja kalian di internet, jadi aku ingin bertanya-tanya sebentar," ujar Yasmin.

"Apa kamu sudah mengirimkan CV-mu?"

"Aku ingin langsung berbicara dengan bos kalian," kata Yasmin. Lagi pula, CV-nya agak rumit. Namun, kalau mereka interviu secara tatap muka, peluang Yasmin akan lebih baik.

"Maaf, kami perlu menerima CV dulu, lalu menelepon kalian untuk interviu baru bisa," kata resepsionis itu.

Yasmin mana punya CV. Dia keluar dari universitas sebelum dia lulus. Selama dia melahirkan dan menjaga anak-anaknya, dia hanya bekerja paruh waktu. Dia sama sekali tidak pernah punya pekerjaan serius karena dia harus menjaga anak sambil bekerja.

Dia mencari pekerjaan di rumah sakit bedah plastik juga bukan benar-benar untuk bekerja, tapi untuk dapat melakukan operasi plastik dari cara lain.

Kalau ketahuan oleh Daniel, pasti akan muncul masalah.

Yasmin tidak ingin siapa-siapa tahu ....

"... Yasmin?"

Mendengar ada orang yang memanggilnya, Yasmin pun menoleh. Ketika dia melihat pria tinggi itu, dia ingat siapa pria itu.

Adik sepupu Daniel, Martin Guntur.

Dulu ketika Yasmin tinggal di rumah Keluarga Guntur, sesekali dia melihat Martin yang datang ke rumah.

Namun, karena hubungan Martin dengan Daniel dan bertahun-tahun juga sudah berlalu, Yasmin pun merasa panik sedikit ....

Martin menoleh, kemudian mengatakan sesuatu kepada teman wanita di sebelahnya. Setelah itu, wanita seksi itu pergi. Dia bahkan melirik Yasmin sekilas ketika dia melewatinya.

Martin berjalan ke depan Yasmin, lalu menatap sosok Yasmin yang kurus. Martin bertanya dengan ramah, "Apa kamu masih mengingatku?"

"... Masih. Kamu Martin Guntur."

Martin pun menyunggingkan seulas senyuman. "Terakhir kali aku bertemu dengan tantemu, dia bilang kamu sudah pulang. Kalau nggak, aku nggak akan berani memanggilmu."

Yasmin memikirkan dirinya yang pulang, tapi juga sudah pergi. Alhasil, dia ditangkap balik di atas pesawat.

"Saat hari ulang tahun pernikahan pamanku, aku sedang berada di luar kota. Kalau nggak, kita juga akan bertemu. Tapi, ada apa kamu kemari?" tanya Martin.

"... Aku sedang mencari pekerjaan." Yasmin melirik ke arah resepsionis, lalu berkata, "Tapi, aku perlu menyerahkan CV dulu ...."

Martin berpikir sejenak, lalu berkata, "Sebentar ...." Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang, tapi dia tidak pergi.

Yasmin sedikit terkejut saat mendengar ucapan Martin.

Setelah Martin mengakhiri panggilan, dia berkata, "Sekarang kamu sudah boleh pergi ke Departemen HRD."

Yasmin langsung paham. Untuk beberapa saat, dia tidak bisa berkata-kata. Tak disangka dia begini beruntung. "Ini ... kurang baik, 'kan?"

Martin tertawa, kemudian dia mengangkat sebelah alisnya sambil berkata, "Kebetulan aku kenal bos rumah sakit ini. Ini bukan apa-apa, kok."

Yasmin berkata dengan emosional, "Terima kasih!"

"Kita memang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa, tapi apa kamu perlu sesegan ini?" kata Martin sambil tersenyum.

Ekspresi Yasmin menjadi kikuk. Dulu ketika Daniel menindas Yasmin di rumah Keluarga Guntur, Martin juga pernah membantu Yasmin.

"Masuklah," ucap Martin.

"Baik." Yasmin tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia mengikuti resepsionis yang menuntunnya ke Departemen HRD.

Yasmin tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang kedokteran. Jurusannya saat kuliah juga bukan kedokteran.

Dia mempunyai tujuan bekerja di tempat ini.

Jadi, setelah Yasmin keluar dari Departemen HRD, dia pergi ke kantor dokter.

Setelah menandatangani perjanjian kerahasiaan, dia menjalani operasi plastik.

Setelah turun dari meja operasi, hati Yasmin merasa lega.

Akan tetapi, ini hanya masalah sementara yang perlu diselesaikan. Tujuan sebenarnya Yasmin adalah meninggalkan Taman Royal dan melarikan diri dari Daniel ....

Setelah itu, Yasmin bersembunyi di kamar mandi untuk menelepon video ketiga anaknya.

"Mama nggak tiap hari telepon kami!" Julian merasa sangat sedih sampai kedua pipinya merah.

"Kerjaan Mama belum selesai?" tanya Julius dengan penuh harap.

"Kapan Mama pulang?" tanya Julia sambil menangis.

"Mama akan berusaha pulang secepat mungkin, oke?" Saat mendengar suara tangisan anak-anaknya, rasanya seperti ada pisau yang menyayat hati Yasmin.

Namun, apa yang bisa dilakukan Yasmin? Dia sama sekali tidak bisa pulang. Dia masih dikendalikan oleh ayah dari anak-anaknya.

Bagaimana Yasmin bisa memberi tahu semua ini kepada mereka?

Melahirkan tiga anak di belakang Daniel sudah merupakan tindakan di luar nalar ....

Setelah membujuk anak-anaknya pergi tidur, Yasmin mengontrol emosinya sebelum kembali bekerja.

Seorang perawat meminta Yasmin menjadi asisten perawat. Tugas utamanya adalah melakukan pembersihan pasca operasi.

Ketika hari sudah senja dan lampu-lampu menyala, Yasmin baru keluar dari rumah sakit bedah plastik.

Dia berdiri di pinggir jalan depan rumah sakit dengan linglung dan takut. Yasmin tidak ingin kembali ke Taman Royal, tapi dia juga tidak boleh tidak kembali.

Sebuah Porsche perak berhenti di depan Yasmin. Jendelanya diturunkan, lalu muncullah wajah Martin. "Yasmin."

Yasmin pun tercengang.

"Makan malam bersama, yuk," undang Martin.

Yasmin terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, "Ayo."

Mereka pergi ke restoran yang bergaya elegan dan diiringi oleh musik.

Keduanya memilih tempat duduk di sebelah jendela di mana mereka bisa melihat jalanan sibuk di luar.

"Apa kamu terbiasa dengan pekerjaanmu?" tanya Martin.

"Lumayan. Terima kasih, ya."

"Yasmin, nggak usah berterima kasih padaku."

Yasmin tersenyum dan berkata, "Aku nggak menyangka akan berpapasan denganmu. Aku kaget sekali. Karena kamu sudah membantuku, aku akan mentraktirmu."

"Bagaimana lain kali kamu baru mentraktirku?"

Itu berarti lain kali mereka akan bertemu lagi.

Yasmin tahu dia tidak boleh terlalu dekat dengan Martin. Itu hanya akan membawa Yasmin malapetaka.

Namun, Yasmin tidak bisa menolak kelembutan Martin. Lagi pula, hari ini Martin telah membantunya.

"Oke."

"Apa kamu lulus lebih awal?"

"Aku sudah nggak kuliah, jadi memilih untuk pulang," jawab Yasmin.

"Pilihan bagus. Tapi, kenapa kamu nggak bekerja di perusahaan Keluarga Guntur? Aku rasa tantemu pasti akan membantumu," kata Martin.

Martin agak terkejut melihat Yasmin memilih bekerja di rumah sakit bedah plastik.

"Tanteku adalah tanteku. Aku adalah aku. Aku hanya ingin mengandalkan diriku sendiri," balas Yasmin.

"Kamu sangat berbeda dari wanita lain. Dari dulu aku sudah tahu itu," kata Martin sambil menatap Yasmin lekat-lekat.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Faz Nasution
apakah martine pria penyelamat yasmin? semoga aja ya..kasian anak" yasmin...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 14

    Yasmin menurunkan pandangannya sambil tersenyum tipis. "Oh, ya?""Dengar-dengar ... kakakku juga ada menghadiri pesta ulang tahun pernikahan Paman. Dia nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Martin."... Nggak. Aku nggak tinggal lama di pesta itu ...." Yasmin tidak ingin berbicara tentang Daniel.Hanya dengan mengungkit nama Daniel saja cukup membuat Yasmin ketakutan dan sulit bernapas."Kalau dia ada melakukan apa-apa padamu, beri tahu aku. Aku akan membantumu," ujar Martin.Hati Yasmin pun terasa hangat.Dulu ketika Yasmin tidak berdaya, Martin pernah membantunya. Jadi, meskipun beberapa tahun telah berlalu, Yasmin bisa langsung mengenali Martin.Kini saat Yasmin disiksa tanpa ampun oleh Daniel, dia bertemu dengan Martin lagi. Selain itu, Martin telah membantunya mendapat pekerjaan di rumah sakit bedah plastik. Yasmin sungguh berterima kasih pada Martin.Mungkin, ketika seseorang merasa putus asa, mereka tanpa sadar akan mencari tempat yang aman ....Yasmin pura-pura tidak tahu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 15

    Malam ini, Yasmin langsung tinggal di apartemen itu.Setelah mengunci pintu, dia berbaring di tempat tidur.Malam itu, Yasmin baru bisa tidur nyenyak meskipun dia bangun pagi-pagi untuk menelepon video ketiga anaknya.Tempat ini jauh lebih aman daripada Taman Royal.Setelah bekerja beberapa hari di rumah sakit bedah plastik, Yasmin tampak seperti pekerja normal. Dia sama sekali tidak seperti orang yang telah dianiaya.Dia sudah menyelesaikan pekerjaan siang ini. Ketika dia sedang berjalan ke arah kamar mandi, ponselnya bergetar.Yasmin tercengang saat melihat penelepon adalah nomor asing.Dia tidak tahu siapa ini, tapi dia langsung memikirkan Daniel.Kalau itu memang Daniel, Yasmin juga tidak berani mengangkatnya.Yasmin mengangkat telepon, lalu berkata, "Halo?""Yasmin, ini aku."Saraf-saraf tegang Yasmin melonggar. "Oh. Ada apa?""Aku baru keluar dari perusahaan dan kebetulan ada lewat tempatmu. Bagaimana kalau kita pergi makan bersama?"Yasmin segera mengingat peringatan Daniel mala

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 16

    Ada pelanggan yang membuat janji di malam hari, jadi mereka harus bekerja lembur.Pada jam enam, saat Yasmin hendak memakan roti yang dibawanya untuk mengisi perutnya, ponselnya berdering. Dia meliriknya sekilas sebelum mengangkat telepon tersebut. "Hari ini aku lembur.""Makanya aku kemari untuk mengantarkan makananmu."Yasmin memasuki ruang tunggu dan melihat Martin yang sedang duduk di dalam.Yasmin berjalan menghampirinya, kemudian berkata, "Bukankah sudah kubilang jangan mengantarkan makanan lagi?""Aku hanya sesekali mengantarkan makanan juga nggak boleh?" Saat melihat Yasmin berdiri tercengang di tempatnya, Martin pun meraih pergelangan tangan Yasmin, lalu menariknya.Yasmin menegang karena dirinya disentuh. Lalu, dia duduk di kursi dengan canggung.Dia menatap makanan enak di depannya."Kenapa kamu baik sekali padaku?" tanya Yasmin.Tatapan mata Martin menjadi lembut saat dia berkata, "Terima saja. Kamu nggak perlu merasa tertekan. Ini seperti beberapa tahun lalu saat kamu masi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 17

    Setelah panggilannya diangkat, Daniel menatap Yasmin dengan tatapan kejam.Napas Yasmin terengah-engah dan wajahnya pucat. Jelas sekali kalau dia kesakitan. Rasa panik dan takut telah lama menguasai tubuhnya.Yasmin berpikir, Daniel tidak boleh sampai tahu tentang anak-anaknya! Tidak boleh!"Halo, Yasmin? Tadi kenapa teleponnya mati?" tanya Tante Rita dengan bingung.Daniel seakan-akan tidak senang dengan suara wanita asing ini. Lalu, dia memberi kode kepada Yasmin untuk berbicara.Yasmin mengontrol suaranya yang gemetar dan menjawab, "Aku ... nggak apa-apa. Aku sedang bersiap-siap untuk pulang. Aku meneleponmu untuk memberitahumu kalau untuk sementara aku nggak bisa kembali. Aku akan telat membayar utangku.""Dasar kamu ini. Apa hubungannya dengan uang? Yang penting adalah kalau kamu nggak pulang, kesehatanku akan makin memburuk."Yasmin sedikit terkejut dengan kemampuan akting Tante Rita. "Nggak akan. Aku akan berusaha untuk kembali secepat mungkin. Aku ...."Sebelum Yasmin sempat me

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 18

    Yasmin paham apa maksud Daniel. Ini karena dia telah berjumpa dengan Martin, yang padahal itu juga bukan kehendaknya. Akan tetapi, Yasmin juga tidak bisa menyalahkan Martin."Bawa dia ke ruangan Tuan Victor," perintah Daniel.Pengawal yang berdiri di sebelah pintu pun mendekat.Yasmin gemetaran ketakutan. Martin hendak menghalang pengawal itu, tapi dia malah dihentikan oleh pengawal lain.Pengawal itu menggenggam lengan Yasmin."Ah! Jangan sentuh aku! Aku nggak mau ...." Yasmin sangat takut. Karena panik, dia menendang lutut pengawal itu dengan kuat.Pengawal itu tidak menyangka Yasmin akan menendangnya, jadi genggamannya terlepas.Setelah itu, Yasmin terjatuh ke arah lengan Daniel.Gelas yang berada di tangan Daniel langsung tertabrak sehingga cairannya tumpah, kemudian membasahi jemarinya yang lentik dan kuat.Suasana di dalam ruangan segera menjadi berat.Suara Yasmin bergetar ketakutan, "A ... aku akan mengelapnya!" Dia buru-buru mengambil handuk di atas meja kopi untuk mengelap ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 19

    Pertanyaan Daniel membuat Martin terdiam. "Aku nggak tega melihat Yasmin diperlakukan seperti itu olehmu. Dia nggak bersalah.""Bagiku, nggak ada orang yang nggak bersalah," kata Daniel dengan sinis.Yasmin didorong masuk ke sebuah ruangan, lalu pintunya langsung dikunci. Bagaimanapun Yasmin mencoba untuk membuka pintu, pintunya tidak bisa dibuka.Yasmin merasakan ada pergerakan di belakang, jadi dia menoleh. Seorang pria gemuk keluar dari kamar mandi. Dia hanya mengenakan handuk, jadi Yasmin bisa melihat semua lemaknya.Mata Victor berbinar-binar ketika dia melihat wanita yang sangat cantik, apalagi wanita itu sedang mengenakan pakaian yang disukainya. "Ternyata klub ini mempunyai wanita secantik kamu. Sepadan dengan biaya keanggotaanku yang berharga 10 miliar!"Yasmin ketakutan sampai dia menempel tubuhnya ke pintu. "Ja ... jangan mendekat! Aku bukan karyawan klub. Aku ... aku ditangkap orang kemari. Selama kamu nggak menyentuhku, aku akan berterima kasih padamu!""Aku nggak perlu ra

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 20

    Yasmin berhenti. Dengan mata yang memerah, dia menoleh ke belakang untuk melihat Martin, lalu menjawab, "Masih. Terima kasih, tapi aku bisa melindungi diriku sendiri. Satu hal lagi, orang yang membeli Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita adalah ... Daniel."Martin tercengang. "... Dia?""Jadi, jangan kemari lagi." Yasmin memalingkan wajahnya kembali, kemudian beranjak pergi.Martin berdiri di tempatnya dan kesulitan mencerna berita yang baru didapat.Kalau Daniel-lah yang telah membeli Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita, itu berarti pemilik Grup Naga adalah Daniel ....Martin tidak pernah menyangka kalau orang itu adalah Daniel. Bagaimana Daniel bisa menjadi pemilik Grup Naga yang sangat berkuasa ...?Yasmin mengatakan yang sebenarnya agar Martin tidak datang ke rumah sakit bedah plastik ini yang berada di bawah pengawasan dan kendali Daniel lagi. Selain itu, agar dia tidak melakukan perlawanan yang tidak berguna. Martin pasti akan berada di posisi yang tidak menguntungkan kalau dia bermusuh

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 21

    Yasmin berpikir Daniel pasti tidak akan melepaskannya kecuali dia mati ...."Yasmin, besok akan ada makan malam besar di rumah Tante. Datang, ya," kata Klara."Makan malam besar?""Anak benar-benar melupakan ulang tahun orang tuanya. Sia-sia Tante membesarkanmu. Padahal Tante mengingat hari ulang tahunmu, loh," kata Klara sambil mencolek hidung Yasmin.Yasmin baru tersadar. Akan tetapi, apa dia boleh pergi?Daniel tidak mengizinkan Yasmin menjumpai orang Keluarga Guntur, terutama tantenya.Namun, besok adalah hari ulang tahun tantenya. Yasmin terlalu kejam kalau tidak pergi."Tenang saja. Yang ikut makan malam hanya kamu, aku dan pamanmu. Daniel nggak akan mengunjungi rumah lama. Kamu boleh pergi setelah makan. Nggak ada yang akan tahu."Hati Yasmin tergerak. Dia pun berkata, "Baiklah. Nanti aku datang."Dia benar-benar tidak bisa menolak tantenya.Lagi pula, mereka hanya akan makan malam. Yasmin akan pergi setelah makan. Seharusnya Daniel tidak akan sadar dalam waktu yang begitu singk

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1139

    Setelah Yasmin kembali ke kantor, dia membaca berbagai komentar di internet.Akademi Pinokio, rumah sakit, tidak ada yang selamat. Mereka semua dikutuk dengan kasar dan dicap sebagai "pengusaha berhati busuk".Apa dia perlu menelepon Raymond untuk bertanya bagaimana situasinya?Setelah Yasmin memikirkannya sejenak, dia mengurungkan niat.Walaupun dia menelepon Raymond, bantuan apa yang bisa diberikannya?Kalau nanti dia ketahuan oleh Daniel, itu hanya akan makin kacau.Sore hari, Yasmin akan pergi ke rumah sakit bersama manajer penjualan untuk mendiskusikan kerja sama dan kontrak.Saat perjalanan pulang, kebetulan mereka melewati rumah sakit yang terkena masalah itu."Ayo pergi ke rumah sakit itu untuk melihat-lihat," kata Yasmin."Sekarang? Menurutku, mereka sedang nggak niat." Manajer penjualan mempertimbangkannya sejenak. "Selain itu, kalau kita terlihat oleh orang lain, itu akan merugikan perusahaan.""Kita nggak boleh mundur karena sesuatu terjadi pada orang lain. Mari kita mencar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1138

    Beberapa menit kemudian, Yasmin turun. Dia melihat mobil Rolls Royce sedang parkir di alun-alun.Sebenarnya dilarang memarkir mobil di alun-alun.Namun, Daniel bersikeras ingin menghentikan mobil di sana.Maka itu, siapa pun yang masuk atau keluar gedung akan memperhatikan mobil Rolls Royce itu yang mewakili kekuatan.Yasmin merasa dia seperti orang jahat ketika dia naik mobil.Setelah Yasmin masuk ke dalam mobil, dia memprotes, "Bisakah kamu nggak menghentikan mobil di sini? Semua orang jadi tahu kamu datang untuk menjemputku."Aura berat langsung memenuhi ruang dalam mobil.Ekspresi Yasmin pun menjadi tegang, terutama saat matanya bertemu dengan mata gelap Daniel, dia mengira dia sudah salah bicara."Kamu takut siapa yang melihatmu?"Yasmin segera berpikir, lalu membalas, "Nggak, aku takut orang cemburu padaku."Tatapan mata Daniel menggelap sedikit. "Kemari."Tangan Yasmin ditarik, lalu dia langsung duduk di atas pangkuan Daniel. Yasmin merasa sedikit tertekan karena jaraknya dengan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1137

    Lauren tiba-tiba mengingat Evan yang langsung pergi dari perusahaan kemarin sore dan telepon masuk semalam. Lauren menatap Evan dengan serius dan bertanya, "Apa yang sudah kamu lakukan?""Apa?""Kemarin sore kamu jelas-jelas datang ke perusahaan, tapi kamu langsung pergi. Kamu pergi ke mana?""Ada urusan mendadak.""Apa itu nggak ada hubungannya dengan perusahaan?"Evan meraih tangan Lauren, kemudian menariknya sehingga Lauren duduk di atas pahanya. Evan mengangkat alisnya. "Kenapa kamu sangat sensi? Kamu seperti tubuhmu. Sayang, apa kamu tahu betapa aku menyukai tubuhmu?""Aku mau kembali bekerja." Seharusnya Lauren tidak bertanya. Apa Evan benaran akan memberitahunya kalau dia melakukan sesuatu?"Bukankah kamu bekerja untukku?" Evan tidak ingin melepaskannya."Kamu perlu bekerja, 'kan?" tanya Lauren.Evan melihat dokumen di atas meja yang perlu dibaca dan ditandatangani. Ekspresinya pun berubah. Dia menepuk pantat Lauren sebelum menarik kembali tangannya dengan enggan. "Saat aku perg

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1136

    Saat ini ada sedikit celah terbuka di tengah tirai jendela dan cahaya dari luar pun masuk.Lauren tidak membalikkan tubuhnya dan menolehkan kepalanya karena dia tahu Evan tidak berada di atas tempat tidur. Kalau tidak, pinggangnya akan dipeluk Evan.Dia menatap cahaya itu selama lima menit sebelum dia bangun dengan lelah.Setelah menekan tombol di samping tempat tidur, tirai jendela terbuka dan menunjukkan lapisan kain kasa saja.Seluruh kamar menjadi terang, tapi itu tidak menyilaukan mata.Lauren turun dari tempat tidur. Dia menyeret tubuhnya yang pegal ke ruang ganti.Dia bisa berusaha pergi ke perusahaan tepat waktu pada hari pertama, kedua dan ketiga.Namun, setelah hari keempat, dia tidak bisa bangun.Karena dia kelelahan.Ibaratnya dia kerja lembur terus menerus. Tubuhnya tidak mungkin bisa bersemangat melulu.Dia membongkar bajunya. Ketika dia mendengar suara di luar, dia membuka botol obat dengan cepat, kemudian memakan pil di dalam.Agar tidak tertangkap basah oleh Evan, seka

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1135

    "Itu nggak ada hubungannya denganku." Ekspresi Evan tampak sinis. "Aku hanya ingin memiliki Akhirat. Betapa serunya mempunyai kendali atas nyawa orang?"Setelah Evan pergi, anak buah memasuki ruang rahasia pada malam itu dan mengawasi Rachel.Rachel merasa ada yang janggal. "Apa lagi yang ingin kalian lakukan?""Kamu lumayan cantik dan aku menyukaimu. Dari awal aku ingin melakukan sesuatu padamu." Anak buah membelai wajah Rachel, lalu mencubitnya. Dia tampak sangat cabul.Rachel bergeming. Berani-beraninya anak buah ini menyentuhnya? Dia sedang berpikir bagaimana dia harus membunuh anak buah ini."Aku sudah mengusir orang-orang di luar. Bagaimanapun kamu berteriak, nggak akan ada yang bisa mendengarmu." Anak buah itu berjongkok, lalu mencium pipi Rachel dan tangannya bahkan mulai meraba.Setelah Rachel mendapatkan informasi itu, dia paham kalau sekarang tidak ada orang di luar.Kalau begitu, apa pria ini memiliki pisau?"Apa kamu tahu ... kalau kata 'seks' adalah malapetaka dari segala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1134

    Akan tetapi, ada kompartemen tersembunyi di sini.Dinding di sebelah tampak sangat normal, tapi ketika vas antik di sebelahnya dipindahkan, dinding itu terbelah dan memperlihatkan sebuah gua aneh di dalamnya.Di dalam cahayanya redup. Bayangan manusia melewati dinding seperti monster.Kalau dindingnya diperhatikan baik-baik, ada berbagai macam senjata tajam yang tergantung di sana.Di pojok ada seorang wanita meringkuk. Tangan dan kakinya diikat dengan tali nilon. Kulitnya penuh lebam dan luka. Dia menundukkan kepalanya. Rambut panjangnya tergerai sehingga wajahnya tidak terlihat."Angkat kepalamu!" Anak buah mendekat untuk menyepaknya.Wanita itu bergerak sedikit. Dia mendongak dan menunjukkan mukanya.Itu Rachel.Selama ini Daniel tidak menemukan Rachel, tapi ternyata dia berada di sini.Tatapan matanya masih galak. Dia seperti hewan yang dikurung dan tidak bisa melawan.Anak buah berkata, "Tuan Evan, dia nggak mau memberi tahu di mana organisasinya berada."Beberapa tahun yang lalu,

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1133

    Anak-anak pasti ingin menelepon Kakek Buyut untuk berterima kasih padanya karena sudah menghadiahkan mereka helikopter.Begitu menelepon Tuan Besar Samson, Julian yang tadi masih marah pun telah melupakan amarahnya. Dia berbicara dengan kakek buyutnya melalui telepon video.Mereka memuji helikopternya cantik dan berkata setelah mereka dewasa, mereka ingin membawa Tuan Besar Samson mengendarainya ke langit.Tuan Besar Samson tertawa terbahak-bahak.Yasmin melihat anak-anak memegang ponsel dan tampak riang. Kemudian, dia berdiri dan menghampiri Daniel. "Aku ingin berbicara denganmu."Setelah mereka tiba di aula samping tempat piano Irene ditempatkan, Yasmin bertanya, "Kenapa kamu begitu nggak sabar dengan anak-anak?""Anak-anak perlu diajar.""Tentu saja aku tahu anak-anak perlu diajar, tapi mereka baru berusia dua tahun. Apa kamu nggak bisa berbicara dengan baik?" Yasmin tahu betapa hebat dan bijaksananya anak-anaknya. Mereka jelas bukan tipe yang suka mengamuk. Mereka akan patuh selama

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1132

    Terdengar suara pintu ruang kerja terbuka. Daniel keluar, lalu berkata, "Siapkan makan siang.""Baik." Bibi pun pergi."Sudah bangun?" Daniel menghampiri Yasmin. "Apa kamu merasa lebih baik?"Yasmin mengabaikan sifat Daniel yang mudah marah. Kalau Daniel mengkhawatirkannya, kenapa dia melakukan itu kepadanya?Saat Daniel menyentuhnya, apa Daniel tidak peduli sama sekali?"Kenapa kamu nggak bicara?" tanya Daniel.Yasmin tersadar, lalu menjawab, "Aku sudah nggak merasakan apa-apa.""Selesai makan, kita pulang ke Taman Royal. Tuan Besar Samson sudah mengantarkan helikopternya. Anak-anak sudah nggak melihatmu selama dua hari," ujar Daniel.Saat Yasmin memikirkan anak-anaknya, dia mengangguk dengan berat hati.Setelah makan siang, dia pulang ke Taman Royal naik mobil Rolls Royce.Dia diam sepanjang jalan.Dia menjawab hanya ketika Daniel berbicara. Suasana di dalam mobil terasa sangat berat.Setelah mereka tiba di Taman Royal, anak-anak sedang tidur siang.Yasmin langsung menuju ke kamar an

DMCA.com Protection Status