Share

Bab 13

Author: Chestnut
Setelah Yasmin sembuh, dia turun ke ruang makan untuk makan.

Seafood sudah lama disingkirkan dan telah diganti dengan makanan normal yang bisa dimakan oleh Yasmin.

Selain itu, Yasmin mencoba untuk berjalan keluar dari Taman Royal. Dia menyadari tidak ada orang yang menghentikannya.

Seakan-akan tidak ada peraturan di Taman Royal. Orang-orang boleh masuk keluar sesuka hati mereka.

Akan tetapi, Yasmin tahu betul betapa ketatnya keamanan Taman Royal.

Hanya karena Daniel memperbolehkannya, Yasmin baru mempunyai kesempatan untuk menginjak tanah di luar ....

Suatu sore, Yasmin keluar dan memanggil taksi untuk pergi ke kota sendirian.

Daniel jarang muncul di Taman Royal. Taman Royal seolah-olah hanya markasnya untuk melakukan sesuatu. Dia bisa muncul dan menghilang seperti hantu.

Meskipun Yasmin tidak bisa melihat Daniel, Yasmin tetap mempunyai perasaan dia sepenuhnya berada di genggaman Daniel ....

Yasmin berjalan sendirian.

Dia sudah tiba di Kota Imperial selama setengah bulan lebih, tapi dia tidak pernah punya kesempatan untuk menghirup udara bebas seperti ini.

Yasmin menatap matahari di atas langit. Sinar matahari menyilaukan matanya sampai air mata keluar.

Entah kapan dia baru dapat keluar ....

Yasmin berhenti di pinggir jalan dan melihat sebuah rumah sakit bedah plastik.

Dia langsung berjalan ke arah rumah sakit itu, kemudian berhenti di depan meja resepsionis.

"Selamat sore, ada yang bisa dibantu?" tanya resepsionis itu.

"Aku ... aku menemukan lowongan kerja kalian di internet, jadi aku ingin bertanya-tanya sebentar," ujar Yasmin.

"Apa kamu sudah mengirimkan CV-mu?"

"Aku ingin langsung berbicara dengan bos kalian," kata Yasmin. Lagi pula, CV-nya agak rumit. Namun, kalau mereka interviu secara tatap muka, peluang Yasmin akan lebih baik.

"Maaf, kami perlu menerima CV dulu, lalu menelepon kalian untuk interviu baru bisa," kata resepsionis itu.

Yasmin mana punya CV. Dia keluar dari universitas sebelum dia lulus. Selama dia melahirkan dan menjaga anak-anaknya, dia hanya bekerja paruh waktu. Dia sama sekali tidak pernah punya pekerjaan serius karena dia harus menjaga anak sambil bekerja.

Dia mencari pekerjaan di rumah sakit bedah plastik juga bukan benar-benar untuk bekerja, tapi untuk dapat melakukan operasi plastik dari cara lain.

Kalau ketahuan oleh Daniel, pasti akan muncul masalah.

Yasmin tidak ingin siapa-siapa tahu ....

"... Yasmin?"

Mendengar ada orang yang memanggilnya, Yasmin pun menoleh. Ketika dia melihat pria tinggi itu, dia ingat siapa pria itu.

Adik sepupu Daniel, Martin Guntur.

Dulu ketika Yasmin tinggal di rumah Keluarga Guntur, sesekali dia melihat Martin yang datang ke rumah.

Namun, karena hubungan Martin dengan Daniel dan bertahun-tahun juga sudah berlalu, Yasmin pun merasa panik sedikit ....

Martin menoleh, kemudian mengatakan sesuatu kepada teman wanita di sebelahnya. Setelah itu, wanita seksi itu pergi. Dia bahkan melirik Yasmin sekilas ketika dia melewatinya.

Martin berjalan ke depan Yasmin, lalu menatap sosok Yasmin yang kurus. Martin bertanya dengan ramah, "Apa kamu masih mengingatku?"

"... Masih. Kamu Martin Guntur."

Martin pun menyunggingkan seulas senyuman. "Terakhir kali aku bertemu dengan tantemu, dia bilang kamu sudah pulang. Kalau nggak, aku nggak akan berani memanggilmu."

Yasmin memikirkan dirinya yang pulang, tapi juga sudah pergi. Alhasil, dia ditangkap balik di atas pesawat.

"Saat hari ulang tahun pernikahan pamanku, aku sedang berada di luar kota. Kalau nggak, kita juga akan bertemu. Tapi, ada apa kamu kemari?" tanya Martin.

"... Aku sedang mencari pekerjaan." Yasmin melirik ke arah resepsionis, lalu berkata, "Tapi, aku perlu menyerahkan CV dulu ...."

Martin berpikir sejenak, lalu berkata, "Sebentar ...." Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang, tapi dia tidak pergi.

Yasmin sedikit terkejut saat mendengar ucapan Martin.

Setelah Martin mengakhiri panggilan, dia berkata, "Sekarang kamu sudah boleh pergi ke Departemen HRD."

Yasmin langsung paham. Untuk beberapa saat, dia tidak bisa berkata-kata. Tak disangka dia begini beruntung. "Ini ... kurang baik, 'kan?"

Martin tertawa, kemudian dia mengangkat sebelah alisnya sambil berkata, "Kebetulan aku kenal bos rumah sakit ini. Ini bukan apa-apa, kok."

Yasmin berkata dengan emosional, "Terima kasih!"

"Kita memang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa, tapi apa kamu perlu sesegan ini?" kata Martin sambil tersenyum.

Ekspresi Yasmin menjadi kikuk. Dulu ketika Daniel menindas Yasmin di rumah Keluarga Guntur, Martin juga pernah membantu Yasmin.

"Masuklah," ucap Martin.

"Baik." Yasmin tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia mengikuti resepsionis yang menuntunnya ke Departemen HRD.

Yasmin tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang kedokteran. Jurusannya saat kuliah juga bukan kedokteran.

Dia mempunyai tujuan bekerja di tempat ini.

Jadi, setelah Yasmin keluar dari Departemen HRD, dia pergi ke kantor dokter.

Setelah menandatangani perjanjian kerahasiaan, dia menjalani operasi plastik.

Setelah turun dari meja operasi, hati Yasmin merasa lega.

Akan tetapi, ini hanya masalah sementara yang perlu diselesaikan. Tujuan sebenarnya Yasmin adalah meninggalkan Taman Royal dan melarikan diri dari Daniel ....

Setelah itu, Yasmin bersembunyi di kamar mandi untuk menelepon video ketiga anaknya.

"Mama nggak tiap hari telepon kami!" Julian merasa sangat sedih sampai kedua pipinya merah.

"Kerjaan Mama belum selesai?" tanya Julius dengan penuh harap.

"Kapan Mama pulang?" tanya Julia sambil menangis.

"Mama akan berusaha pulang secepat mungkin, oke?" Saat mendengar suara tangisan anak-anaknya, rasanya seperti ada pisau yang menyayat hati Yasmin.

Namun, apa yang bisa dilakukan Yasmin? Dia sama sekali tidak bisa pulang. Dia masih dikendalikan oleh ayah dari anak-anaknya.

Bagaimana Yasmin bisa memberi tahu semua ini kepada mereka?

Melahirkan tiga anak di belakang Daniel sudah merupakan tindakan di luar nalar ....

Setelah membujuk anak-anaknya pergi tidur, Yasmin mengontrol emosinya sebelum kembali bekerja.

Seorang perawat meminta Yasmin menjadi asisten perawat. Tugas utamanya adalah melakukan pembersihan pasca operasi.

Ketika hari sudah senja dan lampu-lampu menyala, Yasmin baru keluar dari rumah sakit bedah plastik.

Dia berdiri di pinggir jalan depan rumah sakit dengan linglung dan takut. Yasmin tidak ingin kembali ke Taman Royal, tapi dia juga tidak boleh tidak kembali.

Sebuah Porsche perak berhenti di depan Yasmin. Jendelanya diturunkan, lalu muncullah wajah Martin. "Yasmin."

Yasmin pun tercengang.

"Makan malam bersama, yuk," undang Martin.

Yasmin terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, "Ayo."

Mereka pergi ke restoran yang bergaya elegan dan diiringi oleh musik.

Keduanya memilih tempat duduk di sebelah jendela di mana mereka bisa melihat jalanan sibuk di luar.

"Apa kamu terbiasa dengan pekerjaanmu?" tanya Martin.

"Lumayan. Terima kasih, ya."

"Yasmin, nggak usah berterima kasih padaku."

Yasmin tersenyum dan berkata, "Aku nggak menyangka akan berpapasan denganmu. Aku kaget sekali. Karena kamu sudah membantuku, aku akan mentraktirmu."

"Bagaimana lain kali kamu baru mentraktirku?"

Itu berarti lain kali mereka akan bertemu lagi.

Yasmin tahu dia tidak boleh terlalu dekat dengan Martin. Itu hanya akan membawa Yasmin malapetaka.

Namun, Yasmin tidak bisa menolak kelembutan Martin. Lagi pula, hari ini Martin telah membantunya.

"Oke."

"Apa kamu lulus lebih awal?"

"Aku sudah nggak kuliah, jadi memilih untuk pulang," jawab Yasmin.

"Pilihan bagus. Tapi, kenapa kamu nggak bekerja di perusahaan Keluarga Guntur? Aku rasa tantemu pasti akan membantumu," kata Martin.

Martin agak terkejut melihat Yasmin memilih bekerja di rumah sakit bedah plastik.

"Tanteku adalah tanteku. Aku adalah aku. Aku hanya ingin mengandalkan diriku sendiri," balas Yasmin.

"Kamu sangat berbeda dari wanita lain. Dari dulu aku sudah tahu itu," kata Martin sambil menatap Yasmin lekat-lekat.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Faz Nasution
apakah martine pria penyelamat yasmin? semoga aja ya..kasian anak" yasmin...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 14

    Yasmin menurunkan pandangannya sambil tersenyum tipis. "Oh, ya?""Dengar-dengar ... kakakku juga ada menghadiri pesta ulang tahun pernikahan Paman. Dia nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Martin."... Nggak. Aku nggak tinggal lama di pesta itu ...." Yasmin tidak ingin berbicara tentang Daniel.Hanya dengan mengungkit nama Daniel saja cukup membuat Yasmin ketakutan dan sulit bernapas."Kalau dia ada melakukan apa-apa padamu, beri tahu aku. Aku akan membantumu," ujar Martin.Hati Yasmin pun terasa hangat.Dulu ketika Yasmin tidak berdaya, Martin pernah membantunya. Jadi, meskipun beberapa tahun telah berlalu, Yasmin bisa langsung mengenali Martin.Kini saat Yasmin disiksa tanpa ampun oleh Daniel, dia bertemu dengan Martin lagi. Selain itu, Martin telah membantunya mendapat pekerjaan di rumah sakit bedah plastik. Yasmin sungguh berterima kasih pada Martin.Mungkin, ketika seseorang merasa putus asa, mereka tanpa sadar akan mencari tempat yang aman ....Yasmin pura-pura tidak tahu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 15

    Malam ini, Yasmin langsung tinggal di apartemen itu.Setelah mengunci pintu, dia berbaring di tempat tidur.Malam itu, Yasmin baru bisa tidur nyenyak meskipun dia bangun pagi-pagi untuk menelepon video ketiga anaknya.Tempat ini jauh lebih aman daripada Taman Royal.Setelah bekerja beberapa hari di rumah sakit bedah plastik, Yasmin tampak seperti pekerja normal. Dia sama sekali tidak seperti orang yang telah dianiaya.Dia sudah menyelesaikan pekerjaan siang ini. Ketika dia sedang berjalan ke arah kamar mandi, ponselnya bergetar.Yasmin tercengang saat melihat penelepon adalah nomor asing.Dia tidak tahu siapa ini, tapi dia langsung memikirkan Daniel.Kalau itu memang Daniel, Yasmin juga tidak berani mengangkatnya.Yasmin mengangkat telepon, lalu berkata, "Halo?""Yasmin, ini aku."Saraf-saraf tegang Yasmin melonggar. "Oh. Ada apa?""Aku baru keluar dari perusahaan dan kebetulan ada lewat tempatmu. Bagaimana kalau kita pergi makan bersama?"Yasmin segera mengingat peringatan Daniel mala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 16

    Ada pelanggan yang membuat janji di malam hari, jadi mereka harus bekerja lembur.Pada jam enam, saat Yasmin hendak memakan roti yang dibawanya untuk mengisi perutnya, ponselnya berdering. Dia meliriknya sekilas sebelum mengangkat telepon tersebut. "Hari ini aku lembur.""Makanya aku kemari untuk mengantarkan makananmu."Yasmin memasuki ruang tunggu dan melihat Martin yang sedang duduk di dalam.Yasmin berjalan menghampirinya, kemudian berkata, "Bukankah sudah kubilang jangan mengantarkan makanan lagi?""Aku hanya sesekali mengantarkan makanan juga nggak boleh?" Saat melihat Yasmin berdiri tercengang di tempatnya, Martin pun meraih pergelangan tangan Yasmin, lalu menariknya.Yasmin menegang karena dirinya disentuh. Lalu, dia duduk di kursi dengan canggung.Dia menatap makanan enak di depannya."Kenapa kamu baik sekali padaku?" tanya Yasmin.Tatapan mata Martin menjadi lembut saat dia berkata, "Terima saja. Kamu nggak perlu merasa tertekan. Ini seperti beberapa tahun lalu saat kamu masi

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 17

    Setelah panggilannya diangkat, Daniel menatap Yasmin dengan tatapan kejam.Napas Yasmin terengah-engah dan wajahnya pucat. Jelas sekali kalau dia kesakitan. Rasa panik dan takut telah lama menguasai tubuhnya.Yasmin berpikir, Daniel tidak boleh sampai tahu tentang anak-anaknya! Tidak boleh!"Halo, Yasmin? Tadi kenapa teleponnya mati?" tanya Tante Rita dengan bingung.Daniel seakan-akan tidak senang dengan suara wanita asing ini. Lalu, dia memberi kode kepada Yasmin untuk berbicara.Yasmin mengontrol suaranya yang gemetar dan menjawab, "Aku ... nggak apa-apa. Aku sedang bersiap-siap untuk pulang. Aku meneleponmu untuk memberitahumu kalau untuk sementara aku nggak bisa kembali. Aku akan telat membayar utangku.""Dasar kamu ini. Apa hubungannya dengan uang? Yang penting adalah kalau kamu nggak pulang, kesehatanku akan makin memburuk."Yasmin sedikit terkejut dengan kemampuan akting Tante Rita. "Nggak akan. Aku akan berusaha untuk kembali secepat mungkin. Aku ...."Sebelum Yasmin sempat me

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 18

    Yasmin paham apa maksud Daniel. Ini karena dia telah berjumpa dengan Martin, yang padahal itu juga bukan kehendaknya. Akan tetapi, Yasmin juga tidak bisa menyalahkan Martin."Bawa dia ke ruangan Tuan Victor," perintah Daniel.Pengawal yang berdiri di sebelah pintu pun mendekat.Yasmin gemetaran ketakutan. Martin hendak menghalang pengawal itu, tapi dia malah dihentikan oleh pengawal lain.Pengawal itu menggenggam lengan Yasmin."Ah! Jangan sentuh aku! Aku nggak mau ...." Yasmin sangat takut. Karena panik, dia menendang lutut pengawal itu dengan kuat.Pengawal itu tidak menyangka Yasmin akan menendangnya, jadi genggamannya terlepas.Setelah itu, Yasmin terjatuh ke arah lengan Daniel.Gelas yang berada di tangan Daniel langsung tertabrak sehingga cairannya tumpah, kemudian membasahi jemarinya yang lentik dan kuat.Suasana di dalam ruangan segera menjadi berat.Suara Yasmin bergetar ketakutan, "A ... aku akan mengelapnya!" Dia buru-buru mengambil handuk di atas meja kopi untuk mengelap ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 19

    Pertanyaan Daniel membuat Martin terdiam. "Aku nggak tega melihat Yasmin diperlakukan seperti itu olehmu. Dia nggak bersalah.""Bagiku, nggak ada orang yang nggak bersalah," kata Daniel dengan sinis.Yasmin didorong masuk ke sebuah ruangan, lalu pintunya langsung dikunci. Bagaimanapun Yasmin mencoba untuk membuka pintu, pintunya tidak bisa dibuka.Yasmin merasakan ada pergerakan di belakang, jadi dia menoleh. Seorang pria gemuk keluar dari kamar mandi. Dia hanya mengenakan handuk, jadi Yasmin bisa melihat semua lemaknya.Mata Victor berbinar-binar ketika dia melihat wanita yang sangat cantik, apalagi wanita itu sedang mengenakan pakaian yang disukainya. "Ternyata klub ini mempunyai wanita secantik kamu. Sepadan dengan biaya keanggotaanku yang berharga 10 miliar!"Yasmin ketakutan sampai dia menempel tubuhnya ke pintu. "Ja ... jangan mendekat! Aku bukan karyawan klub. Aku ... aku ditangkap orang kemari. Selama kamu nggak menyentuhku, aku akan berterima kasih padamu!""Aku nggak perlu ra

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 20

    Yasmin berhenti. Dengan mata yang memerah, dia menoleh ke belakang untuk melihat Martin, lalu menjawab, "Masih. Terima kasih, tapi aku bisa melindungi diriku sendiri. Satu hal lagi, orang yang membeli Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita adalah ... Daniel."Martin tercengang. "... Dia?""Jadi, jangan kemari lagi." Yasmin memalingkan wajahnya kembali, kemudian beranjak pergi.Martin berdiri di tempatnya dan kesulitan mencerna berita yang baru didapat.Kalau Daniel-lah yang telah membeli Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita, itu berarti pemilik Grup Naga adalah Daniel ....Martin tidak pernah menyangka kalau orang itu adalah Daniel. Bagaimana Daniel bisa menjadi pemilik Grup Naga yang sangat berkuasa ...?Yasmin mengatakan yang sebenarnya agar Martin tidak datang ke rumah sakit bedah plastik ini yang berada di bawah pengawasan dan kendali Daniel lagi. Selain itu, agar dia tidak melakukan perlawanan yang tidak berguna. Martin pasti akan berada di posisi yang tidak menguntungkan kalau dia bermusuh

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 21

    Yasmin berpikir Daniel pasti tidak akan melepaskannya kecuali dia mati ...."Yasmin, besok akan ada makan malam besar di rumah Tante. Datang, ya," kata Klara."Makan malam besar?""Anak benar-benar melupakan ulang tahun orang tuanya. Sia-sia Tante membesarkanmu. Padahal Tante mengingat hari ulang tahunmu, loh," kata Klara sambil mencolek hidung Yasmin.Yasmin baru tersadar. Akan tetapi, apa dia boleh pergi?Daniel tidak mengizinkan Yasmin menjumpai orang Keluarga Guntur, terutama tantenya.Namun, besok adalah hari ulang tahun tantenya. Yasmin terlalu kejam kalau tidak pergi."Tenang saja. Yang ikut makan malam hanya kamu, aku dan pamanmu. Daniel nggak akan mengunjungi rumah lama. Kamu boleh pergi setelah makan. Nggak ada yang akan tahu."Hati Yasmin tergerak. Dia pun berkata, "Baiklah. Nanti aku datang."Dia benar-benar tidak bisa menolak tantenya.Lagi pula, mereka hanya akan makan malam. Yasmin akan pergi setelah makan. Seharusnya Daniel tidak akan sadar dalam waktu yang begitu singk

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status