Share

Bab 8

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Dengan begini, lain kali kamu nggak akan tersesat." Daniel mendekatkan diri ke kaca sambil menatap Yasmin dengan tajam.

"Ja ... jangan .... Aku nggak boleh mati ...." Tubuh Yasmin yang sudah tidak bertenaga merosot ke lantai. Suhu di sekitarnya membuat Yasmin menempel erat ke pintu kaca. Dia seakan-akan ingin menghirup udara segar di luar. "Lepaskan aku. Aku benar-benar ... nggak boleh mati .... Aku sudah menghilang dari hadapanmu, kenapa kamu menangkapku lagi?"

Semua ucapan Yasmin tidak berguna. Dia mengarahkan matanya ke atas dan hanya bisa melihat kedua mata Daniel yang sinis seperti binatang buas itu. Daniel seolah-olah ingin dia mati!

Yasmin mencengkeram dadanya yang sakit. Air matanya tidak bisa berhenti mengalir. "Jangan .... Aku berjanji aku nggak akan lari lagi. Ampuni aku .... Aku nggak mau mati, aku juga nggak akan lari lagi ...."

Setelah Yasmin selesai berbicara, dia terjatuh ke lantai karena tidak ada oksigen yang bisa dihirupnya lagi.

Pandangannya mulai kabur, tapi sosok pria di luar pintu kaca terlihat sangat jelas. Daniel seperti iblis yang menetap di dalam benak Yasmin.

Ketika kegelapan telah menyelimuti seluruh pandangan Yasmin, dia pun pingsan dan air matanya bahkan masih mengalir.

Dia menangis bukan karena dia takut, tapi karena dia merindukan anak-anaknya.

Kalau Yasmin mati, bagaimana dengan mereka? Mereka masih sangat kecil ....

"Ahh!" Yasmin terbangun dari kegelapan. Dia mengubah posisinya menjadi duduk di tempat tidur. Rasa takut memenuhi tatapan matanya dan napasnya terengah-engah. Keringat dingin menghiasi keningnya.

Apa dia sudah mati?

Yasmin tercengang saat melihat kamar yang familier ini. Beberapa saat kemudian, dia baru sadar kalau ini adalah kamar yang sebelumnya dia tinggali.

Ini berarti dia masih hidup?

Daniel mengeluarkannya dari ruang sauna!

Yasmin menundukkan kepalanya untuk melihat tangannya, kemudian dia menyentuh wajahnya sendiri. Itu belum cukup juga. Dia pun turun dari tempat tidur dengan panik, lalu lari ke depan kaca kamar mandi.

Setelah melihat dirinya yang utuh, dia baru merasa tenang.

Walaupun dia masih hidup, rasa takut ketika berada di ambang kematian pada saat itu masih mencengkeramnya.

Daniel terlalu kejam!

Yasmin berani mempertaruhkan nyawanya dengan memakan seafood karena dia berani menjamin Daniel tidak akan membiarkannya mati.

Setidaknya, Yasmin tidak akan begitu cepat mati.

Setelah seekor binatang menangkap mangsa, ia akan langsung menggigit leher mangsanya atau bermain dengannya sampai ia bosan sebelum memakannya.

Daniel adalah tipe kedua.

Namun, kali ini ketika Yasmin dikurung di ruang sauna dan dipanggang hidup-hidup, dia sungguh mengira Daniel ingin membunuhnya.

Daniel melepaskannya pasti karena Yasmin sudah berkata dia tidak akan melarikan diri lagi.

Dia terlalu mengerikan ....

Yasmin yang teringat pada sesuatu lari kembali ke kamar. Dia mencari paspor dan KTP-nya, tapi dia menyadari kedua benda itu tidak ada.

Dia merasa panik sehingga air mata mengalir, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Dia tahu kalau paspor dan KTP-nya berada di tangan Daniel dan Daniel tidak akan memberikannya kepada Yasmin.

Tanpa kedua benda itu, bagaimana dia bisa kembali ke sisi anak-anaknya?

Yasmin berkata dia tidak akan melarikan diri lagi, tapi itu hanya rencana sementara ....

Harapan palsu ini membuat Yasmin merasa putus asa sehingga dia kesulitan bernapas.

Seharusnya hari ini dia sudah bisa kembali ke sisi anak-anaknya, sudah bisa memeluk tubuh-tubuh kecil mereka yang lembut dan wangi, mendengar suara mereka yang menggemaskan ....

Yasmin kembali ke tempat tidur, lalu menangis.

Pada saat ini, Yasmin sangat merindukan anak-anaknya.

Dia menunggu langit menggelap untuk menelepon video anak-anak.

Tante Rita yang untuk sementara tidak bisa pergi pasti sangat lelah menjaga tiga anak sendirian.

Yasmin terbangun sampai jam dua pagi yang berarti hampir jam sepuluh pagi di luar negeri.

Dia turun dari tempat tidur untuk mengunci pintu kamar, lalu menuju ke kamar mandi.

Setelah membentuk lapisan pertahanannya, Yasmin baru mengeluarkan ponselnya dari dalam branya. Dia menghidupkan ponselnya, lalu menghubungi nomor Tante Rita. Dalam beberapa saat, teleponnya sudah tersambung.

Wajah cemas Tante Rita memenuhi layar ponsel. "Yasmin ...."

"Mama!"

"Mama!"

"Mama!"

Sebelum Yasmin sempat mengatakan apa-apa, suara putra dan putrinya terdengar. Tiga kepala kecil berdesak-desakan di depan kamera. Mata besar dan indah yang berbinar-binar itu menatap layar.

Ketika melihat wajah-wajah mereka yang lucu, Yasmin hampir menangis. Dia berusaha menahan dirinya sebelum berkata, "Mama di sini. Apa kalian ada mendengarkan Nenek di rumah?"

"Ada!"

"Ada!"

"Ada!"

"Baguslah ...." Yasmin menatap ketiga anaknya dengan sedih. Dengan tangan gemetar, dia hanya bisa menyentuh layar ponsel untuk mengungkapkan kerinduannya.

"Mama, kapan Mama pulang?" tanya Julia, putrinya, dengan lemah dan sedih. Air matanya sudah mau jatuh.

"Mama bilang Mama cepat pulang!" kata Julian, putranya, dengan keras dan marah. Matanya berkaca-kaca.

"Sudah sepuluh hari!" Julius, si putra kedua, yang pendiam tampak kecewa. Air mata juga memenuhi kelopak bawah matanya.

Hati Yasmin terasa sakit sekali.

Dia pun menundukkan kepalanya untuk menenangkan perasaannya yang hampir meluap.

Beberapa detik kemudian, Yasmin mengangkat kepalanya. Dia memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Mama masih ada sedikit urusan di sini. Setelah urusan Mama selesai, Mama pulang. Oke?"

"Berapa lama lagi?" tanya Julian.

Yasmin juga tidak tahu berapa lama lagi, tapi dia tidak boleh memberi anak-anak jawaban sepertinya. "Seharusnya tidak lama lagi. Tapi, Mama janji beberapa hari ini akan menelepon video kalian. Oke?"

"Mama ..." rengek Julia dengan suara serak.

"Sayang, jangan menangis, ya. Mama akan berusaha cepat-cepat pulang. Oke?" Yasmin merasa sangat sedih, seakan-akan ada pisau yang menyayat hatinya.

"Ya ..." jawab Julia dengan tak berdaya. Lalu, dia menghela napas. Kasihan sekali.

"Harus setiap hari!" kata Julian.

Yasmin tidak tahu apa dia bisa menelepon video mereka setiap hari, jadi dia berkata, "Mama usahakan, ya ...."

"Kangen Mama ..." ucap Julius. Sorot matanya tampak redup.

"Mama juga kangen kalian, banget ..." kata Yasmin sambil menahan air mata.

Dia berharap dia bisa langsung melompat ke dalam layar ponsel untuk memeluk anak-anaknya. Kesedihan karena terpisah dari anak-anaknya ini sungguh sulit ditahan.

Meskipun anak-anak baru berusia dua tahun dan belum bisa berbicara dengan lancar, kepintaran mereka jauh melampaui anak-anak seusia mereka.

Yasmin menatap wajah ketiga anaknya. Julia adalah cerminannya, sedangkan Julian dan Julius sepenuhnya adalah cerminan Daniel.

Ini membuat Yasmin merasa makin resah.

Dia tidak akan tidak mencintai mereka hanya karena mereka mirip dengan Daniel. Dia hanya takut putra-putranya akan diambil darinya.

Bagaimana mungkin Daniel memperbolehkan wanita yang dibencinya melahirkan anaknya?

Yasmin mengobrol bersama anak-anaknya, kemudian menemani mereka makan siang.

Anak-anaknya yang baru berusia dua tahun sudah bisa makan sendiri.

Tangan mereka yang mungil memegang sendok, lalu menyuap diri mereka sendiri. Gambar di layar ponsel pun menyembuhkan hati Yasmin sedikit.

Rasa takut dari kemarin juga perlahan-lahan menghilang.

Ketika Yasmin sedang menatap ketiga anaknya dengan kasih sayang, dia tiba-tiba mendengar ada suara dari luar dan itu membuatnya langsung mematung.

Tidak ada suara dari pintu kamar mandi.

Namun, sesuatu yang mengerikan sepertinya sedang perlahan-lahan mengarah ke tempat ini.

Aura di dalam kamar menjadi aneh. Sosok Daniel yang tinggi tiba-tiba muncul. Melihat tidak ada orang di dalam kamar, tatapan matanya yang tajam pun tertuju ke arah kamar mandi yang terang.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Kok yasmin ambil resiko ya pulang kekampung nya, cm hadiri pesta ulang tahun perkawinan tante nya. Kan anak2 nya msh umur 2 thn , msh kecil2 ....malah ditinggal pergi....cerita nya ga logic nih.....lebayyy
goodnovel comment avatar
Jeff Jeff
author otak kemasukan air
goodnovel comment avatar
Sandhya M Achutanair
cerita nya berbelit belit tidak logika aneh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 9

    Pintu kamar mandi dibuka tanpa peringatan. Yasmin pun berdiri di tempatnya dengan tegang. Dia menatap pria yang tiba-tiba muncul dengan gugup.Tatapan mata Daniel tampak sinis saat dia berkata, "Kamu mengunci pintu di wilayahku? Siapa yang memberimu izin?"Yasmin tidak menjawab karena tempat ini memang bukan kamarnya.Seluruh Teluk Bulan, termasuk Yasmin sendiri, adalah milik Daniel.Akan tetapi, Yasmin tidak boleh mengatakan alasan dia mengunci pintu."Aku ... aku takut ..." kata Yasmin dengan lemah.Mata tajam Daniel tertuju pada ponsel yang berada di tangan Yasmin. "Berikan."Yasmin paham maksud Daniel, dia pun menggenggam ponselnya makin erat.Dia sungguh tidak menyangka pada waktu ini Daniel akan mendatangi kamarnya. Semua ini sangat tidak terduga ...."Jangan membuatku mengulangi ucapanku!" Suara Daniel yang penuh ancaman menggemparkan satu kamar mandi.Jantung Yasmin berdebar. Dia pun terpaksa menyerahkan ponselnya.Setelah ponselnya berada di tangan Daniel, detak jantung Yasmin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 10

    Wajah Yasmin langsung menjadi merah. Dia berpikir apakah ini tujuan Daniel? Untuk mempermalukannya?Sepertinya ini baru permulaan.Benar saja, raut wajah Nico pun berubah. "Apa maksudnya?""Apa ini tamu barumu? Pantas saja sudah lama nggak melihatmu. Apa dia memberimu lebih banyak uang daripadaku?" Pria itu lanjut menghina. "Katakan padaku, berapa dia memberimu? Aku akan melipatgandakannya."Yasmin sekali lagi melihat ke atas. Daniel masih di sana. Sambil memegang gelas birnya, dia sedang menonton kejadian ini dengan penuh minat."Apa yang dikatakannya benar?" Sikap Nico telah berubah."Masa aku berbohong? Kalau kamu nggak percaya, tanyalah orang-orang di bar ini apa aku mengatakan hal yang sebenarnya." Setelah itu, pria itu menarik seorang pelayan. Dia menunjuk Yasmin sambil bertanya, "Apa kamu mengenalnya?""Kenal. Dia adalah salah satu putri favorit tamu-tamu di sini," jawab pelayan itu.Setelah itu, pria itu menarik orang lain lagi dan orang itu mengatakan hal yang sama.Yasmin mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 11

    Daniel bukan ingin menangani pria itu. Dia melakukan itu hanya untuk memperlihatkannya kepada Yasmin.Yasmin berdiri di tepi jalan. Penglihatannya menjadi kabur dan dia menoleh dengan bingung.Kebetulan sebuah taksi berhenti dan penumpangnya turun. Tanpa memikirkan apa pun, Yasmin pun bergegas masuk ke dalam taksi tersebut. Dia menutup pintu mobil, kemudian segera memberi tahu sopir, "Ke kantor polisi!"Taksi tersebut langsung melaju pergi.Tangan Yasmin yang di atas lutut gemetar. Dia ingin mencari perlindungan. Meskipun dia tidak bisa meninggalkan Kota Imperial, dia akan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan perbuatan keji Daniel.Setelah taksi tersebut berhenti di pintu masuk kantor polisi, Yasmin segera keluar, lalu melangkah masuk ke dalam.Saat ini lampu di kantor polisi masih terang-benderang. Semua orang sedang bekerja lembur hingga larut malam. Mereka seakan-akan tidak menyadari Yasmin yang tiba-tiba masuk.Yasmin menuju ke meja di sebelah dinding sembari melihat sekeliling.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 12

    Yasmin jarang sakit. Demi anak-anaknya, dia juga tidak berani sakit, apalagi tidak sadarkan diri sampai tiga hari. Ini tidak pernah terjadi.Dia merasa tubuhnya lumayan kuat. Namun, setelah pulang dan diawasi oleh Daniel, Yasmin malah sakit dalam setengah bulan sampai begitu parah.Yasmin ketakutan, stres dan kedinginan. Tentu saja tubuhnya tidak bisa tahan ...."Makan makanan cair dulu." Helen menerima makanan yang diserahkan pembantu.Pembantu itu membantu meninggikan bantal Yasmin agar Yasmin bisa berbaring dengan lebih nyaman.Yasmin tercengang melihat Helen secara pribadi menyuapinya.Helen tersenyum sambil berkata, "Nggak apa-apa. Menjagamu sampai kamu sehat juga adalah tugasku."Yasmin tidak mengatakan apa-apa dan menelan makanannya.Sekujur tubuhnya terasa lemas, matanya sakit dan dia juga tidak punya selera. Akan tetapi, demi anak-anaknya, Yasmin bisa menahan apa pun ....Setelah Yasmin selesai makan, dia berbaring ke bantal dan memejamkan matanya. Tak lama kemudian, dia terti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 13

    Setelah Yasmin sembuh, dia turun ke ruang makan untuk makan.Seafood sudah lama disingkirkan dan telah diganti dengan makanan normal yang bisa dimakan oleh Yasmin.Selain itu, Yasmin mencoba untuk berjalan keluar dari Taman Royal. Dia menyadari tidak ada orang yang menghentikannya.Seakan-akan tidak ada peraturan di Taman Royal. Orang-orang boleh masuk keluar sesuka hati mereka.Akan tetapi, Yasmin tahu betul betapa ketatnya keamanan Taman Royal.Hanya karena Daniel memperbolehkannya, Yasmin baru mempunyai kesempatan untuk menginjak tanah di luar ....Suatu sore, Yasmin keluar dan memanggil taksi untuk pergi ke kota sendirian.Daniel jarang muncul di Taman Royal. Taman Royal seolah-olah hanya markasnya untuk melakukan sesuatu. Dia bisa muncul dan menghilang seperti hantu.Meskipun Yasmin tidak bisa melihat Daniel, Yasmin tetap mempunyai perasaan dia sepenuhnya berada di genggaman Daniel ....Yasmin berjalan sendirian.Dia sudah tiba di Kota Imperial selama setengah bulan lebih, tapi di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 14

    Yasmin menurunkan pandangannya sambil tersenyum tipis. "Oh, ya?""Dengar-dengar ... kakakku juga ada menghadiri pesta ulang tahun pernikahan Paman. Dia nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Martin."... Nggak. Aku nggak tinggal lama di pesta itu ...." Yasmin tidak ingin berbicara tentang Daniel.Hanya dengan mengungkit nama Daniel saja cukup membuat Yasmin ketakutan dan sulit bernapas."Kalau dia ada melakukan apa-apa padamu, beri tahu aku. Aku akan membantumu," ujar Martin.Hati Yasmin pun terasa hangat.Dulu ketika Yasmin tidak berdaya, Martin pernah membantunya. Jadi, meskipun beberapa tahun telah berlalu, Yasmin bisa langsung mengenali Martin.Kini saat Yasmin disiksa tanpa ampun oleh Daniel, dia bertemu dengan Martin lagi. Selain itu, Martin telah membantunya mendapat pekerjaan di rumah sakit bedah plastik. Yasmin sungguh berterima kasih pada Martin.Mungkin, ketika seseorang merasa putus asa, mereka tanpa sadar akan mencari tempat yang aman ....Yasmin pura-pura tidak tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 15

    Malam ini, Yasmin langsung tinggal di apartemen itu.Setelah mengunci pintu, dia berbaring di tempat tidur.Malam itu, Yasmin baru bisa tidur nyenyak meskipun dia bangun pagi-pagi untuk menelepon video ketiga anaknya.Tempat ini jauh lebih aman daripada Taman Royal.Setelah bekerja beberapa hari di rumah sakit bedah plastik, Yasmin tampak seperti pekerja normal. Dia sama sekali tidak seperti orang yang telah dianiaya.Dia sudah menyelesaikan pekerjaan siang ini. Ketika dia sedang berjalan ke arah kamar mandi, ponselnya bergetar.Yasmin tercengang saat melihat penelepon adalah nomor asing.Dia tidak tahu siapa ini, tapi dia langsung memikirkan Daniel.Kalau itu memang Daniel, Yasmin juga tidak berani mengangkatnya.Yasmin mengangkat telepon, lalu berkata, "Halo?""Yasmin, ini aku."Saraf-saraf tegang Yasmin melonggar. "Oh. Ada apa?""Aku baru keluar dari perusahaan dan kebetulan ada lewat tempatmu. Bagaimana kalau kita pergi makan bersama?"Yasmin segera mengingat peringatan Daniel mala

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 16

    Ada pelanggan yang membuat janji di malam hari, jadi mereka harus bekerja lembur.Pada jam enam, saat Yasmin hendak memakan roti yang dibawanya untuk mengisi perutnya, ponselnya berdering. Dia meliriknya sekilas sebelum mengangkat telepon tersebut. "Hari ini aku lembur.""Makanya aku kemari untuk mengantarkan makananmu."Yasmin memasuki ruang tunggu dan melihat Martin yang sedang duduk di dalam.Yasmin berjalan menghampirinya, kemudian berkata, "Bukankah sudah kubilang jangan mengantarkan makanan lagi?""Aku hanya sesekali mengantarkan makanan juga nggak boleh?" Saat melihat Yasmin berdiri tercengang di tempatnya, Martin pun meraih pergelangan tangan Yasmin, lalu menariknya.Yasmin menegang karena dirinya disentuh. Lalu, dia duduk di kursi dengan canggung.Dia menatap makanan enak di depannya."Kenapa kamu baik sekali padaku?" tanya Yasmin.Tatapan mata Martin menjadi lembut saat dia berkata, "Terima saja. Kamu nggak perlu merasa tertekan. Ini seperti beberapa tahun lalu saat kamu masi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1067

    Sekarang Lauren baru paham kenapa awalnya Evan tidak menyetujui perjalanan bisnisnya, tapi akhirnya dia menyetujuinya.Itu karena dia ingin menyelesaikan wanita yang sedang mengandung anaknya, jadi dia membiarkan Lauren pegri ....Namun, sepertinya Evan tidak pernah menyangka wanita ini akan datang mencari Lauren, 'kan?Dilihat dari ukuran perut wanita ini, seharusnya dia sudah hamil lima bulan.Sedangkan Lauren baru bertemu dengan Evan di Kota Imperial dua bulan yang lalu.Kira-kira sepuluh menit kemudian, Evan baru pulang ke rumah dari perusahaan. Dia menarik dasi di kerah bajunya, kemudian berjalan ke aula.Setelah dia masuk, wanita yang sedang duduk di sofa itu membuat Evan mendadak berhenti dan ekspresinya berubah menjadi kejam.Saat Freya Samali melihatnya, dia berdiri ketakutan. "Ka ... kamu sudah pulang?""Siapa yang menyuruhmu datang ke sini?" Evan berjalan ke arah sofa sambil melihat ke arah lain. Matanya tertuju ke lantai dua, tapi dia tidak melihat Lauren. "Apa uang yang ku

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1066

    "Jangan minum banyak." Evan menuangkannya segelas anggur merah.Selesai makan siang, mereka pergi. Mereka naik mobil, lalu meninggalkan Taman Royal.Lauren terhuyung-terhuyung di kursinya dan wajahnya merah. Jelas kalau dia sudah mabuk."Astaga ...." Evan mendekat, lalu matanya menelusuri dari kening Lauren dan akhirnya mendarat ke bibir merahnya. "Kenapa kamu menjadi seperti setelah hanya beberapa teguk anggur?"Lauren membuka matanya. Dia merasa bulu matanya sangat berat."Anggurnya berat ....""Berat?" Evan menertawakannya, kemudian dia mencium Lauren.Setelah terjadi hal yang begitu menyeramkan kemarin, seolah-olah hanya Lauren yang terpengaruh sehingga dia merasa trauma.Dia tidak dapat mengerti fantasi Evan.Bagaimana dia bisa bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa?Atau mungkin karena Lauren-lah korbannya .... Pelaku tidak terpengaruh.Sore hari, mereka pulang ke Kota Greya. Lauren sudah tidak bisa pergi ke perusahaan.Dia langsung pulang ke rumah dan tidur.Dia bahkan tidak

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1065

    Lauren tertawa melihat perilaku mereka yang menggemaskan."Kenapa?" Yasmin tidak bisa melihat."Mereka lucu sekali." Lauren sedikit iri.Anak dalam perutnya juga pernah membawa kebahagiaan dulu. Dia sangat mencintainya, tapi pada akhirnya ...."Apa kamu akan memiliki anak dengan pamanku?" tanya Yasmin."Nggak," jawab Lauren dengan sangat yakin. "Sebenarnya, dulu aku pernah mengandung anak Gilbert. Kemudian, sesuatu terjadi pada Gilbert. Aku pun kehilangan anakku karena kecelakaan .... Mungkin ini hal baik. Kalau aku melahirkan dalam situasi seperti itu, akan sangat susah."Yasmin dapat memahaminya.Kalau Lauren benar-benar ingin selamanya bersama Evan, dia tidak akan memikirkan cara untuk mencelakai Evan.Siapa yang sudi melahirkan anak orang dengan pikiran sinting?"Apa kamu sudah bertemu dengan Winston? Bagaimana masalah itu?" tanya Yasmin."Walaupun ada rekaman percakapan Evan dan Gilbert, itu nggak bisa menjadi bukti. Itu hanya bisa membuktikan kalau mereka memang saudara kandung.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1064

    Anak-anak berdiri di sebelah Yasmin dengan patuh.Setelah Lauren turun dari mobil, dia melihat Yasmin bersama anak-anak.Anak-anak terlihat menggemaskan, sementara Yasmin terlihat cantik.Lalu, dia berjalan mendekat bersama Evan."Paman," panggil Yasmin. Dia seolah-olah bisa melihat orang.Anak-anak menyapa dengan sopan, "Kakek, Nenek!"Karena ada Evan, Lauren menahan diri untuk tidak memeluk mereka. Dia takut itu akan membuat Evan menjadi makin sensitif. "Halo, lama tak berjumpa.""Lauren." Yasmin menoleh ke arah suaranya.Lauren melangkah maju, kemudian menatap mata Yasmin. Mata Yasmin terlihat jernih dan indah, tapi tidak fokus. Lauren pun meraih tangan Yasmin, kemudian bertanya, "Apa kata dokter?""Aku baik-baik saja." Yasmin tersenyum. "Pokoknya, mataku akan pulih. Seharusnya nggak akan secepat itu.""Sepertinya kamu sudah terbiasa," ucap Evan."Iya, aku sudah terbiasa dengan kegelapan. Sekarang aku mendengar dari suara. Aku juga familier dengan Taman Royal, jadi aku nggak merasa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1063

    "Apaan yang kamu katakan?" Dennis menjadi tidak senang. "Nanti kita bisa bilang kita gagal menangkapnya.""Ya, ini untuk kebaikan Kak Evan." Setelah Zarco selesai berdiskusi dengan Dennis, amarahnya sudah jauh lebih reda.Lalu, dia menoleh ke arah lantai dua. Lauren adalah duri di hati mereka dan harus dicabut!Ini untuk menghindari masalah masa depan!Saat Lauren bangun, hari sudah siang.Dia membalikkan tubuhnya dan melihat di sebelahnya kosong.Setelah terbiasa dengan rasa sakit yang tubuhnya seperti mau rontok, baru dia duduk.Dia memasuki kamar mandi dan melihat dirinya sendiri di cermin. Pipi dan matanya bengkak.Dia hampir tidak bisa mengenal dirinya sendiri.Lauren menyalakan shower, melepaskan pakaiannya dan bahkan tidak ingin melihat bekas di tubuhnya.Itu pasti terlihat mengerikan.Selesai mandi, dia memakai piama dan mengeringkan rambutnya di depan cermin.Ada perasaan takut yang tersisa dari kejadian semalam.Ada yang membuka pintu kamar mandi tanpa izin. Evan melangkah ma

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1062

    Mobil menuju ke rumah.Lauren duduk merosot di kursi. Cahaya redup di dalam mobil menyinari tubuhnya. Dia seperti boneka kain yang kekuatannya telah terkuras habis.Mobil berhenti di depan pintu rumah. Anak buah keluar untuk membuka pintu mobil. Kemudian, Evan menggendong Lauren yang seperti mayat turun dari mobil.Dia naik ke atas, kemudian melempar Lauren ke kamar yang tadi.Lauren jatuh ke samping tempat tidur. "Ugh ...."Tempat tidur kamar sudah dirapikan, tapi seprai itu masih terikat di tiang pagar pembatas.Evan berjongkok, lalu menggeserkan rambut basah Lauren ke satu sisi.Sentuhan itu seolah-olah terasa panas dan Lauren pun mundur sambil gemetaran.Satu sisi wajahnya sudah membengkak dan dia tampak sangat menyedihkan.Namun, Lauren sudah tidak peduli karena dia telah ketahuan. Dia bertanya pada Evan dengan suara serak, "Kenapa kamu nggak membunuhku? Kamu membunuhku saja! Tenang saja, setelah kamu membunuhku, aku nggak akan mencarimu meskipun aku menjadi hantu.""Lauren, mati

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1061

    Evan mengangkat celana sedikit sebelum berjongkok di depan Lauren. Dia menatap Lauren dengan matanya yang tajam. "Aku pernah bilang kalau kamu melakukan kesalahan lagi, aku nggak akan mengampunimu, 'kan? Aku sudah pernah mengatakannya, jadi kenapa kamu melakukan kesalahan lagi?! Apa kamu nggak mengerti?"Lauren ketakutan sehingga sekujur tubuhnya gemetar. Dia duduk di atas lumpur dan wajahnya pucat pasi saat dia berkata, "Aku juga pernah memintamu melepaskanku, tapi kamu nggak melakukannya .... Ya, aku ingin menjebakmu. Gilbert, satu-satunya keinginanku di hidup ini adalah jauh-jauh dari kamu!"Lalu, semuanya menjadi sunyi.Saat Zarco mendengar itu, dia ingin sekali menusuk Lauren. "Tanpa Kak Evan, apa kamu bisa masuk kuliah? Kak Evan sangat baik padamu, tapi apa yang sudah kamu lakukan? Jadi orang nggak boleh nggak tahu berterima kasih!""Kalau waktu bisa memutar kembali, aku nggak akan menyelamatkanmu yang hampir mati di gang. Aku nggak akan meminta uang darimu dan menikah denganmu.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1060

    "Menurutku, kamu ingin melarikan diri." Zarco mendorongnya, kemudian berkata, "Lauren, dulu kamu sudah mengkhianati Kak Evan. Sekarang kamu masih ingin mencelakai Kak Evan. Sia-sia Kak Evan memperlakukanmu dengan sangat baik! Apa kamu ini benar-benar orang yang nggak tahu berterima kasih?"Lauren menekan rasa paniknya dan menjelaskan, "Kamu sudah salah paham. Aku sudah bilang aku nggak mengenalnya.""Siapa yang percaya?" Zarco seolah-olah telah melapor kepada atasannya. "Aku sudah memberi tahu Kak Evan dan Kak Evan sedang perjalanan kemari."Lauren ketakutan.Evan datang ke sini ketika sudah larut sekali membuktikan satu hal, yaitu dia datang untuk menghukumnya!Bagaimana ini ...?Zarco mendorong Lauren masuk ke dalam mobil, kemudian mereka menuju ke sebuah rumah.Setelah Lauren turun dari mobil, dia menatap rumah asing itu.Zarco berkata, "Beberapa waktu yang lalu, Kak Evan membeli rumah ini. Kebetulan ini bisa digunakan sekarang. Bagaimanapun juga, sangat merepotkan kalau kita membua

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1059

    Setelah kemunculan Lauren, baru Calvin mengeluarkan rekaman ini.Setelah rekaman itu berakhir, Lauren bertanya, "Bagaimana? Apa kamu bisa menangkap Gilbert?""Nggak bisa.""Kenapa? Aku bisa membedakan suara Evan dan Gilbert," kata Lauren."Dari awal sampai akhir mereka nggak pernah menyebut nama satu sama lain. Percakapan ini hanya bisa membuktikan hubungan mereka nggak baik dan nggak bisa menjadi bukti untuk menangkap Gilbert. Aku pernah bertemu dengan Evan yang sekarang. Dia jauh lebih kejam dan pintar daripada Evan yang sebelumnya," ujar Winston sambil menggelengkan kepalanya.Lauren pun merasa kecewa.Sebenarnya dia juga tahu kalau hal ini tidak bisa diselesaikan dengan mudah.Dia hanya terlalu ingin terlepas dari mimpi buruk ini, makanya dia penuh dengan harapan.Kalau dia tidak hamil dalam satu, dua atau tiga bulan, bukankah Evan akan mencurigainya?Alasan kegugurannya yang membuatnya kesulitan untuk hamil bisa digunakan berapa lama?"Jangan khawatir. Selama dia masih hidup, past

DMCA.com Protection Status