Share

Bab 11

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Daniel bukan ingin menangani pria itu. Dia melakukan itu hanya untuk memperlihatkannya kepada Yasmin.

Yasmin berdiri di tepi jalan. Penglihatannya menjadi kabur dan dia menoleh dengan bingung.

Kebetulan sebuah taksi berhenti dan penumpangnya turun. Tanpa memikirkan apa pun, Yasmin pun bergegas masuk ke dalam taksi tersebut. Dia menutup pintu mobil, kemudian segera memberi tahu sopir, "Ke kantor polisi!"

Taksi tersebut langsung melaju pergi.

Tangan Yasmin yang di atas lutut gemetar. Dia ingin mencari perlindungan. Meskipun dia tidak bisa meninggalkan Kota Imperial, dia akan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan perbuatan keji Daniel.

Setelah taksi tersebut berhenti di pintu masuk kantor polisi, Yasmin segera keluar, lalu melangkah masuk ke dalam.

Saat ini lampu di kantor polisi masih terang-benderang. Semua orang sedang bekerja lembur hingga larut malam. Mereka seakan-akan tidak menyadari Yasmin yang tiba-tiba masuk.

Yasmin menuju ke meja di sebelah dinding sembari melihat sekeliling.

Kemudian, dia berhenti dan menatap penghargaan berwarna merah yang terpampang jelas di dinding.

Kata "Grup Naga" menarik perhatiannya.

Beberapa menit setelah Yasmin masuk, akhirnya ada polisi yang sedang bertugas menyadari kehadiran Yasmin. Polisi itu berjalan menghampiri Yasmin, lalu melihatnya dari atas ke bawah. Dia menyadari sekujur tubuh Yasmin basah dan salah satu pipinya merah serta bengkak. Polisi itu pun bertanya, "Apa kamu telah dipukul orang?"

"Apa ... itu?" Yasmin seakan-akan tidak mendengar polisi itu. Dia mengangkat telunjuknya untuk menunjuk penghargaan itu.

"Grup Naga adalah penguasa Kota Imperial. Semua mobil polisi di Kota Imperial disumbangkan oleh Grup Naga untuk menjaga keamanan rakyat. Setiap kantor regional mempunyai penghargaan itu. Kami merasa sangat senang mempunyai tokoh besar seperti Grup Naga."

Keamanan rakyat .... Wajah Yasmin menjadi pucat ketika mendengar nada tegas polisi itu.

Jadi, kalau Yasmin melapor Daniel telah melukai orang dan mengurungnya, apa Yasmin akan dianggap sebagai orang gila?

"Ada apa kamu kemari?"

Yasmin gemetaran sambil menggeleng kepalanya. "... Nggak apa-apa."

Setelah mengatakan itu, Yasmin pergi.

Polisi itu merasa Yasmin sangat aneh, jadi dia hanya menganggap Yasmin sedang frustrasi.

Yasmin menuruni tangga dengan kepala tertunduk. Satu demi satu air mata pun menetes.

Semua energinya sudah menghilang. Kini tubuhnya bahkan telah retak dan terbuka lebar. Rasa takut, tidak berdaya dan sakit masuk ke dalam, lalu mengaduk-aduk organ-organnya.

Yasmin tidak bisa melarikan diri. Tidak ada orang yang bisa membantunya.

Kekuasaan Daniel sangat besar. Meskipun dia membunuh Yasmin, tidak ada orang yang akan berani mengatakan 'tidak boleh' ....

Yasmin mengangkat kepalanya. Matanya yang basah melihat sebuah mobil Rolls Royce hitam berhenti di pinggir jalan. Rasa takut pun menghiasi ekspresi Yasmin. Dia memeluk tubuhnya sendiri dengan tangannya yang gemetaran. Yasmin sudah merasa putus asa.

Di belakangnya adalah kantor polisi, sedangkan di depannya adalah jurang. Bagaimana dia akan memilih?

Kaca mobil Rolls Royce itu sangat gelap sehingga orang lain tidak dapat melihat ke dalam. Akan tetapi, Daniel pasti ada di dalam mobil.

Yasmin bisa merasakan seseorang sedang menatapnya. Setelah merasa bimbang selama beberapa detik, Yasmin berjalan menghampiri mobil sambil menahan rasa takutnya.

Seorang pengawal turun dari mobil, lalu membukakan pintu mobil.

Pria yang sedang duduk di dalam mobil menatap Yasmin dengan sinis. Yasmin seolah-olah ditatap oleh ular berbisa.

Yasmin menggigit bibir bawahnya sambil naik ke dalam mobil.

Setelah pintu mobil ditutup, mobil melaju pergi dari kantor polisi.

"Aku kira kamu nggak akan keluar!" Daniel langsung mencengkeram wajah Yasmin, lalu menekannya ke kursi dengan kuat. Daniel mencondongkan tubuhnya sambil menyebarkan aura yang mengerikan.

"Ugh ...." Yasmin mengerutkan alisnya kesakitan.

"Mau lapor polisi? Kenapa? Tidak berguna, ya?"

"Bu ... bukan. A ... aku terkejut karena melihatmu melukai orang. Aku pergi ke kantor polisi hanya untuk mencari perlindungan. Aku nggak punya niat lain."

"Nggak ada yang bisa melindungimu. Aku menguasai seluruh Kota Imperial!" Tatapan mata Daniel tampak tajam. Suaranya yang penuh ancaman terasa sangat kuat.

Yasmin meringkuk ketakutan. "Aku ... tahu ...."

Daniel menarik kembali tangannya. Dia duduk di kursi dan suasana sekitar menjadi dingin.

Yasmin bersandar ke pintu mobil. Matanya yang berkaca-kaca tertuju ke luar jendela sambil menahan suasana menyesakkan di dalam mobil yang tertutup ini.

...

Sudah tengah malam ketika Yasmin kembali ke kamarnya di Taman Royal.

Yasmin menanggalkan pakaiannya yang basah di kamar mandi. Kemudian, dia berdiri di bawah pancuran air hangat. Kulitnya yang putih dan lembut pun berubah menjadi merah muda dengan cepat.

Kulitnya tampak indah.

Akan tetapi, mental Yasmin kurang baik. Dia hanya bisa berpura-pura tegar.

Karena dia mempunyai tiga anak. Dia harus bertahan agar bisa kembali ke sisi mereka ....

Sekarang Yasmin mengerti kalau dia berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Dia tidak boleh melanggar perintah Daniel atau menghubungi tantenya. Jadi, Yasmin harus menstabilkan dirinya dulu, kemudian baru mencari kesempatan untuk melarikan diri.

Dia menyentuh perut ratanya yang terdapat bekas luka sepanjang ibu jari dari operasi sesar.

Karena saat itu Yasmin mencari rumah sakit kecil untuk menghemat uang, rumah sakit tersebut ternyata telah meminta seorang dokter magang untuk mengoperasinya. Itu mengakibatkan bekas luka di perutnya menyimpang dari posisi yang seharusnya sehingga bekasnya tidak terlihat seperti dari operasi sesar, melainkan lebih terlihat seperti bekas tusukan.

Makanya, meskipun ada orang yang melihat bekas luka Yasmin, dia bisa menggunakan alasan itu.

Sekarang, Yasmin ingin melakukan operasi plastik untuk menyamarkan bekas lukanya. Dia takut suatu hari Daniel akan mencari kesempatan untuk memeriksa tubuhnya ....

Itu akan bahaya sekali ....

Begitu Yasmin berbaring di ranjang, dia langsung tertidur.

Besok harinya ketika pelayan masuk ke kamar, dia menyadari kalau Yasmin sedang demam tinggi.

Helen pun ditelepon dan diminta datang ke Taman Royal untuk mengobati Yasmin. Saat dia mengetahui kalau itu masih gadis yang sama, dia benar-benar kaget.

Sejak kapan ada wanita tinggal di Taman Royal? Makanya itu, kemarin Tony ikut pergi ke rumah sakit?

Daniel kejam dan berhati dingin, jadi sungguh mengejutkan ketika muncul sebuah pengecualian!

Setelah Helen memberi infus kepada Yasmin, dia keluar dari kamar.

Tony yang sedang menunggu di luar pun bertanya, "Bagaimana?"

"Suhunya sempat turun untuk sementara, tapi keadaannya belum stabil. Aku masih harus mengawasinya," jawab Helen.

"Baik."

"Ini pertama kalinya aku melihat ada wanita tinggal di Taman Royal," ucap Helen.

Tony berpikir ini juga pertama kali baginya.

"Siapa yang memukul wajahnya?" tanya Helen.

Tony terkejut, lalu menjawab, "Aku nggak tahu."

Dia sungguh tidak tahu.

Helen pun tidak bertanya lebih lanjut. Dia merasa ini bukan hal sederhana.

Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik di Taman Royal. Dilihat dari usianya, seharusnya dia bahkan belum lulus kuliah.

Yang terpenting adalah hanya dalam beberapa hari ini, dia sudah pernah dilarikan ke IGD sekali dan dirawat oleh dokter datang ke rumah sekali. Bahkan ada bekas tamparan di pipinya dan itu jelas-jelas perbuatan laki-laki.

Hal ini tidak mungkin sederhana.

Namun, ini adalah urusan Daniel, jadi Helen tidak berani campur tangan terlalu banyak. Helen hanya bisa membiarkan Daniel.

Tiga hari kemudian, Yasmin baru membuka matanya. Kepalanya terasa berat.

"Bagaimana perasaanmu?"

Yasmin menoleh dan melihat Helen. "Lumayan baik ...."

Suaranya serak. Yasmin yang merasa tidak nyaman pun mengerutkan alisnya.

Helen memberikan Yasmin segelas air dan sedotan.

Setelah minum air, Yasmin baru merasa lebih baik. Dia berkata dengan lemah, "Terima kasih."

"Sama-sama."

"Sudah berapa lama aku tidur?" tanya Yasmin.

"Kamu tidak sadarkan diri selama tiga hari. Sekarang kamu sudah nggak apa-apa."

Yasmin melihat ke arah jendela sambil melamun. Dia tampak tak bernyawa.

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 12

    Yasmin jarang sakit. Demi anak-anaknya, dia juga tidak berani sakit, apalagi tidak sadarkan diri sampai tiga hari. Ini tidak pernah terjadi.Dia merasa tubuhnya lumayan kuat. Namun, setelah pulang dan diawasi oleh Daniel, Yasmin malah sakit dalam setengah bulan sampai begitu parah.Yasmin ketakutan, stres dan kedinginan. Tentu saja tubuhnya tidak bisa tahan ...."Makan makanan cair dulu." Helen menerima makanan yang diserahkan pembantu.Pembantu itu membantu meninggikan bantal Yasmin agar Yasmin bisa berbaring dengan lebih nyaman.Yasmin tercengang melihat Helen secara pribadi menyuapinya.Helen tersenyum sambil berkata, "Nggak apa-apa. Menjagamu sampai kamu sehat juga adalah tugasku."Yasmin tidak mengatakan apa-apa dan menelan makanannya.Sekujur tubuhnya terasa lemas, matanya sakit dan dia juga tidak punya selera. Akan tetapi, demi anak-anaknya, Yasmin bisa menahan apa pun ....Setelah Yasmin selesai makan, dia berbaring ke bantal dan memejamkan matanya. Tak lama kemudian, dia terti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 13

    Setelah Yasmin sembuh, dia turun ke ruang makan untuk makan.Seafood sudah lama disingkirkan dan telah diganti dengan makanan normal yang bisa dimakan oleh Yasmin.Selain itu, Yasmin mencoba untuk berjalan keluar dari Taman Royal. Dia menyadari tidak ada orang yang menghentikannya.Seakan-akan tidak ada peraturan di Taman Royal. Orang-orang boleh masuk keluar sesuka hati mereka.Akan tetapi, Yasmin tahu betul betapa ketatnya keamanan Taman Royal.Hanya karena Daniel memperbolehkannya, Yasmin baru mempunyai kesempatan untuk menginjak tanah di luar ....Suatu sore, Yasmin keluar dan memanggil taksi untuk pergi ke kota sendirian.Daniel jarang muncul di Taman Royal. Taman Royal seolah-olah hanya markasnya untuk melakukan sesuatu. Dia bisa muncul dan menghilang seperti hantu.Meskipun Yasmin tidak bisa melihat Daniel, Yasmin tetap mempunyai perasaan dia sepenuhnya berada di genggaman Daniel ....Yasmin berjalan sendirian.Dia sudah tiba di Kota Imperial selama setengah bulan lebih, tapi di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 14

    Yasmin menurunkan pandangannya sambil tersenyum tipis. "Oh, ya?""Dengar-dengar ... kakakku juga ada menghadiri pesta ulang tahun pernikahan Paman. Dia nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Martin."... Nggak. Aku nggak tinggal lama di pesta itu ...." Yasmin tidak ingin berbicara tentang Daniel.Hanya dengan mengungkit nama Daniel saja cukup membuat Yasmin ketakutan dan sulit bernapas."Kalau dia ada melakukan apa-apa padamu, beri tahu aku. Aku akan membantumu," ujar Martin.Hati Yasmin pun terasa hangat.Dulu ketika Yasmin tidak berdaya, Martin pernah membantunya. Jadi, meskipun beberapa tahun telah berlalu, Yasmin bisa langsung mengenali Martin.Kini saat Yasmin disiksa tanpa ampun oleh Daniel, dia bertemu dengan Martin lagi. Selain itu, Martin telah membantunya mendapat pekerjaan di rumah sakit bedah plastik. Yasmin sungguh berterima kasih pada Martin.Mungkin, ketika seseorang merasa putus asa, mereka tanpa sadar akan mencari tempat yang aman ....Yasmin pura-pura tidak tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 15

    Malam ini, Yasmin langsung tinggal di apartemen itu.Setelah mengunci pintu, dia berbaring di tempat tidur.Malam itu, Yasmin baru bisa tidur nyenyak meskipun dia bangun pagi-pagi untuk menelepon video ketiga anaknya.Tempat ini jauh lebih aman daripada Taman Royal.Setelah bekerja beberapa hari di rumah sakit bedah plastik, Yasmin tampak seperti pekerja normal. Dia sama sekali tidak seperti orang yang telah dianiaya.Dia sudah menyelesaikan pekerjaan siang ini. Ketika dia sedang berjalan ke arah kamar mandi, ponselnya bergetar.Yasmin tercengang saat melihat penelepon adalah nomor asing.Dia tidak tahu siapa ini, tapi dia langsung memikirkan Daniel.Kalau itu memang Daniel, Yasmin juga tidak berani mengangkatnya.Yasmin mengangkat telepon, lalu berkata, "Halo?""Yasmin, ini aku."Saraf-saraf tegang Yasmin melonggar. "Oh. Ada apa?""Aku baru keluar dari perusahaan dan kebetulan ada lewat tempatmu. Bagaimana kalau kita pergi makan bersama?"Yasmin segera mengingat peringatan Daniel mala

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 16

    Ada pelanggan yang membuat janji di malam hari, jadi mereka harus bekerja lembur.Pada jam enam, saat Yasmin hendak memakan roti yang dibawanya untuk mengisi perutnya, ponselnya berdering. Dia meliriknya sekilas sebelum mengangkat telepon tersebut. "Hari ini aku lembur.""Makanya aku kemari untuk mengantarkan makananmu."Yasmin memasuki ruang tunggu dan melihat Martin yang sedang duduk di dalam.Yasmin berjalan menghampirinya, kemudian berkata, "Bukankah sudah kubilang jangan mengantarkan makanan lagi?""Aku hanya sesekali mengantarkan makanan juga nggak boleh?" Saat melihat Yasmin berdiri tercengang di tempatnya, Martin pun meraih pergelangan tangan Yasmin, lalu menariknya.Yasmin menegang karena dirinya disentuh. Lalu, dia duduk di kursi dengan canggung.Dia menatap makanan enak di depannya."Kenapa kamu baik sekali padaku?" tanya Yasmin.Tatapan mata Martin menjadi lembut saat dia berkata, "Terima saja. Kamu nggak perlu merasa tertekan. Ini seperti beberapa tahun lalu saat kamu masi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 17

    Setelah panggilannya diangkat, Daniel menatap Yasmin dengan tatapan kejam.Napas Yasmin terengah-engah dan wajahnya pucat. Jelas sekali kalau dia kesakitan. Rasa panik dan takut telah lama menguasai tubuhnya.Yasmin berpikir, Daniel tidak boleh sampai tahu tentang anak-anaknya! Tidak boleh!"Halo, Yasmin? Tadi kenapa teleponnya mati?" tanya Tante Rita dengan bingung.Daniel seakan-akan tidak senang dengan suara wanita asing ini. Lalu, dia memberi kode kepada Yasmin untuk berbicara.Yasmin mengontrol suaranya yang gemetar dan menjawab, "Aku ... nggak apa-apa. Aku sedang bersiap-siap untuk pulang. Aku meneleponmu untuk memberitahumu kalau untuk sementara aku nggak bisa kembali. Aku akan telat membayar utangku.""Dasar kamu ini. Apa hubungannya dengan uang? Yang penting adalah kalau kamu nggak pulang, kesehatanku akan makin memburuk."Yasmin sedikit terkejut dengan kemampuan akting Tante Rita. "Nggak akan. Aku akan berusaha untuk kembali secepat mungkin. Aku ...."Sebelum Yasmin sempat me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 18

    Yasmin paham apa maksud Daniel. Ini karena dia telah berjumpa dengan Martin, yang padahal itu juga bukan kehendaknya. Akan tetapi, Yasmin juga tidak bisa menyalahkan Martin."Bawa dia ke ruangan Tuan Victor," perintah Daniel.Pengawal yang berdiri di sebelah pintu pun mendekat.Yasmin gemetaran ketakutan. Martin hendak menghalang pengawal itu, tapi dia malah dihentikan oleh pengawal lain.Pengawal itu menggenggam lengan Yasmin."Ah! Jangan sentuh aku! Aku nggak mau ...." Yasmin sangat takut. Karena panik, dia menendang lutut pengawal itu dengan kuat.Pengawal itu tidak menyangka Yasmin akan menendangnya, jadi genggamannya terlepas.Setelah itu, Yasmin terjatuh ke arah lengan Daniel.Gelas yang berada di tangan Daniel langsung tertabrak sehingga cairannya tumpah, kemudian membasahi jemarinya yang lentik dan kuat.Suasana di dalam ruangan segera menjadi berat.Suara Yasmin bergetar ketakutan, "A ... aku akan mengelapnya!" Dia buru-buru mengambil handuk di atas meja kopi untuk mengelap ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 19

    Pertanyaan Daniel membuat Martin terdiam. "Aku nggak tega melihat Yasmin diperlakukan seperti itu olehmu. Dia nggak bersalah.""Bagiku, nggak ada orang yang nggak bersalah," kata Daniel dengan sinis.Yasmin didorong masuk ke sebuah ruangan, lalu pintunya langsung dikunci. Bagaimanapun Yasmin mencoba untuk membuka pintu, pintunya tidak bisa dibuka.Yasmin merasakan ada pergerakan di belakang, jadi dia menoleh. Seorang pria gemuk keluar dari kamar mandi. Dia hanya mengenakan handuk, jadi Yasmin bisa melihat semua lemaknya.Mata Victor berbinar-binar ketika dia melihat wanita yang sangat cantik, apalagi wanita itu sedang mengenakan pakaian yang disukainya. "Ternyata klub ini mempunyai wanita secantik kamu. Sepadan dengan biaya keanggotaanku yang berharga 10 miliar!"Yasmin ketakutan sampai dia menempel tubuhnya ke pintu. "Ja ... jangan mendekat! Aku bukan karyawan klub. Aku ... aku ditangkap orang kemari. Selama kamu nggak menyentuhku, aku akan berterima kasih padamu!""Aku nggak perlu ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1069

    "Nggak. Evan tentu harus bertanggung jawab atas hal yang sudah dilakukannya."Dalam hati, Freya berpikir Lauren tidak marah? Apa dia tidak merasa terancam? Apa Lauren tahu dia tidak bisa dibandingkan? Ternyata dia lumayan tahu diri."Aku mendengar namamu Lauren? Mereka memanggilmu Kak Lauren. Namamu cantik."Lauren memilih untuk mengabaikan provokasi wanita ini.Apa yang ingin dikatakannya?Namun, Lauren memang berharap Evan akan lebih memilih wanita ini.Saat Lauren pergi ke perusahaan, Evan sudah ada di sana.Hal pertama yang dilakukannya adalah menuangkan kopi untuk Evan.Lauren memasuki kantor dan melihat Evan tidak duduk di depan meja, melainkan sofa.Lauren pun meletakkan kopinya di meja kopi."Bos lebih cepat sampai daripada asistennya?" tanya Evan.Lauren berdiri tegak dan berkata, "Maaf, Tuan. Semalam saya kelelahan, jadi pagi ini saya terlambat. Terlebih lagi, seharusnya Anda memanggil saya."Evan melihatnya dengan tatapan mata yang tidak bisa dideskripsikan dan diam saja."S

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1068

    Dennis benar-benar sudah menimbulkan masalah bagi Evan!Setelah Evan selesai mengamuk, dia duduk di sofa dan tubuhnya penuh dengan aura menyeramkan.Lauren tidak akan bertengkar dengannya, 'kan?Dia yang mengizinkan Freya melahirkan anak itu.Terlebih lagi, Evan sudah menjelaskannya.Itu sebuah kecelakaan karena dia mabuk.Lauren tidur setelah mandi. Miumiu meringkuk di lemari atas tempat tidur.Sebelum tidur, Lauren masih berpikir.Kalau membiarkan wanita ini tinggal dan melahirkan anaknya, maka Lauren tidak perlu melahirkan anak lagi untuk Evan.Dia pasti tidak akan melahirkan anak untuk Evan.Mengenai apakah tindakan Evan termasuk mengkhianatinya atau tidak, Lauren juga tidak peduli ....Dia tidak tahu berapa lama dia tidur, tapi kemudian dia merasa ada yang berbaring di sebelahnya, lalu memeluknya dari belakang.Awalnya Lauren ingin mendorong orang yang memeluknya itu."Aku sudah mandi." Evan mencium bibirnya.Lauren memalingkan mukanya. "Apa kamu mandi dengan bersih?""Apa maksudm

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1067

    Sekarang Lauren baru paham kenapa awalnya Evan tidak menyetujui perjalanan bisnisnya, tapi akhirnya dia menyetujuinya.Itu karena dia ingin menyelesaikan wanita yang sedang mengandung anaknya, jadi dia membiarkan Lauren pegri ....Namun, sepertinya Evan tidak pernah menyangka wanita ini akan datang mencari Lauren, 'kan?Dilihat dari ukuran perut wanita ini, seharusnya dia sudah hamil lima bulan.Sedangkan Lauren baru bertemu dengan Evan di Kota Imperial dua bulan yang lalu.Kira-kira sepuluh menit kemudian, Evan baru pulang ke rumah dari perusahaan. Dia menarik dasi di kerah bajunya, kemudian berjalan ke aula.Setelah dia masuk, wanita yang sedang duduk di sofa itu membuat Evan mendadak berhenti dan ekspresinya berubah menjadi kejam.Saat Freya Samali melihatnya, dia berdiri ketakutan. "Ka ... kamu sudah pulang?""Siapa yang menyuruhmu datang ke sini?" Evan berjalan ke arah sofa sambil melihat ke arah lain. Matanya tertuju ke lantai dua, tapi dia tidak melihat Lauren. "Apa uang yang ku

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1066

    "Jangan minum banyak." Evan menuangkannya segelas anggur merah.Selesai makan siang, mereka pergi. Mereka naik mobil, lalu meninggalkan Taman Royal.Lauren terhuyung-terhuyung di kursinya dan wajahnya merah. Jelas kalau dia sudah mabuk."Astaga ...." Evan mendekat, lalu matanya menelusuri dari kening Lauren dan akhirnya mendarat ke bibir merahnya. "Kenapa kamu menjadi seperti setelah hanya beberapa teguk anggur?"Lauren membuka matanya. Dia merasa bulu matanya sangat berat."Anggurnya berat ....""Berat?" Evan menertawakannya, kemudian dia mencium Lauren.Setelah terjadi hal yang begitu menyeramkan kemarin, seolah-olah hanya Lauren yang terpengaruh sehingga dia merasa trauma.Dia tidak dapat mengerti fantasi Evan.Bagaimana dia bisa bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa?Atau mungkin karena Lauren-lah korbannya .... Pelaku tidak terpengaruh.Sore hari, mereka pulang ke Kota Greya. Lauren sudah tidak bisa pergi ke perusahaan.Dia langsung pulang ke rumah dan tidur.Dia bahkan tidak

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1065

    Lauren tertawa melihat perilaku mereka yang menggemaskan."Kenapa?" Yasmin tidak bisa melihat."Mereka lucu sekali." Lauren sedikit iri.Anak dalam perutnya juga pernah membawa kebahagiaan dulu. Dia sangat mencintainya, tapi pada akhirnya ...."Apa kamu akan memiliki anak dengan pamanku?" tanya Yasmin."Nggak," jawab Lauren dengan sangat yakin. "Sebenarnya, dulu aku pernah mengandung anak Gilbert. Kemudian, sesuatu terjadi pada Gilbert. Aku pun kehilangan anakku karena kecelakaan .... Mungkin ini hal baik. Kalau aku melahirkan dalam situasi seperti itu, akan sangat susah."Yasmin dapat memahaminya.Kalau Lauren benar-benar ingin selamanya bersama Evan, dia tidak akan memikirkan cara untuk mencelakai Evan.Siapa yang sudi melahirkan anak orang dengan pikiran sinting?"Apa kamu sudah bertemu dengan Winston? Bagaimana masalah itu?" tanya Yasmin."Walaupun ada rekaman percakapan Evan dan Gilbert, itu nggak bisa menjadi bukti. Itu hanya bisa membuktikan kalau mereka memang saudara kandung.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1064

    Anak-anak berdiri di sebelah Yasmin dengan patuh.Setelah Lauren turun dari mobil, dia melihat Yasmin bersama anak-anak.Anak-anak terlihat menggemaskan, sementara Yasmin terlihat cantik.Lalu, dia berjalan mendekat bersama Evan."Paman," panggil Yasmin. Dia seolah-olah bisa melihat orang.Anak-anak menyapa dengan sopan, "Kakek, Nenek!"Karena ada Evan, Lauren menahan diri untuk tidak memeluk mereka. Dia takut itu akan membuat Evan menjadi makin sensitif. "Halo, lama tak berjumpa.""Lauren." Yasmin menoleh ke arah suaranya.Lauren melangkah maju, kemudian menatap mata Yasmin. Mata Yasmin terlihat jernih dan indah, tapi tidak fokus. Lauren pun meraih tangan Yasmin, kemudian bertanya, "Apa kata dokter?""Aku baik-baik saja." Yasmin tersenyum. "Pokoknya, mataku akan pulih. Seharusnya nggak akan secepat itu.""Sepertinya kamu sudah terbiasa," ucap Evan."Iya, aku sudah terbiasa dengan kegelapan. Sekarang aku mendengar dari suara. Aku juga familier dengan Taman Royal, jadi aku nggak merasa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1063

    "Apaan yang kamu katakan?" Dennis menjadi tidak senang. "Nanti kita bisa bilang kita gagal menangkapnya.""Ya, ini untuk kebaikan Kak Evan." Setelah Zarco selesai berdiskusi dengan Dennis, amarahnya sudah jauh lebih reda.Lalu, dia menoleh ke arah lantai dua. Lauren adalah duri di hati mereka dan harus dicabut!Ini untuk menghindari masalah masa depan!Saat Lauren bangun, hari sudah siang.Dia membalikkan tubuhnya dan melihat di sebelahnya kosong.Setelah terbiasa dengan rasa sakit yang tubuhnya seperti mau rontok, baru dia duduk.Dia memasuki kamar mandi dan melihat dirinya sendiri di cermin. Pipi dan matanya bengkak.Dia hampir tidak bisa mengenal dirinya sendiri.Lauren menyalakan shower, melepaskan pakaiannya dan bahkan tidak ingin melihat bekas di tubuhnya.Itu pasti terlihat mengerikan.Selesai mandi, dia memakai piama dan mengeringkan rambutnya di depan cermin.Ada perasaan takut yang tersisa dari kejadian semalam.Ada yang membuka pintu kamar mandi tanpa izin. Evan melangkah ma

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1062

    Mobil menuju ke rumah.Lauren duduk merosot di kursi. Cahaya redup di dalam mobil menyinari tubuhnya. Dia seperti boneka kain yang kekuatannya telah terkuras habis.Mobil berhenti di depan pintu rumah. Anak buah keluar untuk membuka pintu mobil. Kemudian, Evan menggendong Lauren yang seperti mayat turun dari mobil.Dia naik ke atas, kemudian melempar Lauren ke kamar yang tadi.Lauren jatuh ke samping tempat tidur. "Ugh ...."Tempat tidur kamar sudah dirapikan, tapi seprai itu masih terikat di tiang pagar pembatas.Evan berjongkok, lalu menggeserkan rambut basah Lauren ke satu sisi.Sentuhan itu seolah-olah terasa panas dan Lauren pun mundur sambil gemetaran.Satu sisi wajahnya sudah membengkak dan dia tampak sangat menyedihkan.Namun, Lauren sudah tidak peduli karena dia telah ketahuan. Dia bertanya pada Evan dengan suara serak, "Kenapa kamu nggak membunuhku? Kamu membunuhku saja! Tenang saja, setelah kamu membunuhku, aku nggak akan mencarimu meskipun aku menjadi hantu.""Lauren, mati

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1061

    Evan mengangkat celana sedikit sebelum berjongkok di depan Lauren. Dia menatap Lauren dengan matanya yang tajam. "Aku pernah bilang kalau kamu melakukan kesalahan lagi, aku nggak akan mengampunimu, 'kan? Aku sudah pernah mengatakannya, jadi kenapa kamu melakukan kesalahan lagi?! Apa kamu nggak mengerti?"Lauren ketakutan sehingga sekujur tubuhnya gemetar. Dia duduk di atas lumpur dan wajahnya pucat pasi saat dia berkata, "Aku juga pernah memintamu melepaskanku, tapi kamu nggak melakukannya .... Ya, aku ingin menjebakmu. Gilbert, satu-satunya keinginanku di hidup ini adalah jauh-jauh dari kamu!"Lalu, semuanya menjadi sunyi.Saat Zarco mendengar itu, dia ingin sekali menusuk Lauren. "Tanpa Kak Evan, apa kamu bisa masuk kuliah? Kak Evan sangat baik padamu, tapi apa yang sudah kamu lakukan? Jadi orang nggak boleh nggak tahu berterima kasih!""Kalau waktu bisa memutar kembali, aku nggak akan menyelamatkanmu yang hampir mati di gang. Aku nggak akan meminta uang darimu dan menikah denganmu.

DMCA.com Protection Status